Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KELAS IV SDN 113 KAB. HALMAHERA SELATAN Iswan E Tawari; Ode Zulaeha
PENDAS: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3 No 1 (2021): Jurnal PENDAS: Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 113 Kab.Halmahera Selatan. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus meliputi: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian seluruh siswa kelas IV SD Negeri 113 Kab.Halmahera Selatan yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 7 perempuan 13 laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Kesimpulan bahwa melalui penggunaan media gambar dalam mata pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 113 Kab.Halmahera Selatan. Hal ini dapat dilihat pada tindakan siklus I, menunjukkan dari 20 siswa terdapat 13 siswa atau (72%) mendapatkan nilai 6, dan 7 siswa (28%) yang mendapat nilai 7. Dan pada tindakan siklus II mengalami peningkatan di mana asil evaluasi terdapat 2 siswa mendapatkan nilai 6,7 dan 18 mendapatkan nilai 7 dan secara keseluruhan rata-rata kelas mejadi 7,50 atau 80% siswa mencapai nilai baik
Penilaian Literasi dan Numerasi Berbasis Multidimensi Tingkat SD di Kota Ternate Ode Zulaeha
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 10 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8036898

Abstract

The purpose of this research is to provide information and education and training to teachers, related to multidimensional item measurement for AKM on students' Literacy and Numeracy abilities. An item that is multidimensional, if measured using unidimensional it will cause errors in measurement. This research is an experimental research using software. The data used is empirical data, namely the value of student report cards. Data collection was carried out in January 2023. Data was obtained from the Ternate City Education Office in the field that handles Kindergarten and Elementary Schools regarding the use of assessment of student learning outcomes. The population used is all students of SDN in Ternate City. Of all the 29 elementary schools which have implemented this independent curriculum, the sample used was 1000 students which was carried out by random sampling. Data collection was carried out by observation, tests, and interviews with students and teachers The minimum value is 0.033 and the maximum value is 0.12. It is also shown that the length of the lower whisker and the upper whisker are the same. It is also shown that the length of the lower whisker and the upper whisker are not the same. This means that using a sample size of 1000 and a test length of 40, the multidimensional model is better than the unidimensional model because the whisker length in the multidimensional model is smaller than the unidimensional model. That is, the shorter the whisker, the smaller the variance or the more precise the data. The estimation results of the multidimensional test parameters have a minimum score of 0.464 in dimension one and a maximum score of 1.952, a minimum score in dimension two of 0.518 and a maximum score of 1.957. For the overall measure of difficulty (DIFF) for the first and second dimensions, both unidimensional and multidimensional, the mean > SD is obtained. This shows that the distribution of variations in test parameters and ability parameters is smaller so that it can be said that the estimation of multidimensional test items at a sample size of 1000 and a test length of 40 has a smaller level of deviation
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Project Based Learning pada Materi Sains Tema Kebersihan Lingkungan di SDN 40 Kota Ternate Ode Zulaeha; Ermin
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2: Desember (2023)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum Merdeka dapat diterapkan antara lain dengan Projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan memberikan kesempatan kepada siswa agar “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar. Sedangkan, Project Based Learning (PBL) merupakan kegiatan pembelajaran berupa pembuatan produk barang atau layanan jasa yang digunakan sebagai wahana penguasaan kompetensi dalam hal ini siswa dilatih dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dari hasil pengabdian kepada masyarakat terlihat bahwa kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Melalui implementasi P5dengan PBL materi sains pada kelas V SDN 40 Kota Ternate ini memberikan kesadaran dan antusias siswa yang tinggi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Meta-Analysis of the Effectiveness of Formative Assessment in Online Learning Ahmad; Ahmad Rustam; Ode Zulaeha; Era Maryanti
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.578

Abstract

Meta-analisis ini meneliti efektivitas asesmen formatif dalam lingkungan pembelajaran daring. Asesmen formatif, sebuah proses berkelanjutan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan pembelajaran siswa guna memberikan umpan balik dan menyesuaikan instruksi, telah terbukti sangat efektif dalam lingkungan kelas tradisional. Studi ini memperluas pemahaman tersebut ke pembelajaran daring, khususnya selama pandemi COVID-19 ketika pendidikan daring menjadi lazim. Metodologi penelitian menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, termasuk survei, wawancara, dan analisis data kinerja dan umpan balik siswa. Temuan menunjukkan bahwa asesmen formatif dalam pembelajaran daring meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan prestasi siswa. Asesmen formatif memberikan umpan balik yang dipersonalisasi dan tepat waktu, mendorong metakognisi, dan menciptakan pengalaman belajar yang interaktif. Selain itu, instruksi tugas dan kriteria asesmen yang jelas sangat penting untuk menunjukkan pengetahuan yang akurat dan berkualitas dalam lingkungan digital. Namun, penelitian ini juga menyoroti tantangan seperti kesulitan teknis, isolasi siswa, dan perlunya keterlibatan siswa-guru tingkat tinggi. Secara keseluruhan, menggabungkan strategi asesmen formatif ke dalam pembelajaran daring dapat secara efektif menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menarik, yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa. Studi ini menggarisbawahi pentingnya perbaikan berkelanjutan dan adaptasi strategi penilaian formatif untuk memenuhi kebutuhan unik lingkungan pembelajaran daring.
Penilaian Autentik Numerasi Berbasis Kearifan Lokal pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN 1 Kota Ternate Ode Zulaeha
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 3 No 2: Juni (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v3i2.548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penilaian autentik numerasi berbasis kearifan lokal pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 1 Kota Ternate. Penilaian autentik numerasi berbasis kearifan lokal merupakan bentuk penilaian yang mengintegrasikan unsur-unsur kearifan lokal dalam mengukur kemampuan numerasi siswa secara holistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate). Tahap analisis mencakup analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Tahap perancangan meliputi penyusunan kisi-kisi, indikator, dan instrumen penilaian. Tahap pengembangan terdiri dari penyusunan prototipe instrumen penilaian dan validasi oleh ahli. Tahap implementasi dilakukan dengan uji coba instrumen penilaian di kelas V. Tahap evaluasi meliputi analisis hasil uji coba dan revisi instrumen penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian autentik numerasi berbasis kearifan lokal yang dikembangkan valid dan reliabel. Instrumen penilaian mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap numerasi yang terintegrasi dengan konteks kearifan lokal setempat. Implementasi penilaian autentik numerasi berbasis kearifan lokal terbukti efektif dalam mengukur kemampuan numerasi siswa secara komprehensif. Penelitian ini memberikan implikasi pada pengembangan penilaian matematika yang kontekstual dan berbasis budaya lokal.
Development of Algebra Test Using the Item Response Theory Approach for Junior High School Students Ahmad Rustam; Ode Zulaeha; Wiwin Rita Sari; Suciati Rahayu Widyastuti
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 10, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v10i3.11832

Abstract

This research aims to develop valid and reliable measuring tool for students' algebraic abilities that can be used in schools and the general public. The research follows a structured test development design, including stages such as preparing test specifications and items, field testing, revising items, and test development. The questions are aligned with the 2013 curriculum syllabus, ensuring relevance to educational standards. The test was given to 662 junior high school students in Kendari City, Indonesia, and their responses were analyzed using the item response theory (IRT) model with two logistic parameters: item difficulty level and item discriminatory power. The BILOG MG program was employed to estimate item and ability parameters. Before conducting item analysis with IRT, essential assumption tests were conducted, including unidimensional and model fit tests. The results of the development process, based on item analysis using BILOG MG, yielded 15 items covering various aspects of algebraic abilities. These items were derived from indicators such as recognizing algebraic forms, identifying elements within these forms, performing addition, subtraction, multiplication, and division operations on algebraic forms, presenting and solving real-world problems in algebraic contexts, and addressing contextual problems involving algebraic operations. The items demonstrated good fit with the model and exhibited an appropriate level of item difficulty and discriminatory power, making them suitable for use as a reliable assessment tool. Consequently, these developed tests are deemed effective for measuring students' foundational algebraic abilities.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 31 Kota Ternate dengan Menggunakan Model Cooperative Tipe Numbered Head Together Zulaeha, Ode
Almufi Journal of Measurement, Assessment, and Evaluation Education Vol 3 No 2: Desember (2023)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Energi Alternatif melalui Penerapan Model Cooperative Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV Madrasah Tsanawiah Fathulmunir. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Model penelitian yang digunakan menggunakan model Kemmis & Taggart. Model tersebut diantaranya perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observe), dan refleksi (reflecting), dalam suatu sistem spiral yang saling terkait. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiah Fathulmunir pada bulan September-November 2023. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Tsanawiah Fathulmunir, yang berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Presentase peningkatan hasil belajar siswa pada pra-penelitian, akhir siklus I dan siklus II yaitu 37,5 %, 62,5 %, dan 100 %, hasil tersebut menunjukkan kesesuiakan dengan asumsi tindakan yaitu terjadi prosentase kenaikan dari pra-siklus ke siklus I sebesar 25 %, prosentase kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar 37,5 % maka asumsi penelitian diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV. Hasil analisis data kualitatif membuktikan pemberian Model pembelajaran kooperatif tipe NHT membantu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Keseluruhan siswa dari pra-siklus ke siklus I sebesar 25 %, presentase kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar 37,5 % dan nilai rata-rata telah melebih standar KKM. Maka pada akhir siklus II ini penelitian dikatakan berhasil karena terjadi peningkatan nilai rata-rata yaitu 82,25. Yang artinya telah melibihi batas minimum yang telah ditentukan peneliti dan kolaborator yaitu 65. Maka dapat disimpulan bahwa terbukti hasil belajar IPA siswa kelas IV di Madrasah Tsanawiah Fathulmunir dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Implementasi Penilaian Literasi dan Numerasi pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar Zulaeha, Ode
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1: Juni (2024)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian literasi dan numerasi merupakan aspek penting dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi penilaian literasi dan numerasi dalam mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari guru Matematika, kepala sekolah, dan siswa Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penilaian literasi dan numerasi dalam mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar di Kota Ternate belum dilaksanakan secara optimal. Guru masih cenderung menggunakan penilaian tradisional yang berfokus pada aspek kognitif. Penilaian literasi dan numerasi yang terintegrasi dalam pembelajaran Matematika belum menjadi prioritas. Kendala yang dihadapi antara lain pemahaman guru yang terbatas mengenai penilaian literasi dan numerasi, serta keterbatasan sumber daya dan waktu untuk mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu ada upaya peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi penilaian literasi dan numerasi dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar di Kota Ternate. Dukungan dari pihak sekolah dan pemangku kepentingan lainnya juga diperlukan untuk mengembangkan sistem penilaian yang lebih komprehensif dan selaras dengan tujuan pembelajaran Matematika.
Asesmen Dampak Penggunaan STEAM Berbasis Kabaroko dalam Membentuk Literasi Budaya dan Literasi Sains Siswa Zulaeha, Ode
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 6 No 1 (2025): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika (Edisis Januari - Juni 2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63976/kuantum.v6i1.933

Abstract

Pendidikan abad ke-21 menuntut pendekatan pembelajaran yang mampu mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan kontekstual budaya. Salah satu pendekatan inovatif yang berkembang adalah model STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) berbasis kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak penggunaan model STEAM berbasis pakaian adat Buton Kabaroko dalam membentuk literasi budaya dan literasi sains siswa sekolah dasar. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Kota Ternate dengan subjek sebanyak 100 siswa kelas V. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain quasi-experimental melalui pendekatan pretest-posttest control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes literasi sains, angket literasi budaya, dan rubrik asesmen proyek STEAM. Prosedur pengumpulan data meliputi pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek STEAM dalam 6 pertemuan, diikuti pengukuran hasil pretest dan posttest, serta observasi partisipatif dan dokumentasi karya siswa. Data dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t-test dan independent sample t-test untuk mengetahui signifikansi perubahan dan perbedaan antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada literasi budaya dan literasi sains siswa setelah mengikuti pembelajaran STEAM berbasis Kabaroko (p < 0.05). Temuan ini memperkuat efektivitas integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran STEAM untuk membentuk kompetensi literasi yang bermakna dan kontekstual. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya pengembangan kurikulum lokal yang adaptif dan berbasis budaya dalam pembelajaran sains di sekolah dasar. Direkomendasikan agar sekolah mengembangkan model pembelajaran berbasis STEAM dengan memasukkan unsur budaya lokal sebagai bagian dari penguatan profil pelajar Pancasila.
Pelatihan Literasi Cakap Digital bagi Guru Sekolah Dasar sebagai Upaya Integrasi Kurikulum Abad 21 di Halmahera Utara Zulaeha, Ode
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1: Juni (2025)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era digital menuntut keberpihakan pendidikan terhadap kemampuan literasi digital, khususnya di tingkat dasar. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kesiapan guru Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Halmahera Utara dalam mengintegrasikan literasi cakap digital ke dalam kurikulum. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan instrumen kuesioner dan wawancara semi-terstruktur. Sampel penelitian meliputi 50 guru kelas dan non-kelas yang dipilih secara purposive. Variabel kajian mencakup pengetahuan digital, keterampilan penggunaan teknologi, sikap terhadap integrasi teknologi, serta ketersediaan infrastruktur dan dukungan institusional. Hasil analisis menunjukkan bahwa guru memiliki pengetahuan literasi digital pada tingkat menengah (rata-rata skor 68 dari 100), keterampilan penggunaan aplikasi pembelajaran digital pada tingkat sedang (skor rata-rata 62), dan sikap positif terhadap integrasi (skor rata-rata 74). Namun, terdapat kendala signifikan terkait infrastruktur—seperti ketersediaan perangkat dan koneksi internet—serta kurangnya pelatihan berkelanjutan dan dukungan dari pihak sekolah. Penelitian ini merekomendasikan penyusunan program pelatihan literasi digital berkala, peningkatan akses teknologi di sekolah, serta penyusunan modul pengajaran yang mengintegrasikan aspek-aspek cakap digital secara sistematis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan strategi implementasi literasi digital di Sekolah Dasar Negeri Halmahera Utara, demi mewujudkan pembelajaran abad 21 yang inklusif dan relevan.