Zaqia Rahma Dewi
Universitas Negeri Malang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Internalisasi Nilai-Nilai Local Wisdom Dalam Penguatan Karakter Peserta Didik Melalui Penerapan Kebijakan Rabu Anjawani Zaqia Rahma Dewi; Nurul Ulfatin; Agus Timan
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 5 No. 6 (2024): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Oktober - November 2024)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v5i6.3010

Abstract

Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi seluruh lini kehidupan masyarakat, salah satunya dengan terjadinya degradasi moral peserta didik. Degradasi moral dapat merusak karakter peserta didik serta mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai budaya bangsa. Solusi dalam penyelesaian terkait degradasi moral peserta didik yaitu melalui pendidikan karakter berbasis local wisdom. Rabu Anjawani menjadi salah satu kebijakan yang tepat dalam revitalisasi karakter peserta didik serta untuk melestarikan kebudayaan Jawa. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian diantaranya Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan, Guru Bahasa Jawa, Peserta didik dan Alumni sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan Rabu Anjawani dilakukan pada proses pembelajaran dan non pembelajaran. Bentuk-bentuk kegiatan dalam kebijakan Rabu Anjawani seperti berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa, penggunaan seragam batik khas Mojokerto dipadu dengan Blangkon, serta pemutaran musik gamelan ketika jam istirahat berlangsung. Nilai-nilai kebudayaan Jawa seperti tepa selira, unggah-ungguh, grapayak semanak, dan cinta kebudayaan. Faktor pendukung dalam implementasi kebijakan Rabu Anjawani yaitu adanya kesadaran dan tingkat semangat dari warga sekolah dalam mengembangkan dan membudidayakan kebijakan Rabu Anjawani, sedangkan faktor penghambat yaitu, bahasa Ibu peserta didik menggunakan bahasa Indonesia serta beberapa peserta didik di lingkungan rumah tidak menggunakan bahasa Jawa.