Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Layanan Pertolongan Pertama Psikologi Bagi Keluarga Dengan Anggota ODGJ di Desa Jambenenggang, Kab. Sukabumi Rahmi, Kus Hanna; Supriatna, Ecep; Andayani, Rini Hartini Rinda; Susilawati, Susilawati; Vonika, Nike; Fahrudin, Adi
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024041152000

Abstract

Kegiatan penguatan kelembagaan Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) dan layanan bantuan pertama psikologi bagi keluarga dengan anggota orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Jambenenggang, Kabupaten Sukabumi, dilakukan atas kerja sama antara Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jaya dan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas layanan sosial dan dukungan psikologis di masyarakat. Pendekatan ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis keluarga serta mendukung pemulihan ODGJ melalui intervensi yang melibatkan sistem dukungan sosial dan komunitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya dukungan psikologis, serta pengurangan stigma terhadap ODGJ. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kapasitas UILS dan perbaikan kesejahteraan psikologis keluarga ODGJ, yang berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung. Kegiatan ini memperlihatkan pentingnya dukungan psikososial berbasis komunitas dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga ODGJ di daerah pedesaan.
Pengaruh Fear of Missing Out Terhadap Perilaku Phubbing Pada Remaja Pengguna Smartphone di Kota Bekasi. Marpaung, Dedi Ramadan; Rahmi, Kus Hanna
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14545523

Abstract

Teenagers who use smartphones when communicating with other people cause the person they are talking to to feel ignored, which is called Phubbing Behavior. When teenagers feel fear of missing out, teenagers check their smartphones regularly, especially at Bekasi City. The variables in this study were measured using two measuring instrument, namely the Fear of Missing Out measuring instrument and the Phubbing Behavior measuring instrument, which focuses on a Likert Scale model that has been modified using five alternative answer choices. The result of the regression test obtained the equation Y = (21.588 + 0.344). This mean the equality of the phubbing behavior variable and the fear of missing out variable. Based on the result of the ANOVA test, a significant value of 0.000 was obtained, which means that there is an influence of Fear of Missing Out on Phubbing Behavior in adolescene smartphone’s user. The result of R square (R2) show a figure of 0.174 which means that the variables Fear of Missing Out make an effective contribution of 17.4% to Phubbing Behavior. Meanwhile, the remaining 82.6% is influenced by other factors.
Peran Identitas Sosial dalam Memoderasi Hubungan Antara Kepribadian Dark Triad dan Ujaran Kebencian di Media Sosial: Implikasi bagi Pembangunan Kesejahteraan Sosial Rahmi, Kus Hanna
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 3 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklat-bangprof), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i3.3398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran identitas sosial dalam memoderasi hubungan antara kepribadian Dark Triad (psikopati, narsisme, dan Machiavellianisme) dengan ujaran kebencian di media sosial. Menggunakan pendekatan kuantitatif, studi ini melibatkan 250 dosen dari sebuah universitas swasta di Jakarta. Data dianalisis dengan regresi berganda dan uji Sobel menggunakan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian Dark Triad secara signifikan memengaruhi kecenderungan untuk terlibat dalam ujaran kebencian di media sosial. Selain itu, identitas sosial berperan sebagai variabel moderator yang signifikan, menunjukkan bahwa individu dengan identitas sosial yang kuat lebih mungkin menunjukkan ujaran kebencian ketika memiliki sifat-sifat kepribadian Dark Triad. Temuan ini menekankan pentingnya memahami interaksi antara faktor psikologis dan sosial dalam menanggulangi ujaran kebencian di media sosial. Implikasi dari penelitian ini mencakup rekomendasi untuk intervensi yang menargetkan pengurangan sifat-sifat kepribadian Dark Triad dan memperkuat identitas sosial yang positif sebagai strategi untuk mengurangi ujaran kebencian. Dengan demikian, pendekatan yang komprehensif yang melibatkan pemahaman mendalam tentang dinamika psikologis dan sosial diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari ujaran kebencian di lingkungan digital yang dapat berimplikasi dalam pembangunan kesejahteraan sosial
Gambaran Emotional Distress pada Siswa Sekolah Menengah Atas di SMA X Kabupaten Bekasi Atmojo, Aristarkhus Dwi; Rahmi, Kus Hanna
YASIN Vol 5 No 2 (2025): APRIL
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/yasin.v5i2.5231

Abstract

Emotional distress is an individual's reaction when facing stressors (Bogoroch in deva & sofia 2014). describes emotional distress as mental or psychological trauma caused by tortious or non-tortious behaviour. The purpose of this study was to determine the description of emotional distress in students of SMAN 1 Babelan Bekasi. This study uses quantitative research methods with the type of correlation test research, validity and reliability to see if there are characteristics of emotional distress in students of SMAN 1 Babelan Bekasi. According to a researcher named (Kamaruddin, 2017) the research population is an area that includes objects or subjects that have certain quantities and characteristics and these conditions are determined by the researcher himself. In this study, the population to be studied is active students of SMAN 1 Babelan Bekasi with a minimum of 150 participants. This study involved students of SMAN 1 Babelan Bekasi who had an age of 15-18 years consisting of 75 women and 75 men. The sampling technique used by researchers is probability sampling with purposive sampling technique because this research focuses on determining the sample based on the researcher's consideration. Based on research conducted by researchers, it was concluded that a total of 268 students or participants with a presentation of 87 men and 181 women in class XII or at the final level at SMAN 1 Babelan experienced relatively low stress. So it can be concluded that the level of emotional distress in class XII at SMAN X Bekasi Regency is in the low category so that students have high awareness.
An Indigenous Psychosocial Intervention for the Sexuality Problem of Men in Indonesian Urban Areas: A Systematic Literature Review Rahmi, Kus Hanna; Fahrudin, Adi
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 2 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202406963000

Abstract

This systematic literature review aims to analyze the psychosocial and psychosexual interventions for addressing sexual health problems among men in urban areas of Indonesia, with a focus on indigenous practices such as Mak Erot. The review follows the PRISMA guidelines, involving a comprehensive search of multiple databases, selection of relevant studies, data extraction, and synthesis. List the databases and other sources searched: PubMed, Scopus, Google Scholar, and Indonesian local journals, grey literature, and reference lists of selected articles. Search term strategies with the combination used include; Psychosocial interventions", Psychosexual problems", "Male sexual health", "Indigenous treatments", "Mak Erot", and "Urban areas in Indonesia". Based on data analysis the findings highlight the significance of culturally sensitive interventions in improving sexual and mental health outcomes for men in urban Indonesian contexts.
Gambaran Kecenderungan Kecemasan Sosial Pada Emerging Adulthood yang Memiliki Permasalahan Acne Vulgaris Zaidhan, Emilia; Rahmi, Kus Hanna
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa emerging adulthood individu tengah berada dalam fase transisi penting menuju kemandirian, baik secara sosial, emosional. Salah satu permasalahan kulit yang umum terjadi pada fase acne vulgaris, yang tidak hanya berdampak pada aspek dermatologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecemasan sosial dapat disebabkan karena adanya acne vulgaris dengan menggunakan 150 responden emerging adulthood. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kantitatif uji kategorisasi crosstabulation untuk melihat gambaran kecemasan sosail pada emerging adulthood yang mengalami acne vulgaris berdasarkan dari durasi mengalami acne vulgaris >1 tahun dengan yang <1 tahun dan yang melakukan perawatan rangkaian skincare dan yang melakukan perawatan diklinik kecantikan, yang dalam proses analisis menggunakan bantuan software IBM SPSS 27. Hasil kategorisasi kecemasan social menunjukkan bahwa mayoritas responden (85,3%) berada pada kategori kecemasan sosial sedang terkait kondisi acne vulgaris (skor 18,5 – 53,5). Sebanyak (14,7%) responden berada pada kategori tinngi (skor >53,5. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dewasa awal mengalami tingkat kecemasan sosial yang sedang akibat acne vulgaris.
Hubungan Antara Kecenderungan Kepribadian Neurotisme dengan Fear of Missing Out (Fomo) Pada Generasi Z Pengguna Instagram Azzahra, Fatimah; Rahmi, Kus Hanna
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah studi yang meneliti tentang hubungan antara kecenderungan kepribadian neurotisme dengan fear of missing out (FoMO) pada generasi z pengguna instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan kepribadian neurotisme dengan fear of missing out pada generasi z pengguna instagram di bekasi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 130 responden diantaranya adalah laki-laki dan perempuan dengan rentan usia 13 hingga 27 tahun dan aktif menggunakan sosial media instagram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis statistic. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa neurotisme memiliki hubungan yang signifikan terhadap fear of missing out, dengan signifikansi sebesar <0,001. Dengan nilai koefisien sebesar 0.796 menunjukkan arah hubungan yang positif, yang berarti semakin tinggi neurotisme, maka semakin tinggi juga fear of missing out (FoMO).
Hubungan Intimate Friendship dengan Self Disclosure Pada Remaja Pengguna Instagram Seruni, Jelita Cahya; Rahmi, Kus Hanna
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intimate friendship dengan self diclosure pada remaja di SMA X Kota Bekasi. Sebanyak 130 siswa yang dipilih sebagai responden menggunakan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Revised Self Disclosure Scale (RSDS) yang dimodifikasi oleh Shara (2023) dan Intimate friendship Scale yang dimodifikasi oleh Crabtree (2021). Data dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner secara daring menggunakan google form, dan dianalisis dengan korelasi Pearson menggunakan software JASP versi 0.16.4. Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara intimate friendship dengan self disclosure. Artinya semakin tinggi intimate friendship, semakin tinggi tingkat self disclosure pada remaja. Berdasarkan kategorisasi, kedua variable berada pada kategori sedang. Penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya memperluas lingkup studi, melakukan pengawasaan lebih ketat dalam pengumpulan data, serta mempertimbangkan aspek lain yang dapat secara langsung mempengaruhi self disclosure.