Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP RUMAH GIZI KAMPUNG (RGK) DI DESA PURWODADI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA fazira, aulya; rahmawati, laili; nabilla, sy putri; melly, melly
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2023): J-KESMAS Volume 9 Nomor 2, November 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v9i2.4790

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi dampak program Rumah Gizi Kampung (RGK) di Desa Purwodadi, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terhadap pencegahan stunting. Melalui metode pendekatan sosialisasi, FGD, dan pemberdayaan, penelitian ini berhasil mencapai perubahan positif dalam pemahaman masyarakat tentang RGK. Hasil pretest dan post-test menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman mereka tentang konsep RGK dan kriteria RGK yang berkualitas. Selain perubahan pengetahuan, hasil penelitian ini juga mencerminkan perubahan positif dalam sikap masyarakat terhadap RGK. Mayoritas responden kini mendukung peran RGK dalam mengatasi masalah stunting. Pendekatan sosialisasi dan edukasi telah berhasil mengubah pandangan masyarakat terhadap program RGK, yang diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif dalam program tersebut. Selain itu, tindakan nyata masyarakat dalam pengolahan makanan bergizi dari bahan lokal juga meningkat secara signifikan. Ini menandakan bahwa masyarakat di Desa Purwodadi sekarang lebih aktif dalam meningkatkan kualitas makanan yang mereka konsumsi sehari-hari, dengan menggunakan tempe dan kelor sebagai bahan pangan bergizi lokal. Perubahan ini adalah bukti konkret dari efektivitas program RGK dalam merubah perilaku masyarakat. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang pentingnya pendidikan, sosialisasi, dan pemberdayaan dalam memerangi stunting dan meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat di tingkat desa. Upaya seperti RGK memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam mencapai tujuan tersebut di daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan kesehatan dan gizi.
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA PURWODADI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA Amri, Chairul; Nurliani, Nurliani; Ladani, Ladani; Aboni, Andes; Rahmawati, Laili; Fazira, Aulya; Nabila, Syarifah Putri; Khotimah, Khotimah; Polanunu, Seinab; Melly, Melly; Tumangger, Aria; Alfatah, Alfatah; Jauzi, Ahmad Jafar; Ramadhan, Salmansyah; Monal, Monal; Yarmaliza, Yarmaliza
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.20515

Abstract

Isu pangan tak terpisahkan dari sektor pertanian, yang menjadi kebutuhan mendasar bagi manusia di seluruh dunia. Urgensi isu pangan ini menjadi perhatian utama sejak akhir perang dunia II. Potensi lokal, mencakup alam, budaya, dan sumber daya manusia suatu daerah, memainkan peran penting dalam mengembangkan daerah. Kebijakan publik mencakup aspek ekonomi, sosial, politik, dan lainnya, dengan salah satu tantangan utama adalah kemiskinan. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Desa (KRPLD) di Desa Purwodadi bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam praktik konsumsi pangan yang beragam dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku masyarakat terhadap KRPLD di Desa Purwodadi, Kabupaten Nagan Raya. metode yang digunakan adalah sosialisasi, edukasi, pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan sebelum dan setelah intervensi. Desain surver digunakan untuk memahami perilaku masyarakat terhadap KRPLD di Desa Purwodadi. Populasi adalah seluruh masyarakat Desa Purwodadi, dengan sampel 10 Orang yang merupakan tim penggerak yang mencerminkan keberagaman masyarakat. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara langsung oleh TIM PPK ORMAWA HIMAKESMAS FKM Universitas Teuku Umar. Hasil pre-test dan Post-test dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Desa Purwodadi terhadap KRPLD. Usia rata-rata sampel adalah 35 tahun, dengan pekerjaan buruuh harian, wiraswasta, dan petani. Kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya ketahanan pangan lokal masih rendah. Setelah intervensi, terjadi peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap KRPLD. Partisipasi aktif juga meningkat, menunjukkan dampak positif dari intervensi. Hal ini menjadikan sebagai langkah awal dalam mendukung dalam peningkatan ketahanan pangan dalam tingkat desa, dengan mendukung peranan pemerintah dalam upaya ketahanan pangan lokal dan makanan bergizi.
Public perception of air quality in Aceh District’s border areas Fazira, Aulya; Kiswanto, Kiswanto; Siahaan, Perry Boy Chandra; Murdani, Ihsan; Saputra, Firman Firdauz
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 7 No. 1 (2025): June
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v7i1.6813

Abstract

Climate change and industrial activities have contributed to a decline in air quality in the border region between Aceh Barat and Nagan Raya Districts, adversely affecting public health, particularly through increased cases of Acute Respiratory Infections (ARI). This study aims to analyze community perceptions of air quality in this area. A qualitative approach was employed, utilizing in-depth interviews with residents of border villages who were purposively selected based on criteria including a minimum of five years of residency, experience of health impacts, and involvement in community activities. Data collection was supplemented by field observations and secondary documents obtained from relevant agencies. The findings indicate that local communities experience direct effects of air pollution, such as exposure to dust, eye irritation, and respiratory problems, especially during the dry season and periods of increased heavy vehicle activity. However, official government monitoring remains limited and does not include measurements of fine particulate matter (PM2.5 and PM10), resulting in a gap between technical data and community experiences. Residents also noted a lack of public awareness campaigns addressing the health risks associated with air pollution. The study concludes that community-based approaches and data transparency are essential for effective air quality management. A key policy recommendation is the adoption of a hybrid air monitoring system that integrates technical measurements with community-reported experiences, thereby informing more responsive environmental and public health interventions.