Penelitian ini mengeksplorasi integrasi kearifan lokal dalam pendidikan agama di Lombok untuk membentuk karakter religius siswa. Meskipun banyak studi membahas pendidikan karakter dan nilai lokal dalam kurikulum, penelitian spesifik mengenai implementasi tradisi khas Lombok, seperti Pesta Begawe, Nyongkolan, Maulid Adat Bayan, dan Ngejot, dalam pendidikan agama masih terbatas. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam kurikulum dan metode pembelajaran juga belum banyak diteliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data meliputi analisis kurikulum, studi tradisi masyarakat Lombok, serta observasi praktik Ngejot di Desa Lenek. Analisis dilakukan secara tematik dan deskriptif, dengan triangulasi data untuk menjaga validitas hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi lokal memiliki peran penting dalam pendidikan agama. Tradisi Pesta Begawe, Nyongkolan, dan Maulid Adat Bayan berkontribusi terhadap pembentukan nilai moral siswa, sementara tradisi Ngejot memperkuat identitas sosial dan keterlibatan komunitas. Integrasi kearifan lokal dalam pendidikan agama dapat meningkatkan pemahaman keagamaan, kepedulian sosial, serta pengembangan etika dan keterampilan sosial siswa. Implikasi akademiknya mencakup pengembangan kurikulum berbasis budaya, metode pengajaran kontekstual, serta kajian lebih lanjut tentang pendidikan karakter berbasis tradisi lokal. Keterlibatan orang tua dan pemanfaatan teknologi diperlukan untuk mendukung pelestarian budaya. Integrasi kearifan lokal dalam pendidikan tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga meningkatkan harmoni sosial dan kualitas pembelajaran berbasis nilai.