Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK MORFOLOGI SERTA PERKEMBANGAN FIG NYAWAI (Ficus variegata Blume) DI KEBUN RAYA CIBODAS Pramono, Agus Astho; Rustam, Evayusvita
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyawai (Ficus variegata Blume) merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki prospek yang baik untuk hutan tanaman. Informasi tentang aspek biologi reproduksinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi bunga dan buah nyawai, serta tahapan perkembangan fig. Penelitian dilakukan di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Kegiatan penelitian meliputi: 1) pengamatan morfologi bunga dan buah, dan 2) pengamatan perkembangan fig. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik morfologi fig nyawai yang dijumpai di Kebun Raya Cibodas, memiliki variasi yang tinggi dalam hal ukuran dan warna. Berdasarkan karakteristik morfologi bunga, secara individual ditemui dua tipe pohon yang mencirikan sebagai pohon menghasilkan bunga jantan dan penghasil bunga betina. Perbedaan antara tahap bunga, buah muda, dan buah matang tidak dapat dibakukan berdasarkan karakteristik morfologi eksternal dari fig. Tingkat kematangan buah nyawai dapat dilakukan dengan membelah fig. Nyawai tahap kuncup bunga berakhir sekitar 6-11 hari setelah munculya tunas fig, dan tahap bunga berakhir 11-26 hari. Perkembangan kuncup bunga menjadi buah yang matang memakan waktu sekitar 2-3 bulan. Hasil penelitian menyarankan untuk tidak mengumpulkan benih dari fig yang berukuran kecil, meskipun mereka memiliki karakteristik fisik fig yang matang.
PERBAIKAN VIGOR BENIH KAYU KUKU (Pericopsis mooniana THW.) MENGGUNAKAN HORMONE PRIMING (GIBBERELLIC ACID) DAN UJI TETRAZOLIUM Shelia, Finandita Rizki; Isminingsih, Sulastri; Hermita, Nuniek; Rustam, Evayusvita
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 3 (2024): Jurnal Agroteksos Desember 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i3.1237

Abstract

Benih kayu kuku yang mengalami kemunduran mutu benih masih dapat ditingkatkan vigor nya melalui pemberian hormone priming (gibberellic acid/GA3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi hormone priming dan lama perendaman yang efektif untuk meningkatkan vigor dan konsentrasi uji cepat tetrazolium untuk menentukan viabilitas benih kayu kuku. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi hormon GA3 yaitu 100 ppm, 300 ppm, dan 500 ppm. Faktor kedua lama perendaman yaitu 24 dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukan perendaman benih konsentrasi GA3 300 ppm merupakan hormone priming yang efektif dalam meningkatkan daya hantar listrik, nilai perkecambahan, dan rata-rata waktu berkecambah. Pengujian tetrazolium menunjukkan bahwa benih kayu kuku viabel atau masih hidup yaitu benih berwarna merah karena terdapat endapan trifenil formazan.