Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERBANDINGAN GEL EKSTRAK JAHE MERAH (ZINGIBER OFICINALE LINN. VAR. RUBURUM) DAN GEL EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA AKUT Mahendra, Rahmad Effan Fahri; Raihan, Raihan; Juliana, Diena
in process
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi, pemanfaatan bahan alam berkembang sebagai bahan baku farmasi. Pemanfaatan bahan alam seperti rimpang jahe merah dan kunyit diolah menjadi berbagai macam olahan. Bahan tersebut diolah menjadi dressing untuk menyembuhkan luka. Jahe merah dan kunyit mempunyai efek farmakologis dan mengandung komponen kimia bermanfaat. Komponen kimia jahe merah yaitu senyawa homolog dikenal dengan 10-shogaol sebagai antioksidan, gingerol, oleoresin dan minyak atsiri. Kandungan kimia kunyit, kurkumin, desmetoksikurkumin, bisdes-metoksikurkumin dan anti-inflamasi alami. Pengolahan dibuat menjadi sediaan berbasis gel. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengecilan luka menggunakan jahe merah dan kunyit yang diformulasikan dalam sediaan berbasis gel dengan konsentrasi 4 % dan diaplikasikan sebagai terapi penyembuhan luka akut. Metode: Pembuatan ekstrak dilakukan di Akademi Farmasi Yarsi, perlukaan sampel di dinas Kesehatan Hewan, perawatan luka dilakukan di Lembaga Pelayanan Keperawatan Pontianak Nursing Center. Waktu penelitian pada tanggal 23 Juli – 06 Agustus 2015. Penelitian quasi eksperiment dengan metode pre and post test without control. Hasil: Jumlah hewan uji yang digunakan sebanyak 9 ekor tikus, 4 ekor menggunakan gel jahe merah dan 5 ekor menggunakan gel kunyit. Tikus dibuat 1 luka sayatan dibagian paha kiri dengan panjang 0,4 mm2. Mean antara pemberian gel ekstrak jahe merah sebesar 0,125 mm2 standar deviasi sebesar 0,0957 dan gel ekstrak kunyit sebesar 0,240 mm2 standar deviasi sebesar 0,0548. Hasil uji t-test, diinterpretasikan nilai p sebesar 0,056 > α 0,01. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan proses pengecilan luka pada mencit menggunakan gel jahe merah dan gel kunyit.
PERBANDINGAN GEL EKSTRAK JAHE MERAH (ZINGIBER OFICINALE LINN. VAR. RUBURUM) DAN GEL EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA AKUT Mahendra, Rahmad Effan Fahri; Raihan, Raihan; Juliana, Diena
Jurnal Luka Indonesia Vol 2 No 1 Februari 2016
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v0i0.9

Abstract

Latar belakang: Perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi, pemanfaatan bahan alam berkembang sebagai bahan baku farmasi. Pemanfaatan bahan alam seperti rimpang jahe merah dan kunyit diolah menjadi berbagai macam olahan. Bahan tersebut diolah menjadi dressing untuk menyembuhkan luka. Jahe merah dan kunyit mempunyai efek farmakologis dan mengandung komponen kimia bermanfaat. Komponen kimia jahe merah yaitu senyawa homolog dikenal dengan 10-shogaol sebagai antioksidan, gingerol, oleoresin dan minyak atsiri. Kandungan kimia kunyit, kurkumin, desmetoksikurkumin, bisdes-metoksikurkumin dan anti-inflamasi alami. Pengolahan dibuat menjadi sediaan berbasis gel. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengecilan luka menggunakan jahe merah dan kunyit yang diformulasikan dalam sediaan berbasis gel dengan konsentrasi 4 % dan diaplikasikan sebagai terapi penyembuhan luka akut. Metode: Pembuatan ekstrak dilakukan di Akademi Farmasi Yarsi, perlukaan sampel di dinas Kesehatan Hewan, perawatan luka dilakukan di Lembaga Pelayanan Keperawatan Pontianak Nursing Center. Waktu penelitian pada tanggal 23 Juli ? 06 Agustus 2015. Penelitian quasi eksperiment dengan metode pre and post test without control. Hasil: Jumlah hewan uji yang digunakan sebanyak 9 ekor tikus, 4 ekor menggunakan gel jahe merah dan 5 ekor menggunakan gel kunyit. Tikus dibuat 1 luka sayatan dibagian paha kiri dengan panjang 0,4 mm2. Mean antara pemberian gel ekstrak jahe merah sebesar 0,125 mm2 standar deviasi sebesar 0,0957 dan gel ekstrak kunyit sebesar 0,240 mm2 standar deviasi sebesar 0,0548. Hasil uji t-test, diinterpretasikan nilai p sebesar 0,056 > ? 0,01. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan proses pengecilan luka pada mencit menggunakan gel jahe merah dan gel kunyit.
PERBANDINGAN GEL EKSTRAK JAHE MERAH (ZINGIBER OFICINALE LINN. VAR. RUBURUM) DAN GEL EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA AKUT Mahendra, Rahmad Effan Fahri; Raihan, Raihan; Juliana, Diena
Jurnal Luka Indonesia Vol 2 No 1 Februari 2016
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v0i0.9

Abstract

Latar belakang: Perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi, pemanfaatan bahan alam berkembang sebagai bahan baku farmasi. Pemanfaatan bahan alam seperti rimpang jahe merah dan kunyit diolah menjadi berbagai macam olahan. Bahan tersebut diolah menjadi dressing untuk menyembuhkan luka. Jahe merah dan kunyit mempunyai efek farmakologis dan mengandung komponen kimia bermanfaat. Komponen kimia jahe merah yaitu senyawa homolog dikenal dengan 10-shogaol sebagai antioksidan, gingerol, oleoresin dan minyak atsiri. Kandungan kimia kunyit, kurkumin, desmetoksikurkumin, bisdes-metoksikurkumin dan anti-inflamasi alami. Pengolahan dibuat menjadi sediaan berbasis gel. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengecilan luka menggunakan jahe merah dan kunyit yang diformulasikan dalam sediaan berbasis gel dengan konsentrasi 4 % dan diaplikasikan sebagai terapi penyembuhan luka akut. Metode: Pembuatan ekstrak dilakukan di Akademi Farmasi Yarsi, perlukaan sampel di dinas Kesehatan Hewan, perawatan luka dilakukan di Lembaga Pelayanan Keperawatan Pontianak Nursing Center. Waktu penelitian pada tanggal 23 Juli ? 06 Agustus 2015. Penelitian quasi eksperiment dengan metode pre and post test without control. Hasil: Jumlah hewan uji yang digunakan sebanyak 9 ekor tikus, 4 ekor menggunakan gel jahe merah dan 5 ekor menggunakan gel kunyit. Tikus dibuat 1 luka sayatan dibagian paha kiri dengan panjang 0,4 mm2. Mean antara pemberian gel ekstrak jahe merah sebesar 0,125 mm2 standar deviasi sebesar 0,0957 dan gel ekstrak kunyit sebesar 0,240 mm2 standar deviasi sebesar 0,0548. Hasil uji t-test, diinterpretasikan nilai p sebesar 0,056 > ? 0,01. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan proses pengecilan luka pada mencit menggunakan gel jahe merah dan gel kunyit.
Peningkatan Caring Islami Pada Perawat Yousriatin, Fajar; Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Juliana, Diena; Safitri, Dewin; Afrianti, Femi Yuli
Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023) : Desember
Publisher : FKM UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/shihatuna.v3i2.14981

Abstract

Nurses are the largest human resource in health services in hospitals, where nurses work 24 hours a day in rotation and continuously to provide comprehensive and professional nursing care and are ready to help patients at any time. In an effort to improve the quality of health services, nurses are required to provide the best service in the form of caring behavior or caring attitude towards others. Caring behavior given by nurses to clients can increase patient satisfaction, especially by incorporating Islamic values where Islamic values are rahmatan lil alamin or compassion for all beings regardless of race, ethnicity, nation, language and religion. RSU Yarsi Pontianak is an Islamic-based hospital in providing nursing care. In accordance with the hospital's vision "to become a hospital based on Islam with high-quality and international standard health services", Yarsi General Hospital prioritizes services that have Islamic values, especially in providing nursing care. The purpose of this community service is to increase nurses' knowledge of the application of Islamic caring at YARSI Pontianak General Hospital (RSU). Community service activities are carried out through several stages, namely the preparation, implementation and evaluation stages. The results of the initial measurement of nurses' knowledge about Islamic caring found that most nurses had sufficient knowledge, namely 55%. Whereas after being given training on Islamic caring, most of the nurses had good knowledge, namely 80%. Training is an effective and efficient activity to increase nurses' knowledge about Islamic caring. Based on the results of community service, there was an increase in nurses' knowledge after being given Islamic caring training.
Penerapan Edukasi Laktasi Menggunakan Metode Participatory Learning And Action Terhadap Masalah Defisit Pengetahuan Tentang Menyusui Pada Ibu Hamil Trimester III Apriyanto, Hendro; Juliana, Diena
Ners Muda Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v4i3.11215

Abstract

Air susu ibu adalah makanan pertama yang alami untuk bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya. Salah satu faktor yang menyebabkan bayi tidak mendapatkan ASI dengan baik adalah faktor pengetahuan ibu. Persiapan menyusui pada masa kehamilan penting dilakukan, sebab dengan persiapan yang lebih baik maka ibu lebih siap menyusui bayinya dan menunjang keberhasilan ASI eksklusif. Dengan dilakukannya edukasi laktasi, diharapkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang menyusui akan meningkat sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan laktasi. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan edukasi laktasi menggunakan metode participatory learning and action terhadap masalah defisit pengetahuan tentang menyusui pada ibu hamil. Studi kasus ini menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Berdasarkan analisis terhadap intervensi yang telah dilakukan didapatkan seluruh ibu memiliki pengetahuan tentang menyusui dengan kategori baik (100%). Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari, didapatkan edukasi laktasi pada masa kehamilan efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang menyusui.
Optimalisasi Pencegahan Dampak Hospitalisasi Melalui Terapi Mewarnai Pada Anak Usia Prasekolah di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Sari, Lintang; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Masmuri, Masmuri; Juliana, Diena; Yousriatin, Fajar
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.20

Abstract

Anak usia prasekolah memiliki imunitas yang masih rendah sehingga rentan terserang penyakit yang mengharuskan mereka untuk dirawat. Hospitalisasi merupakan kondisi krisis bagi anak karena anak berada dalam situasi asing dan kadang-kadang harus berpisah dari keluarga dan teman-temannya. Respon yang sering muncul akibat hospitalisasi adalah stres dan kecemasan. Salah satu intervensi yang sudah terbukti efektif mengatasi dampak hospitalisasi adalah terapi bermain mewarnai. Dengan melakukan terapi bermain mewarnai, anak lebih fokus untuk mewarnai gambar yang mereka suka dan memilih warna yang mereka sukai. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi dampak hospitalisasi melalui terapi mewarnai. Metode yang digunakan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2024 terhadap 10 anak di ruang anak Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan yaitu anak-anak terlihat lebih tenang dan kooperatif. Anak-anak juga antusias memilih buku mewarnai sesuai dengan karakter yang disukai. Setelah diberikan crayon dan buku mewarnai, anak-anak mengisi waktunya dengan mewarnai sehingga tidak merasa stres karena dirawat. Disarankan bagi perawat untuk dapat meneruskan intervensi terapi mewarnai pada anak yang dirawat untuk mengurangi dampak hospitalisasi.
Optimalisasi Caring Islami untuk Meningkatkan Pengetahuan Pada Tenaga Kesehatan di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas Yousriatin, Fajar; Priyatnanto, Hendra; Juliana, Diena
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2036

Abstract

Dalam pemberian layanan kesehatan dimasyarakat, tenaga kesehatan maupun kader bekerjasama untuk memberikan layanan kesehatan. Sebagai pemberi layanan kesehatan, tenaga kesehatan maupun kader dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan porsinya masing-masing serta berperilaku caring. Perilaku caring diartikan sebagai bentuk kepedulian yang mana apabila disertakan nilai-nilai islami akan menambah kepuasan serta kualitas pelayanan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan kader tentang perilaku caring islami. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tahapan persiapan, perlaksanakan serta evaluasi. Adapun hasil yang didapatkan sebelum diberikan edukasi pengetahuan responden sebagian besar rendah (50%) dan setelah diberikan edukasi sebagain besar tinggi (83.3%), yang artinya bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada peserta edukasi. Dengan demikian edukasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan tentang caring islami. Selanjutnya, kegiatan seperti edukasi atau penyuluhan kesehatan, pelatihan maupun pendampingan diharapkan dapat terus dilakukan untuk meningkatkan baik pengetahuan maupun keterampilan tenaga kesehatan dan kader.
Hubungan Peran Serta Orangtua dan Sikap Perawat dengan Reaksi Hospitalisasi Pada Anak di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Sari, Lintang; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Juliana, Diena; Anggreini, Yunita Dwi; Yousriatin, Fajar
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.18360

Abstract

ABSTRACT Hospitalization is a frightening situation for children. This is influenced by various factors including the age and stage of development of the child, previous experience of being treated, parental involvement and the attitude shown by the nurse during providing care. This study aims to identify the relationship between parents' participation and nurses' attitudes with children's hospitalization reactions in the children's room of Yarsi General Hospital Pontianak. The design used was descriptive with a cross-sectional approach. The sample involved in this study were 49 respondents who were selected by purposive sampling. Data collection used questionnaires of parental participation, atraumatic care and hospitalization stress. The data that has been collected was analyzed using the chi square test. The results showed that most parents had good participation (57.1%), good nurse attitude (71.4%) and positive hospitalization reaction (71.4%). The results of bivariate analysis showed that there was a relationship between parental participation (p=0.023) and nurse attitude (p=0.028) with hospitalization reactions. Parental participation and good nurse attitude can prevent negative reactions in children due to hospitalization. Keywords: Role of Parent, Nurse Attitude, Hospitalization Reaction  ABSTRAK Hospitalisasi merupakan situasi yang menakutkan bagi anak. hal ini dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya usia dan tahap perkembangan anak, pengalaman dirawat sebelumnya, keterlibatan orangtua dan sikap yang ditunjukkan oleh perawat selama memberikan perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara peran serta orangtua dan sikap perawat dengan reaksi hospitalisasi anak di ruang anak Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak. Desain yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 49 responden yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner peran serta orangtua, atraumatic care dan stress hospitalisasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil penelitian didapatkan Sebagian besar orangtua memiliki peran serta yang baik (57,1%), sikap perawat baik (71,4%) dan reaksi hospitalisasi positif (71,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peran serta orangtua (p=0,023) dan sikap perawat (p=0,028) dengan reaksi hospitalisasi. Peran serta orangtua dan sikap perawat yang baik dapat mencegah terjadinya reaksi negatif pada anak akibat hospitalisasi. Kata Kunci: Peran Serta Orangtua, Sikap Perawat, Reaksi Hospitalisasi
PERFORMANCE MANAGEMENT OF HAJJ SERVICES AT THE OFFICE OF THE MINISTRY OF RELIGION OF KUBU RAYA REGENCY Nasution, Putri Handayani; Waldan, Raziki; Irfani, Amalia; Hakim, Lukmanul; Juliana, Diena
Jurnal Manajemen Dakwah Vol. 6 No. 1 (2025): JMD
Publisher : Program Studi Manajemen Dakwah, FUAD, IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jmd.v6i1.4339

Abstract

Effective and efficient Hajj services require a structured performance management system. This study aims to identify and analyze the stages of performance management, including planning, management, evaluation, and appreciation, in the Hajj services at the Office of the Ministry of Religious Affairs of Kubu Raya Regency. A qualitative approach with a descriptive method was employed. Data were collected through observation, interviews, and documentation, and analyzed using data reduction, data display, and conclusion drawing techniques. Data validity was ensured through triangulation. The findings indicate that Hajj services have been implemented systematically in accordance with performance management stages, beginning with the preparation of a Performance Agreement (PERKIN) as the planning stage, routine management by the head of the organizer supported by the Integrated Hajj Computerization Information System (SISKOHAT), and structured evaluations for continuous improvement. Employee performance is appreciated through awards in the form of certificates or plaques. These findings imply that a comprehensive performance management implementation can enhance the quality of public services, particularly in the administration of Hajj and Umrah. The novelty of this study lies in the integration of digital information systems throughout all stages of Hajj service performance management at the regency level.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA DENGAN KELUHAN PADA MASA MENOPAUSE DI WILAYAH KERJA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II PONTIANAK Juliana, Diena; Anggraini, Dwi; Amalia, Nurul
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause is a phenomenon in the life of women characterized by the menstrual cycle where the ovary cessation or ovaries have impairment in the functions of esterogen so hormone levels in women being inferior.This means menopause women to physical and psychological keluhan-keluhan.Complaints from at menopause varied individual and was in nature, because some of are affected are the education level, economic social levels, lifestyle, for example smoking or drink alcohol, the local culture, and the use of contraceptive you. Know the relation between characteristic of a woman with complaints at menopause in the work area for Puskesmas UPK II Kota Pontianak. The kind of research this is quantitative , use the analytic method with the approach cross sectional .96 research sample areas respondents and using a technique the sample collection which is purposive the sampling method of .Use logistic regression test data available for analysis. The results of this study indicate that there is a relationship between age at menopause (p = 0.031, OR = 5,527), level of knowledge (p = 0.009, OR = 4, 575), history of use of hormonal contraceptives (p = 0.004, OR = 7.730) and complaints. at menopause. There is no relationship between education level (p = 0.107, OR = 2.510), occupation (p = 0.345, OR = 1.796). Complaints of menopause are not the same for every woman, depending on her readiness and how she reacts to it. It is recommended that health workers be able to provide counseling about menopause to women who have not menopause and who have already menopause so that all of them can accept the arrival of menopause and not feel worried about what they are experiencing.