Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas XII SMA 5 Yeni Simanungkalit; Marlina Agkris Tambunan; Immanuel Doclas Belmondo Silitonga; Junifer Siregar; Vita Riahni Saragih
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1366

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Analisis Kesantunan Berbahasa Dalam Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas XII SMA 5. Berdasarkan Hasil Penelitian Yang Telah Dilakukan Mengenai “Analisis Kesantunan Berbahasa Dalam Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas XII Sma 5 Pematangsiantar” maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:Prinsip kesantunan berbahasa pada kegiatan belajar mengajar interaksi guru ke siswa pada kalimat tuturan deklaratif, menaati maksim kedermawaanan; kalimat tuturan interogatif, menaati maksim kebijaksanaan, menaati dan melanggar maksim kedermawanan dan menaati maksim penghargaan; kalimat tuturan imperatif, menaati maksim kebijaksanaan; kalimat tuturan ekslamatif menaati maksim penghargaan dan melanggar maksim kedermawanan. Bentuk prinsip kesantunan berbahasa pada kegiatan belajar mengajar interaksi guru ke siswa pada kalimat tuturan deklaratif, menaati maksim penghargaan, menaati dmaksim kerendahan hati, dan menaati maksim pemufakatan; kalimat tuturan interogatif, menaati maksim kedermawanan, menaati maksim penghargaan dan maksim kerendahan hati, dan menaati maksim pemufakatan. Kesantunan berbahasa dalam penelitian ini lebih sering menggunakan bentuk tuturan kalimat interogatif dan deklaratif karena dalam kegiatan belajar mengajar tuturan interogatif sering digunakan untuk menanyakan sesuatu hal terkait materi yang kurang jelas ataupun keingintahuan akan suatu hal, sedangkan tuturan deklaratif sering digunakan untuk menyampaikan suatu informasi atau pernyataan kepada mitra tutur (siswa) dan penutur (guru).