Aldion Jayeng Pangestu, Agung
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PROGRAM REHABILITASI PECANDU NARKOBA DI KOTA SURABAYA: (Studi Pada Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya) Aldion Jayeng Pangestu, Agung; Hariyoko, Yusuf; Widiyanto, M. Kendry
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 4 No. 02 (2024): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja adalah calon pemimpin masa depan bangsa yang lebih baik, dan mereka harus terus diedukasi tentang bahaya narkoba. Penyalahgunaan narkoba semakin sulit dicegah karena kita melihat penggunaan narkoba dengan mudahnya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga merusak harapan bangsa. BNN memiliki visi "Terwujudnya masyarakat Indonesia yang bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba". Membantu masyarakat memahami bahaya narkoba dan mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dengan melakukan pencegahan dini. Mengevaluasi dan mengaudit program-program rehabilitasi narkoba untuk menentukan apakah program tersebut berhasil atau tidak. Dengan strategi tersebut, BNN berharap dapat mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia, membantu individu yang telah terjerumus ke dalam narkoba untuk kembali bangkit, dan tentunya membentuk masyarakat yang lebih sadar dan tanggap terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara di lapangan serta pemaparan analisis SWOT yang didasarkan pada tujuan penelitian untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan internal serta apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang datang dari luar, sehingga dapat diketahui strategi seperti apa yang sebaiknya dilakukan oleh BNN Kota Surabaya untuk meningkatkan pelayanan rehabilitasi agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan klien serta meminimalisir kelemahan. Setelah dilakukan perhitungan dari matriks IFAS EFAS dan diagram SWOT, maka diperoleh posisi strategi pada kuadran 1 yakni strategi agresif yang dapat diterapkan pada peningkatan layanan program rehabilitasi.