Nyeri post operasi pada anak usia sekolah sering menjadi tantangan dalam perawatan, mempengaruhi kenyamanan dan pemulihan anak. Intervensi non-farmakologis, seperti teknik distraksi dan relaksasi nafas dalam, telah terbukti efektif dalam mengurangi nyeri, namun studi mengenai kombinasi kedua teknik ini dan modifikasinya dalam bentuk video animasi masih terbatas. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan video animasi dalam mengurangi nyeri post operasi pada anak usia sekolah di ruang bedah anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan one group pre-post test only. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan melibatkan 32 responden. Data skala nyeri diukur dengan instrument Wong-Baker Faces Pain Rating Scale. Intervensi pemutaran video animasi yang berisi tentang teknik distraksi dan relaksasi napas dalam dilakukan selama tindakan perawatan luka post operasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan pada skala nyeri dari skala sedang-berat (skor 4-7) sebelum intervensi menjadi skala ringan-sedang (skor 2-5) setelah intervensi. Uji Wilcoxon menghasilkan p-value 0,005, menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan distraksi yang disajikan dalam bentuk video animasi efektif dalam mengurangi nyeri post operasi pada anak usia sekolah dan dapat diintegrasikan ke dalam manajemen nyeri non-farmakologis Kata kunci: Distraksi, Nyeri, Relaksasi Nafas Dalam, Video Animasi Postoperative pain in school-age children is often a challenge in care, affecting the comfort and recovery of children. Non-pharmacological interventions, such as distraction techniques and deep breath relaxation, have been proven effective in reducing pain, but the study of the combination of these two techniques and their modification in the form of animated video is still limited. The purpose of this study is to evaluate the effectiveness of a combination of deep breath relaxation therapy and distraction with animated video in reducing postoperative pain in school-age children in a child's surgery. This study uses a Quasi-experimental design with one group pre-post test only. Sampling techniques using purposive sampling involving 32 respondents. The pain data is measured by the Wong-Baker Faces Pain Rating Scale instrument. Animated video playback intervention containing distraction techniques and breath relaxation is carried out during postoperative wound treatment. The results showed a decrease in the pain scale from a medium-heavily scale (score 4-7) before the intervention became a minor scale (score 2-5) after the intervention. The Wilcoxon test produced a significant effect (p-value 0.005). The combination of deep breath relaxation therapy and distraction is presented in the form of an effective animated video in reducing postoperative pain in school-age children and can be integrated into non-pharmacological pain management. Keywords: Distraction, Pain, Deep Breath Relaxation, Animated Video