Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN HAND PAINTING UNTUK BEKAL WIRAUSAHA SISWA SMK TERPADU NURUL MOHAROMAIN BERSAMA DOSEN, ALUMNI DAN MAHASISWA TATA BUSANA Hidayati, Nurul; Irianti, Agus Hery Supadmi; Purwaningsih, Nur Endah
Jurnal Graha Pengabdian Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.58 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan pelatihan ini untuk (1) membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang hand painting pada para santri untuk bekal berwirausaha, dan (2) meningkatkan kreativitas para santri dalam mendesain dan memcampur warna. Metode yang dilakukan dimulai dari proses observasi, kordinasi dan memberikan sosialisasi dan pendampingan tentang hand painting untuk bekal wirausaha siswa SMK terpadu Nurul Moharomanin. Hasil dari kegiatan pelatihan yaitu, peserta pelatihan mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang hand painting guna meningkatkan kreativitas dan membangun kemandirian serta dapat digunakan sebagai bekal dalam berwirausaha.Abstract: The purpose of this training is to (1) equip knowledge and skills about hand painting for students for entrepreneurship, and (2) increase students' creativity in designing and mixing colors. The method starts from the process of observation, coordination and provide socialization and assistance on hand painting for the provision of entrepreneurship integrated vocational students Nurul Moharomanin. The results of the training activities, namely, trainees gain knowledge and skills about hand painting in order to increase creativity and build independence and can be used as provisions in entrepreneurship.
Profil Kursus Menjahit pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ganesha Eka Prasetyaningsih; Hapsari Kusumarwardani; Nur Endah Purwaningsih
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.239 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p71-75

Abstract

The purpose of this study is to obtain information about the profile of the sewing course program at LKP Ganesha. This research uses descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques are carried out using observation, interviews, and documentation. The results of the study are: 1) the establishment and development of sewing courses in LKP Ganesha has been through administrative and technical licensing processes, there are four levels of sewing courses and the funding for courses are determined by the level 2) personnel management which includes organizational structure accompanied by clear task division, but the academic qualifications for course instructors are not yet in line with standards, 3) course period are done in three months and the learning materials are in accordance with Course Curriculum Level II and III of Fashion Training, LKP Ganesha does not yet have a structured education calendar and the standardized learning time has not yet reached the minimum standard of course time, 4) learning infrastructure for sewing courses provided are in accordance with the standards set out in the Act, while the learning facilities provided do not meet the established standards, 5) LKP Ganesha cooperates with 11 government, 3 schools and 6 fashion industries, collaborative activities carried out are training providence, licensing related to course programs, institutions quality improvements, and labor distribution. This research is expected to be a reference material for readers who have an interest in establishing educational institutions in the field of clothing and can be used as material for the development of course institutions in the future. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai profil program kursus menjahit di LKP Ganesha. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian yaitu: 1) pendirian dan pengembangan program kursus menjahit di LKP Ganesha melalui proses perijinan administratif dan teknis, terdapat empat level kursus menjahit dengan pembiayaan kursus yang disesuaikan dengan level 2) manajemen personalia yang meliputi struktur organisasi disertai dengan pembagian tugas yang jelas, akan tetapi kualifikasi akademik bagi instruktor belum sesuai dengan standar, 3) kegiatan pembelajaran dilakukan dalam tiga bulan dan materi pembelajarannya berpedoman pada Kurikulum Kursus dan Pelatihan Tata Busana jenjang II dan III berbasis KKNI, LKP Ganesha belum memiliki kalender pendidikan yang terstruktur dan standar waktu belajar belum mencapai standar minimal waktu kursus, 4) prasarana pembelajaran kursus menjahit yang tersedia sesuai dengan standar yang diatur dalam UU, sedangkan sarana pembelajaran yang disediakan belum memenuhi standar yang ditetapkan, 5) LKP Ganesha menjalin kerjasama dengan 11 instansi pemerintah, 3 sekolah dan 6 industri busana, kegiatan kerjasama yang dilakukan yaitu pengadaaan pelatihan, perijinan program kursus, peningkatan mutu lembaga, serta penyaluran tenaga kerja. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi pembaca yang memiliki minat untuk mendirikan lembaga pendidikan di bidang busana, serta dapat menjadi bahan untuk pengembangan lembaga kursus di masa yang akan datang.
Tanggapan Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana pada Pemasaran Electronic Commerce Produk Fashion Online Fenty Hullatuts Tsaniyah; Nurul Aini; Nur Endah Purwaningsih
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.839 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n2p89-94

Abstract

Perkembangan penggunaan internet yang semakin meningkat memberikan dampak positif terhadap beberapa hal, salah satunya pada usaha komersial atau perdagangan. Istilah perdagangan dalam internet disebut dengan perdagangan elektronik atau electronic commerce (e-commerce).Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana pada fasilitas pemasaran secara digital.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, indikator layanan pelanggan berada pada kategori sangat baik dengan hasil 100%.Indikator produk berada pada kategori sangat baik dengan hasil 86,6 persen. Indikator distribusi berada pada kategori sangat baik dengan hasil 100 persen.Indikator harga berada pada kategori sangat baik dengan hasil 100 persen.Indikator promosi berada pada kategori sangat baik dengan hasil 100 persen. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa fasilitas pemasaran secara online memudahkan dalam perukaran informasi serta transaksi perdagangan antara pelanggan dengan pelaku usaha dan mitra usaha.
Problem Based Learning pada Materi Pembuatan Pola Busana Pesta Wanita Kurnia Izati; Nur Endah Purwaningsih; Endang Prahastuti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.298 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n2p95-97

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pembuatan pola busana pesta wanita. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pretest-postest group design. Populasi penelitian ini berjumlah 62 siswa pada kelas XII TB yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian adalah kelas XII TB 1 untuk kelas eksperimen dan XII TB 2 untuk kelas control. Menggunakan tes praktik membuat pola busana pesta wanita. Hasil uji validitas menunjukkan sebesar 0.556 dan 0.969, hasil uji reliabilitasnya sebesar 0.867 dan 0.579. Hasil uji seluruh data bersifat valid dan reliable. Hasil dari pretest pada kelas eksperimen mendapatkan nilai 75.28, untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan cara membuat pola. Dikarenakan kebanyakan siswa tidak faham dengan cara membuat pola ketika model busana yang dibuat agak sulit. Setelah peneliti melakukan treatment, peneliti melakukan posttest. Hasil posttest kelas eksperimen meningkat sebesar 85.68, sedangkan tanggapan siswa diperoleh angka 84.02 persen. model yang digunakan membuat peserta didik lebih paham tentang konsep pembelajaran. sedangkan pada kelas control didapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 80.9. dikarenakan peserta didik hanya secara pasif menerima pengetahuan dari guru dan merasa sulit untuk mengembangkan konsep dan pemahaman. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, model pembelajaran Problem Based Learning sangat baik penerapannya, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Studi tentang Batik Cahaya Utama di Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Ayun Indah Susanti; Nur Endah Purwaningsih
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.758 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p192-199

Abstract

The purpose of this study is to describe Batik Cahaya Utama in Lamongan district. This study focused on pre-production, production, and post-production. The researcher used a descriptive research design with qualitative approach. Data collection was obtained from the interview process and observation. To check the validity of the findings, it used triangulation. Based on the result, the planning that carried out by Cahaya Utama is complete. But they did not have IPR (Intellectual Property Right) for batik that has been produced. In addition, they have not a special place to put their waste disposal site. Cahaya Utama has batik products included: handmade batik, stamp batik and printing batik. However, the stamp batik and printing batik made in outside of Cahaya Utama. They collaborate with other industry to make it. While post-production activities conducted by Cahaya Utama. The consumer not only from local people but also, they from other country. The promotion used online and offline. It helped the Cahaya Utama to promotions even though their place is not strategies for business. Based on the finding, the researcher hopes Lamongan district government will immediately find a solution related with waste disposal site. In addition, the results of this study can be used as a reference for similar research. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan batik Cahaya Utama di Desa Sendang Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dengan fokus pra produksi, produksi dan pasca produksi. Peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil temuan, tahap perencanaan yang dilakukan oleh Cahaya Utama tergolong bagus mulai dari perencanaan sumber daya modal, manusia, tempat usaha, alat dan bahan, namun belum memiliki HKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk batik yang telah diproduksi. Selain itu dalam hal tempat pembuangan limbah belum mempunyai tempat yang layak sebagai tempat pembuangan limbah pewarnaan. Cahaya Utama memiliki produk batik tulis, batik cap dan batik printing atau sablon. Namun untuk batik cap dan printing pengerjaan dilakukan di luar usaha Cahaya Utama atau bekerja sama dengan usaha lain dalam proses produksi. Kegiatan pasca produksi yaitu tergolong bagus, pemasaran produk tidak hanya di dalam negeri namun juga dilakukan sampai luar negeri.
Studi Ragam Motif Batik Khas di Kota Batu Dena Klimentin; Nur Endah Purwaningsih; Idah Hadijah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.547 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p200-206

Abstract

Batik is a cloth made with a special technique to produce pictorial and colored motif using basic decoration and ornaments. The motif that is made varies according to the characteristics of each city. One of them is the typical batik of Batu City where the city is known for its apples. Some of the famous batik from Batu City are Semar Batik, Nara Batikku, Batoga Batik and Shitu Batik. The aim of this study is to describe the typical batik motif of Batu City from four studios, namely Semar Batik, Nara Batikku, Batoga Batik and Batik Shitu. The data in this study were obtained from interviews, observation and document collection. The data obtained was then processed by data reduction, data presentation and decision making. The validity of the data was tested by extension of observation, increasing persistence and triangulation. The results showed that each studio has its own various typical batik motifs. Semar batik has vegetable batik, sogan apple batik and liris apple batik. The typical motif of Batik Semar is apples and vegetables. Nara Batikku has longan batik motif, red tip batik and apple cherry blossom batik. Typical motif of Nara Batikku is flowers and plants. Batoga batik has motif of toga batik, green betel leaf batik and flower batik. The typical motif of Batoga Batik is herbal plants. Shitu batik has democratic batik motif, deaf shining batik and songgokerto batik. Characteristic of shitu batik is splash batik. Of the four studios, only Batik Semar has been registered at Diskoperindag, while the other three have not. Based on the results of this study, the authors suggest that the local department can be a source of information about the new batik business. For batik entrepreneurs, this should be used as input for the emergence of new historical heritage motif. For other students, it should be used as reference material in studying the various batik motifs typical of other cities. Batik merupakan sebuah kain yang dibuat dengan teknik khusus untuk menghasilkan motif bergambar dan berwarna dengan menggunakan ragam hias dan ornamen dasar. Motif yang dibuat bermacam-macam sesuai dengan ciri khas kota masing-masing. Salah satunya adalah batik khas dari Kota Batu dimana kota ini dikenal dengan buah apelnya. Beberapa batik yang terkenal dari Kota Batu adalah Batik Semar, Nara Batikku, Batik Batoga dan Batik Shitu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motif batik khas Kota Batu dari empat sanggar yaitu Batik Semar, Nara Batikku, Batik Batoga dan Batik Shitu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan pengumpulan dokumen. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan mengambil keputusan. Keabsahan data diuji dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sanggar memiliki ragam motif batik khasnya tersendiri. Batik Semar memiliki motif batik sayuran, batik apel sogan dan batik apel liris. Motif khas dari Batik Semar adalah apel dan sayuran. Nara Batikku memiliki motif batik kelengkeng, batik pucuk merah dan batik sakura apel. Motif khas dari Nara Batikku adalah bunga dan tanaman. Batik Batoga memiliki motif batik toga, batik daun sirih hijau dan batik bunga. Motif khas dari Batik Batoga adalah Tanaman herbal. Batik Shitu memiliki motif batik demokrat, batik shining tuli dan batik songgokerto. Ciri khas dari batik shitu adalah batik ciprat. Dari keempat sanggar tersebut hanya Batik Semar yang telah terdaftar di Diskoperindag, sedangkan ketiga lainnya belum terdaftar. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan bagi dinas setempat untuk dapat menjadi sumber informasi adanya usaha batik baru. Bagi pengusaha batik, agar menjadi masukan munculnya motif baru peninggalan sejarah. Bagi mahasiswa lain, agar dijadikan bahan referensi dalam meneliti ragam motif batik khas Kota lainnya.
Pengembangan Media Animasi Berbasis Sparkol Videoscribe pada Materi Pembuatan Pola Celana Pria di Smk Negeri 1 Batu Nila Kusumaningtyas; Nur Endah Purwaningsih; Hapsari Kusumawardani
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.233 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p274-282

Abstract

This study aims to develop animation media based on Sparkol Video Scribe on the material making patterns of men's pants at 1 Batu Vocational High School. This is related to the development of technology, so that there is a need for new computer-based media that are more interactive to support the learning process The method used in this research is development research with ADDIE models. Stages of development carried out include: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation. The research subjects in this development research were class XII students of the Boutique Clothing Department at 1 Batu Vocational High School totaling 26 students. The developed media contains learning objectives and competencies, the understanding of men's pants and men's pants patterns, sizes, and animated video tutorials for making men's pants patterns. The feasibility of the media that has been made is tested on material experts, media experts and linguists, after being repaired and declared feasible then proceed to the implementation phase of the XII grade students of the Boutique Clothing Department at 1 Batu Vocational High School. The results of expert validation and field trials state that learning media that have been developed are suitable for use with the following results: material expert validation was 92.7 percent, media expert validation was 97.2 percent, language expert validation was 97.5 percent. Data from the field trial results was 92.74 percent. Based on these results it can be concluded that the developed animation media is suitable as a learning media. The media developed are clear, easy to understand and easy to operate, an attractive media display can motivate and attract students to learn because the media can be used as a means of independent learning. Suggestions for further researchers should be the duration in the video tutorial for making men's pants patterns slowed down so that students find it easier to follow the stages of learning.
Profil Usaha Industri Garmen “Vandev” di Kota Malang (Studi Usaha Industri Garmen “Vandev” di Kota Malang) Riska Marianti; Nur Endah Purwaningsih; Idah Hadijah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.348 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p309-314

Abstract

Managing a business such as a garment must have clear organizational structure, financial management, and production implementation so that company goals can be achieved according to the targets set by a company. The purpose of this research is to describe the business studies in "Vandev" Garments, especially in the production implementation section, which includes the manufacturing process of 3 products, namely jackets, jersey products, and shirt products. In this study, researchers used a descriptive research design with a qualitative approach. Checking the validity of the findings using source triangulation and triangulation techniques Based on the results of the researcher's findings that, all implementation of the production section is in accordance with the Indonesian National Work Competency Standards starting from the process of preparing product samples, the pattern making process, the process of spreading cloth, the process of cutting cloth, the process of numbering the materials, grouping the materials that have been given number, screen printing / embroidery, sewing process, finishing, cleaning clothes from thread remnants (trimming), packaging ironing process. The production implementation process is carried out in each worker's home, so that quality control is carried out every 2 days. Even though production is carried out in each worker's house, it does not change the quality of the product. When the trimming process uses the manual method instead of using a metal detector machine, you must be more careful in checking the product. The product marketing process is not only from within the country but has reached abroad. Suggestions for Garments "Vandev" regarding production management as input to further improve the skills of production employees. The last suggestion is for other researchers that this research can be an input and a reference for similar research but with a more detailed and more detailed discussion of the garment business study, so that it can add new insights for other researchers. Mengelola suatu usaha seperti garmen harus jelas struktur organisasinya, pengelolaan keuangan, serta pelaksanaan produksinya agar tujuan perusahaan bisa tercapai sesuai target yang ditentukan suatu perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan studi usaha yang ada di Garmen “Vandev” terutama pada bagian pelaksanaan produksi meliputi proses pembuatan 3 produk yaitu jaket, produk jersey, dan produk kemeja. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang diperoleh peneliti mulai dari proses wawancara 2 karyawan dan 1 pemilik garmen, observasi saat proses produksi berlangsung, serta dokumentasi saat proses produksi. Pengecekan keabsahan temuan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Berdasarkan hasil temuan penelti bahwa, semua pelaksanaan bagian produksi telah sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia mulai dari proses menyiapkan contoh produk (sample), proses pembuatan pola, proses mengelar kain, proses memotong kain, proses penomeran pada bahan, pengelompokkan bahan yang sudah diberi nomer, sablon/bordir, proses menjahit, finishing, membersihkan pakaian dari sisa-sisa benang (trimming), proses penyetrikaan pengemasan. Proses pelaksanan produksi dilakukan di rumah masing-masing pekerja, sehingga quality control dilakukan setiap 2 hari sekali. Meskipun produksi dilakukan di masing-masing rumah pekerja tidak merubah kualitas produk tersebut. Saat proses trimming menggunakan cara manual bukan menggunakan mesin metal detector sehingga harus lebih teliti dalam memeriksa produknya. Proses pemasaran produk bukan hanya dari dalam negeri melainkan sudah sampai ke luar negeri. Saran bagi Garmen “Vandev” mengenai pengelolaan produksi sebagai masukan untuk lebih meningkatkan keterampilan para karyawan bagian produksi. Saran yang terakhir yaitu bagi peneliti lain bahwa penelitian ini bisa menjadi masukan serta menjadi referensi untuk penelitian sejenisnya namun dengan pembahasan yang lebih diperinci dan lebih detail mengenai studi usaha garmen, sehingga dapat menambah wawasan baru bagi peneliti lainnya.
Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Menejemen Usaha Busana Modiste Sintawati, Esin; Nurdiansyah, Rudi; Purwaningsih, Nur Endah
Home Economics Journal Vol. 1 No. 1 (2017): May
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.711 KB) | DOI: 10.21831/hej.v1i1.23279

Abstract

Menejemen Usaha Busana (MUB) Modiste merupakan mata kuliah yang diselenggarakan Program Studi Tata Busana D3 maupun S1.Tujuan penelitian  untuk   (1) mengetahui pelaksanaan model pembelajaran pada MUB Modiste berkaitan dengan komponen konteks, (2) mengetahui  efektivitas  model pembelajaran Teaching Factory- enam Model pada tahap input yang berhubungan dengan teknis pengelolaan, administrasi, alokasi waktu serta sarana dan prasarana. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkatketerlaksanaan suatu kebijakan secaracermat dengan cara mengetahui efektivitasmasing-masing komponen yang dievaluasidengan pendekatan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran MUB Modiste terlaksana karena telah memiliki landasan yuridis berupa kurikulum, sesuai dengan visi misi program studi, (2) pembelajaran MUB Modiste didukung oleh aspek teknis pelaksanaan yang rinci dan konsisten, alokasi waktu pelaksanaan yang memadai untuk pelaksanaan pembelajaran usaha, administrasi yang standar sesuai yang berlaku serta sarana prasarana yang memadai, (3) aspek proses pelaksanaan pembelajaran MUB Modiste telah didukung oleh kompetensi dosen yang sesuai dan memadai, serta dalam prosesnya memiliki model yang sesuai dengan standar dan tujuan pembelajaran.