Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Web Pedia SOBAT sebagai Sumber Pengetahuan TOGA Pencegahan Stunting di Kota Bengkulu Wulandari, Septi; Sari, Delia Komala; Rahmawati, Suci; Azzahra, Farah; Lestari, Maida; Nurjanati, Dina; Rahmatullah, Febri; Hardiansyah, Yopan; Amanda, Mawar Adelia
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i2.2968

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi prioritas utaman untuk ditanggulangi oleh pemerintah Indonesia. Di Indonesia sendiri, prevalensi stunting mencapai 37,2% dan telah terjadi penurunan hingga 30,8%, sedangkan di Provinsi Bengkulu pada kelompok umur 5-12 tahun 2018 kasus stunting sebesar 22,34% dan sebesar 22,46% di Kota Bengkulu. Indonesia memiliki tanaman-tanaman yang beragam dimana terdapat berbagai tanaman yang memiliki khasiat untuk mencegah stunting, untuk mensosialisasikan tanaman pencegah stunting digunakan website agar dapat diakses dengan mudah oleh berbagai kalangan. Kegiatan edukasi dilakukan di SD Negeri 86 Kota Bengkulu kepada siswa-siswi kelas 5 pada hari Senin tanggal 4 November 2024. DapatĀ  dilihat bahwa sebelum penyuluhan materi rata-rata persentase pengetahuan berada di bawah 60% sedangkan setalah tim pengabdi melakukan penyuluhan materi rata- rata persentase pengetahuan berada di atas 88%. Hasil dari persentase ini menunjukkan terdapat progres atau kemajuan terhadap pengetahuan yang didapatkan oleh siswa-siswi SD Negeri 86 Kota Bengkulu.
Tinjauan Hukum serta Upaya Hukum Wanprestasi Berdasarkan Perspektif Burgerlijk Wetboek (BW) Silaban, Othsme Cloudia Martahan; Pasha, Najwa Havari; Nawu, El Sabarta Putra; Azzahra, Farah; Siswajanthy, Farahdinny
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam hukum perdata, tentang perjanjian telah diatur terkait hak dan kewajiban para pihak yang membuat perjanjian. Pihak yang memberi pinjaman disebut kreditur dan pihak yang menerima pinjaman disebut debitur. Kreditur memiliki hak untuk menetapkan prestasi, sedangkan debitur memiliki kewajiban untuk merealisasikan prestasinya. Namun, dalam kenyataannya, hubungan hukum antara kedua belah pihak, khususnya dalam hal perjanjian, sering kali menemui permasalahan, yang berakibat pada terjadinya wanprestasi. Dalam hukum perjanjian, di dalam praktik peradilan wanprestasi sendiri merupakan suatu peristiwa, yaitu ketika seseorang tidak memenuhi prestasi atau tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik, sehingga mengakibatkan kerugian bagi salah satu pihak yang bersangkutan. Perjanjian umumnya diatur dalam Burgerlijk Wetboek atau Kitab Undang - Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
Barriers to Palliative Care Palliative Care in a Cultural Perspective: Literature Review Muthmainnah, Muthmainnah; Rusdy, Sabilal; Utami, Cindy Tri; Khotima, Khusnul; Riskya, Arneta Berliana; Azzahra, Farah; Laynawa, Mia Anggraeni; Najah; Subaru, Alex; Silvani, Meldyalifa; Pahsar, Imran
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2025): In Press
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan akhir hayat atau perawatan paliatif ditujukan untuk pasien yang telah didiagnosis dengan penyakit yang membatasi hidup, tetapi kemungkinan besar tidak akan segera meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan perawat dalam melaksanakan perawatan paliatif dalam aspek budaya. Kajian literature ini menggunakan panduan PRISMA dengan kata kunci Perawatan paliatif, budaya, perspektif, hambatan dan budaya melalui mesin pencarian melalui Google Scholar, Pubmed, ScienceDirect, ProQuest. Dari hasil penelusuran ditemukan 9 artikel yangsesuai dengan kriteria inklusi dalam rentang waktu 2020-2025 berbahasa inggris maupun inggris. Hasil studi literature menunjukan bahwa Hambatan budaya menjadi tantangan utama bagi perawat dalam memberikan perawatan paliatif, karena perbedaan nilai, kepercayaan, dan praktik terkait kematian memengaruhi proses pengambilan keputusan, kompetensi budaya dan komunikasi dengan pasien serta keluarga. di harapkan perawat meningkatkan kompetensi budaya melalui pelatihan rutin. Perlu juga diterapkan komunikasi yang sensitif terhadap nilai budaya pasien, termasuk melibatkan juru bahasa dan tenaga spiritual bila diperlukan.