Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Optimasi Formula Matriks Patch Transdermal Nanopartikel Teofilin dengan Menggunakan Metode Simplex Lattice Design (SLD) Suryani, Suryani; Musnina, Wa Ode Sitti; Anto, Aisyah Shaliha
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.431 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3450

Abstract

Asma termasuk sepuluh besar penyakit yang dapat menyebabkan kematian di Indonesia. Salah satu obat yang digunakan untuk terapi bagi penderita asma adalah teofilin. Penggunaannya secara oral memiliki beberapa masalah seperti rasanya yang pahit, absorbsi diusus buruk dan tidak teratur, mengalami first pass effect, waktu paruh yang sempit serta efek samping teofilin berupa mual dan muntah. Oleh karena itu, teofilin perlu dibuat menjadi sistem penghantaran nanopartikel yang diberikan melalui rute transdermal berupa matriks patch. Rancangan formula pada penelitian ini ditentukan menggunakan simplex lattice design dengan tiga faktor yaitu polimer hidrofilik (HPMC), polimer hidrofobik (EC) dan palstisizer (PEG), sehingga diperoleh 7 rancangan formula. Ketebalan, pH, keseragaman bobot dan kelembaban digunakan sebagai parameter optimasi. Berdasarkan hasil pengolahan data, persamaan dan countor plot didapat untuk masing-masing parameter tersebut, sehingga formula optimum dapat ditentukan. Berdasarkan pendekatan nilai desirability dihasilkan formula optimal dengan komposisi HPMC 300 mg, EC 200 mg dan PEG 25 mg. Formula optimum yang dihasilkan memiliki ketebalan 0,21 mm; pH 5,7; keseragaman bobot 0,46 dan kandungan kelembaban 2,55.Kata Kunci: teofilin, nanopartikel, matriks patch, simplex lattice design
Pengaruh Konsentrasi Hidroflour Terhadap Gugus Fungsi Permukaan Silikon Berpori Ilmawati, Wa Ode Sitti; Musnina, Wa Ode Sitti; Sahumena, Muhamad Handoyo
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.056 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3447

Abstract

Penelitian tentang silikon berpori (porous silicon-PS) yang dibuat dengan cara anodisasi wafer silikon [111] tipe-p dalam larutan asam hidroflour (HF) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi larutan HF terhadap gugus fungsi permukaan PS. Konsentrasi larutan HF bervariasi yaitu 20%, 40%, dan 48%. Waktu anodisasi berlangsung selama 40 menit. Selama proses anodisasi digunakan magnetik stirer untuk menjaga homogenitas larutan HF. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa konsentrasi larutan HF memengaruhi gugus fungsi permukaan PS yang ditunjukkan dengan munculnya gugus SiHn. PS yang dianodisasi dalam larutan HF 20% dan  40%  menunjukkan letak gugus SiHn yang relatif sama.Kata kunci: Wafer silikon, silikon berpori, porous silicon (PS), asam hidroflour (HF), gugus fungsional, FTIR
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dan Fraksi Organik Rimpang Wualae (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) Musnina, Wa Ode Sitti; Wahyuni, W; Malik, Fadhliyah; Timung, Yusni Oktaviani; Sabandar, Carla Wulandari
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.105 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i1.8990

Abstract

Wualae (Etlingera elatior (Jack) R.M Smith) merupakan tanaman rempah yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder, aktivitas antibakteri dan aktivitas antijamur ekstrak etanol dan fraksi organik  rimpang wualae. Rimpang wualae diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol kemudian di fraksinansi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Fraksi n-heksana, etil asetat, dan metanol diuji secara in vitro dengan metode Cup-plate technique, yang dilakukan terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus subtilis FNCC 0060 dan Streptococcus mutans ATCC 2517 dan bakteri Gram negatif Escherichia coli ATCC 35218, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella enteric dan jamur Candida albicans ATCC 10231. Kandungan senyawa metabolit sekunder rimpang wualae ditentukan dengan metode skrining fitokima menggunakan perekasi warna. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol fraksi n-heksana, etil asetat, metanol dan etanol rimpang wualae memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tannin dan terpenoid. Ekstrak etanol mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan terpenoid, fraksi n-heksana mengandung terpenoid, fraksi etil asetat mengandung flavonoid, tannin dan terpenoid, fraksi metanol mengandung alkaloid, saponin, tannin, fraksi etanol mengandung flavonoid, saponin, tannin, dan terpenoid.  Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksana, etil asetat, metanol dan etanol rimpang wualae tidak aktif terhadap bakteri S. aureus, B. subtilis, S. mutans, E. coli, P, aeruginosa dan S. enterica pada konsentrasi 100-12,5 mg/mL. Pengujian antijamur menunjukkan bahwa fraksi etil asetat aktif terhadap jamur C. albicans  pada konsentrasi 100, 50, 25, dan 12,5 mg/mL dengan nilai DDH masing-masing sebesar nilai 9,75; 9,5; 8,75; dan 8 mmKata kunci: wualae, Etlingera, antimikroba, obat tradisional, Sulawesi TenggaraJurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Palu
Formulasi dan Uji Stabilitas Lotion Antioksidan dari Ekstrak Etanol Rambut Jagung (Zea mays L.) sebagai Antioksidan dan Tabir Surya Armadany, Fery Indradewi; Musnina, Wa Ode Sitti; Wilda, Ulfa
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.424 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i1.8996

Abstract

Rambut jagung merupakan limbah tanaman pertanian yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu khasiat rambut jagung yang dapat dimanfaatkan adalah sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui stabilitas fisik lotion dari ekstrak etanol rambut jagung (Zea mays L.) sebagai antioksidan dan tabir surya. Ekstrak etanol rambut jagung diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode DPPH diperoleh nilai IC50  sebesar 114,75 μg/mL. Lotion dibuat dengan konsentrasi ekstrak ekstrak 1,5%, 3%, dan 4,5%. Nilai IC50 dari masing-masing sediaan berturut-turut yaitu 111,68 μg/mL, 110,10μg/mL, dan 109,63μg/mL.sedangkan nilai SPF dari sediaan lotion berturut-turut yaitu 8,48; 8,78; dan 9,44. Sediaan lotion yang telah diformulasi selanjutnya dilakukan evaluasi karakteristik fisik dan kestabilan lotion sebelum dan sesudah cycling test selama 6 siklus. Evaluasi karakteristik fisik meliputi pengamatan organoleptik,  pengujian pH, viskositas, homogenitas dan daya sebar serta iritasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lotion secara keseluruhan stabil sebelum dan setelah dilakukan cycling test dimana sediaan yang dihasilkan berupa lotion dengan warna putih hingga coklat muda dengan bau khas, memiliki konsistensi  kental dan homogen, pH berkisar 5,91–6,63, daya sebar 12.000–17.000 cPs (sesuai dengan SNI untuk viskositas sediaan lotion), daya sebar 5,2–7,2 cm.  Hasil uji iritasi tidak menunjukkan adanya reaksi iritasi.Kata kunci: rambut jagung, lotion, antioksidan, tabir surya
Antioxidant Potential of Organic Fraction of Turi Leaf Extract (Sesbania grandiflora L.) Using DPPH Reagent Wa Ode Sitti Musnina; Randa Wulaisfan; Jumriana Akhyar; Yonelian Yuyun
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v9i2.25291

Abstract

Background: White turi leaf (Sesbania grandiflora) is a plant from the Leguminosae family that isused as traditional medicine. Purpose(s): To determine the antioxidant potential of white turi leafextract (Sesbania grandiflora L) using DPPH reagent. Methods: White turi leaves (S. grandiflora)were extracted using maceration technique with ethanol the solvent. The ethanol extract wasfractionated using a liquid-liquid extraction using n-hexane, ethyl acetate, and ethanol. In addition,phytochemical screening was also carried out on secundary metabolite compounds contained in theethanol extract, it’s organic fractions. Results: Ethanol extract obtained as much as 160 g (16%).Fractionation of 10 grams of ethanol extract obtained n-hexane fraction 2.9 g (29%); ethyl acetatefraction 0.8 g (8%); and ethanol fraction 6.1 g (61%). Phytochemical screening showed that theethanol extract and ethyl acetate fraction contained flavonoids, saponins, and tannins; the ethanolfraction contains terpenoids, flavonoids, saponins, and tannins; while the n-hexane fraction containstannin compounds. The antioxidant activity of the ethanol extract, ethyl acetate fraction, and ethanolfraction were tested using the DPPH radical scavenging method. The antioxidant activity assayshowed that the SC50 values of the ethanol extract, ethyl acetate fraction, and ethanol fraction were234.7; 66,244, and 106.755 ppm, vitamin C as a positif control with SC50 3,006 ppm. Conclusion:white turi leaf extract (S. grandiflora) has antioxidant activity less than 22-78 times than controlpositif, so it is not potential as an antioxidant.  
Pelatihan Pembuatan Teh Herbal Daun Kelor Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Di Desa Tosale M. Sulaiman Zubair; Wa Ode Sitti Musnina; Agustinus Widodo; Amalia Purnama Zainal; Jamaluddin Jamaluddin; Yonelian Yuyun
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.348

Abstract

Kelor (Moringa oleifera Lamk.) merupakan tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan dengan kondisi panas ekstrim. Kelor memiliki senyawa antioksidan seperti flavonoid, asam askorbat, karotenoid dan fenolat. Berdasarkan kandungannya tersebut kelor memiliki banyak manfaat, namun pemanfaatan kelor oleh ibu PKK di Desa Tosale masih sebatas sebagai bahan sayuran. Fokus utama program pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan baik secara teori maupun praktik dalam pembuatan teh herbal daun kelor menjadi bubuk minuman teh dalam upaya meningkatkan daya tahan tubuh. Metode kegiatan ini yakni metode PRA, yakni melibatkan masyarakat dalam proses kegiatan yang dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya: (1) Sosialisasi persiapan kegiatan, (2) Pretest, (3) Penyampaian materi cara pengolahan teh (4) Pelatihan dan demonstrasi pembuatan teh daun kelor dan (5) Evaluasi keberhasilan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Sosialisasi persiapan kegiatan dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan yakni dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Tosale. Sebelum melakukan kegiatan pengabdian peserta dalam hal ini ibu PKK diberikan pretest untuk mengetahui pemahaman masyarakat terkait teh kelor serta cara pembuatannya. Berdasarkan hasil pretest secara umum ibu PKK sudah mendengar dan melihat produk teh kelor melalui media sosial namun belum mengetahui cara pembuatannya. Melalui kegiatan ini ibu-ibu PKK secara langsung mengikuti tahapan pembuatan teh kelor dan mencoba menyeduh teh hasil buatan mereka. Berdasarkan hasil evalusi, secara keseluruhan ibu-ibu PKK dapat mengikuti pelatihan dengan baik, melakukan diskusi dengan tim pengabdi sembari mempraktekkan cara pembuatan teh kelor.
Identification of Preservatives And Colourants In Takjil Snacks Jamaluddin, Jamaluddin; Nugraha, Faisal; Na'im, Muh; Musnina, Wa Ode Sitti; Sulistiana, Sri; Yuyun, Yonelian
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 13 No 1 (2024): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v13i1.785

Abstract

Healthy food is food that does not contain microbes and chemicals such as dyes and preservatives. Colorants and preservatives are dangerous as food additives such as formaldehyde, borax, rhodamine B, and methanyl yellow. Formalin is an odorless, clear or colorless liquid. Borax is a common harmful cleaner, fungicide, herbicide and pesticide used in everyday life. Rhodamin B and methanil yellow are two examples of illegal food coloring that are commonly used by irresponsible food manufacturers. Methanyl yellow and Rhodamine B are often used as dyes in the textile industry. This study aims to determine the presence of preservatives and coloring agents in takjil food sold in Baru sub-district, Birobuli sub-district, Palu Barat sub-district, and Tondo sub-district, Palu city using a qualitative analysis method with formalin, borax, rhodamin B, and methanil test kits. The results obtained show that all samples sold during the month of Ramadan in the city of Palu do not contain harmful substances and are safe for consumption.