Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Potential of Several Phytochemicals of Mangrove Species (Rhizopora stylosa) as Inhibitor of Both Viral Gene Expression and Bacterial Nucleic Acid Synthesis Hadi, Ismanurrahman; Irawan, Ade; Ulfah, Mariam; Putra, Teguh Adiyas; Efriani, Like; Haq, Mailatul Ilal; Purnama, Muhamad Rifki
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jik.v10i1.3278

Abstract

The mangrove family (Rhizophora stylosa) has been used as traditional medicine. Due to the habitat of mangroves, they develop unique phytochemicals. Thus, they have the potential to become a source of plant-based therapeutic agents. However, many of the them remain uninvestigated. The purpose of this study was to predict the potential of some phytochemicals of the mangrove family as an inhibitor of both viral gene expression and bacterial nucleic acid. Some bioactive compounds of mangrove (taraxerol, pyrethrin, 2-Furancarboxaldehyde, and avicequinone A) were used as subject of this study. The main protease (Mpro) of SARS-Cov-2 virus (PDB ID: 6y2e), the staphylococcus aureus's proteins: topoisomerase II DNA gyrase (PDB id: 2XCT), and tyrosyl-tRNA synthetase (PDB id: 1JIJ) were used as targeted protein. The drug-likeness of compounds were analyzed using Swiss ADME based on the Lipinsky rule of five. Meanwhile, the affinity value between proteins and ligands was predicted using Autodock Vina. The root means square distance (RMSD) value (<2 A) and the binding cavity of drugs (ivermectin and ciprofloxacin) were used as validation parameters. This study resulted that only taraxerol compounds have a violation of Lipinsky's rule. Even so, out of the phytochemical compound of mangrove, the taraxerol has the highest affinity in Mpro and topoisomerase II DNA gyrase protein, although still lesser than ivermectin against Mpro; while avicequinone A has the highest affinity against tyrosyl-tRNA synthetase. This concludes that some phytochemicals of the mangrove family could be developed as an antibacterial and antiviral agents of therapy.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Penggunaan Antibiotik di Puskesmas X Kabupaten Cirebon Ayu Zakkiyah; Efriani, Like; Hadi, Ismanurrahman
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 2 (2023): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v14i2.827

Abstract

Antibiotik merupakan senyawa antimikroba yang dapat menghambat dan membunuh bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan terhadap kepatuhan pasien di Puskesmas X Kabupaten Cirebon tentang penggunaan antibiotik. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan pengambilan data menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner kepatuhan. Hasil dari kuesioner tingkat pengetahuan yang didapatkan adalah responden dengan kategori kurang tahu 56 responden (70%), responden dengan kategori tahu 18 responden (22%) dan kategori sangat tahu 6 responden (8%) sedangkan hasil dari kuesioner kepatuhan didapatkan responden dengan kategori rendah 67 responden (84%), kategori sedang 10 responden (12%) dan kategori tinggi 3 responden (4%). Hasil analisis hubungan antara variabel tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotik didapatkan sebesar 0,233 dengan nilai p value 0,038 < 0,05 yang menunjukan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotik.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Penyakit Diare di Pondok Pesantren X Kabupaten Cirebon Muhamad Rifki Purnama; Efriani, Like; Hadi, Ismanurrahman
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15 No 1 (2024): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v15i1.831

Abstract

Pelaksanaan swamedikasi bisa menjadi sumber atas kesalahan pengobatan karena kurangnya pengetahuan dari obat dan cara penggunaannya. Perilaku swamedikasi untuk mengobati penyakit ringan harus dilakukan dengan tepat, yang termasuk salah satunya adalah penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi penyakit diare di Pondok Pesantren X Kabupaten Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan metode cross sectional. Sampel berjumlah 74 orang santri SMP dan SMA dipilih dengan simple random sampling dengan melihat pertimbangan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tingkat pengetahuan tinggi dan perilaku baik sejumlah 50 responden (76%).
Analisis Interaksi Obat Antipsikotik pada Pasien Bipolar di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Periode Januari-Desember 2023 Efriani, Like; Putra, Teguh Adiyas; Fauzia, Hilda Nurul
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.178

Abstract

Bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis antara episode manik dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan dan mekanisme interaksi obat yang terjadi pada pasien bipolar di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional (potong lintang) dengan metode retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh pasien di instalasi rawat jalan dengan diagnosis bipolar pada tahun 2023 sebanyak 299 pasien, dan sampel sebanyak 171 pasien dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui rekam medis pasien, mencakup informasi demografis, riwayat penggunaan obat antipsikotik, dan kejadian interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi obat farmakodinamik lebih banyak terjadi (87,7%) dibandingkan dengan farmakokinetik (12,3%). Kombinasi obat yang paling sering digunakan adalah risperidone-trihexyphenidyl dengan tingkat keparahan moderat. Kesimpulannya, interaksi farmakodinamik merupakan jenis interaksi yang paling umum terjadi, dengan tingkat keparahan moderat sebagai yang paling sering ditemukan. Pemantauan ketat dan penyesuaian dosis diperlukan untuk mengurangi risiko interaksi yang berbahaya pada pasien bipolar.
Analisis Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Angina Pektoris RS X Kota Cirebon Tahun 2023 Efriani, Like; Irawan, Ade; Anwar, Mahfud
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v13i2.318

Abstract

Angina pektoris ialah salah satu gejala penyakit jantung yang menjadi permasalahan serta pemicu utama kematian di Indonesia ditandai dengan nyeri dada. Prevalensi angina bertambah tiap tahunnya dikarenakan berbagai faktor resiko seperti usia, gaya hidup serta riwayat penyakit terdahulu seperti diabetes, kolesterol, maupun hipertensi. Penggunaan obat dalam jumlah banyak pasien rawat inap beresiko mengalami permasalahan terkait obat. Drug Related Problems (DRPs) ialah permasalahan pengobatan baik secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi hasil terapi yang sudah ditentukan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kejadian DRPs aktual ataupun potensial pada penderita angina pektoris. Penelitian ini bersifat observasional non-eksperimental. Pengumpulan data diambil dari 66 rekam medis pasien angina pektoris periode Januari- Desember 2023 yang memenuhi kriteria inklusi. Kejadian DRPs dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif berdasarkan literatur. Hasil analisis menunjukkan DRPs terjadi pada 61 (92%)  pasien angina pektoris rawat inap. Adanya DRPs pada kategori interaksi obat (60,77%), duplikasi kelompok obat (20,26%), underdosis (12,05%), overdosis (5,13%), serta obat tidak tepat (1,79%). Kemudian hasil analisis tidak menunjukan adanyanya hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dan polifamasi terhadap DRPs. Dapat disimpulkan kejadian DRPs pada pasien angina pektoris rawat inap tergolong cukup besar (92%) perlu peran farmasis dalam mencegah dan mengatasi DRPs yang dialami pada pasien angina pektoris rawat inap.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Jamur Susu Harimau Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes Vina nurul mu minah; Ulfah, Marian; Efriani, Like
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i2.598

Abstract

Jamur susu harimau (Lignosus rhinocerus) telah lama dipakai dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi ekstrak etanol jamur susu harimau sebagai alternatif pengobatan infeksi bakteri, mengingat meningkatnya masalah resistensi antibiotik. Ekstrak etanol jamur susu harimau dibuat dengan metode perendaman, di mana simplisia jamur susu harimau dihancurkan dan diekstraksi menggunakan etanol 95%. Selanjutnya, skrining fitokimia dilakukan untuk mendeteksi senyawa aktif, seperti flavonoid dan terpenoid, yang diduga berperan dalam aktivitas antibakteri ekstrak tersebut. Aktivitas antibakteri diuji dengan metode difusi cakram (disk diffusion method), di mana ekstrak diterapkan pada cakram yang diletakkan pada permukaan agar yang telah diinokulasi dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes. Hasil penelitian menerangkan bahwasanya ekstrak mempunyai aktivitas penghambatan yang signifikan, terutama terhadap Pseudomonas aeruginosa. Konsentrasi ekstrak 30% memberikan zona hambat terbesar yaitu 23 mm. Analisis ANOVA memperlihatkan perbedaan signifikan (p<0.05) antara kelompok perlakuan. Diduga, senyawa flavonoid dan terpenoid dalam ekstrak berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri melalui mekanisme gangguan membran sel dan penghambatan sintesis protein. Hasil ini mengindikasikan potensi ekstrak sebagai bahan aktif dalam pengembangan produk antibakteri alami, terutama untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa.
Antibacterial Activity of Acetone Coconut Husk (Cocos Nucifera Linn) Extract Against Staphylococcus Aureus and Escherichia Coli Bacteria Irawan, Ade; Ulfah, Mariam; Efriani, Like; Hadi, Ismanurrahman; Adiyas Putra, Teguh; Puspitasari, Ayu
Jurnal Medisci Vol 1 No 1 (2023): Vol 1 No 1 August 2023
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/medisci.v1i1.19

Abstract

Coconut plant (Cocos nucifera Linn) is an annual plant that is most beneficial to the people of Indonesia, because almost all parts of the plant can be utilized and used for medicine and daily needs. Part of the coconut plant, namely coconut fiber which is considered as waste, can be used as an antibacterial agent because it contains tannin compounds or also called tannic acid which is a complex chemical compound consisting of several polyphenolic compounds which act as antibacterial and antiviral. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of coconut coir acetone extract (Cocos nucifera Linn) against the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The method used is disc diffusion (Kirby and Bauer test). Coconut coir powder (Cocos nucifera Linn) was macerated with acetone for 3 x 24 hours. Furthermore, the antibacterial test of coconut coir extract (Cocos nucifera Linn) was carried out against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. Chloramphenicol as a positive control and dimethyl sulfoxide (DMSO) was used as a negative control. The results of antibacterial activity that have been carried out show that coco coir extract (Cocos nucifera Linn) with a concentration of 60% is the highest concentration of inhibition zone diameter between 20% and 40% with an average inhibition zone diameter of 11.7 mm against Staphylococcus aureus bacteria and Escherichia coli and belongs to the category of strong sensitivity.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Infeksi Saluran Kemih Bawah di Rsd Gunung Jati Cirebon Periode Januari–Desember 2022 Efriani, Like; Irawan, Ade; Yunita, Fina
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol6no2p112-118

Abstract

Urinary tract infection is an infection caused by the presence of microorganisms in the urinary tract, including the prostate bladder. Antibiotics are drugs to treat infections caused by bacteria. Giving antibiotics to people with infectious diseases aims to inhibit the growth or kill microorganisms, especially bacteria that cause disease. The aim of this research is to find out whether giving medication to patients with lower urinary tract infections at RSD Gunung Jati is rational or irrational. This research was carried out in an analytical observational manner using a retrospective research design, namely by taking patient data from medical records and prescriptions for patients suffering from lower urinary tract infections at RSD Gunung Jati, Cirebon City for the period January-December 2022. The number of samples in the study was 85 samples. according to the inclusion criteria. Statistical analysis used in this research is chi-square and mann whitney. The parameters taken in this study were the right dose, the right diagnosis, the right indication, and the right drug. The results of the study showed that lower urinary tract infections were mostly experienced by women, amounting to 58 people (68%), sufferers of lower urinary tract infections were mostly experienced by patients aged 46-55 years, amounting to 22 patients (26%). The drug most commonly received by patients with lower urinary tract infections was cefixime, 49 times (53%). Most patients with lower urinary tract infections were given in single form in 84 people (99%). Patients suffering from lower urinary tract infections most often experienced symptoms of pain when urinating, with 71 patients (47%). The evaluation results showed that the right dose by 96%, the right drug by 100%, the right indication by 100%, and the right  diagnosis by 100%. In the statistical analysis, the results showed that the medication given to patients with lower urinary tract infections met the rational requirements and had a significant rationality value.
Inovasi Kroket Berbasis Singkong Serta Tinggi Gizi Untuk Mencegah Stunting Efriani, Like; Nurfita, Nisa Rizki; Nurhasanah, Nurhasanah; Ainsani, Bela; Sarofah, Dina; Dilla, Fatwa
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Vol 7 No 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20780

Abstract

Kasus stunting masih menjadi masalah global yang penting untuk diatasi di seluruh dunia. Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar (Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2021). Kejadian stunting dapat terjadi pada masa kehamilan akibat kurangnya asupan gizi saat hamil, pola makan yang tidak tepat, serta kualitas pangan yang rendah sehingga mengakibatkan pertumbuhan terhambat. Berdasarkan data WHO pada tahun 2023, kejadian stunting di dunia mencapai 22,3% atau sebanyak 148,1 juta jiwa pada tahun 2022. Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6%. Di Jawa Barat, pada tahun 2024 telah ditetapkan penurunan stunting hingga 24%. Sementara itu, menurut Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Desa Argasunya memiliki angka kejadian stunting sebanyak 260 orang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang pemanfaatan bahan pangan lokal untuk menggerakkan masyarakat agar mampu melaksanakan pemenuhan gizi seimbang pada anak. Pengabdian ini melibatkan 15 orang peserta. Hasil dari pengabdian inovasi yang telah dilakukan adalah peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan gizi yang tepat selama masa kehamilan untuk meminimalisir kejadian stunting.Kata Kunci: Ubi kayu, Stunting, Ibu hamil, Pengabdian kepada masyarakat
Sosialisasi Teh Celup Dari Limpang Jahe, Kunyit Dan Sereh Untuk Mejaga Imunitas Tubuh Pada Masyarakat Nurhasanah, Nurhasanah; Nurfita, Nisa Rizki; Efriani, Like; Nabilah, Amatullah; Mutika, Indah; Rifki, Ahmad
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Vol 7 No 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20778

Abstract

Teh herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan-bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Teh herbal biasanya terbuat dari rempah-rempah atau bagian tanaman, seperti akar, batang, daun, bunga, atau umbi. Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar masyarakat dapat memperoleh keterampilan dalam pembuatan teh herbal secara sederhana untuk dikembangkan menjadi produk atau untuk konsumsi pribadi, sosialisasi ini melibatkan 22 orang peserta. Hasil dari program sosialisasi ini adalah masyarakat dapat memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar lingkungan setempat karena memiliki potensi manfaat yang tinggi bagi kesehatan. Dan sosialisasi ini membantu mengenalkan cara yang benar dalam memanfaatkan tanaman. Kegiatan sosialisasi mengenai teh herbal untuk menjaga kekebalan tubuh guna mencegah penyakit disambut baik oleh warga Desa Sumurwuni dengan partisipasi yang tinggi dan minat yang besar dari warga sekitar selama kegiatan berlangsung.Kata kunci: teh herbal, jahe, kunyit, serai