Metode pembelajaran eksperimen berkaitan erat dengan pembelajaran sains. Keunggulan metode pembelajaran ini tidak hanya bagi siswa, yaitu dapat mendorong terjadinya proses konstruksi pengetahuan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi guru untuk menyesuaikan strategi pembelajaran dengan situasi dan kondisi nyata yang mereka hadapi. Faktanya, pelaksanaan eksperimen di banyak sekolah, terutama di Provinsi Banten, masih menghadapi permasalahan ketidaktersediaan fasilitas yang memadai sehingga menghambat guru dalam melakukan eksperimen atau demonstrasi kimia. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim Fun Chemistry Program Studi Pendidikan Kimia, FPMIPA, UPI menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa demonstrasi Fun Chemistry Experiments. Melalui kegiatan ini, peserta yang merupakan guru kimia yang tergabung di dalam MGMP se-wilayah Banten, diharapkan mendapatkan pengayaan materi terkait eksperimen kimia dengan topik yang sesuai dengan mata pelajaran kimia yang diajarkan di sekolah. Metode yang dilakukan pada kegiatan pengabdian kali ini adalah demonstrasi yang disertai dengan diskusi dan tanya jawab. Saat demonstrasi dilakukan, para peserta yang berjumlah 30 orang dibekali dengan lembar kerja praktikum. Lembar kerja ini memuat 9 judul eksperimen dengan alat dan bahan yang dapat diadaptasi atau disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Selain itu, di akhir sesi kegiatan angket pendapat guru disebarkan untuk memetakan potensi eksperimen mana saja yang mungkin untuk diadaptasi di sekolah masing-masing. Berdasarkan angket diperoleh bahwa eksperimen Pesan Rahasia, kemudian disusul oleh “Volcano Eruption”, “Tahan Panas”, dan “Haru Biru” (dengan jumlah frekuensi jawaban yang sama) dinilai oleh peserta sebagai eksperimen yang paling mungkin untuk diadaptasi di tempat mengajar masing-masing dengan jumlah frekuensi jawaban 21 dan 15 secara berturut-turut.The experimental learning method is closely related to science education. The advantages of this learning method are not only beneficial for students, by encouraging the process of knowledge construction, but also provide opportunities for teachers to adjust their teaching strategies to real situations and conditions. Implementing experiments in many schools, especially in Banten Province, continues to face issues related to inadequate facilities, thus inhibits teachers from conducting either chemistry experiments or demonstrations. According to this problem, the Fun Chemistry team from the Chemistry Education study program, FPMIPA, UPI, organized a Fun Chemistry Experiments demonstration activity. The purpose of this activity is to enrich the participants, who are chemistry teachers from the MGMP community in Banten, with chemistry experiments related to topics taught at the senior high school level. The methods used in this community service activity include demonstrations, discussions, and QA sessions. During the demonstration, the 30 participants were provided with practical worksheets. The worksheets contain 9 titles of experiments with tools and materials that can be adjusted to the real conditions of each school. In addition, at the end of the session, a questionnaire was distributed to the teachers to map which experiments could potentially be adapted in their respective schools. The results showed that the experiments 'Pesan Rahasia', followed by 'Volcano Eruption', 'Tahan Panas', and 'Haru Biru' (which had the same frequency of responses), were rated by participants as the most likely experiments to be adapted in their teaching places, with response frequencies of 21 and 15, respectively.