Perubahan lanskap ketenagakerjaan akibat Revolusi Industri 4.0 menuntut tenaga kerja Indonesia untuk memiliki kompetensi yang tidak hanya berbasis ijazah, tetapi juga diakui secara profesional melalui sertifikasi. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menjadi lembaga otoritatif dalam penyelenggaraan uji kompetensi nasional. Sebagai respons terhadap kebutuhan tersebut, PUSTAMA INDONESIA menyelenggarakan program Bimbingan Teknis (Bimtek) sebagai strategi persiapan sertifikasi dengan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi. Kegiatan ini mengintegrasikan metode blended learning—kombinasi antara pembelajaran daring dan tatap muka—serta pendekatan experiential learning dan penyusunan portofolio berbasis unit kompetensi sesuai standar SKKNI. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, seperti pelajar, pencari kerja, profesional, pelaku UMKM, hingga masyarakat umum, sehingga pendekatan modular dan andragogis diterapkan. Evaluasi menggunakan pre-test, post-test, observasi, dan penilaian portofolio menunjukkan peningkatan kompetensi secara signifikan di ranah kognitif (31%), afektif (30%), dan psikomotorik (28%). Temuan ini menegaskan bahwa strategi pelatihan yang dirancang secara holistik dan adaptif efektif dalam meningkatkan kesiapan peserta menghadapi uji sertifikasi. Program ini tidak hanya menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan dunia kerja, tetapi juga memberikan kontribusi konkret dalam penguatan kompetensi nasional. Dengan demikian, model bimtek ini layak dijadikan praktik baik dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang kompeten, profesional, dan siap bersaing secara global.