Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

TOTAL KANDUNGAN FLAVONOID DAN PEMBUATAN FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL KULIT UBI JALAR UNGU (Ipomea Batatas L.) ASAL KOTA PALU SULAWESI TENGAH TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Anggi, Viani; Sufiani, Dewi
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung akademi farmasi samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.298 KB)

Abstract

Purple sweet potato rind has content of flavonoid and inhibitory activity against Staphylococcus aureus bacteria. This study aims to determine the content of flavonoid and difference between variations in the concentration of purple sweet potato rind ointment as inhibitory capacity to produce the physical quality of ointment that is in accordance with Indonesian Pharmacopoeia requirements and to know the difference in activity of inhibition of purple sweet potato rind ointment between variations in concentration on Staphylococcus aureus. The research method used has total flavonoid equivalent quercetin by spectrophotometry uv-vis and to inhibitory activity was used the paper disk method, namely by applying Staphylococcus aureus bacteria culture using sterile cotton sticks and then placed paper discs which had been soaked for 15 minutes with purple sweet potato rind extract ointment. Purple sweet potato rind extract was obtained by maceration using 96% ethanol solvent until the ethanol extract of purple sweet potato rind was obtained. It was then formulated into ointment dosage forms with variations in concentrations of 20%, 25%, 30%. The results showed has total flavonoid equivalent quercetin of purple sweet potato rind is 8,36% and the variation of the concentration of purple sweet potato rind ointment influential in producing the physical quality of the ointment, the ointment the concentration of 30% produced a distinctive aroma and brighter colors from concentrations of 20% and 25%. The inhibitory activity of purple sweet potato rind extract ointment showed a significant value of < 0,05 (p=0,000) at a concentration of 30% having a strong inhibitory activity against the Staphylococcus aureus bacteria.
TOTAL FLAVONOID DAN EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA L) ASAL KOTA PALU SULAWESI TENGAH TERHADAP HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN Anggi, Viani; Tandi, Joni; Veronika, Veronika
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung akademi farmasi samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.35 KB)

Abstract

This study aims to determine the content of flavonoid and the effect of ethanol extract of moringa seeds on the regeneration of pancreatic ? cells in male white rats streptozotocin induced diabetes. This study method used has total flavonoid equivalent quercetin by spectrophotometry uv-vis and to regeneration of pancreatic ? cells in male white rats used 30 test animals,namely male white rats divided into 6 groups, each group consisted of 5 male white rats with details of group I as normal control, Group II as negative control given 0.5% Na-CMC suspension, Group III as positive control given glibenclamide suspension and in Groups IV, V, and VI were given with each dose of 100 mg/kg BW, 200 mg/kg BW and 400 mg/kg BB. Histopathological damage picture of the pancreas was observed by staining HE using a 400x magnification olympus Cx21 microscope. The results showed that the ethanol extract of moringa seeds contained secondary metabolites, namely flavonoids, alkaloids, saponins and tannins. The results showed has total flavonoid equivalent quercetin of moringa seeds is 1,26% and regeneration of pancreatic ? cells in male white rats streptozotocin induced diabetes of Moringa seed ethanol extract at a dose of 400 mg/kg BB can have an effect on the regeneration of ? cells in the pancreas of white diabetic male rats.  
Penerapan Tanaman Daun Gedi Merah Sebagai Pengobatan Tradisional Antikanker Payudara di Desa Maku Provinsi Sulawesi Tengah Viani Anggi
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Oktober
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.307 KB) | DOI: 10.37541/celebesabdimas.v1i2.187

Abstract

Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan hasil penelitian kepada masyarakat di Desa Maku tentang Manfaat Tanaman Gedi Merah dalam pengobatan tradisional antikanker payudara. Metode yang digunakan pada pengabdian yaitu metode penyuluhan dan demonstrasi untuk penggunaan tanaman gedi merah sebagai pengobatan tradisional antikanker payudara. Adapun hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini yaitu Masyarakat di Desa Maku dapat memahami konsep penerapan tanaman gedi merah sebagai pengobatan tradisional antikanker payudara dengan evaluasi tingkat persentase pemahaman sebesar 80% dan masyarakat dapat mengaplikasikan tanaman gedi merah dalam bentuk seduhan simplisia kering dari tanaman gedi merah yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional antikanker payudara sebesar 75%.
FORMULASI PASTA SERBUK KOPI DENGAN VARIASI KONSENTRASI SEBAGAI DAYA HAMBAT TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Viani Anggi
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 4 No 3 (2016): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v4i3.2231

Abstract

Formulation have been conducted Pasta coffee powder with variation concentration Southwestern As inhibitory against Staphylococcus aureuss, this study to determine whether the coffee powder can be formulated into a paste and to determine which are most effective concentration to inhibit the growth of Staphylococcus aureus. Pasta coffee powder made by vary the concentration of coffee powder that is Formula I, II, III, and IV with coffee beans concentration 0%, 30%, 35%, and 40% were tested on inhibition against Staphylococcus aureus using the diffusion method with filter paper. From the results of this study indicate that coffee powder can be formulated into dosage pasta and able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus, the results of the statistical Ansira test result that of formula I, formula II, formula III and formula IV there are significant differences. The results were further using HSD test showed that the concentration of 30% most effectively inhibit the growth of Staphylococcus aureus.
Penerapan Tanaman Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) dalam Konsep sediaan Farmasi, Desa Sopu, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Viani Anggi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JPMI - April 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.572

Abstract

Telah dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sopu Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah dengan menggunakan objek tanaman ubi jalar ungu yang dalam konsep sediaan farmasi.  Pada kegiatan Pengabdian masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk menerapkan tanaman ubi jalar ungu kepada masyarakat di Desa Sopu tentang manfaat tanaman ubi jalar ungu yang dapat diaplikasi dalam konsep berbagai sediaan farmasi untuk peningkatan penghasilan sumber ekonomi masyarakat yang ada di desa Sopu.  Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini yaitu metode penyuluhan dan demonstrasi tentang tanaman ubi jalar ungu dalam konsep berbagai sediaan farmasi.  Adapun hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini yaitu Masyarakat yang ada di Desa Sopu dapat memahami konsep penerapan tanaman ubi jalar ungu dalam berbagai konsep sediaan farmasi, dapat dilihat dengan evaluasi tingkat persentase pemahaman sebesar 88,88% yang dimana sebelumnya hanya 22,22%, selain itu masyarakat dapat mengaplikasikan tanaman ubi jalar ungu dalam bentuk simplisia seperti seduhan teh yang kaya akan kandungan antioksidan dari ekstrak kering tanaman ubi jalar ungu dan juga biskuit bayi yang dapat digunakan sebagai peningkatan pendapatan dari segi ekonomi masyarakat desa Sopu, Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Sulawesi tengah.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH TERONG BELANDA(SOLANUMBETACEUMCAV.)TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIAYANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN Viani Anggi
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 1 No 2 (2017): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH TERONG BELANDA(SOLANUMBETACEUMCAV.)TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIAYANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF TAMARILLOPEELS(SOLANUMBETACEUMCAV.) TO DECREASE BLOOD GLUCOSE LEVELS TOWARD RATS (RATTUS NORVEGICUS) HYPERCHOLESTEROLEMIA INDUCED STREPTOZOTOCIN Viani Anggi LaboratoriumPenelitian dan Pengembangan Stifa Pelita Mas *email:viani.anggi@gmail.com ABSTRAK Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)merupakan tanaman memiliki khasiat tanaman obat dengan kandungan senyawa kimia dan memiliki efek potensial sebagai antidiabetes.Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui efek dan menentukan dosis yang efektif dari ekstrak etanol Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)terhadap penurunan glukosa darah tikus putih jantan model hiperkolesterolemia diabetes. Hewan uji menggunakan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok terdiri dari kelompok normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan 3 kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)dengan dosis masing-masing 100 mg/kg BB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Metode Penelitian dengan menggunakan konsep hewan hiperkolesterolemia diabetes dibuat menggunakan induksi pakan diet tinggi lemak selama 4 minggu dan streptozotocin dosis 30 mg/kgBB. Perlakuan diberikanselama 2 minggu. Data penurunan kadar glukosa darah dianalisis menggunakan uji statistik One Way Anova dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article menunjukkan bahwa ekstrak etanol Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)pada dosis 100 mg/kg BB merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan model hiperkolesterolemia diabetes yang sebanding dengan kontrol positif metformin. Kata Kunci : KulitTerong belanda, Pakan Diet Tinggi Lemak, Streptozotocin. ABSTRACT The fruit skin of the Dutch eggplant (Solanum Betaceum Cav.) Is a plant having medicinal properties of medicinal plants with chemical compounds and has a potential effect as antidiabetes. This research is a research that aims to know the effect and determine the effective dose of ethanol extract The fruit skin of Dutch eggplant (Solanum Betaceum Cav.)To the decrease of blood glucose of male white rat model of diabetic hypercholesterolemia. Test animals using male white rats as much as 30 tail divided into 6 groups consisting of normal group, negative control group, positive control group and 3 test group given ethanol extract The fruit skin of Dutch eggplant (Solanum Betaceum Cav.) With dose each 100 mg / kg body weight, 200 mg / kg body weight, and 400 mg / kg body weight. Methods The study using the concept of animal diabetic hypercholesterolemia was made using high-fat dietary feed induction for 4 weeks and streptozotocin dose 30 mg / kgBW. Treatment was given for 2 weeks. Data on decreased blood glucose levels were analyzed using One Way Anova statistical test and LSD test. The results showed that ethanol extract of Dutch eggplant fruit skin (Solanum Betaceum Cav.) At dose of 100 mg / kg BW was an effective dose in reducing blood glucose level of male white rat diabetic hypercholesterolemia which was comparable with metformin positive control Keyword:fruit skin of eggplant Dutch, High Fat Diet, Streptozotocin PENDAHULUAN Gaya hidup modern masa kini menjadi pemicu utama meningkatnya prevalensi DM, jika dicermati ternyata orang-orang yang gemuk mempunyai resiko terkena DM lebih besar dari yang tidak gemuk.Diabetes Melitus (DM) sering ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat kekurangan sekresi insulin baik absolut maupun relatif disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Untuk wilayah Sulawesi tengah dimana prevalensi diabetes yang terdiagnosa dokter atau gejala Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article dengan persentase (3,7%). Tanaman dengan efek hipoglikemik dapat memberikan sumberyang bermanfaat untuk komponen baru antidiabetik oral. Salah satu tanaman yang baik untuk dikonsumsi secara tradisional sebagai tradisional untuk antidiabetik oral yaitu buah Terong belanda yangmemiliki manfaat sebagai antioksidan karenamengandung vitaminA,vitaminE, VitaminC,vitamin B6,karotenoid, flavonoid,danserat. Sinaga (2009), dalampenelitiannyatentangskrining uji fitokimiabuahterong belandamenyatakan jugabahwa ekstraketanol kulit buahterong belandasegarmengandung senyawakimia golonganflavonoid, terpenoid, steroid, saponin, alkaloid dantanin. Banyak penelitianyang telah menyatakanbahwa senyawa flavonoidmemiliki potensi sebagaiantioksidankarena memilikigugus hidroksilyangterikatpada karboncincin aromatik sehiggadapatmenangkapradikal bebasyang dihasilkandarireaksi peroksidasi lemak. Senyawa flavonoid akan menyumbangkan satu atom hidrogen untukmenstabilkan radikal peroksi lemak. Olehkarenaitu,dalampenelitianini akanmengkajiaktivitas antioksidanbagiankulitbuah terong belanda terhadap penurunan terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan hiperkolesterolemia diabetes Pada penelitian ini data hasil pengamatan hasil penurunan kadar glukosa darah dianalisis secara statistik dengan uji one way ANOVA taraf kepercayaan 95%. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 30 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol normal tanpa induksi diberikan suspensi Na CMC 0,5%, kelompok II sebagai kontrol negatif yang diberikan suspensi Na CMC 0,5%, kelompok III sebagai kontrol positif yang diberikan metformin,kelompok IV sebagai kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol kulit terong belanda dosis 100 mg/kgBB, kelompok V dosis 200 mg/kgBB dan kelompok VI dosis 400 mg/kgBB. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article informasi ilmiah kepada masyarakat tentang efek kulit buah terong belandadalam menurunkan kadar glukosa darah dan mendukung pelayanan pemerintahan dalam pengembangan obat tradisional. METODE PENELITIAN Alat Yang digunakan yaitu Ayakan mesh 40,Batang pengaduk, Bejana maserasi, Blender, Blower, Cawan porselin, Erlemeyer 50 ml, 100 ml, Gelas kimia 100 ml, 250 ml ,500 ml, Gelas ukur 10 ml, 100 ml, Glukometer, Glukotest strip test, Gunting, Kandang hewan uji, Labu Ukur 50 ml, 100 ml, 200 ml, Mortir dan stamper, Penangas air, Pipet tetes, Rak tabung, Rotary evaporator, Spuit injeksi 3 ml, 5 ml, Spuit oral 3 ml, 5 ml, Tabung reaksi, Tempat air minum dan makan tikus, Timbangan analitik, Timbangan kasar. Bahan yang digunakan Yaitu Alumunium Foil, Aqua Destilata, Aqua Pro Injeksi, Amoniak, Asam Klorida pekat P, Asam Klorida 2N, Asam Sitrat, Asam Sulfat, Etanol 96%, Kapas, Kertas saring, Kloroform, Kulit Terong belanda, Kuning Telur Bebek, Larutan FeCl3, Larutan NaCl10%,, Lemak Kambing, Na- CMC 0,5% ,Natrium Sitrat, Natrium Sulfat, Pelet Standar, Pereaksi Dragendorff, Pereaksi Lieberman- Bunchard, Serbuk Magnesium P, Streptozotocin, Tablet Metformin. Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Alur Penelitian A B C D E -14 0 28 35 42 49 Hari Keterangan : A = Tikus diadaptasikan selama 14 hari B = Pemilihan tikus yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi C = Pada hari ke 0 tikus ditimbang dan dibagi menjadi 6 kelompok, diukur kadar glukosa darah awal D = Setiap kelompok diberi perlakuan masing-masing :  Kelompok I sebagai kelompok normal diberi pakan standar tanpa diinduksi.  Kelompok II, mulai diberikan induksi pakan kolesterol tinggi selama 4 minggu dilanjutkan induksi streptozotocin 30 mg/kg BB. Setelah 1 minggu diukur kadar glukosa darah setelah induksi, kemudian tikus hiperglikemia diberikan suspensi Na CMC 0,5% . Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah akhir pada hari ke 42 dan 49.  Kelompok III, mulai diberikan induksi pakan kolesterol tinggi selama 4 minggu dilanjutkan induksi streptozotocin 30 mg/kg BB. Setelah 1 minggu diukur kadar glukosa darah setelah induksi, kemudian tikus hiperglikemia diberikan suspensi metformin. Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah akhir pada hari ke 42 dan 49.  Kelompok IV, V dan VIpada mulai diberikan induksi pakan kolesterol tinggi selama 4 minggu dilanjutkan induksi streptozotocin 30 mg/kg BB. Setelah 1 minggu diukur kadar glukosa darah setelah induksi, kemudian tikus hiperglikemia diberikan ekstrak etanol kulit buah terong belanda 100, 200 dan 400 mg/kg BB. Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah akhir pada hari ke 42 dan 49. E = Dilakukan pengumpulan dan pengolahan data. T E R M I N A S I Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kriteria Randomisasi Kelompok IV Inklusi Tikus Kelompok V Kelompok VI Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Analisis data Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way AnovaSoftwareSPSS untuk mengetahui adanya perbedaan antar kelompok pada taraf signifikan 95% . Apabila uji One Way Anova menunjukan perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji lanjut LSD untuk mengetahui kelompok perlakuan yang berbeda signifikan dibandingkan kelompok lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Hasil pengukuran kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) sebelum perlakuan, setelah diinduksi pakan tinggi kolesterol dan streptozotocin serta setelah pemberian ekstrak etanol Kulit Terong belanda selama 14 hari dapat dilihat padagambar dan Tabelberikut ini : Gambar 1. Profil kadar glukosa darah tikus putih jantan sebelum perlakuan, setelah induksi dan selama perlakuan. Tabel 1. Hasil pengukuran kadar glukosa darah setiap kelompok perlakuan, setelah induksi, dan selama perlakuan 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Hari Ke-0 Hari Ke-39 Hari Ke-42 Hari Ke-49 Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Kontrol Sehat Kontrol Negatif Kontrol Positif Dosis 100 mg/kg BB Dosis 200 mg/kg BB Dosis 400 mg/kg BB Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Perlakuan Tikus Kadar Gula Darah (mg/dL) Hari Ke-0 Hari Ke-35 Hari Ke-42 Hari Ke-49 Kontrol Sehat 1 65 114 95 70 2 64 84 110 82 3 60 70 90 80 4 80 96 60 54 5 92 90 86 75 Rata-Rata 72,2 90,8 88,2 72,2 SD 13,423 16,161 18,198 11,189 Kontrol Negatif NaCMC 0,5% 1 80 243 454 304 2 80 295 456 347 3 72 200 450 380 4 57 200 459 378 5 60 291 457 360 Rata-Rata 69,8 255,8 465,2 363,8 SD 10,871 46,547 3,420 30,970 Kontrol Positif Metformin 1 60 273 91 85 2 72 256 109 136 3 67 295 98 65 4 67 252 87 59 5 79 200 109 95 Rata-Rata 69 255,2 98,8 88 SD 7,035 35,209 10,109 30,545 Ekstrak Kulit Terong belanda dosis 100 mg/kgBB 1 70 123 73 73 2 64 197 83 75 3 62 300 91 77 4 72 354 87 76 5 67 230 98 78 Rata-Rata 67 240,8 86,4 75,8 SD 4,123 89,764 9,316 1,923 Ekstrak Kulit Terong belanda dosis 200 mg/kgBB 1 69 246 158 120 2 70 230 129 100 3 60 372 124 87 4 72 200 93 90 5 70 395 149 110 Rata-Rata 68,2 288,6 130,6 101,4 SD 4,711 88,565 25,244 13,776 Ekstrak Kulit Terong belanda dosis 400 mg/kgBB 1 69 200 128 116 2 67 361 124 100 3 69 380 125 99 4 70 370 150 111 5 60 240 140 80 Rata-Rata 67 310,2 133,4 101,2 SD 4,062 83,816 11,260 13,881 Pembahasan Penelitian ini menggunakan ektrak kulit terong belanda (SolanumBetaceumCav.) yang diperoleh dari Tana Toraja Sulawesi Selatan.Sebelumnya dilakukan determinasi tanaman di UPT.Sumber Daya Hayati Universitas Tadulako Sulawesi Tengah.Hasil determinasi membuktikan bahwa Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Buah terong belanda (SolanumBetaceumCav.)yang digunakan dalam penelitian benar adalah spesies terong belanda (SolanumBetaceumCav.).Ekstrak kental kulit buah terong belanda diperoleh dari proses ekstraksi maserasi bertingkat yang merupakan penarikan kandungan kimia yang terdapat dalam simplisia. Cairan penyari yang digunakan dalam proses maserasi ini adalah etanol 96%. Pelarut etanol dipilih sebagai cairan penyari karena senyawa yang akan diekstraksi adalah senyawa fenolik.Ekstrak kental yang diperoleh dari hasil maserasi simplisia ektsrak kulit buah terong belanda terong belanda (SolanumBetaceumCav.) Penelitian ini menggunakan hewan uji berupa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) sebanyak 30 ekor.Penggunaan tikus putih jantan sebagai hewan uji karena dapat memberikan hasil penelitian yang lebih stabil.Tikus putih jantan juga mempunyai kecepatan metabolisme obat yang lebih cepat dan kondisi biologis tubuh yang lebih stabil dibanding tikus betina.Sebelum digunakan, tikus terlebih dahulu diadaptasikan kurang lebih 2 minggu dengan tujuan agar tikus dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya seperti kandang, makanan, minuman, suhu dan kondisi sekitarnya. Setelah diadaptasikan tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol sehat (tanpa induksi pakan tinggi kolesterol, induksi streptozotocin maupun pemberian ekstrak), kelompok kontrol negatif Na CMC 0,5%, kelompok kontrol positif metformin dan 3 kelompok perlakuan dengan dosis yang berbeda yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Semua hewan uji kemudian diperiksa kadar glukosa darah sebelum diinduksi pakan kolesterol tinggi dan streptozotocin. Kemudian 5 kelompok tikus diberi diet tinggi lemak high fat diet (HFD).Dengan pemberian pakan tinggi lemak tersebut kadar lemak didalam darah akan tinggi. Tingginya kadar lemak didalam darah dapat menurunkan kemampuan substrat reseptor insulin untuk mengaktivasi P1- 3kinase dan menyebabkan ekspresi GLUT 4 menurun. Kemudian diinjeksikan Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article streptozotocin (STZ) dosis rendah (30 mg/kgBB dalam citrate-buffered saline 4,5). STZ bekerja langsung pada sel beta pankreas dengan aksi sitotoksiknya dimediatori oleh reactive oxygen species (ROS) sehingga dapat digunakan sebagai induksi diabetes melitus.Lalu mengukur kadar glukosa darah setelah induksi untuk melihat kenaikannya.Hasil pengukuran kadar glukosa darah awal yaitu berkisar antara 67 – 96 mg/dL yang menunjukkan seluruh tikus memiliki kadar glukosa darah yang tidak dalam kondisi diabetes. Berdasarkan literatur kadar glukosa darah normal tikus Wistar berkisar antara 50 - 135 mg/dL. Setelah pemberian pakan tinggi kolesterol dan 1 minggu induksi streptozotocin mengalami peningkatan yang signifikan antara 130 – 457 mg/dL yang menunjukkan seluruh tikus mengalami kondisi diabetes (tikus dinyatakan diabetes apabila kadar glukosa darah > 200 mg/dL).Setelah diberi perlakuan selama 7 hari (hari ke 42) hingga 14 hari (hari ke 49) terjadi penurunan kadar glukosa darah pada kelompok yang diberi metformin dan tiga kelompok ekstrak uji(kulit buah terong belanda terong belanda (SolanumBetaceumCav.) dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB) dan selisih penurunan kadar glukosa darah tikus kemudian dianalisis secara statistik. Pengujian statistik penurunan kadar glukosa darah kelompok hewan uji pada hari ke-42 dilakukan dengan analisis varian satu arah (One Way Anova). Berdasarkan hasil statistik One Way Anova memperlihatkan hasil signifikansi P= 0,000 (P
Total compounds of Secondary Metabolites Soy-Yamghurt Formula and Nephropathy Effect in Male White Rats Joni Tandi; Viani Anggi; Vidya Christin; Nur Ikhwan; Niluh Puspita Dewi; Magfiroh Magfiroh; Recky Patala; Tien Wahyu Handayani
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 8, No. 2, November 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v8i2.22043

Abstract

Complications of diabetes mellitus cause diabetic nephropathy. Soy-yamghurt is made from a combination of Banggai sweet potato juice and fermented soybean juice to be a functional food for diabetic nephropathy sufferers. This study aimed to analyze quantitatively the secondary metabolites contained in soy-yamghurt and to determine the effectiveness of soy-yamghurt in reducing urea and creatinine levels. This study used an experimental method with a total of 25 rats divided into 5 groups, namely normal control, negative control, soyyamghurt treatment group with a comparison of yam and soybean extract, namely F1(1:1), F2(1:2), and F3(2:1). The parameters observed were urea and creatinine levels on days 0, 7, 14, 21, and 28. The results obtained were the total levels of secondary metabolites of Alkaloid compounds F1 0.10% v/v, F2 0.01% v/v, and F3 0.01% (v/v), Flavonoid compounds F1 0.14% (v/v), F2 0.12% (v/v), F3 0.13% (v/v), Tanin compounds F1 0.27% (v/v), F2 0.26% (v/v), F3 0.14% (v/v) and saponins F1 1.15% (v/v), F2 1.22% (v/v), F3 1.25% (v/v). Administration of soy-yamghurt F2 was effective in lowering urea and creatinine levels. With an average value of 14.66 mg/dL urea and 0.40 mg/dL creatinine.
Penyuluhan Swamedikasi Penggunaaan Tablet Fe Untuk Mengatasi Anemia Pada Remaja Di Desa Sejahtera Kecamtan Palolo. Mariyani; Viani Anggi; Sitti Aisyah Marzuki
Duta Abdimas Vol. 1 No. 2 (2022): Duta Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.956 KB) | DOI: 10.47701/abdimas.v1i2.1605

Abstract

Anemia is a condition in which the level of hemoglobin (Hb) in the blood is lower than the normal value for the group of people concerned, with the administration of Fe tablets can prevent anemia in which Fe tablets are the most important biocatalytic element in human enzymology, with its main role in oxidative metabolism, cell proliferation and growth and oxygen storage and transport. The purpose of this community service activity is self-medication counseling, especially the use of Fe tablets to overcome anemia in adolescents, so that the Sejahtera village community has the knowledge to recognize the symptoms of the disease, the selection of drugs according to the disease and the right dose for self-medication or self-medication of the disease. mild anemia. The type of research used is an analytical survey with a qualitative approach, making observations, in-depth interviews (indept interviews) and documentation. The results showed that there were still many young women in the Sejahtera Village, Palolo District, Sigi Regency who did not understand and understand the use and benefits of Fe tablets and what anemia is. This is due to the lack of education regarding the use and benefits of Fe tablets and the dangers of anemia for young women. Education related to self-medication of the use of Fe tablets and the dangers of anemia needs to be given to young women, so that young women realize the benefits of Fe tablets for health, namely for the prevention of anemia.
Effectiveness Test of Mangrove Leaf (Rhizophora Apiculata) on Decreasing Blood Glucose Levels and Pancreas Histopatology Streptozotocin Induced Male White Rats Joni Tandi; Mohammad Fahri; Nurul Fatma; Viani Anggi; Recky Patala; Tien Wahyu Handayani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 6 (2023): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i6.3789

Abstract

Hyperglycemia, a symptom of diabetes mellitus, can lead to oxidative stress, which is indicated by elevated malondialdehyde levels. Mangrove (Rhizophora apiculata) contains secondary metabolites of alkaloids, flavonoids, saponins and tanins, this can lessen how much oxidative stress there is in DM. This study intends to demonstrate the efficacy of mangrove extracts in lowering blood glucose levels and detecting pancreatic damage. The study used 30 male Wistar rats which were divided into 6 groups (group I: normal control, group II: negative and group III: positive control given glibenclamide 0.45 mg) and the test group (trial group). group IV: level 25 mg/kg BW, group V: level 50 mg/kg BW and VI: level 75 mg/kg BW) The DM model was made by streptozotocin induction. Pancreatic damage seen at 700 magnification saw pancreatic β cells as well as the islets of Langerhans' endocrine cells. The results of research on ethanol from mangrove leaves at levels of 75 mg/kg BW are substances that are effective at lowering blood sugar levels, which on average were 105 mg/dL with a hazard value of 1.2. When compared with glibenclamide mangrove extract is not equivalent to glibenclamide but has lowered glucose levels.
Aktivitas Analgesik dan Antiinflamasi Nanoemulsi Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) secara In Vivo Recky Patala; Viani Anggi; Isna Paula; Nur Sakina
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 4 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i4.295

Abstract

Pain and Inflammation are our body's average protective measures. The presence of an inflammatory process is characterised by typical features, namely the appearance of redness, swelling in the area of inflammation, heat, and the onset of pain. One of the traditional plants widely obtained in Indonesia is Curcuma longa L. Curcuma longa L. contains flavonoid and curcumin compounds known to have analgesic and anti-inflammatory effects. The ethanol extract of Curcuma longa L. rhizome is formulated in nanoemulsion dosage form to reduce toxicity, improve drug distribution efficiency, and increase the bioavailability of drugs with low absorption. This study aims to determine the effect of the administration of nanoemulsion of ethanol extract of Curcuma longa L. at doses of 20 and 25 mg/kg bw on analgesic and anti-inflammatory activities carried out on male white rats of Wistar strain induced by 1% acetic acid and 1% carrageenan. Rats were divided into five groups (n=5), namely standard control (nanoemulsion without extract), positive control (mefenamic acid nanoemulsion for analgesic test and diclofenac sodium nanoemulsion for anti-inflammatory test), negative control (1% acetic acid nanoemulsion and 1% carrageenan nanoemulsion), P1 (extract nanoemulsion dose of 20 mg/kg bw), and P2 (extract nanoemulsion dose of 25 mg/kg bw). Furthermore, the number of writhing was measured from 5 to 60 minutes, and the leg volume changed from 1 to 6 hours. The results showed a decrease in the number of writhes with an increase in % Protection and significant inhibition of inflammation (p<0.05) in both doses of 20 mg/kg bw and 25 mg/kg bw with a per cent protection of 35.21% and a decrease in oedema volume by 64.79%. Nanoemulsion of Curcuma longa L. extract at doses of 20 and 25 mg/kg bw has activity as an analgesic and anti-inflammatory induced by 1% acetic acid and 1% carrageenan