Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Zat Pewarna Dan Pengawet Pada Pedagang Cincau Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Ayin, Anisa Putri Ayu M.; Rahmadani, Rahmadani; Darsono, Putri Vidiasari; Hidayah, Nur
Sains Medisina Vol 2 No 1 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Cincau hitam memiliki banyak manfaat namun juga mempunyai resiko yang tidak aman untuk dikonsumsi sehari-hari karena berdasarkan hasil data studi pendahuluan, 2 sampel cincau hitam positif mengandung natrium benzoate dan negatif mengandung rodhamin b. Menurut BPOM, batas maksimum pada kedua zat tersebut yaitu 1g/kg. Natrium benzoate memiliki efek samping keram perut dan kebas dimulut. Tujuan : Mengetahui kandungan dan kadar serta kesesuaian batas Rhodamin B maupun Natrium Benzoat pada cincau hitam yang dijual di Kota Banjarmasin. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan pengujian univariate. Hasil : Natrium benzoate yang diperoleh pada sampel pasar modern 1 sebesar 0,0935 g/kg, sampel pasar modern 2 sebesar 0,01185 g/kg, sampel pasar tradisional 1 sebesar 0,01635 g/kg, sampel pasar tradisional 2 sebesar 0,01685 g/kg, dan sampel pasar tradisional 3 sebesar 0,01485 g/kg. Rhodamin B yang diperoleh dari seluruh sampel menunjukan hasil negatif. Simpulan : Seluruh sampel positif mengandung natrium benzoate namun masih berada dibawah batas maksimum yang ditetapkan yaitu 1g/kg. Sedangkan rhodamin b semua hasil menunjukan nilai yang negatif.
Determination of Total Flavonoid Content of the n-Hexane Fraction of Gelinggang Leaf Extract by UV-Vis Spectrophotometric Method Satria, Romi; Hakim, Ali Rakhman; Darsono, Putri Vidiasari
Journal of Engineering, Technology, and Applied Science (JETAS) Vol 4 No 1: April 2022
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.jetas-0401.353

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk masyarakat. Daun Gelinggang (Senna alata L) memiliki aktivitas antijamur berdasarkan senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, saponin, tanin steroid, alkaloid yang diharapkan dapat menjadi alternativ lain dalam pengobatan antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar flavonoid total dari fraksi Daun Gelinggang dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini menggunakan Analisis kualitatif mengidentifikasi senyawa flavonoid sedangkan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar flavonoid menggunakan spektrofotometri uv-vis yang akan diperoleh nilai dari absorbansi dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear yaitu y = bx + a yang diperoleh dari kurva kalibrasi perbandingan dan hasil dinyatakan dalam satuan mg/gram dan persen. Hasil penelitian dari identifikasi uji warna shinoda pada ekstrak daun gelinggang positif mengandung flavonoid yang berwarna hijau lumut dan penetapan kadar flavonoid total dari daun gelinggang sebesar 2,563%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksana memiliki kadar flavonoid sebesar 2,563%. Determination of Total Flavonoid Content of the n-Hexane Fraction of Gelinggang Leaf Extract by UV-Vis Spectrophotometric Method Abstract: Indonesia has abundant natural resources, which are used as traditional medicine for the community. Gelinggang leaf (Senna alata L) have antifungal activity based on secondary metabolites in the form of flavonoids, saponins, steroid tannins, and alkaloids which are expected to be other alternatives in antifungal treatment. The research objective is to analyze the total flavonoid content of the Gelinggang Leaf fraction using the UV-Vis spectrophotometry method. This study used qualitative analysis to identify flavonoid compounds and quantitative analysis to determine flavonoid levels using UV-Vis spectrophotometry. The absorbance value obtained is entered into the linear regression equation, namely y = bx + a from the comparison calibration curve and the results are expressed in units of mg/gram and percent. The results of the identification of the Shinoda color test on Gelinggang leaf extract were positive for moss-green flavonoids and the determination of the total flavonoid content of Gelinggang leaf was 2.563%. From this study, it can be concluded that the n-hexane fraction has a flavonoid content of 2.563%. Keywords: Gelinggang Leaf, N-hexane Fraction, Total Flavonoid Content, UV-VIS Spectrophotometry Method.
OPTIMALISASI BREASTFEEDING PADA IBU POST SECTIO CAESARIA DI RSUD PANGERAN JAYA SUMITRA KABUPATEN KOTABARU : Optimization Of Breastfeeding In Post-Sectio Caesaria Mothers At Pangeran Jaya Sumitra Hospital, Kotabaru Regency Barliyani, Dianti; Dona, Sismeri; Darsono, Putri Vidiasari
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 10 No. 1 (2024): JIKeb | Maret 2024
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikeb.v10i1.1740

Abstract

Breastfeeding is the activity of giving breast milk (ASI) from the mother's breast to the baby. Special circumstances that hinder breastfeeding, such as mothers who give birth by cesarean section so that mothers stop breastfeeding and post-cesarean pain experienced by mothers which results in mothers not being optimal in breastfeeding their babies. The coverage of exclusive breastfeeding in the Kotabaru area in 2021 is still low (54% of the target of 95%). The total number of mothers giving birth in Kotabaru Regency in 2021 is 9,253 people. The objective is to knowing the optimization of breastfeeding for post sectio caesaria mothers at Pangeran Jaya Sumitra Hospital, Kotabaru Regency. Knowing the optimization of breastfeeding in post sectio caesaria mothers in Pang Hospital. Descriptive research method. The population of all post sectio caesaria was 30 people. The sample uses total sampling. The instrument used observation sheets and questionnaires which were analyzed univariately by Jaya Sumitra, Kotabaru Regency. The results showed that of the 30 respondents, there were 10 people (33.3%) in the category of not optimal Breastfeeding mothers and 20 people (66.7%) in the optimal category of Breastfeeding mothers. Breastfeeding has been carried out optimally for post sectio caesaria mothers.
Uji Aktivitas Antimikroba Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus fuciphaga) Terhadap Bakteri Escherichia coli Lisnawati, Lisnawati; Hakim, Ali Rakhman; Darsono, Putri Vidiasari
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i2.201

Abstract

Diare merupakan penyakit yang tersebar luas dengan morbiditas dan mortalitas yang relatif tinggi. Salah satu penyebab diare adalah dari segi makanan, dapat berupa makanan basi, makanan beracun, alergi makanan, makanan yang terkontaminasi bakteri rotavirus atau Escherichia coli, yang memerlukan personal hygiene terkait dengan penanganan makanan, yang harus diikuti untuk memastikan makanan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi uji aktivitas  antimikroba sarang burung walet putih (Aerodramus fuciphaga) terhadap bakteri Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan variasi konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%. Metode yang digunakan yaitu difusi cakram untuk menentukan zona hambat dan dilusi untuk menentukan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum). Hasil uji aktivitas antibakteri sarang burung walet (Aerodramus fuciphaga) terhadap bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25% tidak memiliki daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli. Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus fuciphaga) tidak miliki aktivitas antibakteri terhadap E.coli KHM (Konsentrasi Hambat Minimum).
Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri Tanah Gambut Terhadap Streptococcus pneumoniae Novita, Novita; Mahdiyah, Dede; Audina, Mia; Darsono, Putri Vidiasari
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita dengan prevalensi 25%. Salah satu bakteri yang bisa menginfeksi saluran pernafasan manusia adalah Streptococcus pneumoniae. Terapi obat antibiotik yang biasa digunakan pada penyakit ISPA yaitu antibiotik amoksisilin, namun saat ini banyak terjadi resistensi terhadap antibiotik. Maka perlu senyawa antibakteri baru penghasil antibiotika dengan efektivitas optimal salah satunya senyawa antibakteri dari bakteri tanah gambut. Mengetahui efektivitas antibakteri tanah gambut dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian True Eksperimental dengan desain Posttest- Only Control Group Design dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol. Hasil uji aktivitas antibakteri dari tanah gambut didapatkan zona hambat yang berasal dari isolat 4 dan isolat 6 adalah 16,9 mm dan 23,0 mm yang termasuk kedalam kategori zona hambat kuat dan sangat kuat. Pada hasil pengujian KHM didapatkan konsentrasi 100% dan 75% pada isolat 4 dan isolat 6 terhadap Streptococcus pneumonia. Hasil analisis statistik yang di dapatkan adalah p value 0,007 pada Kruskal-Wallis Test dan pada Man Whitney Test p value 0,025 yang menunjukan bahwa ada perbedaan signifikan pada tiap perlakuan. Tanah gambut memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pnemoniae dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) 100%.
Inovasi Pentol Ikan Patin Asap dengan Kelakai: Solusi Gizi Berbasis Lokal untuk Mengatasi Stunting Mahdiyah, Dede; Darsono, Putri Vidiasari; Yuliana, Fitri; Redjeki, Dwi Sogi Sri; Mukti, Bayu Hari; Jaelani, Achmad; Widaningsih, Neni; Ilhamiyah, Ilhamiyah
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 10, No 3 (2024): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v10i3.16936

Abstract

Ikan patin merupakan sumber protein tinggi yang berlimpah di Indonesia, namun konsumsi di kalangan anak-anak masih rendah karena minimnya variasi olahan menarik. Untuk mengatasi masalah stunting yang masih tinggi di Indonesia, inovasi pentol ikan patin asap dengan daun kelakai (Stenochlaena palustris) diusulkan sebagai solusi gizi lokal. Tujuan dari program kosabangsa ini adalah meningkatkan akses pangan bergizi melalui produk inovatif yang disukai anak-anak. Metode pelaksanaan melibatkan identifikasi lokasi, pengumpulan data status gizi awal, penyusunan rencana kegiatan, pengembangan produk, serta pelatihan dan edukasi masyarakat mengenai cara pengolahan dan manfaat gizi produk. Produk dibuat dari ikan patin yang diasap dan dicampur dengan daun kelakai, yang dikenal kaya akan nutrisi dan serat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan minat masyarakat, terutama ibu dan anak, dalam mengonsumsi produk berbasis ikan ini. Edukasi dan pelatihan juga meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pentingnya protein hewani dan serat nabati untuk mencegah stunting. Kolaborasi lintas sektor memperkuat jaringan dukungan dan keberlanjutan program ini. Inovasi pentol ikan patin asap dengan kelakai efektif meningkatkan konsumsi pangan bergizi di masyarakat, dan dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah serta edukasi masyarakat, produk ini berpotensi berkontribusi pada penurunan angka stunting di Indonesia.
Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella Asiatica(L.)Urban) terhadap Pseudomonas Aeruginosa dan Staphylococcus Epidermidis Marselino, Doni Irawan Prancisco; Mahdiyah, Dede; Redjeki, RR.Dwi Sogi Sri; Darsono, Putri Vidiasari
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 4 (2024): Jurnal Farmasetis: November 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v13i4.3528

Abstract

Permasalahan global yang sedang dihadapi adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik baik pada negara berkembang maupun negara maju oleh karena itu dibutuhkan beberapa tindakan untuk mengurangi masalah ini untuk pengobatannya adalah back to nature atau artinya Kembali ke pengobatan tradisional yaitu melalui pengujian antibakteri. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagain tanaman obat adalah daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) mengandung senyawa antibakteri sehingga banyak digunakan sebagai tanaman obat. Dari penelitian sebelumnya Tanaman pegagan (C. asiatica) mengandung metabolit sekunder seperti saponin, triterpenoid, flavonoid, dan alkaloid dengan pereaksi uji fitokimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun pegagan terhadapbakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian menggunakan 3 kelompok perlakuan terdiri dari kontrol positif (kloramfenikol), Kontrol negative (DMSO) dan ekstrak daun pegagan. Menggunakan metode difusi semuran dan metode dilusi untuk menentukan KHM dan KBM. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova, kruskall wallis Test dan dan Mann Whitney Test. Hasil penelitian etanol daun pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) memiliki metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tannin dan steroid. Serta memiliki daya hambat dan memiliki kemampuan sebagai antibakteri namun tidak mampu membunuh. Simpulan dalam penelitian ini yaitu ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) memiliki nilai konsentrasi hambat minimum sebesar 25% terhadap pseudomonas aeruginosa dan staphylococcus epidermidis.
U Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Kulit Batang Tanaman Kenanga (Cananga odorata) Terhadap Jamur Malassezia furfur Intan, Intan; Nastiti, Kunti; Aryzki, Saftia; Darsono, Putri Vidiasari
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v5i1.647

Abstract

Background: One of the plants that is efficacious in the world of medicine is the ylang-ylang plant (Cananga odorata), namely the bark of the ylang-ylang plant which is used by the Kapuas people of Central Kalimantan to treat diseases such as tinea versicolor.Objective: To determine the identification of the antifungal activity test of the bark extract of the ylang-ylang plant (Cananga odorata) against the Malassezia furfur fungus and to determine the minimum inhibitory concentration (MIC) and minimum kill concentration (KBM) of the bark extract of the ylang-ylang plant (Cananga odorata) against the fungus Malassezia furfurMethods: Research method Using experimental methods using the Malassezia furfur fungus. Ylang ylang bark extract (Cananga odorata) was screened for phytochemicals such as alkaloids, flavonoids, terpenoids/steroids, tannins and saponins. This study used 3 treatment groups consisting of positive control (ketoconazole 200 mg), negative control (DMSO) and ylang ylang (Cananga odorata) bark extract at concentrations of 25%, 50%, 75% and 100% with disc diffusion and dilution treatments.Results: The bark extract of the ylang-ylang plant (Cananga odorata) contains several secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, terpenoids, tannin saponins and has inhibitory activity using the disc diffusion method with an average diameter of 25.85 mm. Antifungal testing was carried out using the dilution method with a value of MIC is 25% and there is no KBM for the Malassezia furfur fungus.Conclusion: Bark extract of the ylang-ylang plant (Cananga odorata) has antifungal activity against the fungus Malassezia furfur
F Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Cleansingbalm Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea Americana Mill) Sarah, Siti; Budi, Setia; Darsono, Putri Vidiasari; Noval, Noval
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v5i1.649

Abstract

Background: Skin is a very important organ in the body that protects other organs and requires special care to keep skin healthy. Problems with facial skin can be caused by several factors, one of which is the use of makeup which leaves makeup residue combined with pollution and free radicals which can cause facial skin to become dry and lacking in nutrition. Cleansing balm is the latest facial cleanser known as biphasic cosmetic or a cosmetic product that has two phases. Cleansing balm with a combination of avocado seeds (parsea americana mill) is not only a facial cleanser but can also provide benefits as an antioxidant for the skin.Objective: To find out the optimal formulation of the Cleansing Balm preparation with avocado seed extract (Persea americana Mill) and the effect of variations of Span 60 and Tweent 80 on the stability test of the Cleansing Balm preparation formulation with avocado seed extract (Persea americana Mill).Methods: This research uses One Way Anova, a statistical test which aims to find out whether there are differences between more than 2 sample groups. One direction is meant here is that the source of diversity that will be analyzed only goes in one direction, namely the treatment between sample groups.Results: Based on the results of evaluation and data analysis from stability testing on the optimal and stable formulation of Cleansing Balm, avocado seed extract (Persea americana Mill), namely Formulation I because it meets the parameters of the evaluation test and stability test.Conclusion: Varying concentrations of Span 60 and Tweent 80 have an influence on before and after the stability test. Based on the stability test, the most optimal and stable formulation is formulation I.
S Studi In Vitro Perbedaan Pelarut Pada Membran Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Penurunan Kreatinin Jayanti, Tri Dewi; Hidayah, Nur; Darsono, Putri Vidiasari; Alawiyah, Tuti
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v5i1.668

Abstract

Background: Technology membrane the more develop be one application important in field biomedicine that is dialysis in the hemodialysis process. Instrument dialysis use membrane fiber hollow made of from polymer synthesis so that the price is expensive and in Indonesia the technology This Still left behind Far. Therefore That need alternative in availability membrane as material making membrane. One of them utilise cellulose from TKKS waste.Objective: To determine the effectiveness of solvent variations in TKKS cellulose membranes in reducing creatinine levels in vitro.Methods: Cross sectional analytical observation. Quantitative testing uses Uv-Vis Spectrophotometry.Results: Membranes with a variety of solvents can reduce creatinine levels, i.e membrane more DMAc solvent effective lower rate creatinine at each cycle with rate initial 3 mg/dL, time every cycle 3 minutes 55 seconds. DMAc membrane capable lower rate every cycle namely 0,509 mg/dL, 0,486 mg/dL, 0,476 mg/dL, and 0,463 mg/dL.Conclusion: Membrane TKKS uses cellulose more DMAc solvent effective in lower rate creatinine. So that need done study more carry on in its application in the health sector.