Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KETERAMPILAN BERBICARA PADAPROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI DOKUMENTASI VIDEO PEMBELAJARAN MARHATA KELAS X Siregar, Risro; Siregar, Junifer; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel D.B; Tambunan, Marlina Agkris
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Keterampilan Berbicara Melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pada Kelas X Sma Negeri 1 Onanrunggu. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai proyek penguatan profil pelajar pancasila melalui kegiatan marhata pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu, dapat ditarik kesimpulan bahwa proyek penguatan profil pelajar pancasila melalui kegiatan marhata telah berhasil meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu. Mayoritas peserta menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam aspek-aspek berikut: (1) Keterampilan melafalkan fonem; (2) Pilihan kata yang sopan dan sesuai konteks; (3) Pengaturan intonasi dan jeda; (4) Pengaturan volume suara; (5) Kepercayaan diri. Beberapa siswa masih mengalami sedikit hambatan dalam kelancaran berbicara dan ketelitian pengucapan kata-kata tertentu. Keberhasilan proyek ini tidak hanya terlihat dari peningkatan keterampilan berbicara, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap aspek sosial dan budaya siswa. Melalui kegiatan marhata, siswa belajar untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan sopan, sesuai dengan norma-norma sosial dan budaya setempat. Kegiatan marhata berhasil mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pembelajaran, sekaligus memperkuat identitas budaya dan nilai-nilai pancasila. Kegiatan marhata mendukung elemen-elemen profil pelajar pancasila, termasuk: (1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; (2) Bergotong royong; (3) Berkebhinekaan global; (4) Kreatif dan (5) Bernalar kritis. Integrasi ini menunjukkan bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai pancasila dan membentuk karakter siswa.