Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Assessment of Spiritual Health and Well-Being of Psychiaric Nurses in a Mental Health Hospital Dias, Maria Frani Ayu Andari
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.485 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.279-298

Abstract

The practice of mental health care performed by nurses in mental hospitals requires nurses to also provide spiritual care. Nurses who have a healthy spiritual state can certainly provide good spiritual care to their patient. Unfortunately, nurses admit that in practice, this spiritual element is often overlooked and not considered important in practice. This study aims to examine the health and spiritual well-being of mental health nurses working in mental health care facilities (hospital based). This research was a pilot study using Mix Method (MM), the design of this study was a sequential research design (Qual-Quant) between quantitative and qualitative study. Data collection was carried out using a self-administered survey and using the SHALOM (Spiritual Health and life orientation measure) instrument from Fisher which had a total of 22 questions. Quantitative data analysis was performed using descriptive statistics, while qualitatively, the data were analyzed using the thematic analysis method. A total of 22 mental health nurses participated in this research project. This number represents the nurses who work in all wards in mental hospitals. Researchers used the cluster sampling method to select participants who were given questionnaires and the snowball sampling method to find suitable informants to be interviewed. This research shows nurses expressing worship of the Creator (Mean = 4.54, SD = 0.59) as the most important thing in the ideal standard of health and spiritual well-being. Likewise, with daily life and practice (Mean = 3.81, SD = 1.68). Nurses assess their health and spiritual well-being were more determined by the transcendental domain, especially with religious rituals. This study concluded that nurses have a well-distributed state of health and spiritual well-being ranging from the personal domain to transcendence, with dominance in the transcendence domain.
Pengalaman Belajar Praktik Ilmu Keperawatan Jiwa selama Masa Pandemi Covid-19: Pelajaran dari Salah Satu Sekolah Keperawatan Swasta di Banjarmasin, Indonesia Maria Frani Ayu Andari Dias
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.3.2021.513-522

Abstract

Pandemic covid-19 memaksa perubahan dan adaptasi yang cepat dari semua sektor kehidupan manusia termasuk pendidikan keperawatan. Tantangan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah kesehatan pada umumnya adalah bagaimana melaksanakan praktik klinik yang harus dilakukan di tempat perawatan pasien, sementara pembatasan banyak dilakukan di mana-mana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa respon mahasiswa/I Pendidikan ilmu keperawatan yang melakukan praktik klinik ilmu keperawatan jiwa di laboratorium selama masa pandemic covid-19. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan dengan menganalisa dokumen hasil refleksi yang dilakukan oleh mahasiswa/I pendidikan ilmu keperawatan semester V yang telah menyelesaikan pendidikan praktik mata ajar keperawatan jiwa II di laboratorium selama masa pandemi covid-19. Sembilan orang mahasiswa/I berhasil dipilih secara acak dan bertindak sebagai responden. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode content analysis diperkenalkan oleh Harold D. Lasswell dengan berpegang pada Mental health nursing Student’s Clinical Competency Model yang diperkenalkan oleh Atashzadeh-Shoorideh dan kawan-kawan pada tahun 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mahasiswa/I secara aktif menjalankan proses confronting dan involving, sedangkan dosen sebagai penggerak aktif dalam pembelajaran klinik selama masa praktik klinik di masa pandemic covid-19 memiliki peran yang vital yang membutuhkan lebih banyak perhatian.
Assessment of Spiritual Health and Well-Being of Psychiaric Nurses in a Mental Health Hospital Maria Frani Ayu Andari Dias
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.485 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.279-298

Abstract

The practice of mental health care performed by nurses in mental hospitals requires nurses to also provide spiritual care. Nurses who have a healthy spiritual state can certainly provide good spiritual care to their patient. Unfortunately, nurses admit that in practice, this spiritual element is often overlooked and not considered important in practice. This study aims to examine the health and spiritual well-being of mental health nurses working in mental health care facilities (hospital based). This research was a pilot study using Mix Method (MM), the design of this study was a sequential research design (Qual-Quant) between quantitative and qualitative study. Data collection was carried out using a self-administered survey and using the SHALOM (Spiritual Health and life orientation measure) instrument from Fisher which had a total of 22 questions. Quantitative data analysis was performed using descriptive statistics, while qualitatively, the data were analyzed using the thematic analysis method. A total of 22 mental health nurses participated in this research project. This number represents the nurses who work in all wards in mental hospitals. Researchers used the cluster sampling method to select participants who were given questionnaires and the snowball sampling method to find suitable informants to be interviewed. This research shows nurses expressing worship of the Creator (Mean = 4.54, SD = 0.59) as the most important thing in the ideal standard of health and spiritual well-being. Likewise, with daily life and practice (Mean = 3.81, SD = 1.68). Nurses assess their health and spiritual well-being were more determined by the transcendental domain, especially with religious rituals. This study concluded that nurses have a well-distributed state of health and spiritual well-being ranging from the personal domain to transcendence, with dominance in the transcendence domain.
THE ONLINE TEACHING-LEARNING OF MENTAL HEALTH IN A NURSING UNDERGRADUATE COURSE Maria Frani Ayu Andari Dias; Fransiska Dwi Hapsari; Yohana Gabrilinda Adang
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.123

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan praktik keperawatan mental dan pendidikan terjadi secara bersamaan. Perkembangan ini tidak dapat dilepaskan dari upaya berkompetisi secara adil di era globalisasi yang tidak bisa dihindari lagi. Metode pembelajaran online atau e-learning diyakini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam praktek memberikan perawatan yang efektif, efisien dan sesuai perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran online, yaitu Google Classroom untuk mempelajari kesehatan mental dan bahan keperawatan untuk mahasiswa keperawatan semester dua. Metode: Penelitian kualitatif ini dirancang dengan metode studi kasus untuk 41 siswa untuk menggambarkan bagaimana mengembangkan pengajaran kesehatan mental dalam program sarjana keperawatan dan bagaimana mahasiswa keperawatan bereaksi mengenai rencana atau metode ini. Hasil: Evaluasi dibagi menjadi setidaknya tiga bagian penting, yaitu 1) Pengalaman yang diperoleh Peserta didik dalam menjalankan Kuliah Online/Online Learning dengan menggunakan media Google Classroom, 2) Pesan dan Kesan serta, dan yang terakhir adalah 3) Kritik yang ditujukan untuk pembelajaran metode ini. Pengalaman yang bisa diambil dari pembelajaran ini, yaitu pengalaman yang memberikan keuntungan, termasuk didalamnya pengalaman yang memberikan pelajaran bagi peserta didik dan pengalaman yang menantang peserta didik. Pesan dan Kesan Peserta didik yaitu, setelah menjalani mata kuliah ini dengan metode, prosesnya tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Tapi, kesulitan ini bisa diatasi dengan bimbingan dan membutuhkan cukup waktu untuk beradaptasi. Peserta didik juga menyarankan agar dosen pembimbing dapat memilih untuk kembali ke sistem pembelajaran tradisional (tatap muka) dibandingkan kuliah online yang mereka jalani. Kesimpulan : Tiga tema penting yang dapat dipelajari, terutama untuk merangsang keaktifan siswa untuk belajar dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan perawat yang kompeten, yaitu 1) Struktur formal disiplin, 2) Organisasi pengajaran perawatan kesehatan mental, 3) Evaluasi proses pengajaran keperawatan kesehatan mental.
Culture Shock dan Proses Adaptasi Mahasiswa/i Tahun Pertama di Asrama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gita Permata Hatika; Annastasia Maratning; Maria Frani Ayu Andari Dias; Lucia Andi Chrismilasari; Maria Silvana Dhawo; Getrudis Tutpai
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 3, No 3 (2022): J-P3K DESEMBER
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v3i3.177

Abstract

Mahasiswa baru mengalami kecenderungan untuk mengalami culture shock. Proses adaptasi yang dijalani selama masa penyesuaikan diri di tempat yang baru, seperti asrama, dapat menambah atau bahkan mengurangi kejadian culture shock. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kejadian culture shock dan proses adaptasi mahasiswa/i tahun pertama di Asrama Putera dan Puteri sebuah Sekolah tinggi ilmu kesehatan di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan-Indonesia. Penelitian dengan jenis deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara cross-sectional dilakukan terhadap mahasiswa/i yang tidak di asrama putera dan puteri. Sebanyak 42 responden menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 38 responden (90%) berada pada derajat culture shock yang rendah. Sedangkan tingkat adaptasi untuk tinggal di asrama tinggi pada 38 responden (90%). Kegiatan atau aktivitas yang dapat meningkatkan upaya bersosialisasi saat orientasi kehidupan asrama sangat disarankan dapat mempercepat proses adaptasi dan mengurangi efek culture shock pada mahasiswa/i tahun pertama yang tinggal di asrama. 
ADAPTATION OF NURSING STUDENTS LIVING IN STUDENT DORMITORY Maria Frani Ayu Andari Dias; Gita Permata Hatika; Anastasia Maratning
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 5 No 1 (2023): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v5i1.315

Abstract

Abstract There are not many research results that discuss the adaptation of nursing students to their place of residence, namely in the dormitory. This initial research aims to explore the potential of conducting research on nursing students living in dormitories, including the potential for conducting research related to adaptation. This research was conducted descriptively by applying cross-sectional data collection. The data was then analyzed and presented in the form of frequency distribution tables and narratives. The results of the study indicate that study in a broader and more in-depth scope needs to be carried out to capture the unique and important conditions in the adaptation period of nursing students living in dormitories. The ability of students to adapt quickly and well to their place and environment will be an important capital in the process of forming them into skilled and agile nurses. Abstrak Tidak banyak catatan-catatan hasil penelitian yang membahas tentang adaptasi mahasiswa/I keperawatan di tempat tinggal mereka, yaitu di asrama. Penelitian awal ini bertujuan untuk menelusuri potensi pelaksanaan penelitian pada mahasiswa/I keperawatan yang tinggal di asrama, yang termasuk didalamnya adalah potensi untuk melakukan penelitian terkait adaptasi. Penelitian ini dilakukan secara desktiptif dengan menerapkan pengambilan data secara potong lintang. Data selanjutnya dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian dalam cakupan yang lebih luas dan dalam perlu dilakukan untuk menangkap keadaan unik dan penting dalam masa-masa beradaptasi mahasiswa/I keperawatan yang tinggal di asrama. Kemampuan mahasiswa/I untuk beradaptasi dengan tempat dan lingkungannya dengan cepat dan baik akan menjadi modal penting dalam proses pembentukkannya sebagai seorang perawat yang terampil dan tangkas.
Hubungan Kesejahteraan Spiritual Dengan Kesehatan Mental Mahasiswa/I Keperawatan Stikes Suaka Insan Gertrudis Tutpai; Nita Natalia Bungas; Maria Frani Ayu Andari Dias; Ermeisi Er Unja
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2023): Juli : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i3.2425

Abstract

Knowing the relationship between spiritual well-being and mental health in Nursing STIKES Asylum Students in 2022. The type of research used in this study was quantitative using a correlation research design with a cross-sectional research design. The number of samples in this study were 137 respondents to nursing students at STIKES Asylum insan, which were obtained by simple random sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire to measure spiritual well-being using the Spiritual Health And Life-Orientation Measure (SHALOM) and to measure mental health using a self-reporting questionnaire (SRQ). Data analysis was performed by using descriptive and inferential statistical tests. The Spearman rank test on both variables shows that spiritual well-being has no relationship to mental health with a p value (Sig=0.365) > 0.05 (a), with a strength value of r = -0.078. Spiritual well-being has no relationship with mental health status in nursing students.
Sikap Remaja terhadap Perilaku Perjudian Triyana Harlia Putri; Fitri Fujiana; Dini Tryastuti; Maria Frani Ayu Andari Dias; Djoko Priyono
Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO) Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 November 2023
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/kepo.v4i2.710

Abstract

Judi merupakan permainan yang umum dilakukan oleh remaja hampir di seluruh dunia. Namun, berbagai permasalahan perjudian dapat mengancam kesehatan masyarakat, untuk itu penting untuk mengevaluasi sikap remaja dalam berjudi yang menjadi alasan remaja memutuskan untuk berkontribusi dalam perjudian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap terhadap perilaku perjudian pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, jumlah populasi adalah 594 siswa SMP yang seluruhnya berpartisipasi dalam pengisian kuesioner, sehingga sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Sikap terhadap perjudian (ATGS-8). Penelitian ini melaporkan mayoritas berada pada usia 14 tahun, berjenis kelamin perempuan, mayoritas merupakan remaja dengan riwayat keluarga berstatus ekonomi sedang, mayoritas memiliki riwayat keluarga tidak pernah berjudi dan tidak pernah mengonsumsi rokok dan minuman beralkohol. Hasil ATGS-8 menunjukkan bahwa separuh remaja menggambarkan sikap negatif, namun memiliki kecenderungan netral terhadap perjudian sebesar 52,5% atau rata-rata sikap sebesar 23,14 (±3,31). Penelitian ini melaporkan bahwa separuh remaja menggambarkan sikap negatif, namun cenderung netral terhadap perjudian.
Dukungan Keluarga pada Lansia di Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PPRSLU) Budi Sejahtera Banjarbaru Tahun 2023 Anastasia Maratning; Maria Frani Ayu Andari Dias; Mentari Mentari
Jurnal Medika Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v2i1.919

Abstract

The elderly represent a group of individuals undergoing the aging process, and their global population, including Indonesia, continues to increase, as reported by the WHO. Family social support plays a crucial role in maintaining the health and well-being of the elderly. This study aims to provide an overview of family support for the elderly in PPRSLU Budi Sejahtera Banjarbaru. The research adopts a quantitative approach with a target sample size of 89 individuals. However, due to convenience sampling, only 36 respondents could be included in the study. Data collection involved a modified family support questionnaire based on previous research. The result is Out of 36 respondents, 11 individuals (30.5%) reported receiving high family support, while 25 individuals (69.5%) experienced low family support. These findings indicate that the need for family support, particularly in instrumental and emotional aspects, is not entirely met among the elderly in PPRSLU Budi Sejahtera Banjarbaru. The majority of elderly individuals in PPRSLU Budi Sejahtera Banjarbaru experience limitations in family support. Therefore, it is crucial to address these issues and enhance the support provided to the elderly, especially in terms of instrumental and emotional support, to improve their quality of life.
Pencegahan Peningkatan Angka Kejadian Penyakit Tidak Menular Pada Remaja Melalui Program Edukasi Terintegrasi di SMAN 2 Jorong Anastasi Maratning; Margaretha Martini; Gertrudis Tutpai; Bernadetha Tri Handini; Maria Frani Ayu Andari Dias; Lanawati Lanawati; Aulia Rachman; Fransiska Dwi Hapsari; Ermeisi Er Unja
Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Vol. 3 No. 3 (2024): Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/sejahtera.v3i3.2486

Abstract

The phenomenon of non-communicable diseases not only affects adults but is also beginning to threaten the adolescent age group. Research shows that adolescents often do not realize that behaviors they consider normal, such as consuming sugary drinks, spending hours in front of screens, and lack of exercise, significantly contribute to the risk of NCDs later in life. This community service activity will be conducted using methods including a pre-test, lecture, group discussion, and post-test. Before the activity begins, a pre-test will be administered to the participants to assess their initial knowledge about preventing non-communicable diseases in adolescents. Following that, the lecture method will be used to educate the adolescents about the prevention of non-communicable diseases, such as hypertension, diabetes mellitus, and cholesterol, as well as their risk factors. After the lecture, a group discussion and Q&A session between the presenter and the participants will be conducted. A post-test will be administered again one week later to assess the effectiveness of the education. A significant result of this activity is the increase in students' knowledge regarding the prevention of NCDs.