Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penggunaan Kalkulating (Kalkulator Deteksi Stunting) Untuk Peningkatan Parental Feeding Style Suminar, Ratna; Lestari, Ririn; Ningrum, Widya Maya; Heriyanti, Silvia Widyani; Setiawan, Henri; Karim, Fatmawati
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 12, No 2 (2024): JKP DESEMBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v12i2.1001

Abstract

Latar belakang: Terjadi peningkatan angka prevalensi stunting di Kabupaten Ciamis sebesar 0,57% dari 3,4% menjadi 3,97%. Berdasarkan evaluasi intervensi spesifik Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, kesalahan pola asuh dan pola makan anak masih menjadi penyebab terjadinya stunting di ciamis, disertai faktor lain. Kalkulator deteksi stunting menawarkan solusi di ruang digital untuk memperbaiki pola pemberian makan/ parental feeding style.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas Kalkulating terhadap peningkatan parental feeding style.Metode: Penelitian ini menggunakan metode quassy eksperiment design dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest berdasarkan teknik pengambilan sampel total, subjek penelitian terdiri dari 41 kelompok kontrol dan 41 kelompok intervensi yang terdiri dari ibu balita. Analisis statistik menggunakan uji-t berpasangan dan uji-t independen, istrumen penelitian menggunakan kuesioner.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kalkulating secara efektif meningkatkan parental feeding style secara signifikan dengan perbandingan parameter antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menghasilkan perbedaan rata-rata 0,7 (SD = 1,5) dengan kesalahan rata-rata standar 0,2. Interval kepercayaan (CI) 95% untuk perbedaan berkisar antara 0,4 hingga 1,0, menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata sebenarnya kemungkinan berada dalam kisaran ini. Uji-t menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok (t = 4,2, p < 0,001). Ukuran efeknya besar (1,47), menunjukkan dampak substansial dari intervensi relatif terhadap kelompok kontrol. Ini menyoroti signifikansi praktis intervensi yang kuat.Kesimpulan: Kalkulating berhasil meningkatkan parental feeding style, Perlu ada replikasi agar semakin banyak ibu yang mendapat manfaat dari Kalkulating.
Peningkatan Kesadaran Ibu Balita melalui Kalkulator Deteksi Stunting di Desa Kertaharja Wilayah Kerja Puskesmas Cijeungjing Suminar, Ratna; Heryani, Sri; Heriyanti, Silvia Widyani; Ningrum, Widya Maya
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.17704

Abstract

Prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 21,6%, angka tersebut masih tinggi, mengingat target standar WHO di bawah 20%.  Angka prevalensi stunting di Jawa Barat menyentuh angka 21,7 persen. Presentase balita stunting di Kabupaten Ciamis pada tahun sebanyak 3,97%. Berdasarkan evaluasi intervensi spesifik Kab. Ciamis, kurangnya pengetahuan ibu balita, kesalahan pola asuh dan asupan nutrisi masih menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting di Ciamis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan 21 orang ibu balita. Pengetahuan ibu balita dievaluasi menggunakan pretest dan posttest sebelum dan setelah intervensi dengan Kalkulator deteksi stunting. Data dianalisis untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan responden mengenai parental feeding style. Kalkulator Deteksi Stunting adalah sebuah sistem terpadu yang menyediakan fitur  deteksi stunting berbasis antropometri yang terintegrasi dengan deteksi perkembangan berbasis SDIDTK, deteksi risiko stunting pada remaja, edukasi dunia anak, aturan dasar pemberian makan pada anak, dan tutorial pembuatan MP-ASI tinggi protein hewani sesuai usia. Pada pretest, hanya 23,80% responden memiliki pengetahuan baik, 33,33% memiliki pengetahuan cukup, dan 42,85% memiliki pengetahuan kurang. Setelah intervensi, terjadi peningkatan signifikan, di mana 80,95% responden mencapai pengetahuan baik, 19,04% berada pada kategori cukup, dan tidak ada lagi responden dengan pengetahuan kurang. Secara keseluruhan, terdapat peningkatan 57,15% dalam kategori pengetahuan baik dan 23,81% peningkatan dari kategori kurang menjadi cukup. Pemanfaatan Kalkulating efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait parental feeding style. Alat ini berpotensi menjadi media edukasi yang mendukung upaya pencegahan stunting melalui deteksi dini dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Effectiveness of Baby Massage on the Growth and Development of Toddlers: A Scoping Review Heriyanti, Silvia Widyani; Purnamasari, Kurniati Devi; Suminar, Ratna
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 13, No 1 (2025): JKP JUNI 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v13i1.1106

Abstract

Background: Infancy and toddlerhood are important periods in a child's growth and development that require special attention. Baby massage, as a form of communication through touch, is beneficial for growth and development. Regular massage can help increase weight, improve sleep quality, and stimulate the digestive system, which can lead to an increased appetite. In addition to providing a relaxing and comfortable effect, baby massage strengthens the emotional bond between mother and child. Therefore, mothers need to understand the techniques and benefits of baby massage as a form of stimulation and affection through gentle touch.Aim: This Scoping review analyzes the effectiveness of infant massage on infant growth and development.Method: This article's Scoping review uses the PRISMA method to identify articles published during the last five years (2019-2023) through Google Scholar, SAGE, Science Direct, and PubMed and produces 8 relevant journals.Results: Baby massage is beneficial for the growth and development of babies.Conclusion: This baby massage can be a non-pharmacological therapy that can help increase the baby's appetite, improve the baby's sleep quality, smooth bowel movements, improve the quality of breastfeeding, increase the body's resistance, and reduce the frequency of spitting up in babies.
Effectiveness of the Kalkulating Platform (Stunting Detection Calculator) for Increasing Hemoglobin Levels in Adolescents Suminar, Ratna; Perdana, Isma Madya; Mulayana, Ridwan; Heriyanti, Silvia Widyani; Hindiarti, Yudita Ingga
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 11 No. 3 (2025): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v11i3.899

Abstract

Background: Anemia in adolescents is one of the contributing risk factors to stunting in early adulthood. Early detection and community-based interventions are essential for promotive and preventive efforts, particularly within school settings. One strategy implemented is the use of the adolescent stunting risk detection feature in the Kalkulating platform, applied by the Youth Information and Counseling Center (PIK R) at SMAN 1 Baregbeg. Objective: This study aimed to determine the effectiveness of the adolescent stunting risk detection feature in reducing anemia cases among adolescents. Methods: This study employed a quantitative descriptive design with a pre-post intervention approach. The subjects were students from SMAN 1 Baregbeg actively engaged in PIK R activities. Hemoglobin (Hb) levels were measured twice by the Baregbeg Public Health Center (Puskesmas Baregbeg), in October 2024 and May 2025. Initially, 44 adolescents were identified with anemia. After interventions including education and routine monitoring using the Kalkulating feature, a follow-up test showed only 10 cases of anemia. Results: There was a reduction of 34 anemia cases from a total of 44, indicating an effectiveness rate of 77.27% and Cohen’s 3,34. According to the effectiveness classification based on percentage change, this intervention falls under the effective category. Conclusion: The implementation of the adolescent stunting risk detection feature in the Kalkulating platform was effective in reducing anemia rates among adolescents. This model can be replicated in school-based health programs with multisectoral support, including primary healthcare providers such as community health centers.
Sosialisasi Pijat Oketani Sebagai Upaya Pencegahan Bendungan Asi Heryani, Sri; Fatimah, Siti; Rohmah, Siti; Heriyanti, Silvia Widyani
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 4 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i4.527

Abstract

Introduction: Breast milk duct obstruction, or bendungan ASI, is a common challenge experienced by breastfeeding mothers and can lead to complications such as mastitis if not addressed properly. Pijat Oketani is a specific massage technique known to facilitate breast milk flow and prevent duct blockage. Objective: The purpose of this community service activity was to increase mothers’ knowledge and skills in applying the Oketani massage technique as a non-pharmacological effort to prevent breast milk duct obstruction. Method: The activity was conducted on Wednesday, April 18, 2025, at the Puskesmas Sadananya service area, involving 25 breastfeeding mothers with infants aged 0–6 months. The method included a pre-test, interactive counseling, demonstration, hands-on practice, and post-test. Quantitative evaluation was conducted using a questionnaire and observation checklist. Result: There was a significant increase in participants’ knowledge, with average post-test scores rising from 56% to 88%. Additionally, 76% of participants were able to correctly perform the Oketani massage during the practice session. Participants reported feeling more confident and equipped to manage breastfeeding challenges independently. Conclusion: The Oketani massage technique can be effectively introduced through community-based education and hands-on training. This program has proven successful in empowering mothers to prevent breast milk duct obstruction and is recommended for wider implementation in maternal and child health promotion.
ANALISIS TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BAYI PERSPEKTIF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN HUKUM PIDANA Lubis, Fahmi Zulkipli; Heriyanti, Silvia Widyani
Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 13, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Galuh Justisi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/justisi.v13i2.19482

Abstract

Masalah pembunuhan bayi tidak akan terlepas dari masalah kehamilan dan kelahiran, karena pembunuhan bayi tidak akan terjadi apabila tidak ada kehamilan dan kelahiran. Kaitannya dengan pembuktian materil dalam KUHP, proses kehamilan dan kelahiran akan melibatkan ilmu kedokteran kehakiman atau ilmu kedokteran forensik dalam pemeriksaan apakah bayi itu mati pada saat kehamilan atau pada saat setelah dilahirkan. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian yuridis normatif, spesifikasi penelitian deskriptif analisis dan pendekatan penelitian dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu pembunuhan bayi perspektif ilmu kedokteran forensik untuk dapat dikualifikasi sebagai pembunuhan bayi haruslah dilakukan pada saat atau tidak lama setelah dilahirkan. Berdasarkan analisis ilmu kedokteran atau dari segi medis pada saat bayi dilahirkan berarti saat keluarnya bayi dari kandungan sampai dengan saat keluarnya placenta. Jika diukur dengan tenggang waktu, secara umum bahwa pada kelahiran normal berlangsung dalam waktu kurang lebih antara 15 menit sampai 60 menit. Akan tetapi tidak masalah dengan waktu tersebut, asal saja pembunuhan bayi dilakukan pada saat bayi keluar dari kandungan atau pada saat keluarnya placenta atau dalam tenggang waktu di antara kedua peristiwa itu. Sedangkan kalimat tidak lama setelah dilahirkan, karena wanita yang melahirkan tersebut takut diketahui orang telah melahirkan maka pengertian tidak lama setelah bayi dilahirkan haruslah tenggang waktunya hanya berlangsung dalam tempo yang amat singkat yakni dalam fase perawatan. Sebab waktu yang singkat dalam fase perawatan dimungkinkan orang lain belum mengetahui terjadinya kelahiran tersebut serta bayi dalam keadaan hidup. Kemudian dalam perspektif hukum pidana pembunuhan bayi jika dihubungkan dengan keilmuan hukum pidana ialah pembunuhan terhadap bayi yang dilahirkan hidup dilakukan oleh wanita yang melahirkannya pada saat bayi tersebut dilahirkan atau tidak lama setelah dilahirkan. Pada saat dilahirkan diartikan sejak mulai terjadinya kelahiran bayi sampai dengan keluarnya placenta secara tuntas. Sedangkan tidak lama setelah dilahirkan berarti sejak selesainya perawatan. Jika pembunuhan dilakukan dengan cara pengguguran kandungan, maka yang benar-benar patut dihukum ialah pengguguran terhadap embrio yang sudah menjadi janin dengan bentuknya menyerupai manusia. Adapun mengenai pembunuhan bayi yang dilakukan setelah kelahiran batas waktunya sangan relatif, jika sudah diketahui orang lain haruslah dipandang sebagai pembunuhan biasa
Edukasi Remaja Tentang Pencegahan HIV/AIDS Melalui Penerapan Sikap Budaya Kagaluhan di Desa Sukamulya Baregbeg Ciamis Rohmah, Siti; Heryani, Sri; Fatimah, Siti; Hardaniyati, Hardaniyati; Heriyanti, Silvia Widyani
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.18847

Abstract

Di Indonesia, HIV AIDS pertama kali ditemukan di Provinsi Bali. Hingga saat ini HIV AIDS sudah menyebar di 407 dari 507 kabupaten/kota (80%) di seluruh provinsi di Indonesia. Berbagai upaya penanggulangan sudah dilakuakan oleh pemerintah bekerjasama dengan berbagai lembaga di dalam maupun di luar negeri. Fenomena remaja yang terungkap belakanggan ini adalah banyaknya remaja yang hamil diluar nikah, aborsi, prostitusi dan penyebaran vidio porno. sarana informasi tentang kesehatan dan penyakit menular seksual (PMS) khususnya HIV/AIDS dibeberapa Sekolah Menengah Atas sangat masih kurang baik berupa bacaan yang mendidik maupun penyuluhan dari pihak-pihak yang terkait. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan sikap pencegahannya di Desa Sukamulya Ciamis. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah desain pre dan post implementasi penyuluhan. Pengabdian dilaksanakan di Desa Sukamulya Ciamis, jumlah Responden 15 – 20 remaja yang bersedia menjadi responden. hasil dari penfabdian  ini nilai koefisien korelasi sebesar 1,00. Kriteria signifikasi korelasi dapat dikatakan ada hubungan yang signifikan, dibuktikan dengan nilai Sig. (2-talled) hasil perhitungan lebih kecil dari nilai 0,05 atau 0,01. Hasil pengabdian menunjukan adanya keeratan hubungan antara dua variabel yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap pencegahan HIV/AIDS melalui Sikap Budaya Kegaluhan. Dapat ditentukan tingkat kekuatan hubungan antar variabel memiliki hubungan sempurna dengan nilai koefisien korelasi dengan hasil perhitungan lebih kecil dari nilai 0,05 atau 0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap perubahan sikap pencegahan HIV/AIDS melalui Penerapan Sikap Budaya Kagaluhan.
Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya HIV/AIDS di SMK Pasundan Kawali Suminar, Ratna; Rohita, Tita; Rohman, Asri Aprilia; Heriyanti, Silvia Widyani; Aziz, Ade; Ropikoh, Syipa Nur; Agustina, Amanda; Supriady, Muhammad Rofiyudhin; Salsabila, Syifa; Rofi’ah, Rofi
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.18762

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan jika tidak ditangani dapat berkembang menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu tahap akhir infeksi HIV yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh melawan infeksi. Berdasarkan laporan UNAIDS (2023), sebanyak sekitar 39,9 juta orang di dunia hidup dengan HIV, terjadi penambahan sekitar 1,3 juta kasus baru setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemenkes RI pada tahun 2024 tercatat 503.261 kasus HIV, dan sebanyak 47.687 kasus merupakan remaja usia 15–24 tahun. Di Jawa Barat, kasus HIV mencapai 62.298. Terdapat 141 kasus HIV/AIDS di Ciamis pada tahun 2024, jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 45 kasus dari tahun 2023. Angka ini menunjukkan bahwa remaja menjadi kelompok yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja terhadap bahaya HIV/AIDS melalui edukasi yang informatif dan interaktif. Kegiatan dilaksanakan di SMK Pasundan Kawali, Kabupaten Ciamis. Metode penyuluhan dilakukan secara ceramah menggunakan media audiovisual. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan pengetahuan secara signifikan, sebelum penyuluhan terdapat 66% siswa berpengetahuan kurang dan 34% siswa berpengetahuan cukup, setelah penyuluhan terjadi peningkatan 89% pengetahuan siswa baik dan 11% berpengetahuan cukup. Peserta menunjukkan minat tinggi dalam diskusi dan tanya jawab. Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilakukan dengan pendekatan interaktif dan media yang menarik efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai bahaya HIV/AIDS. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran dan perilaku sehat sejak remaja, dan dilakukan secara berkala sebagai upaya promotif dan preventif terhadap penularan HIV/AIDS.