Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBEDAAN ANTARA INTERVENSI SCAPULAR MOBILIZATION DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DALAM MENURUNKAN DISABILITAS BAHU PADA KONDISI FROZEN SHOULDER Iit Selviani; Bagus Komang Satriyasa; Sugijanto Sugijanto; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra; Ni Nyoman Ayu Dewi; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p06

Abstract

Pendahuluan: Frozen shoulder adalah suatu kondisi idiopatik pada bahu yang ditandai dengan timbulnya nyeri dan keterbatasan pada sendi bahu. Frozen shoulder terjadi 2% hingga 5% populasi dan 40% pada penderita diabetes melitus. Frozen shoulder lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria dan terjadi pada rentang usia 40 hingga 65 tahun. Permasalahan yang muncul akibat terjadinya frozen shoulder dapat diberikan intervensi scapular mobilization dan muscle energy technique. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemberian scapular mobilization dan muscle energi technique dalam menurunkan disabilitas bahu pada kondisi frozen shoulder. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre dan post test group design. Sampel penelitian ini adalah pasien dengan kondisi frozen shoulder, berjumlah 18 sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan membagi menjadi dua kelompok. Kelompok I diberikan intervensi scapular mobilization sedangkan Kelompok II diberikan intervensi muscle energy technique selama 4 minggu. Pengukuran penurunan disabilitas bahu menggunakan Shoulder Pain and Disability Indeks (SPADI) dianalisis dengan independent t-test, untuk mencari rerata skor SPADI setelah perlakuan Hasil: Pada uji beda penurunan disabilitas bahu sesudah intervensi kelompok I dengan kelompok II yang menggunakan independent sample t-test didapatkan penurunan disabilitas bahu dan hasil ini berbeda secara signifikan p 0,006 (p < 0,05), yang berarti ada perbedaan scapular mobilization dan muscle energy technique dalam menurunkan disabilitas bahu pada kondisi frozen shoulder. Simpulan: Intervensi scapular mobilization lebih baik dari muscle energy technique dalam menurunkan disabilitas bahu pada kondisi frozen shoulder. Kata Kunci: Frozen Shoulder, Scapular Mobilization, Muscle Energy Technique, SPADI
Hubungan Kecepatan Lari 30 Meter Dan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Hasil Lompat Jauh Siswa Riand Resmana; Ardo Okilanda; Iit Selviani
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 21 No. 2 (2023): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v21i2.11309

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kecepatan lari 30 meter terhadap hasil lompat jauh, mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh, mengetahui hubungan kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama terhadap hasil lompat jauh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi penelitian ini berjumlah 279 orang, Dari populasi diambil sampel sebanyak 15 % secara random atau dengan teknik Random Sampling. Dengan demikian diperoleh anggota sampel sebanyak 40 orang. Teknik analisis data yaitu dengan korelasi product moment dan korelasi ganda. Dari analisis data 1) terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan lari 30 meter terhadap Hasil lompat jauh siswa SMK Negeri 1 Solok Selatan thitung (3.94) > ttabel (1.69), 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh siswa SMK Negeri 1 Solok Selatan thitung (4.80) > ttab (1.69), 3) terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama terhadap hasil lompat jauh siswa SMK Negeri 1 Solok Selatan Fhitung (12.17) > Ftabel (3.26). Dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kecepatan lari dan daya ledak otot tungkai yang baik juga memiliki kemampuan lompat jauh yang baik.
The Effectiveness of Codman Pendulum Exercise and Scapular Mobilization to Reduce Pain in Frozen Shoulder Conditions Iit Selviani; Ardo Okilanda; Riand Resmana; Arisman Arisman
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 6 No. 2 (2023): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Frozen shoulder is an idiopathic condition of the shoulder characterized by the onset of pain and limitation in the shoulder joint. Frozen shoullder is more common in women than men and occurs in the age range of 40 to 65 years. Problems that arise due to frozen shoulder can be given intervention or Codman Pendular exercise and scapular mobilization techniques. The purpose of this study is aimed at frozen shoulder sufferers to reduce pain. The exercises given in this frozen shoulder condition are Codman Pendular exercise and Scapular Mobilization. This research method is a mental experimental study with pre and post test group design by comparing the level of previous and subsequent pain measured with visual measuring instruments analoge scala (VAS), against the provision of codman pendular exercise and scapular mobilization in frozen shoulder conditions for 4 weeks. Results: Analysis of pain loss difference test with visual analoge scale (vas) in the sample group with a significant value of p = 0.0001 which shows a < of 0.05 which means there is an effect on the effectiveness of exercise administration Codman Pendular Exercise and Scapular Mobilization in reducing frozen shoulder pain.
Implementation of Wall Slide Exercise (WSE) and Neuromuscular Taping (NMT) for Post Reconstruction of Anterior Cruciate Ligament (ACL): Case Report Yose Rizal; Iit Selviani; Ruswaldi Munir; VIna Eka Prasetiani
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 16, No 2 (2024): June
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/cjpko.v16i2.64154

Abstract

Anterior Cruciate Ligament (ACL) injury is one of the most common knee injuries. ACL tears are more common when pivoting and abrupt direction shifts. Ruptures of the anterior cruciate ligament (ACL) can lead to aberrant knee joint mechanics and persistent degenerative joint change, torn meniscus, cartilage loss, and other knee. The role of physiotherapy in post-operative cases of ACL reconstruction is very important to avoid various possibilities that arise post-surgery, such as limited joint range of motion (stiffness), muscle weakness, swelling for a long time, and so on. A 24-year-old male patient as footballer came to Fisiohands Clinic, Pekanbaru, complaining of pain and stiffness in the knee. The history of the case as the patient played football and fell with the worst position leg in February 2024. The patient underwent surgery at a hospital in Pekanbaru city and then chose to undergo physiotherapy at the physio hands clinic. Rehabilitation training was carried out for 2 weeks. Before starting exercise, vital signs are checked first to clarify the patient's general condition. The training program is a combination of Wall Slide Exercise (WSE) and Neuromuscular Taping (NMT) for 2 weeks. Several physical examinations were performed, including a Goniometer range of motion assessment and a Visual Analogue Scale assessment for knee pain. Exercises for the rehabilitation of the anterior cruciate ligament (ACL) after surgery help to lessen discomfort and improve joint range of motion. After ACL reconstruction, the knee joint range of motion was improved and pain was reduced with physiotherapy intervention that included six sessions of Neuromuscular Taping (NMT) and Wall Slide Exercise (WSE).
Pemberian Thumb Exercise Sebagai Upaya Pengurangan Nyeri Pada Kondisi De Qeurvain Syndrome Iit Selviani; Anggun Permata Sari; Ardo Okilanda; Randi Kurniawan; Ismaningsih Ismaningsih
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 6 No. 2 (2023): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v6i2.13770

Abstract

De Quervain Syndrome merupakan penyakit peradangan yang disertai nyeri dari selaput tendon yang berada disarung synovial, dimana berfungsi untuk menyelubungi otot ekstensor pollicis brevis dan otot abductor pollicis longus. Tendon dan otot ini berperan dalam mengontrol posisi, orientasi, menopang beban dan menjaga stabilitas sendi ibu jari. De Quervain Syndrome yang menyerang sebagian besar pada perempuan dibandingkan laki-laki ini mempunyai beberapa penyebab terjadinya, perempuan mempunyai resiko lebih besar dibandingkan laki-laki karena perempuan mempunyai tingkat kegiatan atau aktivitas berulangulang atau sering yang menggunakan tangan seperti mengempel lantai, mencuci, memeras pakaian dan menggendong anak juga dapat memicu terjadinya De Quervain Syndrome. Tujuan pengabdian kepada mayarakat adalah memberikan pengetahuan dan infromasi keilmuan bagi mahasiswa-mahasiswi dalam pencegahan dan penanganan keluhan nyeri pada ibu jari akibat terlalu sering menggunakan gadget menggunakan ibu jari akibat De Quervain Syndrome. Hasil kegiatan ini menyimpulkan bahwa dengan adanya pelaksanaan kegiatan pengabdian pencegahan dan penanganan nyeri terhadap ibu jari akibat De Quervain Syndrome dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, menanggulangi tentang pencegahan terjadinya nyeri pada kondisi De Quervain Syndrome lebih lanjut. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan tentang Penanganan berupa pemberian thumb exercise sebagai Upaya pengurangan nyeri pada kondisi De Quervain Syndrome.
PPUPIK Pusat Layanan Fisioterapi Olahraga Dan Kebugaran FIKUNP TahapII (Promosi, Kualitas, Ekspektasi) Sepdanius, Endang; Donal Syafrianto; Umar; Selviani, Iit; Afriani, Rini; Septri; April
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT OLAHRAGA DAN KESEHATAN (JASO) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Olahraga dan Kesehatan
Publisher : DEPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.335 KB) | DOI: 10.24036/jaso.v2i1.11

Abstract

Tujuan utama dalam program PPUPIK pusat layanan fisioterapi olahraga dan kebugaran ini adalah untuk mendorong Fakultas Ilmu Keolahragaan menghasilkan produk jasa berupa penatalaksanaan fisioterapi dan kebugaran olahraga bagi semua kalangan. Pada tahun ke dua ini Pusat layanan fisioterapi dan kebugaran lebih memfokuskan pada aspek promosi, kualitas dan pemenuhan harapan dari pengguna jasa ini. Dalam pelaksanaanya digunakan metode pendekatan secara bertahap. Tahap pertama dengan melakukan penjajakan ke instansi-instasi pemerintahan maupun swasta, kedua: mengenalkan fisioterapi olahraga kemudian melakukan penjejakan Mou, tahap ketiga; mengundang atlet-atlet dari kabupaten merasakan layanan fisioterapi olahraga. Tahap keempat: menata manajemen lebih baik lagi dengan merekrut karyawan baru, tahap kelima: melakukan pembaruan promosi menggunakan media baju serta media social yang ada. Hasil yang didapat setelah pelaksanaan kegiatan: 1) Terdapat beberapa stake holder yang ingin melakukan Kerjasama, 2) MoU dengan stake holder, 3) Pelaksanaan fisioterapi bagi atlet yang ada di Sumatera Barat, 4) Penerimaan mahasiswa magang, 5) video promosi dimedia sosial.
Kinesio Taping Efficacy and Demographic Correlates in Alleviating Plantar Fasciitis Pain Selviani, Iit; Ilham, Ilham; Syafrianto, Donal; Okilanda, Ardo; Sari, Anggun Permata; Kurniawan, Randi; Crisari, Silvio; Arisman, Arisman
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 7 No. 1 (2024): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/hon.v7i1.14104

Abstract

This research examines the efficacy of Kinesio taping therapies in reducing pain related to plantar fasciitis. A thorough technique was used, including systematic sampling, to choose 30 individuals. Applying inclusion and exclusion criteria ensured homogeneity. Demographic attributes such as age, height, weight, and BMI were painstakingly documented, resulting in a complete profile. The study methodology used a one-way analysis of variance (ANOVA) to compare pain levels, as evaluated by the Numerical Rating Scale (NRS), across various therapies. The data collection process included evaluations conducted before and after the intervention, which allowed for a comprehensive evaluation of the effectiveness of Kinesio taping. The paired sample t-test demonstrated a statistically significant reduction in pain levels (p = 0.001*), providing evidence to support the notion that Kinesio taping is a useful method for alleviating pain associated with plantar fasciitis. Despite the positive results, Johnson et al. (2020) expressed doubt, and the discussion acknowledges this by highlighting the impact of methodological variations and participant variables on the inconsistent results. The research promotes the use of established techniques, subgroup analyses, and thorough assessment methods to improve the dependability of results and resolve conflicting conclusions. Ultimately, this study provides significant knowledge on the possibility of Kinesio taping as a non-invasive treatment for plantar fasciitis. The favorable results emphasize its effectiveness, but a cautious interpretation is maintained, advocating for more study to get a more nuanced comprehension.