Pendidikan memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter dan kemampuan berpikir kritis generasi muda, terutama melalui mata pelajaran matematika. Namun, abstraksi konsep matematika seringkali menjadi tantangan bagi siswa, khususnya pada materi lingkaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis etnomatematika Lutur pada materi lingkaran untuk siswa kelas VII SMP, dengan menggunakan model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Dalam konteks ini, budaya Lutur, yang kaya akan unsur matematika, digunakan sebagai medium untuk meningkatkan relevansi pembelajaran dan melestarikan budaya lokal. Penelitian dilakukan hingga tahap pengembangan, melibatkan lima validator dua dosen pendidikan matematika dan tiga guru matematika SMP serta sembilan siswa dari berbagai tingkat kemampuan matematika untuk menguji validitas dan kepraktisan bahan ajar. Hasil validasi menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan memiliki tingkat validitas sangat layak dengan persentase rata-rata sebesar 96,2%. Kepraktisan bahan ajar berdasarkan respons siswa mencapai 88,9%, yang juga masuk dalam kategori praktis. Bahan ajar ini tidak hanya membantu siswa memahami konsep lingkaran secara kontekstual melalui pendekatan etnomatematika, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian budaya Lutur di tengah arus globalisasi. Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi budaya dalam pengembangan bahan ajar sebagai upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran sekaligus memperkenalkan nilai-nilai lokal kepada siswa. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi implementasi bahan ajar dalam skala yang lebih luas