This meta-analysis examines the impact of educational entrepreneurship approaches in vocational and technical education based on 35 selected publications (2017-2025). The research highlights that integrating entrepreneurship into vocational education and training has a significant positive impact, with a total effect size of 1.78, indicating significant improvements in student learning outcomes. Industry partnership models such as project-based learning (PjBL) and teaching factories have the largest impact (effect size: 2.43). Digital media platforms facilitated a 34% increase in business literacy, while AI-enabled e-learning solutions increased training efficiency by 37%. However, the research also identified some key barriers, including gaps in teacher capabilities (reported by 45% of the studies) and differences in rural and urban technological infrastructure (reported by 32% of the studies).. These findings underscore the relevance of edupreneurship in preparing adaptable graduates for Industry 4.0 economies and emphasize the need for adaptive educational strategies, cross-disciplinary collaboration, and equitable resource distribution. The study advocates for systemic reforms to address pedagogical and infrastructural challenges, ensuring scalable and inclusive implementation of entrepreneurial frameworks in vocational education. ABSTRAKMeta-analisis ini, berdasarkan 35 publikasi terpilih (2017-2025), meneliti dampak pendekatan kewirausahaan pendidikan dalam pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET). Penelitian ini menyoroti bahwa mengintegrasikan kewirausahaan ke dalam TVET memiliki dampak positif yang signifikan, dengan total ukuran efek sebesar 1,78, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa. Model kemitraan industri seperti pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan pabrik pendidikan memiliki dampak terbesar (ukuran efek: 2,43). Platform media digital mendorong peningkatan literasi bisnis sebesar 34%, sementara solusi e-learning yang digerakkan oleh kecerdasan buatan meningkatkan efisiensi pelatihan sebesar 37%. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa hambatan utama, termasuk kesenjangan keterampilan guru (dilaporkan dalam 45% penelitian) dan perbedaan infrastruktur teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan (dilaporkan dalam 32% penelitian). Temuan ini menyoroti pentingnya kewirausahaan pendidikan dalam mempersiapkan lulusan yang adaptif untuk ekonomi Industri 4.0 dan menggarisbawahi perlunya strategi pendidikan yang adaptif, kolaborasi interdisipliner, dan alokasi sumber daya yang adil. Studi ini mendesak reformasi sistemik untuk mengatasi tantangan pedagogis dan infrastruktural serta memastikan penerapan kerangka kerja kewirausahaan yang dapat diskalakan dan inklusif dalam pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET).