Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) TATA BUSANA DI SMK: ANTARA KENYATAAN DAN HARAPAN Sintawati, Esin
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan di SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan untuk mempersiapkan lulusannya agar mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan. Kompetensi keahlian Tata Busana merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, terkait dengan profesi bidang busana yang dapat diaktualisasikan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi bidang busana sesuai standar. Pelaksanaan UKK di SMK dikelola BSNP, baik dalam pengadaan soal UKK, kriteria penilaian, maupun penguji.Berdasarkan pengamatan dalam pelaksanaan UKK tata busana di SMK, ditemukan bahwa: (1) soal UKK belum menggambarkan keahlian yang sesuai SKKNI (Costumade) sebagai cerminan kebutuhan lapangan kerja; (2) tingkat kesulitan dari paket pilihan soal kurang seimbang; (3) proses UKK telah memberikan porsi praktikum yang cukup; (4) aspek keterampilan berkomunikasi dan sikap intelektual belum terungkap; (5) kriteria penilaian masih kurang rinci seperti kriteria kinerja dalam SKKNI; (6) Penguji UKK khususnya pada SMK di daerah belum memenuhi standar BNSP, khususnya ketersediaan penguji eksternal, baik dari standar minimal pendidikan, pengalaman kerja, maupun sertifikat penguji yang dimiliki sehingga berdampak terhadap penilaian UKK tata busana di SMK. Agar pelaksanaan penilaian UKK dapat dilaksanakan sesuai harapan, dapat dilakukan dengan cara: (1) pe-nyusunan soal yang menggambarkan pengukuran kemampuan siswa SMK sesuasi standar kom-petensi; (2) penguji internal maupun eksternal sesuai standar; (3) format penilaian disesuaikan dengan kriteria kinerja SKKNI, dan (4) pelaksanaan UKK oleh lembaga independen, atau menyesuai-kan dengan kesiapan sekolah sebagai penyelenggara UKK.Kata kunci: Penilaian UKK, standar kompetensi, tata busana, SMK
KETAHANAN LUNTUR ZAT REAKTIF DAN AZO PADA BAHAN BAKU PRODUK BATIK UNTUK UKM DI JAWA TIMUR Anik Dwiastuti; Endang Prahastuti; Esin Sintawati
Teknologi dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya Vol 40, No 2: September 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v40i22017p115

Abstract

Tujuan penelitian ini menguji ketahanan luntur zat warna tekstilbatik yaitu reaktif dan azo pada uji pencucian menggunakan SNI ISO 105-C06: 2010 dan uji ke-ringat pH asam dan pH basa menggunakan SNI ISO 105-E04: 2015 dengan penye-suaian DSTI. Sampel uji untuk zat warna reaktif adalah material katun dan sampel uji azo menggunakan sutera sebagai bahan baku utama untuk produk batik di Jawa Ti-mur. Nilai perubahan warna dan penodaan warna dievaluasi pada konsentrasi larutan yang berbeda sesuai standar uji masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi larutan zat reaktif tidak menyebabkan perbedaan yang nyata pada skor perubahan warna dan perbedaan warna katun untuk semua pengujian. Se-mentara konsentrasi larutan zat azo yang berbeda menyebabkan perbedaan yang nyata pada skor perbedaan warna untuk pengujian sutera.
PELATIHAN KETERAMPILAN MERAJUT PADA KELOMPOK PKK KELURAHAN MOJOLANGU KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Esin Sintawati; Endang Prahastuti; Hapsari Kusumawardani
Jurnal KARINOV Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.701 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i1p%p

Abstract

AbstractMerajut merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Merajut  membutuhkan kecermatan dan ketelatenan dalam pembuatannya. Berbagai tusuk dasar merajut dapat diaplikasikan untuk membuat berbagai benda jadi, baik untuk aksesoris, milineris, maupun berbagai lenan. Keterampilan merajut yang diberikan kepada Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang meliputi ketermpilan tusuk-tusuk dasar, pembuatan bros, dan pebuatan tas beserta finishingnya. Kegiatan pelatihan diikuti oleh ibu-ibu PKK diwilayah RW XIV. Tujuan pelatihan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam merajut, dengan jumlah peserta 20 orang, untuk digunakan sendiri, dan mengisi waktu dengan kegiatan yang menghasilkan. Kegiatan  pelatihan dilaksanakan dibulan September sampai dengan bulan November 2017 setiap hari Sabtu bertempat dibalai  RW XIV Kelurahan Mojolangu, mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00. Peserta memanfaatkan kegiatan pelatihan dengan baik, tingkat kehadiran peserta mencapai 98%, dan  pada setiap pertemuan datang tepat waktu. Hasil kegiatan peserta dapat membuat berbagai jenis aksesoris bros dan tas. Kegiatan dapat ditindak lanjuti guna peningkatan keterampilan peserta, dan ditambahkan materi menejemen agar peserta dapat memasarkan hasil pelatihan untuk meningkatkan perekonomian dan mewujudkan Mojolangu sebagai desa kerajinan.Kata kunci: Pelatihan, merajut, ibu-ibu PKK
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) TATA BUSANA DI SMK: ANTARA KENYATAAN DAN HARAPAN Esin Sintawati
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan di SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan untuk mempersiapkan lulusannya agar mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan. Kompetensi keahlian Tata Busana merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, terkait dengan profesi bidang busana yang dapat diaktualisasikan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi bidang busana sesuai standar. Pelaksanaan UKK di SMK dikelola BSNP, baik dalam pengadaan soal UKK, kriteria penilaian, maupun penguji.Berdasarkan pengamatan dalam pelaksanaan UKK tata busana di SMK, ditemukan bahwa: (1) soal UKK belum menggambarkan keahlian yang sesuai SKKNI (Costumade) sebagai cerminan kebutuhan lapangan kerja; (2) tingkat kesulitan dari paket pilihan soal kurang seimbang; (3) proses UKK telah memberikan porsi praktikum yang cukup; (4) aspek keterampilan berkomunikasi dan sikap intelektual belum terungkap; (5) kriteria penilaian masih kurang rinci seperti kriteria kinerja dalam SKKNI; (6) Penguji UKK khususnya pada SMK di daerah belum memenuhi standar BNSP, khususnya ketersediaan penguji eksternal, baik dari standar minimal pendidikan, pengalaman kerja, maupun sertifikat penguji yang dimiliki sehingga berdampak terhadap penilaian UKK tata busana di SMK. Agar pelaksanaan penilaian UKK dapat dilaksanakan sesuai harapan, dapat dilakukan dengan cara: (1) pe-nyusunan soal yang menggambarkan pengukuran kemampuan siswa SMK sesuasi standar kom-petensi; (2) penguji internal maupun eksternal sesuai standar; (3) format penilaian disesuaikan dengan kriteria kinerja SKKNI, dan (4) pelaksanaan UKK oleh lembaga independen, atau menyesuai-kan dengan kesiapan sekolah sebagai penyelenggara UKK.Kata kunci: Penilaian UKK, standar kompetensi, tata busana, SMK
STUDI TENTANG PEMBUATAN BUSANA DAUR ULANG LIMBAH METALIZED PLASTIC DI BANK SAMPAH ELTARI Nurul Aini; Esin Sintawati; Nur Simpati Istia
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 5 No. 1 (2023): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jvte.v5n1.p31-40

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pembuatan busana daur ulang limbah metalized plastic di Bank Sampah Eltari. Bank Sampah Malang sebagai Bank Sampah Induk tidak dapat menerima sampah plastik metalized karena jenis sampah ini tidak dapat dileburkan menjadi satu dengan bantuan mesin, sehingga mengharuskan unit Bank Sampah anggota BSM terlebih dahulu mendaur ulang sampah plastik metalized menjadi produk kerajinan kreatif yang memiliki nilai jual dan tidak berakhir pada penumpukan sampah. Salah satu unit bank sampah yang menjadi anggota BSM dan mengolah sampah plastik metalized adalah Bank Sampah Eltari.Peneliti menggunakan jenis penelitian Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 jenis teknik yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik untuk melakukan pengecekan keabsahan data. Berdasarkan temuan di lapangan, pembuatan busana daur ulang limbah metalized plastic di Bank Sampah Eltari terbagi menjadi 10 tahap proses pembuatan, meliputi: (1) Penyusunan Desain, mencakup proses awal menentukan tema busana, narasi cerita dan pembuatan desain sketsa serta desain produksi I (2) Penentuan Ukuran Busana (3) Pembuatan Pola, terdiri dari pembuatan pola dasar busana dan pecah pola yang disesuaikan bentuk busana (4) Rancangan Harga dan Bahan, ditujukan untuk memperkirakan rincian jenis dan jumlah kebutuhan busana (5) Cutting (6) Sewing (7) Pressing (8) Fitting, berfungsi untuk memastikan busana telah sesuai dan nyaman di tubuh pemakai (9) Finishing, yaitu proses pengecekak akhir busana, dan (10) Pengemasan Busana.
Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Batik Tulis “Tanjung Bumi” Di Galeri Tresna Art Bangkalan Eilmiy Sabila; Esin Sintawati; Sri Eko Puji Rahayu
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.606 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p64-70

Abstract

The business competition for batik in Bangkalan is getting tougher because of the increasing business in batik, to be able to survive one way that can be used is to conduct business development by knowing consumer preferences. This research was conducted to determine the factors that influence consumer preferences of Tanjung Bumi batik in Tresna Art Gallery. Factors that influence consumer preferences can be seen from three things, that is based on product attributes, interests, and customer satisfaction. The sample of this study was 78 respondents with a period of data collection for 4 weeks. The results of the study say there are 3 factors that influence consumer preferences based on attributes that is esthetics, price perception, and price suitability with benefits. Consumer preferences based on interests are also influenced by 3 factors namely, lifestyle, profession, and family, while preferences based on customer satisfaction are only influenced by one factor, is the suitability of expectations. If viewed thoroughly, the factors that most influence consumer preference are conformity of expectations. Based on the results of the study it can be concluded that there are 7 factors that influence consumer preferences of Tanjung Bumi batik in Tresna Art Gallery, that is esthetics, price perception, price suitability with benefits, lifestyle, profession, family, and suitability of consumer expectations. Persaingan usaha batik tulis di Kabupaten Bangkalan semakin ketat karena bertambahnya usaha pada batik tulis, untuk dapat bertahan salah satu cara yang dapat digunakan adalah melakukan pengembangan usaha dengan mengetahui preferensi konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen batik tulis Tanjung Bumi di Galeri Tresna Art. Faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dapat dilihat dari tiga hal, yaitu berdasarkan atribut produk, kepentingan, serta kepuasan konsumen. Sampel penelitian ini sebanyak 78 responden dengan jangka waktu pengambilan data selama 4 minggu. Hasil penelitian mengatakan terdapat 3 faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen berdasarkan atribut yaitu keindahan, persepsi harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat. Preferensi konsumen berdasarkan kepentingan jugan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu, gaya hidup, profesi, serta keluarga sedangkan preferensi berdasarkan kepuasan konsumen hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja yaitu kesesuaian harapan. Jika dilihat secara menyeluruh faktor yang paling mempengaruhi preferensi konsumen ialah kesesuaian harapan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan terdapat 7 faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen batik tulis Tanjung Bumi di Galeri Tresna Art, yaitu keindahan, persepsi harga, kesesuaian harga dengan manfaat, gaya hidup, profesi, keluarga dan kesesuaian harapan konsumen
Pengaruh Perbandingan Tempe Kedelai dan Tepung Terigu Terhadap Mutu Organoleptik Stik Keju Tempe Mirza Yasinta; Esin Sintawati; Issutarti Issutarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.195 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n2p123-130

Abstract

Tempe cheese stick is a snack which is made of cheese stick that is produced by using a different ratio between tempe and wheat flour as its main ingredients. This product is aimed to formulate a tempe-flavoured snack which catches up with the current trend in the food industry, so it can reach a wider market as an alternative option for a souvenir. The purpose of this research is to analyse the hedonic quality and hedonic index over colour, taste, and texture of the tempe cheese stick with different proportions of tempe and wheat flour. This research employs fully randomised design methods to conduct experiments by using one deciding factor which is the proportion of wheat flour and tempe (60 percent:40 percent, 45 percent:55 percent and 30 percent:70 percent) and it is done twice. The data is analysed by using One Way ANOVA. If there is a contrast in the colour, DMRT test is conducted successively. The result shows that there is a significant difference in the hedonic quality of colour and texture of tempe cheese stick according to the variation in the proportion of tempe and wheat flour, however, this variation does not quite affect the hedonic quality of taste. Consequently, there is a clear difference in the measured taste and texture hedonic index of the tempe cheese stick according to the wheat flour and tempe proportion change, while the colour hedonic quality is relatively unaffected. Stik keju tempe merupakan makanan ringan yang dibuat dari stik keju dengan menggunakan tempe dan terigu dengan perbandingan yang berbeda. Produk ini dibuat dengan maksud untuk membuat snack atau makanan ringan rasa tempe yang bisa diterima banyak orang dengan rasa jaman sekarang dan sebagai oleh-oleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu hedonik dan tingkat kesukaan (hedonik) terhadap warna, rasa dan tekstur stik keju tempe dengan perbandingan tepung terigu dan tempe yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan satu faktor yaitu perbandingan tepung terigu dan tempe (60 persen:40 persen, 45 persen:55 persen dan 30 persen:70 persen) dan diulang sebanyak dua kali. Data dianalisis dengan One Way ANOVA. Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada mutu hedonik warna dan tekstur stik keju tempe dengan perbandingan tepung terigu dan tempe yang berbeda, sedangkan pada mutu hedonik rasa tidak berbeda nyata. Terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat kesukaan rasa dan tekstur stik keju tempe dengan perbandingan tepung terigu dan tempe yang berbeda, sedangkan tingkat kesukaan warna stik keju tempe tidak berbeda nyata.
Analisa Blazer menggunakan Pola Dankaerts Ditinjau dari Faktor Kenyamanan pada Ukuran M, L dan XL Annissa F itriani; Nurul Aini; Esin Sintawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.612 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p185-191

Abstract

Blazer sekarang digunakan dalam acara resmi atau tidak resmi. Wanita menggunakan blazer tidak hanya dari modelnya saja tetapi juga dari kenyamanannya. Faktor kenyamanan Blazer dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu pembuatan pola. Terdapat beberapa metode pola, salah satunya yaitu metode pola Dankaerts. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kenyamanan pada blazer menggunakan pola Dankaerts ukuran M, L dan XL ditinjau dari dua sudut pandang yaitu faktor kenyamanan statis dan faktor kenyamanan kinetis. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian ini berupa angket dan lembar pengamatan yang diberikan kepada tiga responden dan tiga panelis. Lembar pengamatan terdiri dari dua bagian variabel yaitu kenyamanan statis dan kenyamanan kinetis. Faktor kenyamanan statis terdapat 17 indikator sedangkan faktor kenyamanan kinetis terdapat 3 indikator. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase. Penelitian tentang faktor kenyamanan blazer menggunakan pola Dankaerts pada ukuran M faktor kenyamanan statis mendapatkan persentase nyaman sebanyak 75,56 persen sedangkan faktor kenyamanan kinetis kategori nyaman sebanyak 78,94 persen. Untuk faktor kenyamanan blazer ukuran L ditinjau dari faktor kenyamanan statis persentase nyaman adalah 76,11 persen sedangkan faktor kenyamanan kinetis kategori nyaman sebanyak 87,34 persen. Dan faktor kenyamanan blazer ukuran XL faktor kenyamanan statis memperoleh persentase nyaman sejumlah 89,58 persen sedangkan faktor kenyamanan kinetis kategori nyaman sejumlah 81,08 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian faktor kenyamanan tertinggi pada blazer menggunakan pola Dankaerts ditinjau dari faktor kenyamanan statis adalah ukuran XL dan faktor kenyamanan kinetis adalah ukuran L. Ini dapat disimpulkan bahwa pola Dankaerts sesuai dan nyaman pada wanita bertubuh gemuk atau ukuran besar. Disarankan: (1) bagi peneliti sejenis untuk mengembangkan dari berbagai aspek lain; (2) bagi guru dapat dijadikan sebagai masukan untuk pemilihan pola dalam pembuatan blazer; (3) bagi pelaku bisnis (pembuat pola atau produksi busana) lebih diperhatikan dalam proses pengambilan ukuran dan pembuatan pola.
Motivasi Siswa Memilih Kompetensi Keahlian Desain Fesyen di SMK Negeri 3 Malang Niluh Afandi; Hapsari Kusumawardani; Esin Sintawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.169 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p302-308

Abstract

The aim of this study was to describe students' motivation to choose Fashion Design at 3 Malang Vocational High School. This study used descriptive with quantitative approach. The number of respondents in this study were 69 students that consisted of X and XI grade students in Fashion Design. Intrinsic and extrinsic motivations used as sub variables in this study. To collect data, researches used questionnaire, that consisted of 33 questions. The validity test showed 0,495 and reliability testing showed 0,901, it means the research questionnaire was valid and reliable. The results showed that the sub-variable intrinsic motivation was 71 percent, it means students intrinsic motivation influence by interests from themselves, and they developed their own talent to gain their carier in the future. In sub-variable extrinsic motivation was 66,7 percent, it means students extrinsic motivation influence by moral and material support from the family environment, support from the surrounding community and associates, a school environment has a good image, discipline, facilities, and infrastructure, and then in the form of job opportunities and certificates that will be obtained after graduate. Based on the result, it can be concluded that intrinsic motivation has a higher effect on student than extrinsic motivation. For better motivation for next new students, research sugested that Vocational High School must have good system to know the student motivation to choose special field before they jump in to Vocational High School. Psychology test can used to detect student talent and motivation in the future. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang motivasi siswa dalam memilih Kompetensi Keahlian Desain Fesyen di SMK Negeri 3 Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 69 siswa yang terdiri dari siswa kelas X dan XI Kompetensi Keahlian Desain Fesyen. Terdapat dua sub variabel yang digunakan pada penelitian, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket yang terdiri dari 33 item pernyataan. Uji validitas diperoleh rata-rata nilai sebesar 0,495 dan uji reliabilitas diperoleh nilai sebesar 0,901, yang menunjukkan bahwa angket penelitian valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sub variabel motivasi intrinsik diperoleh nilai sebesar 71 persen, hal itu berarti bahwa motivasi intrinsik siswa dipengaruhi oleh minat dari dalam diri siswa sendiri dan siswa ingin mengembangkan bakat yang dimiliki agar dapat mewujudkan cita-cita di masa depan. Pada sub variabel motivasi ekstrinsik diperoleh nilai sebesar 66,7 persen, hal itu berarti bahwa motivasi ekstrinsik siswa dipengaruhi oleh dukungan moral dan materi yang berasal dari lingkungan keluarga, dukungan yang berasal dari masyarakat sekitar dan teman bergaul, lingkungan sekolah yang memiliki citra, kedisiplinan, sarana dan prasarana yang baik, serta imbalan berupa peluang kerja dan sertifikat yang akan diperoleh setelah lulus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap siswa daripada motivasi ekstrinsik. Guna mengetahui motivasi yang lebih baik bagi siswa baru berikutnya, peneliti menyarankan bahwa SMK Negeri 3 Malang sebaiknya memiliki sistem yang baik untuk mengetahui motivasi siswa dalam memilih kompetensi keahlian sebelum siswa terjun ke sekolah. Salah satunya yaitu dengan mengadakan tes psikologi, agar dapat digunakan untuk mendeteksi motivasi dan bakat siswa di masa depan.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Batik Tulis Pesatenan Kabupaten Pati Tutik Nigsih; Hapsari Kusumawardani; Esin Sintawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.568 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n5p351-358

Abstract

The purpose of this study was to determine the factors that become the preferences or level of consumer preference for Pesantenan batik. Factors that influence consumer preferences can be seen from 3 aspects, namely consumer interests, product attributes, and customer satisfaction. This research uses descriptive research with a quantitative approach. Research respondents are consumers who buy and understand Pesantenan batik products with a sample of 68 respondents. The data collection technique was-carried out by distributing closed questionnaires to respondents and the data analysis used was percentage analysis. The test of the questionnaire instrument used was validity and reliability testing using SPSS for Windows. Research respondents are consumers who buy and understand Pesantenan batik products with a sample of 68 respondents. The results of the research preferences based on interests are influenced by primary needs (safety and comfort), whereas when viewed from product attributes, preferences are influenced by 3 factors, namely brand perception, brand loyalty, and the indicator of the color of Pesantenan batik. Preference-based on consumer satisfaction is influenced by price perceptions, price suitability with quality, and price comparisons. Based on the results of this study, it can be concluded that there are 6 factors of consumer preference in choosing Pesantenan written batik, namely based on primary needs (safety and comfort), brand perception, brand loyalty, batik color, price perception, price compatibility with quality and price comparison. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi preferensi atau tingkat kesukaan konsumen terhadap batik tulis Pesantenan. Faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dapat dilihat dari 3 aspek yaitu kepentingan konsumen, atribut produk, dan kepuasan konsumen. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden penelitian merupakan konsumen yang membeli dan memahami produk batik tulis Pesantenan dengan sampel penelitian sejumlah 68 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket tertutup kepada responden dan analisis data yang digunakan adalah analisis persentase. Uji coba instrumen kuisioner yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows. Hasil penelitian preferensi berdasarkan kepentingan dipengaruhi oleh kebutuhan primer (keamanan dan kenyamanan) sedangkan jika ditinjau dari atribut produk, preferensi dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu persepsi merek, loyalitas merek serta indikator warna batik tulis Pesantenan. Preferensi berdasarkan kepuasan konsumen dipengaruhi oleh persepsi harga, kesesuaian harga dengan kualitas dan perbandingan harga. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan terdapat 6 faktor preferensi konsumen dalam memilih batik tulis Pesantenan yaitu berdasarkan kebutuhan primer (keamanan dan kenyamanan), persepsi merek, loyalitas merek, warna batik, persepsi harga, kesesuaian harga dengan kualitas dan perbandingan harga.