Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Revitalizing Character Values in the Folklore of the Arjuna Mountain Slope Site Wahyu Djoko Sulistyo; Mellina Nur Hafida; Anisa Amalia Maisaroh
Diakronika Vol 23 No 2 (2023): DIAKRONIKA
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/diakronika/vol23-iss2/304

Abstract

Mount Arjuna is not only a popular tourist destination in Indonesia because of its outstanding natural beauty. Mount Arjuna also has a cultural heritage reflected in its sites. The slopes of Mount Arjuna have diverse folklore. Revitalization of folklore values on the slopes of Mount Arjuna is an essential step in maintaining cultural heritage and preserving local identity. The objectives of this study are 1) to study the folklore on the slopes of Mount Arjuna and 2) to design a revitalization of the folkloric values of the Lereng Gunung Arjuna site. This research uses a historical method consisting of four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography, with an empirical approach. Data analysis was done comparatively by proving the Lereng Gunung Arjuna site and the Lereng Gunung Arjuna folklore. The results showed 1) there are 19 folklors contained in each site. Sites of Mount Arjuna Slope, namely Oento Boego Cave, Watu Kursi, Eyang Madrim, Rahtawu or Tampuono, Eyang Sekutrem, Eyang Abiyoso, Nogo Gini Cave, Sendang Dewi Kunti, Puthuk Lesung, Eyang Sakri, Eyang Semar, Dwarapala Statue, Makuthoromo, Sendang Widodari, Wejangan Cave, Rancang Kencono, Candi Wesi, Sendang Drajat, Sepilar; 2) Local wisdom as a concept of preserving the environment wrapped in harmony between the value of divinity-humanity-nature around. The existing local wisdom is used as an inspiration for the mechanism of social life. The implementation of revitalization requires support from the parties (multi-stakeholders), and then the folklore is preserved and adjusted by the social context and changing times. Various existing folklore has the potential to be transformed elsewhere. In education, it is introduced and converted to school students so that local wisdom as an ancestral heritage and potential can be changed as a guide for the next generation's life.
Inovasi Pola Batik Ikonik Situs Rambut Monte Menggunakan Ased Based Community untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Kreatif Desa Krisik Wahyu Djoko Sulistyo*; Siti Awaliyah; Fahrul Lukmanul Khakim; Mellina nur Hafida; Anisa Amalia Maisaroh; Rika Safitri Nur Azizah
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 6 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i6.21772

Abstract

Desa Krisik yang dikenal dengan kekayaan budayanya, menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing industri batik lokal. Salah satu cara yang diusulkan adalah inovasi pola batik ikonik berdasarkan situs sejarah Rambut Monte. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan daya saing komunitas batik lokal melalui pendekatan inklusif berbasis Ased Based Community yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Hadirnya potensi besar dari situs Rambut Monte yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembuatan batik, serta perlunya memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses produksi untuk mendukung inklusif sosial. Metode pengabdian yang digunakan adalah pengabdian tindakan partisipatif (Participatory Action Research, PAR) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Ibu PKK, pengrajin batik, dan anak-anak berkebutuhan khusus. Tahapan pengabdian meliputi identifikasi potensi dan masalah, perancangan pola batik ikonik, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi dan analisis data. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa inovasi pola batik berbasis ikon sejarah Rambut Monte mampu meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk batik Desa Krisik. Selain itu, keterlibatan anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses produksi memberikan dampak positif terhadap keterampilan mereka dan mengurangi stigma negatif di masyarakat. Program pelatihan dan pendampingan yang dilakukan juga berhasil meningkatkan kualitas produk dan pengetahuan teknis para pengrajin batik. Pentingnya pendekatan inklusif berbasis aset dalam pengembangan industri kreatif lokal. Selain meningkatkan daya saing ekonomi, pendekatan ini juga mendukung pembangunan sosial yang inklusiff dan berkelanjutan. Ke depan, model ini dapat diadaptasi dan diterapkan di komunitas lain untuk mengoptimalkan potensi lokal dan memberdayakan seluruh anggota masyarakat.
Optimalisasi Literasi Digital dalam Materi Pertahanan dan Keamanan: Strategi Pendidikan Kontekstual di Sekolah Anisa Amalia Maisaroh; Didik Sukriono; Edi Suhartono
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2217

Abstract

Perkembangan teknologi digital memberikan manfaat besar, namun juga menimbulkan ancaman seperti serangan siber, hoaks, dan disinformasi yang mengganggu stabilitas nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran siswa dan guru serta penerapan strategi pendidikan kontekstual dalam meningkatkan literasi digital terkait pertahanan dan keamanan negara. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek siswa dan guru di SMK Negeri 1 Kepanjen melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dan guru berperan penting dalam menjaga pertahanan negara melalui penguatan literasi digital, penyaringan berita, verifikasi fakta, serta penanaman nilai nasionalisme. Strategi pendidikan kontekstual yang diterapkan melalui pembelajaran berbasis kasus, kegiatan ekstrakurikuler, kebijakan penggunaan teknologi digital, dan integrasi literasi digital terbukti efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kedisiplinan, dan empati siswa. Dukungan fasilitas modern dan kerja sama dengan mitra eksternal semakin memperkuat keberhasilan program ini, membentuk siswa yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing di era digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pendidikan kontekstual efektif dalam memperkuat literasi digital dan membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara di dunia digital.
Kajian Historis Kepercayaan Danyang Telaga Rambut Monte Pada Masyarakat Desa Krisik Blitar Mellina Nur Hafida; Rika Safitri Nur Azizah; Ahmad Suhadak; Anisa Amalia Maisaroh; Aida Alta Sapaike; Wahyu Djoko Sulistyo
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v5i2.3939

Abstract

Danyang Rambut Monte is believed to be a subtle spirit, having an important role in eliminating negativity in society. The existence of Danyang in Telaga Rambut Monte is associated with the folklore that developed in the community of Krisik Village, Blitar Regency. Folklore and those passed down from generation to generation are associated with calamity. The purpose of this study was to examine the history of Danyang in Telaga Rambut Monte in terms of the folklore that developed in the community. This research uses the historical method which is based on four main stages, namely, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results showed that the history of Danyang was formed from oral tradition. Incarnated into a system of controlling social norms to form a ritual system. Meanings values Danyang ritual performed as a form of rescue (salvation) and order (cosmos) to the ecology in Telaga Hair Monte. Historically, this research is able to reveal phenomena or events based on real events regarding the folklore that developed at Telaga Rambut Monte.Danyang Rambut Monte dipercaya sebagai roh halus, memiliki peran penting dalam menghilangkan hal negatif dalam masyarakat. Keberadaan danyang di Telaga Rambut Monte dikaitkan dengan folklor yang berkembang dalam masyarakat Desa Krisik, Kabupaten Blitar. Folklor danyang diwariskan secara turun temurun berkaitan dengan malapetaka. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sejarah Danyang di Telaga Rambut Monte ditinjau dari folklor yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang didasarkan pada empat pokok tahapan yaitu, heruristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan sejarah Danyang yang terbentuk dari tradisi lisan. Menjelma menjadi sistem pengendali norma-norma sosial hingga membentuk sistem ritual. Pemaknaan nilai-nilai ritual Danyang dilakukan sebagai bentuk penyelamatan (salvation) dan keteraturan (kosmos) terhadap ekologi yang ada di Telaga Rambut Monte. Secara historis penelitian ini mampu mengungkap fenomena atau peristiwa berdasarkan kejadian nyata mengenai folklor yang berkembang di Telaga Rambut Monte.