ABSTRAK Dampak Implementasi Adat Pemberian Kain Serta Tepung Tawar Pada Tradisi Upah-Upah Upacara Pernikahan Terhadap Nilai Integrasi Sosial Di Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari tradisi atau adat. Budaya dapat dijadikan manusia sebagai salah satu pedoman untuk hidup saling berdampingan dengan manusia lainnya. Penelitian ini menggunakan teori AGIL Talcont Parson dan teori Interpretasi Paul Riceour. Esensi dari teori AGIL Talcott Prsons adalah yang terdiri dari Adaptation (adaptasi), Goal attainment ( pencapaian tujuan ), Integration ( integrasi ), dan Maintance atau latency ( fungsi pemeliharaan pola). Esensi dari Interpretasi Paul Riceour adalah bahwa tindakan manusia itu berupa teks yang membutuhkan penafsiran. artinya adalah semua tindakan memiliki tafsiran tersendiri bagi individu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Kesimpulan dari hasil penelitian yakni, Dampak Implementasi Adat Pemberian Kain Serta Tepung Tawar Pada Tradisi Upah-Upah Upacara Pernikahan adalah berdampak positif atau dalam artian menciptakan nilai integritas atau solidaritas yang tinggi karena memotivasi masyarakat untuk saling menjaga hubungan sosial dengan berineraksi anatar satu dengan yang lainnya. Dan interpetasi masyarakat mengenai adat tersebut adalah sebagai penangkal, mengembalikan tondi atau semangat ke badan, supaya rajin sholat, dan doa agar cepat mempunyai anak atau keturunan. Kata Kunci : dampak implementasi; upah-upah; integrasi social. ABSTRACT The Impact of Implementing the Custom of Giving Cloth and Plain Flour in the Wedding Ceremony Wages Tradition on the Value of Social Integration in Simangalam Village, South Kualuh District. Basically, humans are social creatures who cannot be separated from traditions or customs. Culture can be used by humans as a guideline for living side by side with other humans. This research uses Talcont Parson's AGIL theory and Paul Riceour's Interpretation theory. The essence of Talcott Prsons' AGIL theory consists of Adaptation, Goal attainment, Integration and Maintenance or latency (pattern maintenance function). The essence of Paul Riceour's Interpretation is that human action is a text that requires interpretation. What this means is that all actions have their own interpretation for the individual. This type of research is qualitative research and the data collection techniques used in this research are interviews, observation and documentation. The conclusion from the research results is, the impact of implementing the custom of giving cloth and plain flour to the tradition of wedding ceremony wages is that it has a positive impact or in the sense of creating high values of integrity or solidarity because it motivates people to maintain social relationships with each other by interacting with each other. And the community's interpretation of this custom is as an antidote, to restore tondi or enthusiasm to the body, to pray diligently, and pray to quickly have children or offspring. Keywords: impact of implementation; upah-upah; social integration.