Kartono Kartono
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Oral Feedback pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Luluk Ulfa Chasania; Kartono Kartono; Iqbal Kharisudina
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika itu merupakan ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dari berbagai ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Salah satu dari lima kompetensi dalam pembelajaran matematika yang ditetapkan oleh NCTM (2000) adalah problem solving (Pemecahan Masalah). Pemecahan masalah matematis merupakan suatu aktivitas kognitif yang kompleks, sebagai proses untuk mengatasi suatu masalah yang ditemui dan untuk menyelesaikannya diperlukan sejumlah strategi. Hasil survey dari The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan pemecahan masalah guna mendapatkan hasil maksimal dari belajar matematika siswa serta menumbuhkan sikap positif terhadap proses belajarnya, yakni persoalan feedback (umpan balik) dalam pembelajaran. Oral feedback (umpan balik lisan) memegang peranan penting didalamnya untuk menanggapi hasil kerja siswa atau memberikan informasi lebih lanjut terhadap kesalahan yang dilakukan oleh siswa di dalam pembelajaran berbasis masalah, sehingga dapat meningkatkan pencapaian kemampuan pemecahan masalah dengan tujuan mengurangi kesalahan yang sama pada tugas selanjutnya. Berdasarkan hasil beberapa survey dan penelitian, pemberian Oral feedback (umpan balik lisan) memberikan pengaruh positif dapat mencapai kemampuan pemecahan masalah matematika.
Peran Direct Corrective Feedback dalam Pembelajaran Means-ends Analysis Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mei Astuti; Kartono Kartono; Nuriana Rachmani Dewi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat ditekankan dalam pembelajaran kurikulum 2013. Berpikir tingkat tinggi memainkan peran penting dalam pemahaman matematis dan penyelesaian masalah. Berdasarkan PISA dalam OCEAD menunjukkan kemampuan matematika siswa Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70 negara, selain itu TIMMS menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi anak Indonesia masih rendah dan berada pada peringkat 45 dari 56 negara. Salah satu peran untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu dengan direct corrective feedback. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran direct corrective feedback untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Direct corrective feedback merupakan suatu bentuk umpan balik yang menginformasikan letak kesalahan siswa pada lembar tes sekaligus memperbaiki kesalahan tersebut sehingga diperoleh jawaban yang benar. Untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi diperlukan pembelajaran yang bervariasi serta mampu memecahkan masalah salah satunya yaitu pembelajaran means-ends analysis. Model means-ends analysis merupakan model pembelajaran bervariasi antara metode pemecahan masalah dengan mengevaluasi suatu masalah melalui berbagai macam cara sehingga mampu memperoleh hasil. Jadi berdasarkan uraian konseptual diatas diharapkan peran direct corrective feedback dalam pembelajaran means-ends analysis dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai salah satu solusi dalam pembelajaran matematika.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasrkan Selft Esteem Siswa dalam Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Dengan Positive Feedback Meli Andriyani; Kartono Kartono; Walid Walid
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan matematis mendasar dan perlu dimiliki oleh siswa. Selain aspek kognitif untuk dikembangkan aspek afektif perlu dikembangkan salah satunya Selft-esteem. Self-esteem adalah penilaian seorang individu tentang kemampuan, keberhasilan, kemanfaatan dan kebaikan dirinya sendiri. Salah satu model pembelajaran dapat menjadi solusi pada proses belajar adalah Connecting, Organizing, Refleting, Extending (CORE). Model Pembelajaran CORE adalah model pembelajaran yang mengharapkan siswa dapat mengkomunikasikan pengetahuannya sendiri dengan cara menghubungkan (Connecting) dan mengorganisasikan (Organizing) pengetahuan baru dengan pengetahuan lama kemudian memikirkan kembali konsep yang sedang dipelajari (Reflecting) serta diharapkan siswa dapat memperluas pengetahuan mereka selama proses belajar mengajar berlangsung (Extending). Hal penting yang sering diabaikan saat proses pembelajaran di kelas adalah pemberian umpanp balik (feedback) terhadap pemahaman siswa. Pemberian feedback diperlukan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada siswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Salah satu jenis feedback yang berupa isyarat atau gejala ditunjukkan oleh komunikasi menandakan bahwa mereka memahami, membantu dan mau bekerja sama dengan komunikator untuk mencapai sasaran serta tidak menunjukkan perlawanan atau pertentangan ketika terjadi sebuah proses komunikasi adalah positive feedback. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Kemampuan Komunikasi Matematis berdasarkan Selft Esteem Siswa dalam Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dengan Positive Feedback.
Peran Tutor Feedback Berbantuan Komik Melalui Contextual Teaching And Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mochamad Guntur; Kartono Kartono; Junaedi I
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. Kemampuan ini dapat dijadikan salah satu faktor unggul untuk menjadikan siswa yang berkualitas dalam menghadapi pendidikan di era saat ini. Namun faktanya kemampuan berpikir siswa masih jauh dari harapan yang diinginkan, hal ini dinyatakan oleh TIMMS bahwa kemampuan berpikir anak Indonesia masih tergolong rendah, selain itu ditunjukan PISA dalam OECD menunjukan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia ada pada peringkat 63 dari 69 Negara. Oleh karena itu, kemampuan berpikir tingkat tinggi perlu dikembangkan saat ini dan dimasa yang akan datang. Salah satu peran untuk mengembangkan kemampuan ini yaitu dengan tutor feedback berbantuan komik melalui contextual teaching and learning dalam pembelajaran matematika, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika siswa. Tutor feedback salah satu assesment yang dapat digunakan untuk meluruskan atau membenarkan siswa yang menjawab salah atau belum benar, sedangkan komik salah satu bahan ajar yang dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga model yang dapat diterapkan yaitu contextual teaching and learning. Jadi berdasarkan urian konseptual di atas diharapkan peran tutor feedback berbantuan komik ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika siswa.