Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Jenis Penyalut Terhadap Stabilitas Likopen Dalam Bentuk Sediaan Mikrokapsul Amila, Amila; Hadiansyah, Cepy; Fazriah, Yukeu; Darusman, Fitrianti; Topik, Indra
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.673 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i3.9558

Abstract

Berbagai penelitian membuktikan bahwa likopen dapat menurunkan resiko berbagai penyakit seperti gangguan kardiovaskular, diabetes,  hiperkolesterolemia dan kanker. Akan tetapi, likopen sangat mudah mengalami reaksi isomerisasi dan oksidasi selama proses pengolahan maupun penyimpanan karena memiliki banyak ikatan tak jenuh, sehingga aktivitasnya jadi menurun. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan stabilitas likopen dilakukan teknik mikroenkapsulasi. Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui pengaruh jenis penyalut terhadap stabilitas likopen hasil mikroenkapsulsi dengan metode spray dry. Jenis penyalut yang digunakan adalah Hidroksi propil β-siklodekstrin (M1) dan kombinasi Whey protein-Maltodekstrin (M2). Mikrokapsul yang diperoleh dievaluasi meliputi Efisiensi Enkapsulasi (EE), kandungan lembab dan sifat organolpetis, lalu dilanjutkan dengan pengujian stabilitas pada suhu kamar dengan dua kondisi yang berbeda yaitu  terpapar cahaya dan tidak terpapar cahaya. Hasil evaluasi menunjukan nilai EE untuk M1 dan M2 adalah 7,6 % dan 8,2 %, Kandungan lembab 5,4 % (M1) dan 5,09% (M2), dan semua formula menunjukan sifat organolpetis yang hampir sama yaitu berbentuk serbuk berwarna jingga dengan bau khas. Hasil uji stablitas menunjukan bahwa baik M1 maupun M2 tidak mengalami penurunan kadar selama 4 minggu penyimpanan pada tempat tidak terpapar cahaya, sedangkan pembanding dalam bentuk serbuk likopen bebas mengalami penurunan kadar sebesar 40,9%. Pada penyimpanan terpapar cahaya M1 dan M2 mengalami penurunan kadar masing masing sebesar 48,7% dan 43,37%, sedangkan pembanding 96,75%. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa kedua jenis penyalut tidak mempengaruhi stabilitas likopen dalam bentuk mikrokapsul. 
PENCEGAHAN STROKE BERULANG MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MODIFIKASI GAYA HIDUP Amila, Amila; Sinaga, Janno; Sembiring, Evarina
Jurnal Abdimas Vol 22, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang yang telah mengalami serangan stroke lebih mudah terkena serangan ulang stroke dan dampaknya lebih parah dari serangan pertama dimana angka kematian dan kecacatan lebih tinggi. Karena itu, akan lebih mudah jika serangan ulang stroke dicegah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam deteksi tanda dan gejala stroke, pencegahan stroke berulang dan perubahan perilaku modifikasi gaya hidup. Hal ini karena hipertensi, DM merupakan penyakit terbanyak di Mutiara Home Care Medan yang merupakan faktor risiko stroke. Metode kegiatan pengabdian masyarakat meliputi pendidikan kesehatan, pemeriksaan kesehatan untuk mengidentifikasi faktor risiko hipertensi/ stroke, pemberdayaan keluarga  untuk mengenali  tanda dan gejala stroke, pengendalian faktor risiko stroke dan modifikasi gaya hidup. Hasil kegiatan menunjukkan mayoritas responden memiliki jumlah serangan stroke 1 kali (60%), mayoritas keluarga memiliki pengetahuan cukup (60%) tentang pencegahan stroke berulang, mayoritas responden memiliki resiko rendah (50%). Peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga dalam deteksi tanda pencegahan faktor risiko stroke ditargetkan terjadi perubahan perilaku dan meningkatkan pola hidup sehat untuk mencegah stroke berulang.   
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP FUNGSI KOGNITIF DAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PUSKESMAS RANTANG MEDAN Amila, Amila
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1 No 1 (2018): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.565 KB)

Abstract

Getting old is the process of the changing or phisical appearance and biological decreasing that cause the creasing of sleeping quality and cognitive function to elderly. Brain gym is one of the non pharmacological therapies to stimulate the brain and can fix the nerve position and blood flow, so it can increase the relaxation for the elderly to help sleeping quality and cognitive function. The purpose of this study is to find out the effect of brain gym to the cognitive function and sleeping quality for the elderly in Public Health Centre Rantang Medan. The study design is quasi eksperimental with the approach one group pre and post test design. The sampling method is purposive sampling with 21 elderly. The results of the study show that 67% of the respondents have light cognitive problem and 66,7% have bad sleeping problem after doing brain gym. The t test paired (p<0.05) shows that there is effect of brain gym to the elderly cognitif function and mc nemar (p>0,05) shows that there is no effect of brain gym to the sleeping quality. It is suggested to the public health centre to apply brain gym exercise to the elderly to increse cognitive function and also apply other therapies like aerobic to increase sleeping quality. Keywords : Brain Gym, Cognitive Function, Sleep Quality
Pengaruh Augmentative and Alternative Communication terhadap Komunikasi dan Depresi Pasien Afasia Motorik Amila A; Ratna Sitorus; Tuti Herawati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 1 No. 3 (2013): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.766 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v1i3.61

Abstract

Salah satu dampak terjadinya strok adalah afasia. Selama ini penanganan pasien strok yang mengalami afasia hanya pada aspek fisiknya. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh komunikasi dengan metode Augmentative and Alternative Communication (AAC) terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pasien strok dengan afasia motorik. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan post test non equivalent control group pada 21 responden yang terbagi menjadi 11 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok intervensi yang didapatkan melalui concecutive sampling. Instrumen penelitian untuk menilai kemampuan fungsional komunikasi dan depresi adalah kuesioner dan lembar observasi yang baku yaitu Derby Functional Communication Scaledan Aphasic Depression Rating Scale. AAC merupakan alternatif komunikasi pada pasien dengan keterbatasan komunikasi verbal. Media yang digunakan dalam komunikasi ini adalah buku komunikasi yang berisi kegiatan sehari-hari, koran/ majalah, foto keluarga, kartu bergambar, alat tulis dan lagu/ musik. Metode AAC berorientasi pada tugas menunjuk gambar, penamaan, mengulang, menulis, membaca dan mengeja huruf. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata kemampuan fungsional komunikasi antara kelompok kontrol dengan intervensi dengan nilai p=0.542, tetapi terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata depresi antara kelompok kontrol dan intervensi dengan nilai p=0.022. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada perawat untuk menerapkan metode AAC dalam memfasilitasi komunikasi, sehingga dapat menurunkan depresi pasien strok dengan afasia motorik. Kata kunci: Augmentative and alternative communication, afasia broca, afasia motorik, depresi, strok AbstractAphasia is one of the stroke impacts. Currently, the focus of the aphasia intervention in the hospital is physical aspects. The aim of this study was to evaluate the influence of Augmentative and Alternative Communication (AAC) to patients’ communication ability and depression rates in Aphasia Motoric cases. The research design was quasi experiment with the post-test non-equivalent control group approach. The samples were 21 respondents who divided into two groups: 11 respondents in the control group and 10 respondents in the intervention group. Samples were chosen using the consecutive sampling method. This study used the Derby Functional Communication Scale and the Aphasic Depression Rating Scale to evaluate the communication ability and the depression rate of patients. AAC is an alternative way to communicate with patients who have disability verbal. This process used some media such as, a communication book, magazines, newspapers, family photos, cards, stationaries, and music. The AAC method has several activities such as pointing to particular pictures, naming, reviewing, writing, and reading. The study found that there were no significant differences of the communication ability between two groups of samples (p=0.542). In addition, there were significant rates of the depression between two groups of samples (p=0.022). This study suggests that nurses should apply the AAC method in the communication process especially to patients with stoke to facilitate the communication process and to reduce the patient’s depression. Key words: Augmentative and alternative communication, aphasia broca, aphasia motoric, depression, stroke
ANALISIS DAMPAK YANG DIALAMI PASANGAN STROKE DAN PASANGANNYA PADA USIA DEWASA MUDA Amila, Amila; Meliala, Sinarsi; Sembiring, Evarina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 3 (2024): Volume 11 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i3.13378

Abstract

Abstrak: Analisis Dampak Yang Dialami Pasangan Stroke Dan Pasangannya Pada Usia Dewasa Muda. Stroke dapat dialami oleh siapa saja baik lansia maupun usia produktif yaitu dengan rentang usia 18-45 tahun. Dampak stroke bagi penderitanya adanya perubahan hubungan peran karena pasien mengalami kerusakan untuk berkomunikasi akibat gangguan hambatan komunikasi verbal,masalah dalam penglihatan, kesulitan menelan. Selain dampak bagi penderitanya, stroke juga salah satunya terdampak pada keluarga pasien. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dampak yang di alami oleh pasien stroke dan pasangannya pada usia dewasa muda di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenology eksploratif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah populasi 26 orang dan partisipan sebanyak 12 orang dengan kriteria inklusi. Instrumen pengumpulan data menggunakan Voice Recorder dan panduan wawancara. Data dianalisis dengan Nvivo Versi 12 Plus Trial. Pengalaman pasien stroke dan pasangannya pada usia dewasa muda di RSUP H. Adam Malik Medan bervariasi. Hasil penelitian didapatkan 4 tema, 2 subtema dan 7 kategori. Tema yang didapat yaitu dampak biologis, psikologi, sosial dan dampak spiritual. Saran dapat menjadikan sumber informasi bagi perawat rumah sakit, serta menjadi bahan masukan untuk peneliti selanjutnya.
Edukasi Kesehatan Dan Praktik Pertolongan Pertama Siswa Yang Mengalami Syncope Pada Siswa Sekolah Dasar Amila, Amila; Marbun, Agnes Silvina; Sembiring, Evarina
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v2i1.42

Abstract

Syncope (fainting) is a state of unscioousness in a person. Complete loss of conciousness Syncope (fainting) is a state of unconsciousness in a person. Complete loss of consciousness, in which both the person's hearing, sight and feeling stop completely. Elementary school children are an appropriate period to teach how to perform first aid to someone who has syncope, so that they can provide first aid if they see friends or family experiencing syncope. The purpose of this community service is to improve first aid efforts for students who have fainted with training targets aimed at teachers and students. The activity method is carried out by lectures and training in first aid practices for syncope. Evaluation by giving a questionnaire during the pretest and posttest. The results of this activity showed that the majority of knowledge about first aid who experienced syncope before being given education was lacking as much as 88%. After being given education, the majority of knowledge about first aid who experienced syncope was good as much as 64%. The school hopes that the activities that have been carried out will be sustainable, especially education and training for students and teachers regarding the importance of breakfast and choosing a nutritional menu for students in order to reduce the incidence of fainting.
Upaya Peningkatan Kesehatan Anak Melalui Edukasi Pencegahan Bullyng Pada Anak Sekolah Dasar Amila, Amila; Meliala, Sinarsi; Saripati Harianja, Ester
KREASI : Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2023): Desember
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v3i3.720

Abstract

Bullying atau perundungan adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tak berdaya. Perundungan dapat terjadi di mana saja, termasuk di sekolah dan ketika terjadi di sekolah, maka akan menghambat proses belajar siswa tersebut. Perundungan merupakan persoalan yang serius karena dampak terbesarnya adalah anak dapat mengalami depresi dan masalah Kesehatan lain. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan siswa dalam pencegahan bullying di sekolah, sehingga meningkatkan kesehatan anak. Kegiatan dilaksanakan pada siswa-siswi SD negeri Karing Kabupaten Dairi kelas 4 sebanyak 30 orang. Edukasi dilaksanakan melalui pemberian leaflet, ceramah, tanya jawab dan video. Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai pencegahan perundungan di SD Negeri 034778 Karing meningkatkan pengetahuan pencegahan perilaku perundungan. Pihak sekolah dapat memasukkan program bimbingan sosial tentang anti bullying sebagai bagian dari program bimbingan dan konseling serta pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pencegahan bullying.
Edukasi dan Skrining Prediabetes dan DM Tipe 2 pada Sekolah Siswa Sekolah Dasar Swasta Medan Amila, Amila; Sembiring, Evarina; Sipayung, Normi Parida
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v4i2.919

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang bisa terjadi pada anak usia sekolah. Keadaan metabolik tanpa gejala ini semakin banyak terjadi pada populasi anak-anak dan sangat sulit dideteksi tanpa skrining yang tepat. DM yang menyerang pada usia muda memiliki perjalanan klinis yang lebih agresif dengan penurunan sel beta yang progresif dan percepatan kerusakan organ akhir. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk melakukan deteksi dini DM melalui pemeriksaan kadar gula darah dan penyuluhan kesehatan tentang DM Tipe 2 guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak dan guru disekolah pada kasus DM sejak dini. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan mayoritas kadar gula darah normal berjumlah 74 orang (88,10%) dan mayoritas dengan status gizi normal berjumlah 69 orang (82,14%). Diharapkan pada pihak Puskesmas dapat bermitra dengan SD untuk melakukan penyuluhan lebih intensif tentang mencegah diabetes mellitus pada anak sekolah dasar.
GLUKOSA DAN MORTALITAS PASIEN CEDERA KEPALA Simanjuntak, Galvani Volta; Amila, Amila; Sinaga, Janno
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i2.308

Abstract

Latar Belakang: Cedera kepala merupakan jenis trauma yang paling sering menyebabkan kematian dan kecacatan sehingga pengenalan indikator prognostik sangat penting untuk meningkatkan hasil.  Namun masih terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai kadar glukosa dan peningkatan risiko mortalitas pada pasien cedera kepala.  Tujuan: studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kadar gula darah dengan kematian pasien cedera kepala. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian case-control dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah rekam medis pasien dewasa yang mengalami cedera kepala pada Januari-Desember 2018 di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.  Sampel penelitian sebanyak 88 rekam medis. Uji statistik yang digunakan adalah chi square test. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 68,2% berjenis kelamin laki-laki, 79,5% berusia <45 tahun, mortalitas pasien dengan kadar gula darah >200 mg/dL sebesar 70%, sedangkan mortalitas pasien dengan kadar gula darah ≤200 mg/dL sebesar 33,3%. Ada hubungan kadar gula terhadap mortalitas pasien cedera kepala (p=0,001, OR=1,654). Diskusi: Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan kerusakan otak yang luas dan berkaitan dengan prognosis buruk.  Simpulan. Kadar gula darah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kematian pasien cedera kepala. Disarankan untuk melakukan penelitian dengan kelompok pasien yang lebih besar sehingga manfaat potensial dari kontrol glukosa pada cedera kepala dapat diketahui dengan benar.Kata Kunci: Cedera Kepala, Glukosa, MortalitasGlucose and Mortality in Patients with Head InjuryABSTRACTBackground: Head injury is a type of trauma that most frequently causes mortality and disability, so it is essential to introduce prognostic indicators to improve outcomes. However, there are still differences in studies regarding glucose levels and increased risk of mortality in patients with head injury. Objective: This preliminary study aims to identify the correlation between blood sugar levels and mortality in patients with head injury. Methods: This study is a case-control study using a retrospective approach. The population was medical records of adult patients who suffered head injuries in January-December 2018 at the H. Adam Malik Central General Hospital of Medan. The research samples were 88 medical records. Data were analyzed using the chi-square test. Results: The study results indicated that 68.2% were male, 79.5% were aged <45 years, mortality of patients with blood sugar levels of >200 mg/dL was 70%, while mortality of patients with blood sugar levels ≤200 mg/dL was 33.3%. There was a correlation between blood sugar levels and mortality in patients with head injury (p=0.001, OR=1.654). Discussion: Elevated blood sugar levels may cause extensive brain damage and are associated with a poor prognosis. Conclusion: High blood sugar levels are correlated with an increased risk of mortality in patients with head injury. It is recommended to conduct further studies with a larger group of patients to properly identify the potential benefits of glucose control in head injury.Keywords: Head Injury, Glucose, Mortality
Transgender Survival Strategy Amidst Discrimination to Meet Economic Needs in Jayapura City Amila, Amila; Abidin, Muhammad Zainal
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol. 5 No. 1 (2024):
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v5i1.9110

Abstract

This research aims to uncover the experiences and strategies of transgender individuals (waria) in facing economic challenges and social discrimination. The method employed is descriptive qualitative, utilizing data collection techniques including observation, interviews, and documentation. Analysis involves data reduction, presentation, and drawing conclusions.The findings reveal that waria often face discrimination in exercising their rights as citizens, encountering difficulties in obtaining employment, education, and healthcare. They frequently experience mockery and ridicule from their surroundings, even becoming subjects of online harassment. This arises due to a lack of societal awareness regarding the existence of waria, which is perceived as different from societal norms. Despite these challenges, waria employ various strategies to meet their economic needs. They engage not only in sex work or beauty industry management but, under necessity, seek assistance from their community that understands their circumstances. Notably, previous studies have yet to address the strategies employed by waria in meeting their needs amidst the discrimination they face.