Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan HIV/AIDS di Kalangan Siswa SMA melalui Penyuluhan di SMAN 19 Pekanbaru, Riau: HIV/AIDS Pratiwi, Erniza; Ikhtiarudin, Ihsan; Furi, Mustika; Sari, Seftika; Ramadhan, Fariz Putra; Hidayati, Fika; Rahmi, Helvy; Lestari, Indah; Wahyuni, Indah; Deswinda, Intan Ayu; Shelna, Khafiza; Lestari, Kurnia Dwi; Anggraini, Laurentin Leni; Zahira, Rifka
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2024): IJPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.596

Abstract

Human Immunodefiency Virus (HIV) merupakan kelompok retrovirus yang mempunyai kemampuan dalam menduplikasi, mencetak dan memasukkan materi genetik sehingga menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang dan merupakan penyebab infeksi ikutan (oportunistik). Remaja adalah masa seseorang atau individu berada pada mobilitas sosial yang paling tinggi dan akan membuka peluang baginya untuk terpapar pada berbagai perubahan sosial, kultural, budaya, fisik maupun psikologis sehingga remaja merupakan kelompok usia yang paling berisiko mengalami penularan HIV/AIDS. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlokasi di SMAN 19 Pekanbaru. Waktu pelaksanaan pengabdian yaitu pada tanggal Rabu, 20 Maret 2024 (08.00 WIB s/d selesai). Pengabdian ini dilakukan dengan cara observasional yang bersifat deskriptif dengan metode pengambilan data secara cross sectional melalui pengisian lembar kuesioner tentang HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan data jenis kelamin dari total 61 responden terdapat 34 responden laki-laki dengan perolehan skor pretest sebesar 55,05% dan skor post-test sebesar 78,99%. Kemudian terdapat sebanyak 27 responden perempuan dengan perolehan skor pretest sebesar 55,68% dan skor post-test sebesar 79,99%. Berdasarkan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan di SMAN 19 Pekanbaru, penyuluhan HIV/AIDS dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 19 Pekanbaru dari kategori tingkat pengetahuan kurang, naik menjadi kategori tingkat pengetahuan tinggi.
Case Report: 60-Year-Old Female with Ischemic Stroke, Type 2 Diabetes Mellitus, and Hypertension Husnawati, Husnawati; Andriani, Dita Maulida; Rizki, Famella Yustika; Wanty, Fitri Prima; Sinaga, Giacinta Gracesandy; Rahmi, Helvy; Anggraini, Laurentin Leni; Khairani, Putri; Sakinah, Rezkila; Rasihen, Sri Lidya; Wahyudi, Wahyudi; Sinulinga, Yori Yunita
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v11i2.1564

Abstract

Background: Ischemic stroke remains a leading cause of death and disability worldwide, with increasing incidence each year. Patients with comorbidities, such as Type 2 diabetes mellitus (DM), pose additional treatment challenges due to a higher risk of drug-related problems (DRPs), particularly drug interactions. Objective: This study aims to describe pharmaceutical care in female patients diagnosed with ischemic stroke and Type 2 DM, with a focus on identifying and evaluating DRPs. Method: A descriptive case study was conducted. Data were collected through medical records and patient monitoring, focusing on the identification and analysis of potential DRPs in the context of pharmaceutical care. Results: The study found drug interactions as the most prominent DRP. An interaction between potassium slow-release (KSR) and candesartan was identified as requiring monitoring. Additionally, moderate interactions were found between atorvastatin and clopidogrel, as well as atorvastatin and amlodipine. These interactions have the potential to influence therapeutic outcomes. Conclusion: The prescribed medication regimen was generally appropriate for the patient's condition. Nevertheless, the presence of DRPs highlights the importance of regular monitoring and dose adjustments. Optimizing pharmaceutical care through early detection and management of DRPs is essential to ensure treatment safety and effectiveness in patients with complex conditions.