Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Kesehatan Mental Mahasiswa: Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Bastian, Farid; Fuadi, Fuadi; Atika, Ratih Ayu; Nora, Syarifah; Lidiawati, Meri; Fadhil, Iziddin
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 12, No 2 (2024): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v12i2.8774

Abstract

Kesehatan mental mahasiswa kini telah menjadi isu global yang dapat mempengaruhi kesejahteraan akademik dan sosial mahasisawa. Salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa adalah stres akademik. Penyakit gangguan mental, yang mencakup gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan lainnya, dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial-ekonomi. Peningkatan prevalensi gangguan mental yang terus meningkat di berbagai negara menuntut perhatian serius dari pihak pemerintah, penyedia layanan kesehatan, serta masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan dan pencegahan gangguan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat gejala depresi mahasiswa pada tahun awal perkuliahan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode cross sectional yang melibatkan 96 mahasiswa semester awal Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) untuk mengukur tingkat gejala depresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 37,5% mahasiswa melaporkan tingkat gejala depresi ringan, namun terdapat 4,17% mahasiswa yang mengalami gejala depresi berat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat depresi mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama  tergolong dalam tingkat gejala depresi ringan. Hal ini dapat saja terjadi pada mahasiwa tahun pertama diakibatkan karena pola pembelajaran yang sanagt berbeda dnegan pola pembelajaran pada saat SMA. Namun begitu ada 4,17% mahasiswa yang sudah tergolong dalam tingkat gejala depresi berat. Factor stres akademik dapat  berkontribusi besar terhadap gangguan mental di kalangan mahasiswa, dan pentingnya pengembangan program dukungan psikologis di kampus untuk mengurangi dampak negatif akibat stres akademik.Kata Kunci: Kesehatan mental, tingkat gejala depresi, mahasiswa
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Post Partum Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Ulfa, Ulfa; Fauziah, Fauziah; Nora, Syarifah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2330

Abstract

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir. Bayi yang diletakkan di dada ibunya dan bayi itu dengan sendirinya mencari untuk menemukan puting dan menyusu pada ibu sesaat setelah bayi lahir. Pelaksanaannya yaitu meletakkan bayi telungkup di dada ibunya tanpa penghalang apapun, bayi boleh dikeringkan tapi tidak dibagian tangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Post Partum Terhadap Pelaksanaan IMD di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah Purposive Sampling menggunakan pendekatan kuantitatif dimana purposive sampling adalah penelitian yang mencoba untuk mengeksplorasi bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi dan kemudian menganalisis dinamika korelasi antara fenomena untuk menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dalam masa nifas pada bulan Januari sampai Desember 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah 59 orang. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 19 Juni 2022 sampai dengan 27 Juli 2022. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dianalisis secara univariat dengan menggambarkan variabel univariat,  bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan umur terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan p-value (p=0,009 <0,1), pendidikan terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan p-value (p=0,047<0,1). Sedangkan yang tidak berhubungan adalah pekerjaan terhadap Inisiasi Menyusu Dini dengan p-value (p=0,174>0,1). Sesuai dengan penelitian di atas, disarankan agar ibu hamil aktif dalam mencari informasi tentang pelaksanaa Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dapat memotivasi ibu untuk meningkatkan pengetahuannya, sehingga dapat meningkatkan cakupan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).Kata Kunci: Pengetahuan, Inisiasi Menyusui Dini, Post Partum.Early Initiation of breastfeeding (IMD) is the prosses of letting the baby suckle on its own immediately after birth. Then baby is placed onthe mother’s chest  and the baby automatically seeks to find the nipple and suckles on the mother breast shortly after the baby is born. The implementation is toput the baby face down on the mother’s chest without any barrier, the baby maybe dried but not on his hands. The purpose of this study was to determine the factors related to post partum maternal knowledge of the implementation of IMD at the Sabang City Regional General Hospital in 2022. This type of research waas purposive sampling using a quantitatif approach where purposive sampling was reserch that tried to explore how and why the phenomenon health occurs and than analyze the dinamics of the corelation between the phenomena to determine the factors associated with the implementation of Early Breastfeeding Initiation (IMD). The population in this study were mother during the post partum period from January to Desember 2021. The sample in this study was 59 people. Data collection was carried out on Juni 19, 2022 to July 27,2022. Data were collected using aquestionnaire which was analyzed univariately by describing univariate variables, bivariate using chi square test. The results of this study indicate that variable that has a signficant relationship whith age on the implementation of Early Breastfeeding Initiation (IMD) with p value (p=0.009<0,1), education on the implementation of Early Breastfeeding Initiation  (IMD) with p=value (p=0.047<0.1). Meanwhile, what is not related is work on Early Breastfeeding Initiation with p-value (p=174>0,1).  In accordance with the research above, it is recomended that pregnant womenbe active in seeking information about the implementasion of Early Breastfeeding Initiation (IMD) which can motivate mothers to increase their knowledge, so as to increast the scope of the implementation of Early Breastfeeding Initiation (IMD).Keywords: Knowledge, Early Breastfeeding, Post Partum.
Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Pada Anak SDN Lamreung Atika, Ratih Ayu; Safirza, Satria; Elmiyati; Nora, Syarifah; Riezky, Ade Kiki
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 3 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i3.581

Abstract

Status gizi merupakan hal yang penting untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dalam belajar, anak akan lebih mudah untuk memusatkan fikiran dan mempermudah anak untuk menyerap materi belajar. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan status gizi dengan prestasi belajar anak SDN Lamreung. Metode penelitian ini dengan metode chi square melibatkan 119 anak kelas 5 dan 6 SDN Lamreng. Hasil penelitian; mayoritas anak bertatus gizi baik sebanyak 58 anak (48,74%), mayoritas anak berprestasi baik sebanyak 74 anak (62,18%), dengan p value 0,331. Kesimpulan, tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan prestasi anak pada SDN Lamreung. Saran; status gizi bukan faktor penentu prestasi anak, namun orang tua juga harus memperhatikan adanya faktor lain seperti lingkungan, ekonomi, metode belajar dan lain-lain.
Peningkatan Kesadaran Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis Paru Melalui Edukasi Kesehatan Bastian, Farid; Atika, Ratih Ayu; Nora, Syarifah; Lidiawati, Meri; Fadhil, Iziddin; Safirza, Satria; Elmiyati; Ade Kiki Riezky
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 3 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i3.582

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui udara dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini masih menjadi persoalan kesehatan yang signifikan di Indonesia. Data dari WHO tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada posisi ketiga dalam jumlah kasus TB terbanyak di dunia. Penyakit TB paru merupakan penyakit yang dapat dengan mudah menular melalui droplet yang dilepaskan saat penderita batuk atau bersin. Pemahaman masyarakat mengenai tanda-tanda klinis, mekanisme penularan, dan pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan masih rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai TB paru. Edukasi dilakukan secara langsung melalui penyuluhan kepada pasien dan pengunjung di ruang tunggu poli rawat jalan, dengan pendekatan visual dan partisipatif. Hasil dari kegiatan ini mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami secara utuh tentang TB paru dan masih adanya stigma negatif terhadap penderita, yang menjadi hambatan dalam penanganan penyakit. Melalui sosialisasi ini, masyarakat didorong untuk menerapkan gaya hidup sehat, mengenali gejala lebih awal, dan memberikan dukungan kepada penderita TB agar dapat menyelesaikan pengobatan secara konsisten dengan mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Tingkat keberhasilan terapi sangat ditentukan oleh tingkat kepatuhan pasien, yang dapat ditingkatkan melalui pendekatan kolaboratif dan dukungan dari lingkungan sosial. Kegiatan ini menekankan pentingnya peran aktif tenaga kesehatan dan edukasi yang berkelanjutan dalam menurunkan angka kejadian dan penularan TB paru di masyarakat.