Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Senyawa Fenolik dari Daun Tanaman Kalanchoe prolifera (Crassulaceae) Yenny Febriani Yun; Lilis Siti Aisyah; Tri Reksa Saputra; Arif Rahman Hakim; Sari Purbaya; Tati Herlina; Euis Julaeha; Achmad Zainuddin; Unang Supratman
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 3, No. 1, Mei 2017
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.388 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v3i1.5037

Abstract

Phenolic compounds such as kaempferol (1), quercetin (2), and methyl caffeate (3) have been isolated from the ethyl acetate extract of Kalanchoe prolifera (Crassulaceae). The chemical structure of isolated compounds 1-3 were elucidated on the basis of spectroscopic evidence (UV, IR, NMR) and comparison with those compound previouly reported.DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.5037 
Sintesis Tetrapeptida PADY menggunakan Metode Fasa Padat dan Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani Ph.D; Dadan Sumiarsa; Christina Marpaung; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 5, No. 1, May 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.195 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v5i1.10500

Abstract

Peptida antioksidan merupakan kelompok peptida yang berperan penting karena dapat menetralkan radikal bebas, sehingga dapat mencegah dan mengobati penyakit kronis. Salah satu senyawa peptida antioksidan alami yang telah ditemukan peneliti sebelumnya adalah senyawa tetrapeptida PAGY (Pro-Ala-Gly-Tyr) yang diisolasi dari gelatin kulit ikan amur sturgeon (Acipenser schrenckii) dan dilaporkan memiliki aktivitas antioksidannya dengan IC50 5.38 mg/mL dalam uji DPPH dan 0,008 mg/mL dalam uji ABTS berturut-turut. Kelompok kami telah berhasil mensintesis PAGY bersama dengan analognya yakni PSGY, PFFY, PAFY, dan PAIY dengan menggunakan metode sintesis peptida fase padat (SPPS). Pengujian aktivitas antioksidan pada senyawa hasil sintesis menunjukkan bahwa PSGY memiliki aktivitas antioksidan lebih baik dari PAGY. Pencarian analog tetrapeptida antioksidan yang lebih baik hingga saat ini masih terus dilakukan. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis analog tetrapeptida lainnya PADY (Pro-Ala-Asp-Tyr) dengan metode sintesis peptida fase padat menggunakan strategi Fmoc/t-Bu pada resin 2-klorotritilklorida dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antioksidannya. HATU/HOAT digunakan sebagai reagen pengkopling dalam sintesis PADY. Pemurnian krud PADY dilakukan menggunakan RP-HPLC preparatif sehingga diperoleh PADY murni seberat 14.7 mg (12.6%). Penentuan struktur peptida hasil sintesis dianalisis dengan menggunakan spektroskopi 1H-NMR dan TOF-MS. Pada pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, PADY hasil sintesis memberikan nilai IC50 sebesar 1.850 mg/mL, yang mengindikasikan bahwa PADY menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih rendah daripada PAGY hasil sintesis peneliti sebelumnya. Kata kunci: Antioksidan, tetrapeptida, sintesis peptida fase padat. Antioxidant peptide is a class of peptides that play an important in neutralizing free radicals, therefore this compound can be used to prevent and treat chronic diseases. One of the natural antioxidant peptides reported by previous researcher is PAGY (Pro-Ala-Gly-Tyr), which is isolated from amur sturgeon fish (Acipenser schrenckii) gelatin that showed antioxidant activity with IC50 5.38 and 0.008 mg/mL using DPPH and ABTS assay, respectively. Our group has successfully synthesized PAGY, along with its analogues of PSGY, PFFY, PAFY, and PAIY using solid phase peptide synthesis method (SPPS). Antioxidant assay on synthesised compounds showed that PSGY has better antioxidant activity than PAGY. The search on the analogues of the antioxidant tetrapeptide was continued. From this study, a tetrapeptide analogue PADY (Pro-Ala-Asp-Tyr) has been successfully synthesised by solid phase peptide synthesis method with Fmoc/t-Bu strategy on 2-chlorotrityl chloride resin and tested for its antioxidant activity. HATU and HOAt reagents were used as the coupling reagent for the synthesis of PADY. The resulting PADY peptide solid was then purified using preparative RP-HPLC yielding PADY of 14.7 mg (12.6%). Characterisation of the synthesized compound was analysed by  1H-NMR and TOF-MS. On the antioxidant assay using DPPH method, PADY showed IC50 value of 1.850 mg/mLindicating a lower activity than the synthetic PAGY. Keywords: Antioxidant, tetrapeptide, solid phase peptide synthesis (SPPS).
Sintesis Tetrapeptida PSWY dan PSKY Fase Padat dan Evaluasi Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n3.32205

Abstract

Untuk mempelajari hubungan struktur dan aktivitas dari senyawa antioksidan PAGY, dua analog dari PAGY, PSWY and PSKY, disintesis dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. SIntesis dari kedua analog dilakukan dengan metode sintesis peptida fase padat, mengikuti protocol sintesis PAGY dan analog sebelumnya. Strategi Fmoc diterapkan dalam sintesis dan kombinasi reagen HATU/HOAt digunakan dalam pembentukan ikatan peptida. PSWY dan PSKY diperoleh dengan rendemen berturut-turut 21,8% dan 98,9%. Kedua peptida dimurnikan dengan RP-HPLC preparatif. Peptida hasil pemurnian. dianalisis kemurniannya dengan RP-HPLC dan dikarakterisasi dengan HR-TOFMS, 1H- and 13C-NMR. Selanjutnya, kedua peptida diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH yang menunjukkan bahwa kedua peptida memiliki aktivitas penghambatan yang rendah dibandingkan dengan PAGY dan analog PSGY. Nilai IC50 untuk PSWY dan PSKY berturut-turut 3,079 dan 4,340 mg/mL. Penggantian glisin pada PSGY dengan triftofan (PSWY) dan lisin (PSKY) tidak dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Meskipun terdapat fakta dari penelitian sebelumnya bahwa penggantian glisin pada PAGY dengan lisin (PAKY) dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya, namun hal yang sama yang diterapkan pada PSGY tidak memberikan hasil yang serupa. Sepertinya, komposisi residu pada PSKY yang lebih polar dibandingkan dengan PAKY menjadi penyebab aktivitas antioksidan yang lebih rendah.
RESOLUTION OF A RACEMIC ISOLEUCINE MIXTURE BY USING METHYL L-MANDELATE Rani Maharani; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Achmad Zainuddin; Ika Wiani Hidayat
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.517 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10991

Abstract

A methyl ester of L-mandelic acid was found to be an effective resolving agent for resolution of commercial DL-isoleucine. The resolution was based on Steglich esterification between methyl L-mandelate and Boc-DL-isoleucine. The two resolved isomers were easily separated by using a conventional flash-column chromatography, giving quantitatively good yields. Unfortunately, the methyl L-mandelate was found to be ineffective to resolve four stereoisomers of Fmoc- isoleucine.
Synthesis of α-Hydroxyisovaleric acid (Hiv) and α-Acetyloxyisovaleric Acid (Ac-Hiv), Precursors of Aureobasidin B, with Improved Yield Rani Maharani; Andi Rahim; Herdanu Rizqullah; Nur Muhammad Miftah; Ace Tatang Hidayat; Achmad Zainuddin; Nurlelasari Nurlelasari; Desi Harneti; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.045 KB) | DOI: 10.24198/cna.v6.n3.20855

Abstract

α-Hydroxyisovaleric acid (Ac-Hiv) and α-acetyloxyisovaleric acid (Ac-Hiv) have been successfully synthesized through a diazotisation of amino acid using sodium nitrite with the catalyst of sulfuric acid and acetic acid, respectively. In the synthesis of Hiv, Zubia et al. (2005) mentioned that 3 equivalents of sodium nitrite for the reaction gave the hydroxy acid with a good yield. However, Cohen-Arazi et al. (2008) described that 6 equivalents of sodium nitrite resulted the highest yield. In present study, a variation of equivalents of sodium nitrite (3, 4, 5, 6 eq.) were trialed for the same method of synthesis. Through several experiments, we found that 6 equivalents of sodium nitrite were the best portion among all. This finding was applied into the synthesis of protected Hiv (Ac-Hiv) that was previously reported by Maharani et al. (2017) giving 63% yield when 3 equivalent of sodium nitrite was employed. By increasing the equivalent of sodium nitrite into 6 equivalents, the Ac-Hiv can be synthesized with an improved yield (71%).
Seskuiterpenoid Prostanterol dari Kulit Batang Dysoxylum excelsum Tri Mayanti; Achmad Zainuddin; Sylvia Rachmawati Meilanie; Euis Julaeha; Jamaluddin Al Anshori
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.012 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n2.26157

Abstract

Dysoxylummerupakan genus besar dari Famili Meliaceae yang terdistribusi di Indonesia. Beberapa spesies Dysoxylum telah dilaporkan mengandung senyawa seskuiterpenoid. Pada penelitian ini, satu senyawa seskuiterpenoid trisiklik, prostanterol (1) telah diisolasi kulit batang Dysoxylum excelsum. Senyawa 1 untuk pertama kali diisolasi dari tumbuhan tersebut. Struktur molekul senyawa 1 ditentukan melalui spektroskopi NMR 1D dan 2D yang dibandingkan terhadap data yang telah dilaporkan sebelumnya.
Sintesis Tetrapeptida PSSY dengan Metode Fasa Padat Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.512 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n2.26156

Abstract

Senyawa tetrapeptida antioksidan PAGY telah berhasil diisolasi dari kulit ikan amur sturgeon dan telah berhasil disintesis berserta analog PSGY, PFFY, PAFY dan PAIY menggunakan metode SPPS. Uji antioksidan menunjukkan senyawa PSGY lebih aktif dari senyawa PAGY dan senyawa analog lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa tetrapeptida PSSY dengan metode SPPS, dan mengetahui aktivitas antioksidan senyawa tetrapeptida hasil sintesis dengan uji DPPH. ibuat dalam dua versi; bahasa Indonesia dan Inggris. Tetrapeptida PSSY telah berhasil disintesis menggunakan strategi SPPS dengan resin 2-klorotritilklorida sebagai padatan penyangga, gugus pelindung Fmoc, dan reagen kopling HATU/HOAt. Padatan PSSY berhasil dimurnikan menghasilkan PSSY 17 mg (13,88%). Setelah dimurnikan, PSSY dikarakterisasi dengan HR-TOF-MS yang memberikan nilai m/z [M+H] 453,2711 yang sesuai untuk PSSY. Uji aktivitas antioksidan dilakukan pada PSSY dengan nilai IC50 sebesar 7,513 mg/mL.
Synthesis N1-Tersier-Butilteobromin from Teobromin and Tersier-Butylbromides Sri Gustini Husein; Achmad Zainuddin; Sani Hoeruman
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.687 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v5i3.17931

Abstract

Xantine derivatives are known to have some pharmacological activity, such as a bronchodilator. The substitution on atoms N1 xantine can improve the activity and selectivity as a tracheaspasm. The purpose of this research was to investigate the influence of concentration sodium hydroxide in sodium acetate as solvent used on the production yield of N1-tert-butilteobromin. The result of the synthesis was isolated using chloroform and purified with the preparative thin layer chromatography. The molecule structure of N1-tert-butilteobromin was confirmed using ultraviolet and infrared spectrophotometry. The result showed that sodium hydroxide concentration could effect the results of yield. The yields of 4%, 8%, and 12% sodium hydroxide concentration were 3.7% (0.074 g), 7.2% (0.144 g), and 1.3% (0.026 g), respectively.Keywords: N1-tert-butylteobromin, sodium hydroxide, tert-butylbromide, theobromine
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI DARI DERIVAT METIL EKSTRAK ETANOL DAUN GAMBIR (Uncaria gambir) IRMA KRESNAWATY; ACHMAD ZAINUDDIN
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 15, No 4 (2009): Desember 2009
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v15n4.2009.145-151

Abstract

ABSTRAKBanyak tanaman yang dilaporkan memiliki kandungan senyawabahan aktif antioksidan dan antibakteri. Salah satu tanaman Indonesia yangmemiliki aktivitas ini adalah gambir (Uncaria gambir). Pada penelitian ini,ekstrak etanol daun gambir diubah menjadi derivat metilnya untukmembuatnya lebih larut dalam lemak dan diamati pengaruh derivatisasitersebut terhadap aktivitas antioksidan di laboratorium kimia organik danpengujian aktivitas antibakteri di laboratorium mikrobiologi UniversitasPadjadjaran. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kimia OrganikJurusan Kimia dan laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi UniversitasPadjadjaran dari bulan Desember 2004 - Juli 2005. Ekstrak gambirdimetilasi  menggunakan  dimetil  sulfat  (DMS)  dan  dimurnikanmenggunakan kromatografi kolom dengan pelarut bergradien (kloroform :metanol = 99:1 ; 98:2 ; 95:5 ; 80:20 ; 70:30; dan 50:50 v/v) dan kemudianmenggunakan kloroform : metanol = 99 : 1 v/v. Aktivitas antioksidanmenunjukkan penurunan yang tampak dari peningkatan, yaitu : IC 50  13,41ppm untuk ekstrak etanol menjadi 121,81 ppm untuk hasil metilasi.Aktivitas antibakteri juga menunjukkan penurunan setelah dimetilasikarena adanya penurunan diameter hambat pertumbuhan bakteri. Duaisolat (isolat 1 dan 2) yang diperoleh dari hasil pemurnian dikarakterisasimenggunakan spektrofotometer UV-Visible dan FT-IR. Hasil yangdiperoleh mengindikasikan adanya senyawa fenolik yang ditunjukkan olehregang –OH pada 3445 dan 3448 cm -1 dan regang CH aromatik pada 3010dan 3030 cm -1 . Isolat 1 memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yanglebih tinggi dibandingkan isolat 2.Kata kunci : Uncaria gambir, derivat metil, antibakteri dan aktivitasantioksidanABSTRACTThe antioxidant and antibacterial activities of ethanolextract of gambir leaves (Uncaria gambir)There are many plants in Indonesia reported to contain antioxidantand antibacterial substances. One of them having these activities is gambir(Uncaria gambir). In this research, ethanol extract of gambir leaves waschanged into its methyl derivate in order to make it more soluble in fats.The effect of the derivatization on antioxidant activity was observed atorganic chemistry laboratory and antibacterial activity was observed atmicrobiology laboratory of the Padjadjaran University. This research wascarried out in December 2004 to July 2005. Gambir extract wasmethylized using dimethylsulphate (DMS) and then purified usingcoloumn chromatography with gradient solvents (chloroform : methanol =99:1; 98:2; 50:50; 80:20; 70:30; and 50:50 v/v), and then with chloroform :methanol = 99:1 v/v. The antioxidant activity showed a decrease indicatedby an increase of IC 50 from 13.41 ppm for ethanolic extract to become121.81 ppm for the methylated compounds. The antibacterial activity alsoshowed a decrease after methylization due to the decrease of inhibitiondiameter of bacteria growth. Two isolates (isolate 1 and 2) obtained fromthe  purification  steps  were  characterized  using  UV-Visiblespectrophotometer and FT-IR. The results indicated the existence ofphenolic compunds showed by -OH stretching in 3,445 and 3,448 cm -1 ;and CH aromatic stretching in 3,010 and 3,030 cm -1 . Isolate 1 was higherin antioxidant and antibacterial activities than isolate 2.Key words : Uncaria gambir, methyl derivative, antibacterial, antioxidantactivities
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI DARI DERIVAT METIL EKSTRAK ETANOL DAUN GAMBIR (Uncaria gambir) IRMA KRESNAWATY; ACHMAD ZAINUDDIN
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 15, No 4 (2009): Desember 2009
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v15n4.2009.145-151

Abstract

ABSTRAKBanyak tanaman yang dilaporkan memiliki kandungan senyawabahan aktif antioksidan dan antibakteri. Salah satu tanaman Indonesia yangmemiliki aktivitas ini adalah gambir (Uncaria gambir). Pada penelitian ini,ekstrak etanol daun gambir diubah menjadi derivat metilnya untukmembuatnya lebih larut dalam lemak dan diamati pengaruh derivatisasitersebut terhadap aktivitas antioksidan di laboratorium kimia organik danpengujian aktivitas antibakteri di laboratorium mikrobiologi UniversitasPadjadjaran. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kimia OrganikJurusan Kimia dan laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi UniversitasPadjadjaran dari bulan Desember 2004 - Juli 2005. Ekstrak gambirdimetilasi  menggunakan  dimetil  sulfat  (DMS)  dan  dimurnikanmenggunakan kromatografi kolom dengan pelarut bergradien (kloroform :metanol = 99:1 ; 98:2 ; 95:5 ; 80:20 ; 70:30; dan 50:50 v/v) dan kemudianmenggunakan kloroform : metanol = 99 : 1 v/v. Aktivitas antioksidanmenunjukkan penurunan yang tampak dari peningkatan, yaitu : IC 50  13,41ppm untuk ekstrak etanol menjadi 121,81 ppm untuk hasil metilasi.Aktivitas antibakteri juga menunjukkan penurunan setelah dimetilasikarena adanya penurunan diameter hambat pertumbuhan bakteri. Duaisolat (isolat 1 dan 2) yang diperoleh dari hasil pemurnian dikarakterisasimenggunakan spektrofotometer UV-Visible dan FT-IR. Hasil yangdiperoleh mengindikasikan adanya senyawa fenolik yang ditunjukkan olehregang –OH pada 3445 dan 3448 cm -1 dan regang CH aromatik pada 3010dan 3030 cm -1 . Isolat 1 memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yanglebih tinggi dibandingkan isolat 2.Kata kunci : Uncaria gambir, derivat metil, antibakteri dan aktivitasantioksidanABSTRACTThe antioxidant and antibacterial activities of ethanolextract of gambir leaves (Uncaria gambir)There are many plants in Indonesia reported to contain antioxidantand antibacterial substances. One of them having these activities is gambir(Uncaria gambir). In this research, ethanol extract of gambir leaves waschanged into its methyl derivate in order to make it more soluble in fats.The effect of the derivatization on antioxidant activity was observed atorganic chemistry laboratory and antibacterial activity was observed atmicrobiology laboratory of the Padjadjaran University. This research wascarried out in December 2004 to July 2005. Gambir extract wasmethylized using dimethylsulphate (DMS) and then purified usingcoloumn chromatography with gradient solvents (chloroform : methanol =99:1; 98:2; 50:50; 80:20; 70:30; and 50:50 v/v), and then with chloroform :methanol = 99:1 v/v. The antioxidant activity showed a decrease indicatedby an increase of IC 50 from 13.41 ppm for ethanolic extract to become121.81 ppm for the methylated compounds. The antibacterial activity alsoshowed a decrease after methylization due to the decrease of inhibitiondiameter of bacteria growth. Two isolates (isolate 1 and 2) obtained fromthe  purification  steps  were  characterized  using  UV-Visiblespectrophotometer and FT-IR. The results indicated the existence ofphenolic compunds showed by -OH stretching in 3,445 and 3,448 cm -1 ;and CH aromatic stretching in 3,010 and 3,030 cm -1 . Isolate 1 was higherin antioxidant and antibacterial activities than isolate 2.Key words : Uncaria gambir, methyl derivative, antibacterial, antioxidantactivities