Penelitian ini fokus pada analisis komunikasi kebijakan yang diimplementasikan oleh Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) di Medan dalam upaya pencegahan kejahatan terhadap anak. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus kekerasan fisik dan seksual terhadap anak di Indonesia, dengan kejahatan seksual mendominasi sebagian besar insiden. Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan undang-undang yang lebih ketat untuk melindungi anak, namun tantangan masih tetap ada, termasuk persepsi masyarakat yang toleran terhadap kekerasan dan hambatan dalam mengawasi interaksi anak di dunia digital. Studi ini mengkaji bagaimana PKPA Medan menggunakan berbagai platform media untuk menyebarkan informasi dan mengedukasi publik tentang pentingnya melindungi anak-anak dari kekerasan dan eksploitasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitas strategi komunikasi yang digunakan PKPA dan memberikan rekomendasi bagi lembaga serupa dalam menyusun dan mengimplementasikan kebijakan komunikasi yang efektif. Metode yang digunakan meliputi analisis konten dari kampanye komunikasi PKPA dan wawancara dengan stakeholder utama. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan respons terhadap perlindungan anak, serta menginformasikan pembentukan kebijakan dan praktik terbaik dalam pencegahan kejahatan pada anak di Indonesia.