Pemetaan rantai nilai adalah konsep yang menggambarkan serangkaian aktivitas untuk menghasilkan produk, menciptakan nilai tambah, dan meningkatkan daya saing. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitataif. Data yang dianalisis yaitu data primer dan sekunder. Penentuan lokasi dengan cara purposive (sengaja) dengan aspek pertimbangan bahwa Kabupaten Bandung memiliki kopi arabika kualitas dan kuantitas tinggi di Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pemetaan rantai nilai dari hulu hingga hilir.Penentuan sampel dengan cara purposive sampling, random sampling, dan snowball sampling. Jumlah petani yang dijadikan sampel pada penelitian ini 135 petani dan 19 pelaku lainnya. Analisis data dilakukan menggunakan ACIAR 2012 dengan analisis 11 tahapan pemetaan. Hasil penelitian menjelaskan aktivitas yang dilakukan yaitu Penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengangkutan, sortasi, penjemuran, pengelohan, penyimpanan, pengepakan/pengemasan, pembelian, penjualan, dan kontrol kualitas. Pelaku yang terlibat yaitu petani, kelompok tani, koperasi, pedagang kecil, pedagang besar, eksportir, dan coffeeshop/konsumen. Terdapat 6 Aliran pemasaran dengan produk olahan cherry, gabah, greenbean, roestedbean, dan kopi bubuk. Alur informasi dari pelaku eksportir ke petani. Hubungan pelaku rantai nilai persisten network relation. Hambatan dan potensi yang terjadi pada rantai nilai kopi arabika Kabupaten Bandung: pemeliharaan, sortasi, dan pengolahan. Matriks peta rantai nilai: pelaku, aktivitas, tantangan, produk, lokasi.