Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PASIEN STROKE ISKEMIK RS IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR M Azzahra, Mu’awiyah Aulia; Rachman, Mochammad Erwin; Bakhtiar, Ilma Khaerina Amaliyah; Jaya, Muh. Alim; Muchsin, Achmad Harun
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37264

Abstract

Stroke sendiri termasuk dalam golongan penyakit kronis yang saat ini masih mendominasi permasalahan kesehatan global. Sulawesi Selatan prevalensi stroke sebesar 10,6%. Gaya hidup yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang aktivitas fisik menjadi penyebab penyakit ini. Pada pasien stroke depresi merupakan gangguan emosional yang paling sering dijumpai, sekitar 30-40% pasien stroke yang dirawat. Depresi pada pasien stroke akan menghambat proses penyembuhan akan memperburuk prognosis, kualitas hidup, dan meningkatkan angka mortalitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pasien stroke iskemik RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Penelitian ini merupakan tipe penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel secara consecutive sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 40 orang pasien stroke iskemik dirawat di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar periode Juni-Juli 2024. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi diwawancarai menggunakan kuestioner Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik responden dari data demografi. Hasil penelitian tingkat depresi pasien yang menderita penyakit stroke iskemik di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar, yaitu depresi ringan 17 orang (42,5%), depresi sedang 12 orang (30,0%), dan depresi sebanyak 4 orang (10,0%). Karakteristik pasien yang menderita penyakit stroke iskemik lansia awal (46-55 tahun), laki-laki, tingkat SMA/sederajat, menikah, Ibu rumah tangga (IRT) dan rata - rata lama menderita stroke iskemik <6 bulan. Mayoritas pasien mengalami depresi ringan.
Faktor Risiko Penyakit Stroke dan Skizofrenia di Indonesia Sholehah, Mar'atun; Syamsu, Rachmat Faisal; Musa, Inna Mutmainnah; Rachman, Mochammad Erwin; Jaya, Muh. Alim
Wal'afiat Hospital Journal Vol 5 No 2 (2024): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v5i2.136

Abstract

Stroke merupakan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal ataupun global karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak dengan gejala-gejala yang berlangsung 24 jam atau lebih. Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit Stroke dan Skizofrenia di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian literatur review dengan desain narrative review. Hasil telaah artikel menunjukkan sebanyak 6 penelitian melaporkan bahwa terdapat hubungan faktor risiko penyakit Stroke dan Skizofrenia di Indonesia. Penelitian yang melaporkan bahwa terdapat faktor risiko penyakit Stroke lebih berfokus pada faktor risiko tertinggi yaitu hipertensi dengan 91,67 % lebih tinggi dibandingkan pada penderita tanpa hipertensi, sedangkan pada penelitian faktor risiko penyakit Skizofrenia lebih berfokus pada faktor risiko tertinggi yaitu faktor status perkawinan yang belum menikah dengan 60,6 % lebih tinggi dibandingkan yang sudah menikah 39,4 % dan faktor status pekerjaan yang belum bekerja dengan 73,3 % lebih tinggi dibandingkan yang sudah bekerja 26,7 %. Faktor risiko pada Stroke yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah, pada faktor risiko Stroke yang dapat diubah seperti hipertensi, diabetes mellitus, merokok, dislipidemia, alkohol, kurang olahraga dan faktor risiko Stroke yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, genetik dan ras. Faktor risiko pada Skizofrenia yaitu umur, jenis kelamin, status pekerjaan, status perkawinan, konflik keluarga dan status ekonomi.
Faktor Risiko Penyakit Stroke dan Skizofrenia di Indonesia Sholehah, Mar'atun; Syamsu, Rachmat Faisal; Musa, Inna Mutmainnah; Rachman, Mochammad Erwin; Jaya, Muh. Alim
Wal'afiat Hospital Journal Vol 5 No 2 (2024): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v5i2.136

Abstract

Stroke merupakan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal ataupun global karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak dengan gejala-gejala yang berlangsung 24 jam atau lebih. Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit Stroke dan Skizofrenia di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian literatur review dengan desain narrative review. Hasil telaah artikel menunjukkan sebanyak 6 penelitian melaporkan bahwa terdapat hubungan faktor risiko penyakit Stroke dan Skizofrenia di Indonesia. Penelitian yang melaporkan bahwa terdapat faktor risiko penyakit Stroke lebih berfokus pada faktor risiko tertinggi yaitu hipertensi dengan 91,67 % lebih tinggi dibandingkan pada penderita tanpa hipertensi, sedangkan pada penelitian faktor risiko penyakit Skizofrenia lebih berfokus pada faktor risiko tertinggi yaitu faktor status perkawinan yang belum menikah dengan 60,6 % lebih tinggi dibandingkan yang sudah menikah 39,4 % dan faktor status pekerjaan yang belum bekerja dengan 73,3 % lebih tinggi dibandingkan yang sudah bekerja 26,7 %. Faktor risiko pada Stroke yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah, pada faktor risiko Stroke yang dapat diubah seperti hipertensi, diabetes mellitus, merokok, dislipidemia, alkohol, kurang olahraga dan faktor risiko Stroke yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, genetik dan ras. Faktor risiko pada Skizofrenia yaitu umur, jenis kelamin, status pekerjaan, status perkawinan, konflik keluarga dan status ekonomi.