Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HOSPITAL STRATEGIC MANAGEMENT INNOVATION IN THE ERA OF HEALTH DIGITALIZATION: A LITERATURE STUDY Sihotang, Oryza Sativa H.; Dilla, Nur Indah Rahma; Hutabarat, Husnida Putriyana; Anjaini, Nurul; Sembiring, Ayu Sukma Putri; Israyani, Israyani; Adelia, Nelsih; Mawarni, Dwiyana; Wasiyem, Wasiyem
HEARTY Vol 13 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i3.20049

Abstract

The development of digital technology has brought significant changes in the strategic management of hospitals, especially in efforts to improve the quality, efficiency and competitiveness of health services. This study aims to examine various strategic management innovations implemented by hospitals in Indonesia and globally in the era of health digitalization. This research was conducted using a systematic literature study method of 25 scientific articles published in the period 2022-2025. The results of the review show that the application of technologies such as Hospital Management Information System (SIMRS), digital marketing, telemedicine, and artificial intelligence has had a positive impact on operational effectiveness, data transparency, and patient experience. However, the digital transformation process is also faced with challenges such as limited infrastructure, resistance to change from human resources, and regulations that are not yet fully adaptive. Innovation-based management strategies, cross-sector collaboration, and strengthened governance are the keys to success in facing the dynamics of the digital era. This study recommends the importance of HR capacity building, digital infrastructure investment, and policy updates as strategic steps to support the sustainability of hospital management innovation in the future.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengendalian DBD melalui strategi komunikasi kader di Kelurahan Titipapan Kota Medan Dilla, Nur Indah Rahma; Nasution, Maharani Zahra; Lubis, Irwansyah; Suryani, Suryani; Hutabarat, Husnida Putriyana; Zahira, Sayyidati; Natasya, Dwi Fanny Amanda; Sembiring, Ayu Sukma Putri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31044

Abstract

AbstrakDemam Berdarah Dangue (DBD) masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Untuk mengendalikan penyebarannya, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, terutama peran aktif masyarakat. Dalam hal ini, kader kesehatan memegang peranan penting sebagai jembatan antara tenaga medis dan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran kader dalam edukasi dan sosialisasi pengendalian DBD kepada masyarakat.. Pengabdian masyarakat dilakukan di Kota Medan, tepatnya di Jalan Platina 2, Lingkungan 8, Kelurahan Titipapan. Metode yang digunakan adalah pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan kepada lima kader kesehatan yang berperan sebagai edukator bagi masyarakat. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan lima orang informan, terdiri dari satu ketua kader dan empat anggota kader penanggulangan DBD. Wawancara ini bertujuan untuk memahami strategi komunikasi yang digunakan kader dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain itu, dilakukan observasi terhadap penerapan komunikasi interpersonal dan pendekatan persuasif dalam sosialisasi pengendalian DBD. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa komunikasi langsung dari hati ke hati (interpersonal), pendekatan yang bersifat membujuk dan menyadarkan (persuasif), serta penggunaan media lokal seperti poster atau pengeras suara di lingkungan setempat, terbukti efektif untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat. Peran kader sangat penting karena merekalah yang paling dekat dengan warga dan bisa menyampaikan informasi dengan cara yang mudah diterima. Keaktifan kader dalam menyampaikan pesan dan menjalin hubungan baik dengan warga menjadi salah satu kunci keberhasilan pengendalian DBD di tingkat lokal. Kata kunci: pengabdian masyarakat; kader kesehatan; partisipasi masyarakat; demam berdarah; pengendalian penyakit AbstractDangue Hemorrhagic fever (DHF) is still a serious health problem in Indonesia. To control its spread, cooperation from all parties is needed, especially the active role of the community. In this case, health cadres play an important role as a bridge between medical personnel and the community. This community service activity aims to increase the role of cadres in educating and socializing dengue control to the community. The community service was conducted in Medan City, precisely on Jalan Platina 2, Neighborhood 8, Titipapan Village. The method used was training, counseling, and mentoring to five health cadres who act as educators for the community. Data were collected through in-depth interviews with five informants, consisting of one cadre leader and four members of the DHF cadre. The interviews aimed to understand the communication strategies used by the cadres in delivering information to the community. In addition, observations were made on the application of interpersonal communication and persuasive approaches in the socialization of DHF control. The results of the community service showed that direct heart-to-heart communication (interpersonal), persuasive approaches, and the use of local media such as posters or loudspeakers in the local environment, proved effective in increasing community awareness and involvement. The role of cadres is very important because they are the ones closest to the community and can convey information in a way that is easily accepted. The activeness of cadres in delivering messages and establishing good relationships with residents is one of the keys to successful dengue control at the local level.  Keywords: community service; health cadres; community participation; Dangue fever; disease control
Penerapan Ekoteologi dalam Program Edukasi Kesehatan, Lingkungan, dan Keagamaan pada Masyarakat Desa Gambus Laut, Kabupaten Batu Bara Tahun 2025 Santoso, Fazila Septiani; Fadillah, Indah; Hutabarat, Husnida Putriyana; Saragih, Indah Aulia Pratiwi; Gurning, Fitriani Pramita
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i4.2708

Abstract

Desa Gambus Laut, Kabupaten Batu Bara menghadapi permasalahan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pengelolaan sampah rumah tangga yang belum optimal, serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam mempraktikkan ajaran agama yang selaras dengan pelestarian lingkungan. Kondisi ini menunjukkan perlunya integrasi nilai keagamaan, kesehatan, dan lingkungan melalui pendekatan ekoteologi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan menerapkan program edukasi kesehatan, lingkungan, dan keagamaan berbasis ekoteologi melalui kegiatan KKN mahasiswa UINSU tahun 2025. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, partisipasi aktif, dan dokumentasi. Data primer diperoleh dari masyarakat Desa Gambus Laut melalui wawancara dengan perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga. Program pemberdayaan berhasil dilaksanakan dalam tiga bidang utama: (1) Pendidikan – edukasi kebersihan diri, sanitasi, dan pembuatan ecoprint di UPT SDN 16 Gambus Laut; (2) Lingkungan – gotong royong, pembuatan ecobrik, serta edukasi pengelolaan sampah rumah tangga; (3) Kesehatan – penyuluhan pencegahan penyakit dan sosialisasi PHBS di sekolah. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian, wirid, dakwah lingkungan, kebersihan tempat ibadah, serta pendidikan Al-Qur’an terintegrasi dengan ajaran kebersihan. Penerapan ekoteologi dalam KKN ini memberikan kontribusi positif pada kesehatan, lingkungan, dan keagamaan, mendorong perubahan perilaku, membangun kesadaran kolektif, serta menguatkan keterpaduan iman, ilmu, dan amal dalam kehidupan sehari-hari. Disarankan program serupa dilanjutkan dengan pendekatan lebih komprehensif dan evaluasi berkelanjutan.