Salah satu isu rumah tangga yang cukup serius adalah pengelolaan limbah minyak jelantah. Kesadaran masyarakat mengenai bahaya limbah minyak jelantah masih rendah, dan minimnya pengetahuan bahwa limbah tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk produk bernilai guna, seperti lilin aromaterapi. Oleh karena itu, KKN 166 UIN Raden Mas Said Surakarta bertujuan memberikan solusi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Desa Tegalampel, Karangdowo, Kabupaten Klaten dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah yang berupa kegiatan “Pelatihan Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi”. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada perempuan desa sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, tidak hanya menghasilkan produk yang dapat dijual, tetapi juga mampu mendorong lahirnya komunitas perempuan produktif yang berwawasan lingkungan dan memiliki kemampuan dalam mengelola limbah rumah tangga secara berkelanjutan. Kegiatan pelatihan yang dilakukan KKN 166 UIN Raden Mas Said Surakarta menggunakan beberapa metode yaitu: 1) pendekatan deskriptif kualitatif berbasis lapangan, yaitu berupa pelatihan dan demonstrasi langsung kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah minyak jelantah; 2) metode pengumpulan data meliputi observasi dan dokumentasi, yaitu observasi dilakukan selama pelatihan berlangsung, sedangkan dokumentasi digunakan sebagai data pendukung berupa foto dan video. Kegiatan pelatihan ini memberikan manfaat dan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Desa Tegalampel dalam mengolah dan mengurangi limbah minyak jelantah. Pelatihan ini juga memberikan manfaat kepada masyarakat untuk mengembangkan ide-ide kreatif dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah yang dapat diolah menjadi lilin aromaterapi dan dapat diperjualbelikan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat melalui pemberdayaan perempuan khususnya ibu-ibu PKK Desa Tegalampel.