Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN MELALUI METODE STORYTELLING Aulia, Mia; Suwatno, S.; Santoso, Budi
Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi Vol 17, No 1 (2018): Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/manajerial.v17i1.9780

Abstract

Komunikasi pendidikan adalah proses pertukaran informasi antara dua sumber, salah satu sumber adalah pelajar dan sumber lainnya adalah guru. Komunikasi menjadi sebuah komponen yang sangat penting dalam proses belajar dan mengajar (Ekol, 2005, hlm. 51). Keterampilan komunikasi lisan adalah dimensi penting dari komunikasi pendidikan. Keterampilan komunikasi sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Peserta didik akan mudah mengkomunikasikan berbagai hal yang menyangkut materi pembelajaran, baik secara lisan maupun tulisan dengan keterampilan komunikasi (Maryanti, S., 2012, hlm. 2). Keterampilan komunikasi menjadi disiplin ilmu yang eksklusif dalam kurikulum pada bidang akademis. Robert T. Craig menunjukkan bahwa tidak ada teori komunikasi khusus dalam bidang pendidikan. Tetapi munculnya globalisasi telah membuka jalan di bidang pendidikan dengan fokus khusus pada kemampuan komunikasi (Mishra & Azeez, 2016, hlm. 55). Komunikasi pendidikan menjadi berkaitan dengan aspek komunikatif belajar mengajar dalam berbagai situasi dan konteks (Morreale et al., 2014, hlm. 344).The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) (1999) membuat sebuah pernyataan bahwa keterampilan berkomunikasi termasuk mengekspresikan diri dalam berbagai cara, secara lisan maupun dalam bentuk tertulis, serta memahami secara lisan maupun tertulis isi dari penyataan orang lain. Keterampilan berkomunikasi menjadi sangat penting karena setiap orang mempunyai kebutuhan untuk mengemukakan ide, membantu dalam proses penyusunan pikiran, juga merupakan dasar untuk memecahkan masalah. Uraian tersebut memberikan gambaran bahwa komunikasi merupakan salah satu jantung dalam pembelajaran, sehingga perlu diimplementasikan dalam aktivitas belajar.Semua yang terjadi di kelas tercipta dan berkelanjutan melalui proses komunikasi. Rencana pelajaran, metode pengajaran, strategi disiplin, dan kritik terhadap karya peserta didik terjadi melalui pertukaran komunikasi antara guru dan peserta didik (Powell, 2010, hlm. 7). Metode belajar adalah panduan untuk merancang kegiatan pendidikan, lingkungan dan pengalaman serta menentukan pola mengajar (Petrina, 2011, hlm. 127). Cara individu mengkomunikasi pengalamannya, memahami pengalaman orang lain, membebaskan imajinasinya, dan memahami dunia dan posisi diri sendiri didalamnya dapat disebut storytelling (Maynard, 2005, hlm. 1).
Efektivitas Pendekatan Self dalam Konseling Perorangan untuk Meningkatkan Efikasi Diri Remaja di Jorong Kapalo Koto Kenagarian Koto Tangah Simalanggang Kabupaten 50 Kota Aulia, Mia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.72 KB)

Abstract

Efikasi diri turut mempengaruhi remaja dalam memilih tugas, usaha, ketekunannya, dan prestasinya. Berdasarkan observasi yang dilakukan terindikasi beberapa remaja memiliki efikasi diri rendah dalam menghadapi situasi kehidupan terutama pada remaja usia sekolah yang memiliki hasil belajar kurang memuaskan. Beberapa remaja terindikasi tidak mampu menyelesaikan tugasnya baik itu di rumah ataupun tugas di sekolah. Ketika diberikan tugas oleh orang tua mereka membersihkan rumah Sebagian remaja mengerjakan dengan ragu-ragu. Selain itu juga terlihat saat mereka memperoleh tugas mengerjakan tugas kelompok bersama, mereka terlihat tidak yakin dengan kemampuan masing-masing dan lebih memilih untuk membeli hasil karya jadi untuk dikumpulkan ke sekolah. Melihat pentingnya peningkatan efikasi diri remaja maka diperlukan adanya upaya membantu remaja yang memiliki efikasi rendah melalui layanan konseling perorangan dengan salah satu pendekatan yaitu konseling self. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pendekatan self dalam konseling perorangan untuk meningkatkan efikasi diri remaja.Metode penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis pre-eksperimen. Hasil pengolahan data diketahui bahwa pretest efikasi diri remaja sebelum diberikan perlakuan menggunakan pendekatan self dalam konseling perorangan meannya adalah 55,60. standar deviansinya adalah 1,517, variannya 2,300, nilai terendah sebesar 53, nilai tertingginya sebesar 57. Sedangkan untuk posttest diketahui meannya adalah 90, standar deviansinya adalah 4,062, variannya 16,500, nilai terendah sebesar 84, nilai tertingginya sebesar 94. Dari hasil perhitungan uji Wilcoxon diketahui nilai Sig. p-value sebesar 0,041bih kecil dari nilai ? yaitu 0,05 yang artinya Ha diterima. Berarti pendekatan self dalam konseling perorangan efektif untuk meningkatkan efikasi diri remaja di Jorong Kapalo Koto Kenagarian Koto Tangah Simalanggang Kabupaten Lima Puluh Kota.
Efektivitas Pendekatan Self dalam Konseling Perorangan untuk Meningkatkan Efikasi Diri Remaja di Jorong Kapalo Koto Kenagarian Koto Tangah Simalanggang Kabupaten 50 Kota Aulia, Mia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2762

Abstract

Efikasi diri turut mempengaruhi remaja dalam memilih tugas, usaha, ketekunannya, dan prestasinya. Berdasarkan observasi yang dilakukan terindikasi beberapa remaja memiliki efikasi diri rendah dalam menghadapi situasi kehidupan terutama pada remaja usia sekolah yang memiliki hasil belajar kurang memuaskan. Beberapa remaja terindikasi tidak mampu menyelesaikan tugasnya baik itu di rumah ataupun tugas di sekolah. Ketika diberikan tugas oleh orang tua mereka membersihkan rumah Sebagian remaja mengerjakan dengan ragu-ragu. Selain itu juga terlihat saat mereka memperoleh tugas mengerjakan tugas kelompok bersama, mereka terlihat tidak yakin dengan kemampuan masing-masing dan lebih memilih untuk membeli hasil karya jadi untuk dikumpulkan ke sekolah. Melihat pentingnya peningkatan efikasi diri remaja maka diperlukan adanya upaya membantu remaja yang memiliki efikasi rendah melalui layanan konseling perorangan dengan salah satu pendekatan yaitu konseling self. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pendekatan self dalam konseling perorangan untuk meningkatkan efikasi diri remaja.Metode penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis pre-eksperimen. Hasil pengolahan data diketahui bahwa pretest efikasi diri remaja sebelum diberikan perlakuan menggunakan pendekatan self dalam konseling perorangan meannya adalah 55,60. standar deviansinya adalah 1,517, variannya 2,300, nilai terendah sebesar 53, nilai tertingginya sebesar 57. Sedangkan untuk posttest diketahui meannya adalah 90, standar deviansinya adalah 4,062, variannya 16,500, nilai terendah sebesar 84, nilai tertingginya sebesar 94. Dari hasil perhitungan uji Wilcoxon diketahui nilai Sig. p-value sebesar 0,041bih kecil dari nilai ? yaitu 0,05 yang artinya Ha diterima. Berarti pendekatan self dalam konseling perorangan efektif untuk meningkatkan efikasi diri remaja di Jorong Kapalo Koto Kenagarian Koto Tangah Simalanggang Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kegiatan Pengembangan Minat dan Bakat pada Anak - Anak dalam Kegiatan Keagamaan di Desa Lalang Kec. Tanjung Pura Kab. Langkat Mahidin, Mahidin; Aulia, Mia; Hrp, Muhammad Royhan; Angi, Nur Fadila; Nurbaini, Nurbaini; Nuraida, Nuraida
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i2.4477

Abstract

Every child has different potential, interests and talents. Special gifted children whose potential is optimized and properly stimulated can become one of the quality human resources owned by the country, compared to children who do not get proper stimulation. Stimulation is a variety of stimuli, such as play opportunities, learning facilities, or materials (eg stories or reading), that can trigger a child to learn or process teaching. Optimal is the highest condition in which it is possible for someone or something to do without destroying the elements that are in place. Potential are specific things that exist in children, which appear more when compared to children of their age. Interest is a strong urge for someone to do everything he wants. Whereas talent is a basic trait, intelligence and innate nature that is innate. Talent itself can be interpreted as a person's basic ability to learn in a relatively short time compared to other people, but the results are even better. In short, this is a potential possessed by a person as innate. The aim of the research is to optimize the potential, interests and talents of the children in Lalalang Village for the advancement of potential human resources in the future, namely to find out and make solutions so that the children of Lalalang Village get a direction and a place to shape their character so that they are able to understand what potential they have and are very important for the future. This research contains the reasons and the process of optimizing the potential, interests and talents of the children in Lalang Village. Keywords: Optimization, Potential, Interest, Talent, Children
Analisis Strategi Guru Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufrodat Siswa Kelas IV SDIT Muhammadiyah Gunung Terang Aulia, Mia; Putri Mahardini, Angger; Irham, Muhammad
Al Mitsali : Jurnal Penelitian dan Pendidikan Bahasa Arab Vol. 1 No. 2 (2021): Al Mitsali: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi dan proses penerapan strategi yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan penguasaan mufrodat Bahasa Arab. Pertanyaan dalam penelitian ini antara lain “Apa strategi yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan penguasaan mufrodat bahasa Arab pada siswa kelas IV Abu Hatim SDIT Muhammadiyah Gunung Terang Bandar Lampung ?”. Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV Abu Hatim SDIT Muhammadiyah Gunung Terang Bandar Lampung dengan jumlah siswa 27 orang siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu stratetgi pembelajaran Aktif, Inovatif, Kretaif, Efektif dan Meneyenangkan (PAIKEM) dan strategi pembelajaran Ekspositori, dengan penerapannya yaitu guru meyajikan mufrodat atau kosakata dengan lagu nyanyian serta powerpoint dan kartu yang bergambar. Dengan proses kegiatan pembelajaran yaitu guru menyusun mufrodat dengan sebuah lagu, siswa dan guru berdiskusi, guru menulis teks Bahasa Arab dipapan tulis atau menampilkannya diproyektor, guru menyiapkan permainan terkait tema pembelajaran bahasa Arab dan memberikan motivasi disetiap akhir pembelajaran.
ANALYSIS OF COMMON ERRORS IN ARABIC-INDONESIAN TRANSLATION OF NONFICTION TEXTS (ARABIC-LANGUAGE DA'WAH MAGAZINES) Nurhayati, Nurhayati; Insan Kamila, Ghaiza; Aulia, Mia
Jurnal Recoms Vol 2 No 1 (2025): Recoms: Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Yayasan Haiah Nusratul Islam, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59548/rc.v2i1.369

Abstract

This study aims to analyze common errors that occur in translating Arabic non-fiction texts into Indonesian, especially in texts in Islamic magazines. This study focuses on identifying and classifying types of errors based on lexical (vocabulary), grammatical (sentence structure), semantic (meaning), and cultural aspects. The approach used is descriptive qualitative with a literature study method, which is analyzed based on Peter Newmark's translation theory and the results of student translations of Arabic news texts. The results of the study show that most errors occur due to a mismatch between the translation method used and the context of the text. Lexical errors arise due to translating words out of context, while grammatical errors are caused by the direct application of Arabic sentence structures into Indonesian. Semantic and cultural errors are also often found due to a lack of understanding of idiomatic meanings and differences in cultural value systems. This analysis is expected to be used as evaluation material in the translation learning process and to improve translators' competence in producing accurate, communicative, and contextual translations.
Wacana Gerakan Perempuan Melawan Sistem Patriarki (Analisis Wacana Kritis Sara Mills) Aulia, Mia; Pramiyanti, Alila; Pasaribu, Anggian Lasmarito
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Langgengnya sistem patriarki yang sudah menjadi budaya dalam masyarakat memiliki anggapan bahwa hanya lakilakiyang dianggap memiliki kekuatan lebih dari perempuan. Patriarki juga menyebabkan kekerasan terhadapperempuan. Kekerasan ini dapat berupa fisik, psikologis, maupun seksual, dan kerap kali dilakukan oleh laki-laki yangmerasa memiliki hak untuk melakukan kekerasan terhadap perempuan. Salah satu cara untuk melawan budayapatriarki adalah dengan mendukung dan mengkampanyekan feminisme. Film memiliki peran penting dalammembentuk persepsi sosial tentang feminisme, seperti film <Barbie 2023= yang mengangkat isu feminisme liberal danmenggambarkan gerakan perempuan terhadap sistem patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan metode analisis wacana kritis Sara Mills pada tiga tingkatan level: kata, kalimat, dan wacana. Hasil penelitianmenunjukkan adanya bentuk gerakan perempuan terhadap sistem patriarki yang sesuai dengan lima prinsip feminismekekuasaan milik Naomi Wolf. Bentuk perlawanan yang dilakukan Para Barbie perempuan juga ditemukan melaluivisual, posisi kamera, dan gerakan perempuan membentuk karakter serta menjadi bukti dominasi perempuan terhadaplaki-laki. Selain itu, menunjukkan adanya perbedaan realitas di Barbie Land dengan Dunia Nyata. Kata Kunci-film, perjuangan perempuan, feminisme