Kemunculan awan cumulonimbus dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti badai guntur dan petir. Untuk mengetahui potensi kemunculannya dapat dilakukan dengan mengidentifikasi parameter suhu bola basah dan selisih tekanan udara. Parameter tersebut berpengaruh pada kelembapan udara yang menjadi faktor penting pembentukan awan cumulonimbus. Dalam konteks penelitian ini, periode tahun 2022 diambil sebagai sampel analisis untuk mengetahui pola representatif kejadian cuaca ekstrem akibat kemunculan awan cumulonimbus. Metode penelitian ini menggunakan metode pembacaan data sinoptik melalui buku laporan ME-48. Setelah data di analisis dan diolah menggunakan Microsoft Excel dapat ditemukan kemunculan awan cumulonimbus pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Oktober, November dan Desember, di mana awan cumulonimbus mulai memasuki tingkat dewasa terjadi pukul 13.00 WIB. Rentang nilai suhu bola basah pada pembacaan pukul 09.00 hingga 11.00 WIB digunakan untuk memprediksi kemunculan awan cumulonimbus adalah 26,1-26,5°C. Sedangkan selisih nilai tekanan udara yaitu pada rentang 1,3-1,6 milibar atau 130-160 Pascal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan peringatan dini terhadap kejadian cuaca ekstrem khususnya di wilayah cakupan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak. Kata Kunci: awan cumulonimbus, suhu bola basah, selisih tekanan udara, cuaca ekstrem, data sinoptik Abstract The appearance of cumulonimbus clouds may trigger extreme weather, such as thunderstorms and lightning. It is possible to predict its appearance by figuring out the wet bulb temperature aspects and the differential in air pressure. These variables have an impact on air humidity, which is an essential element in the occurrence of cumulonimbus clouds. This study employs the 2022 timeframe as a sample pattern of catastrophic weather conditions due to the arrival of cumulonimbus clouds. For this reason, the ME-48 report book was adopted for the synoptic data reading method. Using Microsoft Excel to analyze and process data resulted in the onset of cumulonimbus clouds in January, February, March, April, May, June, October, November and December, with cumulonimbus clouds approaching maturity at 13.00 WIB. The range of wet bulb temperature values used to anticipate the arrival of cumulonimbus clouds is 26.1-26.5°C during measurements from 09.00 to 11.00 WIB. Meanwhile, the air pressure differential lies within the range of 1.3-1.6 millibars (130-160 Pascal). This study is intended to assist in mitigating the consequences of early warning systems for extreme weather, particularly in the immediate area of the Tanjung Perak Maritime Meteorological Station. Keywords: cumulonimbus clouds, wet bulb temperature, air pressure difference, extreme weather, synoptic data