Muh. Fatoni Rohman
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Brawijaya, Indonesia

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT DALAM SKRIPSI MAHASISWA SEBAGAI DASAR PENENTUAN STRATEGI, TUJUAN, DAN BAHAN AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fauzi, Nanang Bustanul; Rohman, Muh. Fatoni; Rizal, Maulfi Syaiful
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 6, No 1 (2019): BÉBASAN Edisi Juni 2019
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.174 KB) | DOI: 10.26499/bebasan.v6i1.110

Abstract

Writing is a skill that must be mastered by students. These language skills are useful for writing a thesis as a final assignment for students to get a bachelor's degree (master and / or doctorate). In thesis writing, spelling, and sentences used are standard and effective sentences so that readers easily understand the intent of the author. This study aims to describe mistakes in writing spelling, terminology, and writing mistakes in the thesis of UB's Faculty of Arts students. This study uses qualitative research with a case study design to obtain a description of the data. The results of this study reveal that the most common language errors are found, namely spelling errors used by students in the thesis. The spelling mistakes were 52.03% the use of punctuation, 39.53% word writing, and 0.08% letter writing, while sentence writing errors were found in aspects of structural incompatibility, inequality, inaccuracy, incoherence, disparity, and incoherence in the sentence .
BUNYI CEMPALA YANG KEHILANGAN GAUNG (PEMAHAMAN GENERASI MUDA JAWA ATAS RAGAM PANGGUNG BAHASA JAWA) (THE LOST OF CEMPALA REVERBERATION (UNDERSTANDING OF JAVANESE YOUNG SPEAKERS IN A PERFORMANCE VARIANT OF JAVANESE)) Wahyu Widodo; Dany Ardhian; Muhamad Fatoni Rohman
Widyaparwa Vol 45, No 1 (2017)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.05 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v45i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman generasi muda Jawa atas ragam panggung bahasa Jawa (RPBJ). Instrumen yang dibuat untuk penelitian ini berupa pertunjukan wayang kulit dalam dua adegan. Adegan pertama menggambarkan deskripsi pertapaan (kandha) dan adegan kedua memuat pemberian wejangan Dewa Ruci kepada Werkudara (ginem). Kedua adegan tersebut diperagakan oleh dalang Ki Purbo Asmara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Responden penelitian sejumlah 100 responden, yang diambil dari dua kampus: mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB-UB) dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (FS-UM), yang tentu saja memenuhi kriteria sebagai responden penelitian. Teknik wawancara mendalam dilakukan untuk mengungkap keinginan dan tanggapan generasi muda Jawa atas RPBJ. Selain itu, digunakan juga dua responden yang mampu menguasai RPBJ dengan baik, sebagai contoh ideal penggunaan RPBJ (bench-mark). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda Jawa atas RPBJ: kategori baik 2%, kategori cukup 7%, kategori kurang 5%, dan kategori sangat kurang sejumlah 86%. Hasil tersebut mengisyaratkan bahwa RPBJ sangat asing bagi generasi muda Jawa dan keadaan ini akan menuntun RPBJ mengalami status keterancaman bahasa, yakni berpotensi rawan punah (Seriously endangered). Keadaan seperti itu mendesak untuk dilakukan revitalisasi bahasa melalui serangkaian program rekayasa kebijakan bahasa. This research aims to reveal the understanding of Javanese young speakers in a performance variant of Javanese (PVJ). A research instrument are two performance scenes of Javanese shadow puppet. The first scene portrays hermitage (pertapan) (kandha) and the second scene describes pontificate of Dewa Ruci to Werkudara (ginem) performed by Ki Purba Asmara as shadow puppeteer (dalang). This research uses quantitative descriptive methods. The respondents of this research are 100 undergraduate students taken from two Universities: faculty of cultural science from Brawijaya University and faculty of letters from state university of Malang. They are selected based on some of criteria. In-depth interview techniques is employed to reveal aspiration and response of Javanese young speakers on PVJ. Furthermore, two respondents who master the performance variant of Javanese (PJV) well are chosen as ideal model or bench-mark of PVJ. The finding shows that Javanese young speakers understanding on PJV as follows: good criteria amounted to 2%, sufficient criteria amounted to 7%, poor criteria amounted to 7%, and very poor amounted to 86%. This result indicates that Javanese young speakers is very unfamiliar with PJV and this situation leads to vulnerability of language, which is going to seriously endangered. Such circumstance is urgent to revitalize the language through a series of language policy engineering program.
Analisis Dominasi Kata Persuasi dalam Poster Kegiatan P5 Siswa Kelas VII Sebagai Bentuk Pencegahan Bencana Alam Afifa Azahra; Muh. Fatoni Rohman
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.15742

Abstract

Analysis of Persuasi Word Domination in P5 Activity Posters of Class VII Students as A Form of Natural Disaster PreventionABSTRAKKeterampilan menulis poster menjadi salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa SMP/MTs, karena dengan menulis poster siswa akan mampu berlatih menulis kreatif. Dalam kegiatan P5 di SMP Negeri 1 Kota Batu, media poster digunakan untuk menyalurkan informasi mengenai cara menjaga alam. Pada tahun 2021 di bulan November, Kota Batu menjadi sorotan karena adanya bencana banjir yang merusak beberapa rumah warga dan salah satunya adalah rumah milik siswa di SMP Negeri 1 Kota Batu. SMP Negeri 1 Kota batu memutuskan tema untuk kegiatan P5 adalah “Hidup berkelanjutan,” dengan fokusnya untuk pencegahan bencana alam banjir tidak terjadi lagi di Kota Batu khususnya di lingkungan tempat tinggal siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah poster terpilih siswa kelas VII C SMPN 1 Kota Batu. Dari 7 poster ada 3 siswa yang menggunakana kata kurangi sebagai kata ajakan untuk mengajak atau mempengaruhi dalam kalimat di poster miliknya. Lalu dari 7 poster ada 2 siswa yang menggunakan kata stop sebagai kata ajakan atau memberi kesadaran dalam kalimat poster miliknya.Kata kunci: Poster, P5, Kurikulum Merdeka, Wacana Persuasi, Bencana AlamABSTRACTThe skill of writing posters is one of the skills that must be mastered by SMP/MTs students, because by writing posters students will be able to practice creative writing. In P5 activities at SMP Negeri 1 Kota Batu, posters were used to convey information about how to protect nature. In 2021 in November, Batu City was in the spotlight because of a flood disaster which damaged several residents' houses and one of them was a student's house at Batu City 1 Public Middle School. SMP Negeri 1 Kota Batu decided that the theme for P5 activities was "Sustainable Living," with the focus on preventing natural disasters from flooding from happening again in Batu City, especially in the neighborhood where students live. This research use desciptive qualitative approach. The primary data source in this study were selected posters of class VII C students of SMPN 1 Kota Batu. Of the 7 posters, there were 3 students who used the word less as an invitation word to invite or influence in the sentences on their posters. Then from the 7 posters there were 2 students who used the word stop as a word of invitation or to give awareness in their poster sentences.Keyword: Poster, P5, Independent Curriculum, Persuasion Discourse, Natural Disaster
Noktah Merah di Serambi Mekah (Koflik Aceh dalam Tanah Surga Merah) Muh Fatoni Rohman; Alpi Anwar Pulungan
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6 No 2 (2023): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/alfabeta.v6i2.3505

Abstract

Sastra, seharusnya, tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan dan alat kontemplasi individu saja. Sastra juga harus mampu memantik pergerakan kritis kreatif, terutama guna menyikapi kondisi sosial masyarakat hari ini. Sejarah bangsa Indonesia dipenuhi dengan beragam konflik-konflik sosial, baik berupa konflik horizontal maupun konflik vertikal. Satu di antara konflik tersebut diangkat oleh Arafat Nur dalam novel Tanah Surga Merah (TSM). Novel TSM merupakan novel yang menjadikan konflik Aceh sebagai ide pengkaryaan. Arafat Nur memotret bunga-bunga konflik di Aceh sebelum dan seduah perjanjian Helsinski. Sebuah perjanjian perdamaian yang ditandangani oleh pihak-pihak yang berkonflik di Aceh pada tahun 2005 di Helsinki Finlandia. Novel TSM secara deskriptif dianalisis guna menemukan data-data terkait konflik Aceh dengan segala situasi yang melingkupinya. Berdasarkan Kajian tersebut ditemukan beberapa temuan kajian yaitu (1) konflik Aceh bukanlah merupakan konflik yang dilatarbelakangi banyak hal dan bukan konflik mono perspektif, (2) Dalam konteks rekonsiliasi, data dalam novel yang telah dikaji dapat dijadikan sebagai jembatan narasi konflik, karena menyediakan narasi-narasi dari beragam pihak yang berseteru.
KRESNA DAN DIALEKTIKA KEPEMIMPINAN Muh. Fatoni Rohman; Wijayanti, Jamila; Rizal, Maulfi Syaiful; Hambali, Hambali
Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa, Fakultas Ilmu Budaya, Universita Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jcerdik.2023.003.01.09

Abstract

Kresnayana merupakan narasi yang memiliki landasan kokoh dalam kebudayaan masyarakat Nusantara. Salah satu bentuk narasi tentang Sri Kresna ini ditemukan pada relief Candi Penataran. Epos ini memiliki nilai dan makna yang sangat dalam, yang salah satunya lah nilai kepemimpinan. Guna menurunkan dan mengenalkan nilai tersebut pada generasi muda (pelajar), maka perlu diadakan transformasi bentuk, dari relief ke bentuk media yang lebih ramah bagi remaja atau pelajar. Bentuk yang dipilih adalah sendratari. Bentuk ini dipilih selain karena aspek estetika, juga mempertimbangakn sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. Guna mempersiapkan sendratari tersebut, dibutuhkan tahapan alih wahana visual (relief)-teks (naskah) dan tahapan naskah-lakuan.
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SENGSARA BARBARA DARI UCLA KARYA MOTINGGO BUSYE Putri, Yusriani Febrian Ramadani; Rohman, Muh. Fatoni
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2024.4.1.11070

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang bagaimana Penggunaan Pendekatan Teori Psikologi Sastra di dalam novel Sengsara Barbara Dari UCLA karya Motinggo Busye tahun 1988. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Kajian ini melakukan pendekatan Teori Psikologi Sastra. Tujuannya adalah untuk bisa mendeskripsikan hasil analisis novel. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang merupakan subjek dan pelaku langsung, yang mana nantinya akan menentukan tentang kualitas suatu rancangan, teori, analisis dan juga kesimpulan yang tepat. Hasil dari penelitian ini, membahas tentang konflik psikologi atau konflik batin yang dialami oleh tokoh dalam cerita.
Pengembangan Kampung Budaya Polowijen melalui Ikon Digital Pariwisata Sastra Ragil Kuning sebagai Strategi Bertahan di Masa Pandemi Rohman, Muhammad Fatoni; zurinani, siti; Fatmawati, Fatmawati
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2022.008.02.1

Abstract

This study offers new perspective in viewing tourism as literature. There was a correlation involving oral literature form as one of tourism attractions. Oral literature-based tourism development was presented in Panji’s story mythology which could be found at Kampung Budaya Polowijen (Polowijen Cultural Village). The icon framing of Ragil Kuning started to be developed and shaped in performing arts and festivals. However, when covid-19 pandemic happened, it significantly effected tourism existence.  In this context, tourism became a sector which was susceptible because of the pandemic. But, on the other hand, tourism sector could also become strong or resilient. The resilience was shown by the strategic efforts done by Kampung Budaya Polowijen’s society to develop digital-based cultural tourism and strengthen the series of Ragil Kuning narraton as the tourism attraction of Kampung Budaya Polowijen. 
ASKETISME RELIGI MELALUI PERTENTANGAN TOKOH AJO SIDI DAN HAJI SALEH DALAM CERPEN “ROBOHNYA SURAU KAMI” KARYA AA. NAVIS Mumtaz, Tsabitah Zain; Rohman, Muh. Fatoni; Vidiyanti, Made Oktavia
Widyaparwa Vol 52, No 2 (2024)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v52i2.1895

Abstract

The intensity of worship of Islamic communities in Indonesia is a normal everyday sight. However, some ignore the realities of social life by focusing on their respective deeds of worship. AA writers tried to frame this phenomenon. Navis in a short story entitled Robohnya Surau Kami. The general description of this short story is religiosity with a strong Islamic culture set in Minangkabau. The religious frame that surrounds the short story is contrary to the message the poet wants to convey. To find contradictory meanings, the author analyzes the short story using a qualitative descriptive method with a deconstruction theory approach from Jacques Derrida. The analysis steps are carried out through four stages which include, determining the center and concept of the text (undecidable), dismantling the ideology of the text in binary logic, reversing the metaphysical hierarchy, and neutralizing it by disseminating or spreading meaning. The results obtained from this analysis are that the short story Robohnya Surau Kami contains criticism of religious practices in Indonesia. This criticism regarding religion is an excuse not to work and try in the world. Unlike the title and the atmosphere that is created, it is the misfortune of someone who is devout in worship.Intensitas peribadatan masyarakat Islam di Indonesia menjadi pemandangan wajar sehari-hari. Namun, beberapa mengesampingkan realita kehidupan bermasyarakat dengan memfokuskan diri pada amal ibadah masing-masing. Fenomena ini mencoba dibingkai oleh sastrawan AA. Navis dalam sebuah cerpen berjudul Robohnya Surau Kami. Gambaran umum cerpen ini adalah religiusitas dengan budaya keIslaman yang kental dengan latar tempat Minangkabau. Bingkai religi yang membungkus cerpen bertolak belakang dengan pesan yang ingin disampaikan pengarang. Untuk menemukan makna-makna yang bertolak belakang, penulis menganalisis cerpen menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori dekonstruksi dari Jacques Derrida. Langkah-langkah analisis dilakukan melalui empat tahap yang meliputi, penentuan pusat dan konsep teks (undecidable), pembongkaran ideologi teks dalam logika biner, pembalikan hierarki metafisik, dan penetralisiran dengan diseminasi atau penyebaran makna. Hasil yang didapatkan dari analisis tersebut adalah cerpen Robohnya Surau Kami mengandung kritik terhadap pelaksanaan keagamaan di Indonesia . Kritik tersebut mengenai agama menjadi alasan untuk tidak bekerja dan berusaha di dunia. Tidak seperti judul dan suasana yang dibangun yaitu kemalangan seseorang yang taat beribadah.
PERKAWINAN LINTAS BUDAYA SEBAGAI BENTUK FENOMENA KESENJANGAN SOSIAL DALAM NOVEL SALAH ASUHAN: KAJIAN POSTKOLONIALISME Yusriana, Ika Shinthya; Rohman, Muh. Fatoni
INDONESIA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 4 Number 2 June 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/indonesia.v4i2.44202

Abstract

Cross-Cultural Marriage as a Form of Social Inequality Phenomenon in the Novel Wrong Upbringing: A Study of Postcolonialism. This study aims to identify and describe the concept and problems of mixed marriage as a result of the hegemony of the West as a dominating nation during the colonial period and its background as reflected in the novel Wrong Upbringing by Abdoel Moeis, using a postcolonialism theory approach. The method used is descriptive-qualitative, using note-taking and literature study in collecting the data and the interactive Miles and Huberman technique in analyzing the data. The results obtained were in the form of two mixed marriage concepts with negative images, namely experiencing failure and rejection caused by the hegemony of the West during the colonial period. This is the background for the excessive westernization of Hanafi's character.
Kritik Sosial dalam Buku Kumpulan Puisi “Nyanyian Akar Rumput” Karya Wiji Thukul Juliantito, Ksatria Haidar; Warsiman, Warsiman; Rohman, Muh. Fatoni
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i4.9036

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi kritik sosial dalam kumpulan puisi "Nyanyian Akar Rumput" karya Wiji Thukul, yang ditulis pada era 1980-an hingga 1990-an. Melalui pendekatan sosiologi sastra, penelitian ini bertujuan untuk memetakan bentuk-bentuk kritik sosial yang dihadirkan dalam puisi-puisi tersebut, termasuk kritik terhadap struktur kekuasaan, kondisi ekonomi, dan dinamika politik. Menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan, penelitian ini menganalisis enam puisi yang dipilih dari dalam buku tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi-puisi Thukul secara konsisten mengangkat tema kesenjangan kelas sosial, ketidakadilan politik, dan ketimpangan ekonomi. Karya-karya ini tidak hanya berfungsi sebagai dokumen sosial yang berharga dalam memahami kondisi masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru, tetapi juga sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan. Nasib Thukul yang menghilang pada tahun 1998 dan diyakini menjadi korban penghilangan paksa oleh rezim Orde Baru menegaskan dampak dan ancaman dari kritik-kritiknya. Melalui puisi-puisinya, Thukul menyuarakan harapan akan perubahan sosial yang lebih adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Penelitian ini berkontribusi pada studi sosiologi sastra dan sejarah sosial-politik Indonesia, serta memberikan perspektif baru dalam memahami hubungan antara latar belakang sosial, karya sastra, dan aktivisme.