p-Index From 2020 - 2025
6.683
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

KEANEKARAGAMAN HYMENOPTERA PARASITOID PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN VIII CINDALI, BOGOR Putra, Ichsan Luqmana Indra; ., Pudjianto; Maryana, Nina
JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA Vol 16, No 2 (2016): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.058 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.216165-174

Abstract

Diversity of parasitic Hymenoptera in PTPN VIII oil palm plantation Cindali, Bogor. One group of important natural enemies in oil palm plantation is parasitic Hymenoptera. The purpose of this research is to know the diversity and fluctuation of parasitic Hymenoptera PTPN VIII Cindali oil palm plantation. This research was conducted in 6 blocks of oil palm in September 2014 – June 2015. There were 5 plots in every observation blocks 39.2 x 39.2 m in size, and used direct and indirect method. Direct method done by 5 plants in every plots was taken randomized to observed and taken the herbivore insects to reared until the parasitic Hymenoptera came out. Observation of cover crops conducted by 3 subplots determined diagonally in every plots 9.8 x 9.8 m in size and herbivore insects was observed and collected. Indirect methods used sweep net and yellow pan trap. The result of this research, 26 parasitic Hymenoptera families was found, with the Braconidae was the most morphospecies found and the most individual amount was Scelionidae. The abundance of parasitoid in every month fluctuated.
PEMBERDAYAAN ANGGOTA AISYIYAH WILAYAH DIY MELALUI PROGRAM CERDAS LINGKUNGAN DALAM PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT Indra Putra, Ichsan luqmana
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : P3M STIKES Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.331 KB) | DOI: 10.30787/gemassika.v2i2.302

Abstract

Population increase will be accompanied by increasing in cloth, food and shelter. This increase causes the green area and urban yard narrowed. Plants that can be planted at the yard only certain and usually potted plants. Responding to this, the Biology Study Program, FMIPA, UAD in collaboration with the Environmental and Disaster Management Agency (LLHPB), PWA DIY formulated a farming solution. The purpose of this activity were to increase the knowledge about environmental damage and knowledge of hydroponics, benefits, and types of PWA DIY members. As well as improving the skills to cultivate through hydroponics. The methods that used were counseling and training. Planting process through DFT (Drip Flow Technique) and Wick systems with used bottles. The DFT installation used as a pilot project at the PWA DIY office, while the Wick System installation was taught at every opportunity. The results that obtained are PWA DIY members had carried out the harvesting once in the DFT installation. Vegetables that harvested were pakcoy and salada. The conclusion of this activity were the use of hydroponics can help utilize and maximize narrow land in urban areas. The use of hydroponic systems was more effective and efficient than the use of pots.
KEANEKARAGAMAN SERANGGA MUSUH ALAMI PADA TANAMAN CABAI DI DESA WIYORO, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA Putra, Ichsan Luqmana Indra; Utami, Listiatie Budi
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 13, No 1 (2020): Al-Kauniyah Jurnal Biologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2266.153 KB) | DOI: 10.15408/kauniyah.v13i1.12253

Abstract

AbstrakCabai merupakan tanaman yang banyak ditanam masyarakat. Selain dapat dikonsumsi, cabai juga dapat dijual untuk tambahan penghasilan. Perawatan tanaman cabai dewasa ini banyak menggunakan pestisida, padahal terdapat agen biologi yang dapat digunakan dengan lebih efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat keanekaragaman dan mengetahui jenis serangga musuh alami yang terdapat pada lahan cabai di Desa Wiyoro, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan perangkap sumuran (pitfall trap), nampan kuning berisi larutan detergent dan jaring serangga. Jaring serangga diayunkan sepanjang bedengan tanaman cabai secara vertical. Luas area pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 x 100 m. Pemasangan nampan kuning dan pitfall dipasang sebanyak 15 buah untuk masing-masing jebakan. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 8 kali dalam 2 bulan. Hasil yang didapatkan berupa 7 ordo serangga sebagai musuh alami pada lokasi penelitian. Jumlah famili paling banyak ditemukan berasal dari ordo Hymenoptera 23 famili dan terendah Dermaptera dan Strepsiptera (1 famili). Spesies paling banyak sebagai musuh alami adalah Paratrechina longicornis. Kesimpulan penelitian ini adalah ordo serangga yang ditemukan sebagai musuh alami pada lokasi penelitian berjumlah 7, dengan jumlah famili terbanyak dari ordo Hymenoptera. Famili dengan jumlah individu terbanyak sebagai musuh alami adalah Formicidae dari Hymenoptera.Abstract Chili is one of the most widely planted plants. Besides being able to consumed, it also can be sold for additional income. Nowadays treatment on chili uses a lot of pesticides, even though there are biological agents that can control pest more effectively and environmentally friendly. This study aims to count the diversity index and determine species of natural enemy found in chili fields in Wiyoro, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Sampling used insect nets, yellow pans, and pitfall. Insect nets were swung along the beds of chillies vertically. The area of this research was 20 x 100 m. Yellow trays and pitfalls were installed 15 units for each trap. Sampling was done 8 times in 2 months. The results that obtained were there were 7 orders of insects that became natural enemies at the research site, with the most number of families was Hymenoptera with 23 families and the lowest were Dermaptera and Strepsiptera with 1 family. The most commonly found species that act as natural enemies are Paratrechina longicornis. The conclusion of this study was the order of insects found as natural enemies at the research site were 7, with the largest number of families was in Hymenoptera. Family with the highest number of individuals as natural enemies was Formicidae from Hymenoptera.
PEMERIKSAAN KESEHATAN GURU DAN SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GUNUNGKIDUL Indra Putra, Ichsan luqmana; Wulandari, Sri Wijayanti; Utami, Nurul Putrie
GEMASSIKA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020): MEI
Publisher : P3M STIKES Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v4i1.494

Abstract

Gunungkidul merupakan kabupaten yang terdapat di Yogyakarta dan memiliki tingkat kecukupan gizi yang rendah. Banyak kasus tentang kekurangan gizi yang terjadi di beberapa kecamatan di Gunungkidul. Rendahnya angka kekurangan gizi tersebut diperparah dengan tingginya tingkat penderita anemia di Gunungkidul, salah satunya di Kecamatan Ngawen. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pemeriksaan gizi kepada siswa dan guru SMK Muhammadiyah di Kecamatan Ngawen. Kegiatan dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Kegiatan diawali dengan sosialisasi tentang kecukupan gizi dan anemia, baik dari segi penjelasan ataupun cara penanggulangan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan bagi guru dan siswa SMK. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan adalah pemeriksaan TB (tinggi badan), BB (berat badan), HB (hemoglobin), tekanan darah, kolesterol, asam urat dan glukosa. Untuk siswa dilakukan pemeriksaan TB, BB, HB dan tekanan darah, sedangkan untuk guru semua pemeriksaan dilakukan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kondisi kesehatan guru dan murid yang didapatkan masih dalam masuk kisaran normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi siswa dan guru di SMK Muhammadiyah Ngawen tergolong normal dan perlu adanya pengontrolan kondisi kesehatan guru dan murid. 
Keanekaragaman Serangga Pengunjung Tanaman Cabai Rawit (Capsicum annuum L.) di Wiyoro, Bantul Indra Putra, ichsan luqmana
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v3i2.6349

Abstract

Chili is one of the plants that’s planted Indonesian. Excessive use of chemical insecticides in chili planters can cause damage to ecosystems for example reducing in biodiversity. This study aims to determine the diversity and abundance of insects found in chili plants in Banguntapan, Bantul. Sampling uses indirect capture, insect nets, yellow pan traps (YPT), and pitfalls. Insect nets were swung along vertically in chili beds. 15 pieces of YPT and pitfalls were installed for each trap. Sampling was done 8 times in 2 months. The results were order that had most species was Hymenoptera (83 species), while the least were Blattaria, Dermaptera, Diplura, Strepsiptera, and Trombidiformes, each 1 species. The order that has the most abundance individuals was Diptera with 2939 individuals. The species that has the highest abundance was Paratrechina longicornis (Hym: Formicidae) with 1071 individuals. The Shanon-Wiener Index value obtained is 1.883621, which classified as medium diversity.
Laju Degradasi Beberapa Jenis Plastik Menggunakan Ulat Hongkong (Tenebrio molitor L.) dan Ulat Jerman (Zophobas atratus F.): Degradation Rate of Several Plastics Type Using Mealworm (Tenebrio molitor L.) and Germany Superworm (Zophobas atratus F.) INDRA PUTRA, ICHSAN LUQMANA; MA’RUFAH, NILA
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.626 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v23i1.4735

Abstract

ABSTRACT Excessive consumption of plastic material causes a higher amount of plastic waste, which causes environmental pollution. This study aims to determine the degradation rate of several types of plastics using Tenebrio molitor and Zophobas atratus in the laboratory. The research was conducted from September 2020–March 2021 at the Ecology and Systematic Laboratory, Faculty of Applied Science and Technology, Ahmad Dahlan University, Yogyakarta. The study used 10 of the 6th instar caterpillars with five repetitions. The treatment was used three types of plastic samples, namely: Polypropylene (PP), High-Density Polyethylene (HDPE) and Low-Density Polyethylene (LDPE), each of which was given as much as 1 gram. The control treatment was given 1 gram of bran feed. Each caterpillar was measured for its body weight and length every three days and carried out for 30 days. The data results were analyzed statistically inferential at the 5% confidence level. The parameters observed were the increase in length and weight of T. molitor and Z. atratus, degradation rate, and the Waste Reduction Index (WRI). The highest average length value for larvae was T. molitor HDPE plastic (1.83 cm), and the lowest was LDPE (1.41 cm), while body weight measurements showed constant weight values (0.07 gr). Size of the length of larvae Z. atratus showed the highest average body length value for LDPE plastic (3.70 cm) and the lowest in control (3.46 cm), while the weight gain showed an average range of 0.41–0.43 grams. The counting of values of degradation rate and WRI obtained the highest to lowest results, respectively, namely, control (0.075), PP (0.011), LDPE (0.009), and HDPE (0.007) in T. molitor. While the values of degradation rate and WRI in Z. atratus were control (0.038), PP (0.032), LDPE (0.014), and HDPE (0.004). For the WRI, in T. molitor, the highest was control (2.51%), and lowest was HDPE (0.22%), while in Z. atratus, the highest was control (1.26%), and lowest was HDPE (0.12%). Keywords: Degradation, HDPE, LDPE, Tenebrio molitor, Zophobas atratus ABSTRAK Konsumsi berlebih terhadap bahan plastik mengakibatkan jumlah sampah plastik semakin tinggi sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah upaya untuk mengurangi sampah plastik secara alami. Penelitian ini bertujuan mengetahui laju degradasi beberapa jenis plastik menggunakan ulat hongkong (Tenebrio molitor L.) dan ulat jerman (Zophobas atratus F.) di Laboratorium. Penelitian dilaksanakan September 2020–Maret 2021 di Laboratorium Ekologi dan Sistematik, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Plastik yang digunakan yaitu Polypropylene (PP), High-Density Polyethylene (HDPE), dan Low-Density Polyethylene (LDPE) masing-masing sebanyak 1 gram. Perlakuan kontrol diberikan pakan dedak sebanyak 1 gram. Setiap ulat diukur bobot dan panjang tubuhnya setiap 3 hari sekali selama 30 hari. Hasil data yang diperoleh dianalisis secara statistik inferensial pada taraf kepercayaan 5%. Parameter yang diamati yaitu pertambahan panjang dan bobot larva, laju degradasi, dan waste reduction indeks (WRI). Nilai rerata panjang tertinggi T. molitor adalah HDPE (1,83 cm) dan terendah LDPE (1,41 cm). Pengukuran bobot tubuh menunjukkan nilai bobot yang seragam (0,07 gr). Pengukuran Z. atratus menunjukkan nilai rata-rata panjang tubuh tertinggi pada LDPE (3,70 cm) dan terendah pada HDPE (3,49 cm). Pertambahan bobot menunjukkan rata-rata berkisar antara 0,41–0,43 gram. Perhitungan nilai laju degradasi tertinggi dan terendah yaitu PP (0,011) dan HDPE (0,007) pada T. molitor. Perhitungan nilai laju degradasi tertinggi dan terendah pada Z. atratus adalah PP (0,032) dan HDPE (0,004). Nilai WRI tertinggi dan terendah pada T. molitor yaitu PP (0,36%) dan HDPE (0,22%), sedangkan pada Z. atratus  yaitu pakan PP (1,08%) dan HDPE (0,12%). Kata kunci: Degradasi, HDPE, LDPE, Tenebrio molitor, Zophobas atratus
Siklus Hidup Spodoptera frugiperda Dengan Pemberian Pakan Kangkung dan Daun Bawang di Laboratorium Ichsan Luqmana Indra Putra; Nanda Dwi Martina
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.26.3.386

Abstract

Spodoptera frugiperda was found to have entered Indonesia and damaged maize crops. There is a concern that climate change in Indonesia will cause these pests to migrate to other crops besides corn, such as kale and leeks. This research was conducted to observe the life cycle of S. frugiperda with feed treatment of kale leaves, leeks and corn leaves as a control. The larvae came from corn fields that were infested by S. frugiperda and were cultured in the laboratory. The variables observed were larva length, head diameter, pupa length, number of eggs, sex ratio, and time to complete one cycle. The life cycle of S. frugiperda varies between 37 and 47 days. Kale leaf feed is a good feed for the growth of S. frugiperda compared to the other two feeds, while corn leaf is good in fecundity. Keywords: corn, fecundity, growth, life cycle, sex ratio
DEGRADATION OF SOME POLYSTRENE USING BEETLE LARVAE (TENEBRIO MOLITOR L.) Ichsan Luqmana Indra Putra; Alfi Nurcahyasari
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 8, No 1 (2021): August 2021
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v8i1.5001

Abstract

One alternative to waste processing polystyrene is to use Tenebrio molitor larvae. This study aims to determine the increase in body length and weight, rate of degradation, and value of Waste Reduction Index (WRI) of larvae T. molitor. This study used laboratory experimental using completely randomized design experimental design model (CRD) data analysis with control and 4 feed treatments. Each treatment level was repeated 5 times in order to obtain 25 experimental units. Larvae were reared in a plastic container containing 10 larvae. Each larvae were given bran feed for control and polystrene for treatment, each feed as much as 1 gram. The polystyrene used were food packaging, walls, electronic packaging, and ice boxes. Larvae were measured for length and body weight every 3 days for 30 days. Parameters observed were increase in length and weight of larvae, rate of degradation and WRI values.The highest mean value of increase in larval length on the polystrene wall was 1.69 cm. The lowest value was polystyrene food packaging (1.59 cm). The average weight gain of larvae has a uniform value in the control and treatment of 0.07 gr. The highest degradation rate and WRI values were polystyrene wall and electronic packaging at 0.019 and 0.63%. while the lowest values were polystyrene food packaging at 0.11 and 0.37%.
JENIS-JENIS LARVA LALAT PADA BANGKAI MARMUT (Cavia porcellus (L.)) DI BEDOYO, PONJONG, GUNUNGKIDUL Ichsan Luqmana Indra Putra; Nurul Istiqomah
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 1 (2021): BIOTIKA JUNI 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i1.32861

Abstract

Lalat sering kali digunakan sebagai indikator dalam penentuan lama waktu kematian makhluk hidup (Post MortemInterval) di bidang forensik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis lalat dan menemukan lalat yangmelimpah dan kurang melimpah di bangkai marmut pada beberapa perlakuan. Lokasi penelitian dilakukan di lahan seluas21x24 meter di Desa Bedoyo, Ponjong, Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan sampel berupa 9 ekor marmut berkelamin jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Perlakuan yangdigunakan adalah dislokasi, dipenggal, dan diracuni. Perlakuan dislokasi dengan cara marmut dianastesi terlebih dahulukemudian didislokasi. Perlakuan dipenggal dengan cara bagian leher marmut dipotong tanpa anastesi. Perlakuan diracunidengan pemberian obat nyamuk cair menggunakan sonde sejumlah 10 ml dan dimasukkan dalam sistem pencernaannya.Peletakan setiap bangkai marmut berjarak 2,5 meter. Pengambilan larva lalat dilakukan setiap 2 hari sekali selama 10hari, kemudian larva yang diperoleh diidentifikasi. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif inferensial. Larvayang ditemukan pada bangkai yaitu Chrysomya rufifacies dan Sarcophaga haemorrhoidalis. Dua spesies lalat didapatkanpada perlakuan dislokasi dan diracun, sedangkan pada perlakuan dipenggal hanya didapatkan satu spesies saja.Kelimpahan paling tinggi yaitu larva C. rufifacies (2254 ekor) dan paling rendah larva S. haemorrhoidalis (231 ekor).Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap perlakuan yang diberikan pada marmut akan mempengaruhi jenis dankelimpahan dari larva lalat.
Asosiasi Jenis-Jenis Burung Di Kemantren Kraton, Ngampilan, dan Gondomanan, Kota Yogyakarta Ichsan Luqmana Indra Putra; Nisrina Az-Zahra Nurlaily
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.02.02

Abstract

Asosiasi merupakan hubungan saling ketergantungan antarspesies, seperti asosiasi antarspesies burung. Burung memiliki peran penting serta kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan walaupun di wilayah perkotaan, salah satunya Kota Yogyakarta yang masih banyak terdapat ruang terbuka hijau sehingga dapat menjadi habitat burung. Penelitian ini kemudian menjadi penting dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman dan asosiasi antarburung di Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode Point Count dengan 12 wilayah pengamatan yang tersebar di wilayah Kemantren Kraton, Ngampilan, dan Gondomanan. Pengamatan dilakukan dengan mencatat kehadiran tiap spesies burung, lalu dilakukan analisis nilai keanekaragaman jenis Shannon Wiener dan analisis asosiasi dengan tabel kontingensi 2x2, dilanjutkan dengan uji Chi Square dan analisis asosiasi dengan indeks Ochiai. Selain itu, dilakukan juga penentuan jenis asosiasi yang ditemukan. Hasil yang didapatkan yaitu 26 jenis burung yang ditemukan dari 15 famili. Nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) pada Kemantren Kraton, Ngampilan, dan Gondomanan secara berturut-turut yaitu 2,04, 1,89, dan 1,65. Tujuh pasang burung berasosiasi positif. Asosiasi burung terjadi antara Collocalia linchi dengan Columba livia, Streptopelia chinensis, dan Passer montanus; Columba livia dengan Lonchura leucogastroides, Passer montanus, dan Streptopelia chinensis, dan Streptopelia chinensis dengan Treron vernans. Asosiasi erat sekali terjadi pada pasangan burung Collocalia linchi dengan Passer montanus. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat 26 jenis burung yang dijumpai, dengan nilai indeks keanekaragaman 1,94 yang termasuk kategori sedang, serta terdapat tujuh pasang burung yang berasosiasi positif
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Aditia, Alek Firnanda Akhmad Nizzar Nasikhudin Alfi Nurcahyasari Andika Setyo Budi Any Guntarti Arlinda Sekar Ayu Hikmawati Aulia Wulanda Aulia Wulanda Aulia, Dwi Ranti Azzahra, Fara Citra Ariani Edityaningrum, Citra Codrat Dwi Nugroho Sulistyo Wati Daud, Intan Dede Maryana Dita Megasari Dwi Setyawan Eriza Via Malinda Fauzi Ahmad Muda Glady Sunggoro Haris Setiawan Hikmawati, Arlinda Sekar Ayu Husni dan Zulfanazli Pudjianto Alfian Rusdy Ihsan Nurkomar Inggita Utami Khairurrizki, Amanda Khusnul Khotimah Khusnul Khotimah Kurnia Suci Maharani Laela Hayu Nurani Lalu Muhammad Irham Lenggar, Benta Listiatie Budi Utami Lyly Nur Indah Sari MA’RUFAH, NILA Malinda, Eriza Via Maolinda Budiarti Misbahul Munir Moh. Mirza Nuryady Muhammad Izzuddin Noor Rahmadi Muhammad Yusron Maulana El-Yunusi Mulyono Mulyono Nanda Dwi Martina Nanda Dwi Martina Nina Restyaningsih Nisrina Az-Zahra Nurlaily Novilia Suprihatini Nur Ismiyati Nuri Dwi Astuti Nurul Istiqomah Nurwidodo, Nurwidodo Nurwijayanti Pertiwi, Pelangi Mayang Sukma Pratiwi, Ambar Pravitarani, Faradina Pudjianto Pudjianto Putri, Tasya Aulia Putri, Tasya Triana Raffly Muhammad Dhiaulhaq Ridwan Alfatah Rizki G. Pangestu Sadda Salisa Yahya Saputra, Wahyu Hana Siti Rofida Sri Wijayanti Wulandari Sri Wijayanti Wulandari Suci Resty Rahmadini Sugiyanto - Suwartiningsih, Nurul Syiama Nofitri Yuningsih Tazkiah Unida Tri Liana Marthadella Unida, Tazkiah Utami, Inggita Utami, Nurul Putrie Wikantyoso, Bramantyo Winda Aulia Putri Wulandari, Sri Wijayanti Yahya Hanafi