Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

The effect of temperature and humidity on vo2max of PPLP athletes in Java, Indonesia Apriantono, Tommy; Herman, Indria; Juniarsyah, Agung Dwi; Hasan, Muhamad Fahmi; Ihsani, Sri Indah; Hidayat, Iwa Ikhwan; Safei, Imam; Winata, Bagus; Hindawan, Ilham
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 1 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.7 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i1.13872

Abstract

Efek dari lingkungan yang panas pada kinerja aerobik belum didokumentasikan dengan baik. Suhu dan kelembaban suatu lingkungan berpengaruh terhadap fisiologis tubuh dan dapat memengaruhi penampilan fisik, serta proses oxygen intake (VO2Max) yang kurang optimal. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan apakah suhu lingkungan dapat berpengaruh terhadap kondisi tubuh pada saat berolahraga. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efek suhu lingkungan yang berbeda terhadap VO2max pada atlet PPLP se-Pulau Jawa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi observasional, di manaeneliti hanya melakukan observasi pada satu saat, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 80 Atlet PPLP se-Pulau Jawa. Di antaranya yaitu; Jawa Tengah (20 Atlet), Jawa Timur (20 Atlet), Jawa Barat (20 Atlet) dan DIY Yogyakarta (20 Atlet). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa VO2max secara signifikan dapat berkurang pada suhu dan kelembaban 34°C/70% dan 32°C/60% dibandingkan dengan suhu dan kelembaban 23°C/69% dan 31°C/50%. Kinerja aerob sangat dipengaruhi oleh fungsi kardiovaskular. Lingkungan yang panas meningkatkan aliran darah kulit yang mengubah fungsi kardiovaskular. Sehingga hal ini dapat memengaruhi penurunan terhadap oxygen intake (VO2max).
Pengaruh Olahraga Jalan Kaki Terhadap Antisipasi Reaksi Pada Lansia Wicaksono, Lungit; Safei, Imam
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v5i1.24381

Abstract

Abstrak_________________________________________________________ Mengingat pentingnya konektivitas kondisi istirahat sebagai parameter fungsi otak. sejauh ini belum ada ulasan yang mencoba mengukur manfaat kesehatan yang lebih luas dari kelompok berjalan dibandingkan dengan kelompok yang tidak aktif terhadap antisipasi reaksi. Oleh karena itu, ulasan ini dilakukan untuk memahami apakah ada bukti bahwa kelompok berjalan memiliki manfaat yang lebih besar bagi kelompok lansia. Desain dalam penitian ini menggunakan ekperiment dengan pendekatan ex post pacto. Subjek berjumlah 33 lansia dengan usia rata-rata (62.1 ± 2.1 tahun), tinggi (152 ± 2.1 cm), berat badan (53.4 ± 5.7 kg), BMI (23.1 ± 2.5 %). Hasil penelitian menunjukan bahwa olahraga jalan kaki memiliki skor antisipasi reaksi yang lebih tinggi (101.4 ± 12.9) dibandingkan dengan yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik (84.7 ± 16.3). usia lansia diharapkan selalu meningkatkan latihan fisik (aktivitas fisik), seperti jalan kaki, sehingga kemampuan antisipasi reaksi dapat dihambat penurunannya. Abstract_________________________________________________________ Considering the importance of connectivity resting conditions as parameters of brain function. so far there have been no reviews that try to measure the broader health benefits of the walking group compared to those who are not active in anticipating reactions. Therefore, this review is carried out to understand whether there is evidence that the walking group has greater benefits for the elderly group. The design in this research used an experiment with an ex post pacto approach. There were 33 subjects with an average age (62.1 ± 2.1 years), height (152 ± 2.1 cm), weight (53.4 ± 5.7 kg), BMI (23.1 ± 2.5%). The results showed that walking had a higher anticipation reaction score (101.4 ± 12.9) compared to those who were not actively doing physical activity (84.7 ± 16.3). Elderly age is expected to always increase physical exercise (physical activity), such as walking, so that the ability to anticipate reactions can be inhibited.
PERMAINAN DAN OLAHRAGA TRADISIONAL : ALTERNATIF BAGI ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN AKTIVITAS FISIK ANAK Safei, Imam
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i2.41579

Abstract

kemajuan teknologi seperti game online dan penggunaan gawai yang terlalu lama justru dapat menimbulkan beberapa dampak negative salah satunya yaitu minimnya aktivitas fisik, yang akhirnya menimbulkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, jantung, dan berbagai jenis penyakit degenerative lainnya. Dengan demikian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan permainan dan olahraga tradisional bagi orang tua dalam meningkatkan aktivitas fisik anak selama dirumah. Metode: peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara memberikan angket atau kuesioner online dengan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk di jawab. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 114 peserta yang terdiri dari berbagai profesi seperti (Guru, dosen, Ibu Rumah Tangga, dan Remaja). Hasil: Penelitian ini memberikan bukti bahwa durasi bermain gawai lebih dari 1 jam perhari nya yang terjadi pada anak-anak se-Kota Bandung sebanyak 76.1%. Hal ini sejalan dengan kebiasaan orang tua yang hanya memiliki waktu bermain bersama anak-anak nya ketika di rumah kurang dari satu jam sebesar 50,4 %. Kesimpulan: durasi bermain gawai yang dilakukan anak-anak lebih dari satu jam per hari nya dan secara otomatis membatasi aktivitas fisiknya sehingga sedikit sekali stimulasi motorik yang didapatkan. Dengan demikian pentingnya peran orang tua untuk dapat mengenalkan permainan olahraga tradisional kepada anak-anak agar dapat aktif bergerak guna meningkatkan kebugaran dan motoric anak
Aerobic Capacity Response and Hematological Profile during Performing Physical Activity at Two Public Sport Venues with Different Air Pollution Concentrations Bahri, Samsul; Resmana, Dadan; Tomo, Haryo Satriyo; Safei, Imam; Hasan, Muhamad Fahmi
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 6, No 1 (2021): Opportunities from The Sport and Health Education to Improve Quality of Life
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.505 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v6i1.27621

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect of exercise on aerobic capacity and hematological profile of amateur futsal athletes at two public sport venues having the same climatic characteristics with different air pollution concentrations. The method used in this study was a quasi experimental method with a post-test only crossover design approach. Subjects of the study were 15 futsal athletes from futsal clubs in Bandung city. The mean (SD) of age, weight, height, and BMI of the participants were 18.73 ± 1.7 years, 55.29 ± 3.0 Kg, 165.90 ± 2.6 cm, and 19.90 ± 0.8 Kg / m2. The results of this study indicated that a high amount of air pollution could significantly inhibit the increase of VO2max (p = 0.043) and hemoglobin (p = 0.023) and could significantly increase white blood cells (p = 0.042 leukocytes). The findings of this study provide evidence that air pollution can have a negative effect on the hematological profile of futsal athletes. Thus, the athlete and coach should consider the level of air pollution around the venue before doing exercise. It should be anticipated because, basically, exercising can increase the rate of air ventilation in the respiratory system so that it can cause air pollution, such as PM2.5 and PM10, entering the lungs and even the alveoli.
Dampak berolahraga di area yang terpapar oleh polusi udara Bahri, Samsul; Safei, Imam; Tomo, Haryo Satriyo
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 3 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1435.4 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i3.14708

Abstract

Rekomendasi waktu latihan atau berolahraga yang tepat di area yang terpapar oleh polusi udara belum didokumentasikan dengan baik. Hal ini perlu dikaji untuk menyeimbangkan antara manfaat dari berolahraga dengan efek buruk dari polusi udara terhadap kesehatan tubuh manusia. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak berolahraga di area yang terpapar oleh polusi udara di 3 waktu yang berbeda (pagi, sore, dan malam hari) terhadap perubahan fisiologi tubuh manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pendekatan posttest-only crossover design. Dimana subjek diharuskan untuk mencoba treatment di 3 waktu yang berbeda. Subjek terdiri dari 8 mahasiswa laki-laki dengan usia rata-rata 19,87 ± 1,24 tahun; tinggi, 166,81 ± 6,31 cm; dan berat, 56,30 ± 3,79 kg; lemak 12,95 ± 2,76 %; IMT 20,06 ± 0,95. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai FVC dan FEV1 mengalami penurunan yang signifikan sebesar (p=0.003 FVC) dan (p=0.001 FEV1) ketika berolahraga pada malam hari. Dampak sesaat yang ditimbulkan oleh paparan polusi udara (particulat metter) tidak boleh di abaikan. Temuan dalam penelitian ini memberikan bukti bahwa, paparan particulat metter sesaat dapat menurunkan kapasitas vital paru atlet. Oleh karena itu seorang atlet dan pelatih harus mempertimbangkan dampak particulat metter sebelum melakukan latihan karena deposisi partikel jauh lebih besar ketika berolahraga.
PERMAINAN DAN OLAHRAGA TRADISIONAL : ALTERNATIF BAGI ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN AKTIVITAS FISIK ANAK Safei, Imam
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i2.41579

Abstract

kemajuan teknologi seperti game online dan penggunaan gawai yang terlalu lama justru dapat menimbulkan beberapa dampak negative salah satunya yaitu minimnya aktivitas fisik, yang akhirnya menimbulkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, jantung, dan berbagai jenis penyakit degenerative lainnya. Dengan demikian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan permainan dan olahraga tradisional bagi orang tua dalam meningkatkan aktivitas fisik anak selama dirumah. Metode: peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara memberikan angket atau kuesioner online dengan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk di jawab. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 114 peserta yang terdiri dari berbagai profesi seperti (Guru, dosen, Ibu Rumah Tangga, dan Remaja). Hasil: Penelitian ini memberikan bukti bahwa durasi bermain gawai lebih dari 1 jam perhari nya yang terjadi pada anak-anak se-Kota Bandung sebanyak 76.1%. Hal ini sejalan dengan kebiasaan orang tua yang hanya memiliki waktu bermain bersama anak-anak nya ketika di rumah kurang dari satu jam sebesar 50,4 %. Kesimpulan: durasi bermain gawai yang dilakukan anak-anak lebih dari satu jam per hari nya dan secara otomatis membatasi aktivitas fisiknya sehingga sedikit sekali stimulasi motorik yang didapatkan. Dengan demikian pentingnya peran orang tua untuk dapat mengenalkan permainan olahraga tradisional kepada anak-anak agar dapat aktif bergerak guna meningkatkan kebugaran dan motoric anak
Pengembangan Teknologi Alat Ukur Tes Split Berbasis Digital Imam Safei; Rahmat Hermawan; Akor Sitepu
JUPE (Jurnal Penjaskesrek) Vol 6, No 3 (2018): JUPE
Publisher : JUPE (Jurnal Penjaskesrek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to develop split test devices based arduino and infrared sensors with LED Display as measuring tool that Can provide effectiveness to trainers and athletes. This research is a research development or research and development (RD). the development of split test device based arduino and infrared sensors with LED display were first validated by material experts, media experts and 30 participants for a small sample test that tested twice as many repetitions. The subjects of this study were athletes. Based on the results of research trials and data analysis can be concluded that digital-based split test tool that has been develop is declared valid as a split tets tool. This is because the measurement tool of the split test using the sensor can be more controlled from the angle that is difficult to see by the eyePenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur tes split berbasis Arduino dan sensor Infrared dengan LED Display sebagai alat ukur yang dapat memberikan efektifitas kepada pelatih maupun atlet. Penelitian ini merupakan penelitian Pengembangan atau Research and Development (RD). Pengembangan alat ukur tes split berbasis Arduino dan sensor Infrared dengan LED Display terlebih dahulu divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan 30 peserta untuk uji sample kecil yang di uji cobakan sebanyak dua kali pengulangan. Subjek penelitian ini adalah Atlet. Berdasarkan hasil uji coba penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa alat ukur tes split berbasis digital yang telah dikembangkan ini dinyatakan valid sebagai alat ukur tes split. Hal ini dikarenakan alat pengukuran tes split menggunakan sensor dapat lebih terkontrol dari sudut yang sulit terlihat oleh mataKata kunci : alat ukur, lcd display, microcontroller, sensor infrared
STUDI EVALUASI TENTANG KOMPETENSI GURU PENJASORKES SE KABUPATEN LAMPUNG BARAT Rahmat Hermawan; Imam Safei; Dimas Duta Putra Utama
Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol 4 No 1 (2020): MARET (ACCREDITED SINTA 3)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jk.v4i1.10488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kompetisi guru SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Lampung Barat. Tentang kompetisi Pedagogik, Keperibadian, Sosial, dan Profesional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Deskriptif Kualitatif. Data dikumpulkan memalui wawancara, pengamatan, dokumentasi, dan angket. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Profil guru penjas bertugas di Kabupaten Lampung Barat dari faktor usia relatif tua, masa tugas cukup lama, (2) Aspek Kompetisi pedagogik guru penjas sudah menjalankan dengan sesuai karena sebagian besar sudah mendapatkan PNS dan berstatus sertifikasi,  (3) Aspek Kompetisi Kepribadian memiliki prilaku yang dapat di teladani dan dicontoh, (4) secara kompetisi sosial guru penjas mampu berkomunikasi dengan efektif ke beberapa pihak baik di sekolah ataupun pada lingkungan sekitar tempat tinggal, (5) secara kompetisi profesional guru penjas mampu meningkatkan kemampuan individu dengan mengikuti PLPG dan PPG serrta penataran yang dilaksanakan di provinsi maupun nasional. 
Efek Sesaat Polusi Udara (PM2.5) Terhadap FVC dan FEV1 pada Individu yang Sehat Samsul Bahri; Imam Safei; Haryo Satriyo Tomo; Didi Sunadi
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2020.5.1.3

Abstract

Kebiasaan individu yang berolahraga di area dekat dengan perkotaan sudah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan masing-masing. Namun disisi lain efek dari polusi udara menjadi permasalahan penting untuk menyeimbangkan antara manfaat dan resiko dalam berolahraga di area yang berpolusi. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek sesaat polusi udara terhadap FVC dan FEV­1 pada individu yang sehat. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan pendekatan One group pretest-posttest design. 8 subjek dipilih dengan kriteria inklusi yang sudah ditentukan. rata-rata usia 19,87 ± 1,24 tahun; tinggi, 166,81 ± 6,31 cm; dan berat, 56,30 ± 3,79 kg; FAT, 12,95 ± 2,76 %; BMI, 20,06 ± 0,95. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingginya tingkat polusi udara sejalan dengan penurunan pada FVC dan FEV1. Dengan tidak adanya penegakan peraturan lingkungan yang berarti untuk meredam pertumbuhan industrialisasi dan urbanisasi, kualitas udara akan terus memburuk, membuat para atlet semakin terpapar oleh polusi udara. Dengan demikian, inisiatif kesehatan masyarakat berskala besar, termasuk penelitian epidemiologis yang diperluas, diperlukan untuk melindungi populasi dan kebiasaan individu maupun masyarakat umum dalam berolahraga di luar ruangan khusus nya di stadion atau alun-alun yang dekat dengan perkotaan. Habits of individuals who exercise in areas close to urban areas have become a necessity to improve their health. But on the other hand the effects of air pollution are important issues to balance the benefits and risks in exercising in polluted areas. Thus the purpose of this study was to determine the momentary effects of air pollution on FVC and FEV1 in healthy individuals. This research uses quasi-experimental with One group pretest-posttest design approach. 8 subjects were selected with predetermined inclusion criteria. average age of 19.87 ± 1.24 years; height, 166.81 ± 6.31 cm; and weight, 56.30 ± 3.79 kg; FAT, 12.95 ± 2.76%; BMI, 20.06 ± 0.95. The results showed that the high level of air pollution is in line with the decrease in FVC and FEV1. In the absence of meaningful enforcement of environmental regulations to curb the growth of industrialization and urbanization, air quality will continue to deteriorate, leaving athletes increasingly exposed to air pollution. Thus, large-scale public health initiatives, including expanded epidemiological research, are needed to protect the population and habits of individuals and the general public in exercising outdoors in special stadiums or squares close to urban areas.
ANALISIS KARAKTERISTIK ANTROPOMETRI DAN KONDISI FISIK ATLET PELAJAR DISEKOLAH PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR SE-PULAU JAWA Ilham Hindawan; Tommy Apriantono; Indria Herman; Muhamad Fahmi Hasan; Agung Dwi Juniarsyah; Sri Indah Ihsani; Iwa Ikhwan Hidayat; Bagus Winata; Imam Safei; Didi Sunadi; Kusnaedi Kusnaedi
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2020.5.1.6

Abstract

Latar belakang: Sports science menekankan pentingnya pengukuran kondisi fisik pada setiap cabang olahraga untuk menentukan metode latihan yang tepat, yang dapat digunakan oleh pelatih dalam membina atlet. Penelitian bermaksud untuk mengukur karakteristik fisiologi atlet muda PPLP di beberapa cabang olahraga prioritas Indonesia, seperti: Atletik, Pencak Silat dan Taekwondo. Metode: Dalam penelitian ini, seluruh subjek melakukan pengukuran antropometri dan kondisi fisik. Dimana dalam pengukuran antropometri, meliputi berat badan, tinggi badan, Body mass Index (BMI). Sedangkan pada uji kondisi fisik, pengukuran meliputi lompat vertikal, sprint 30 meter, dan cooper test 2.4 km. Hasil: Penelitian ini berhasil menunjukan secara kuantitatif dan kualitatif, rata-rata antropometri, daya tahan aerobik (VO2max), daya tahan anaerobik (lompat vertikal dan sprint 30 meter) pada atlet dari cabang olahraga Taekwondo, Pencak Silat, dan Atletik. Pada pengukuran antropometri, hanya atlet Pencak Silat (putra dan putri), yang memiliki tinggi badan di bawah rata-rata nilai normal yang ditetapkan WHO. Sementara pada pengukuran daya tahan anaerobik pada variable sprint 30 meter, hanya atlet Atletik putra yang masuk kedalam rentang nilai normal yang telah ditetapkan, sementara atlet pada cabang olahraga lainnya tidak masuk kedalam rentang nilai normal tersebut. Di sisi lain, tidak ada rata-rata hasil lompat vertikal yang dibawah nilai normal, pada ketiga cabang olahraga yang telah dilakukan pengukuran, baik putra dan putri pada setiap cabang. Sementara itu, hasil pengukuran VO2max juga mencatatakan bahwa seluruh atlet (putra dan putri) dari ketiga cabang olahraga yang diukur, memiliki hasil rata-rata VO2max yang normal dan cenderung sangat baik. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya hasil rata-rata VO2max yang berada dibawah rentang nilai normal yang telah ditetapkan. Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan screening latihan aerobic test (cooper test 2.4), anaerobic test (batrey test) yang meliputi lompat vertikal, sprint 30 meter dan cooper tes 2.4 km dapat digunakan dan efektif sebagai rangkaian metode dalam melakukan proses pencarian bakat dan pembinaan atlet muda di PPLP se-Pulau Jawa Background: Sports science emphasizes the importance of measuring physical conditions in each branch of sport to determine the right training methods, which can be used by coaches in fostering athletes. The research intends to measure the physiological characteristics of PPLP young athletes in several priority sport branches in Indonesia, such as: Athletics, Pencak Silat and Taekwondo. Methods: In this study, all subjects took anthropometric measurements and physical conditions. Where in anthropometric measurements, including body weight, height, Body mass Index (BMI). Whereas in physical condition tests, measurements vertical jumps, sprint 30 meters, and cooper test 2.4 km. Results: This research successfully demonstrated quantitatively and qualitatively, the average value of anthropometry, aerobic endurance (VO2max), anaerobic endurance (vertical jump and sprint 30 meter) in athletes from the Taekwondo, Pencak Silat, and Athletics branches. In anthropometric measurements, only martial arts athletes (male and female), who have a height below the average normal value determined by WHO. While in anaerobic endurance measurement in the 30 meter sprint variable, only male athletes enter the normal range that has been set, while athletes in other sports do not enter the normal range. On the other hand, there are no average vertical jump results below the normal value, in the three sports that have been measured, both male and female in each branch. Meanwhile, the results of VO2max measurements also stated that all athletes (male and female) from the three sports that were measured had normal VO2max results and tended to be very good. This is evidenced by the absence of an average VO2max result which is below the predetermined normal range. Conclusion: These findings indicate that anthropometric profile measurement and the use of aerobic test screening exercises (cooper test 2.4), as well as anaerobic tests (batrey tests) which include vertical jumps and, 30 meter sprints can be used and effectively as a series of methods in the process of finding talent and coaching young athletes in PPLP throughout JavaKata kunci: Aktivitas Fisik, Atlet, Cabang Olahraga, Antropometri, Kondisi Fisik.