Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh Kotoran Organik pada Pasir Kasar Sungai Batanghari terhadap Kuat Tekan Mortar Maidita Ajizah Prastika; Suhendra Suhendra; Wari Dony
Jurnal Civronlit Unbari Vol 6, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/civronlit.v6i1.83

Abstract

Kandungan organik adalah bahan-bahan organik yang terdapat di dalam pasir dan menimbulkan efek yang merugikan terhadap mutu mortar atau beton. Kadar bahan organik dalam agregat halus akan memperlambat proses pengikatan semen, dan juga akan memperlambat perkembangan kenaikan mutu beton/mortar. Mortar  adalah campuran semen, pasir, dan air yang memiliki persentase yang berbeda. Benda uji mortar ada 3 variasi perlakuan yaitu pasir tidak dicuci, pasir yang dicuci dengan air, dan pasir yang direndam NaOH 3%, Sumber pasir dari sungai Batanghari Desa Sembubuk Kec. Jambi Luar Kota, Kab. MuaroJambi, Jambi. Kategori pasir kasar berdasarkan British Standard dan ASTM C33. Penelitian ini bertujuan mendapatkan kadar kotoran organik yang terdapat pada pasir kasar sungai Batanghari dan Mengetahui pengaruh pasir kasar sungai Batanghari terhadap kuat tekan mortar. Metode pelaksanaan mengacu pada SNI 03-6825-2002 tentang Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland. Benda uji mortar berbentuk kubus dengan ukuran 5x5x5 cm. Dari hasil pengujian kotoran organik pada pasir kasar sungai Batanghari yaitu pada pasir tidak dicuci di angka 5, pasir yang dicuci dengan air di angka 3 dan pasir yang direndam dengan 3 % NaOH di angka 1 pada organic plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai  kuat tekan mortar rata-rata 28 hari pasir dicuci dengan air lebih besar 6,67% dari pasir  tidak dicuci, untuk kuat tekan rata-rata 28 hari pasir yang direndam dengan NaOH 3% lebih besar 24,19% dari pasir tidak dicuci.
Penentuan Klasifikasi Tanah Sistem Uscs (Unified Soil Classification System) dengan Bantuan Ms Excel Bertha Cahya Carolin; Suhendra Suhendra; Wari Dony
Jurnal Civronlit Unbari Vol 6, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/civronlit.v6i2.88

Abstract

Klasifikasi tanah sistem unified (USCS) dilakukan utamanya menggunakan data distribusi butiran dan kadar air batas cair serta kadar air batas plastis. Proses penentuan klasifikasi cukup memakan waktu, jika dilakukan secara manual. Penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan pengklasifikasian tanah dengan memanfaatkan Visual Basic Application (VBA) yang ada di Ms. Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menentukan format hasil uji distribusi butir dan batas atterberg, aplikasi yang dibuat dengan segera bisa mengklasifikasikan tanah. Aplikasi yang dibuat bisa menganalisis semua klasifikasi tanah sesuai dengan klasifikasi sistem unified.
Perencanaan Rigid Pavement pada Rekontruksi Kapasitas Struktur di Ruas Jalan Bensol Kota Jambi Roby Firmansyah; Amsori M DAS; Wari Dony
Jurnal Talenta Sipil Vol 5, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.237 KB) | DOI: 10.33087/talentasipil.v5i1.94

Abstract

Pada Ruas Jalan Bensol , sebelumnya menggunakan perkerasan lentur (flexibel pavement) sebagai jalan utamannya, dan saat ini pada jalan tersebut banyak sekali mengalami kerusakan jalan, kerusakan pada jalan akan menimbulkan banyak kerugian yang dapat dirasakan oleh pengguna secara langsung, karena sudah pasti akan menghambat laju dan kenyamanan pengguna jalan serta banyak menimbulkan korban akibat dari kerusakan jalan yang tidak segera ditangani oleh instansi yang berwenang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal lapis perkerasan kaku yang dibutuhkan, mengetahui perbedaan hasil perhitungan tebal lapis perkerasan kaku dengan metode Bina Marga Pd T-14-2003 dan metode National Associations of Australian State Road Authorities (NAASRA) dan mengetahui biaya pembangunan perkerasan kaku pada Jalan Bensol Kota Jambi. Pengumpulan data dilakukan melalui survey data lalu lintas harian pada jalur tersebut dan data dari Kementerian Pekerjaan Umum.Berdasarkan hasil perhitungan didapat tebal perkerasan kaku pada Bina Marga 2003 adalah 20 cm dengan tulangan berdiameter 16 mm dengan jarak 500 mm. Sedangkan National Associations of Australian State Road Authorities (NAASRA) adalah 18 cm dan tulangan berdiameter 16 mm dengan jarak 500 mm, dan hasil perhitungan analisa harga satuan, diperkirakan biaya yang diperlukan untuk membangun jalan bensol adalah Rp.3.777.319.516, harga sudah termasuk pajak pertambahan nilai 10%.
Evaluasi Simpang Empat Bersinyal Jalan Kolonel Polisi M Taher Kota Jambi Ahmad Safri; Amsori M Das; Wari Dony
Jurnal Talenta Sipil Vol 4, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.15 KB) | DOI: 10.33087/talentasipil.v4i2.54

Abstract

Kinerja simpang empat bersinyal berdasarkan Metode MKJI 1997 dilakukan dengan menghitung tingkat pelayan ( LOS ), derajat kejenuhan, tundaan rata-rata,panjang antrian dan kapasitas pada titik lokasi penelitian sehingga dapat mengetahui tingkat pelayanan dan kepadatan. Lokasi yang menjadi tempat penelitian yakni simpang Persijam yang memiliki empat lengan yakni Jalan Kol.Pol.M.Taher arah Jalan Soekarno Hatta, Jalan H.M.Yusuf Nasri, Jalan Kol.Pol.M.Taher dari arah jalan Gr.Djamin Datuk Bagindo, Jalan Teuku Sulaiman.Data yang digunakan merupakan data sekunder dan data primer. Dari hasil penelitian pada simpang bersinyal di persimpangan persijam,Jambi dengan menggunakan metode MKJI 1997 diperoleh tingkat pelayanan D dengan nilai derajat kejenuhan mencapai Jln. Kol.Pol M Taher dari arah Jln.Soekarno Hatta DS 0,86 Jln. H M Yusuf Nasri DS 0,82. Jln. Kol.Pol M Taher arah Jln.Gr.Djamin Datuk Bagindo DS 0,86 Jln. Tengku Sulaiman DS 0,82.
Analisa Perbandingan Sistem Pelat Konvensional dengan Sistem Precast Half Slab dalam Segi Waktu dan Biaya Ilham Riyadi; Elvira Handayani; Wari Dony
Jurnal Civronlit Unbari Vol 7, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/civronlit.v7i2.100

Abstract

Ada beberapa metode pelaksanaan yang dipakai dalam proyek, yaitu diantaranya metode konvensional dan precast. Pada penelitian ini akan dibahas terkait pekerjaan pelat lantai pada proyek Pembangunan Gedung Fakultas Terpadu A Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi sebagai objek penelitian ini. Pada proyek tersebut keseluruhan pekerjaannya menggunakan metode konvensional termasuk pada pekerjaan pelat lantai. Dalam penelitian ini penulis akan mencoba menerapkan metode pekerjaan pelat lantainya menggunakan metode precast half slab yang kemudian nantinya akan dibandingkan dengan metode konvensional dari segi waktu dan biaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbandingan dari segi biaya dan waktu antara metode konvensional dengan metode precast half slab sekaligus mengkaji metode manakah yang lebih menguntungkan antara metode pelat lantai konvensional dengan metode precast half slab dilihat dari segi biaya dan waktu. Adapun hasil analisa perbandingan biaya dan waktu pengerjaan pelat konvensional dan precast half slab pada proyek Pembangunan Gedung Fakultas Terpadu A Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi diperoleh bahwa penggunaan metode precast half slab lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode pelat lantai konvensional dengan selisih biaya sebesar Rp. 38.110.000,00 atau 4,50 % dan selisih waktu pekerjaan selama 21 hari kalender atau 25 %.
Penerapan Rekayasa Nilai (Value Engineering) pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu Kementerian Agama Kab. Batanghari Adella Sumarda; Annisaa Dwiretnani; Wari Dony
Jurnal Talenta Sipil Vol 5, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v5i2.136

Abstract

Value Engineering (VE) or in Indonesian called Value Engineering is a method that analyzes the problems of a project through a systematic and organized approach by eliminating unnecessary costs without reducing the function, appearance, quality and reliability of the project. In accordance with the regulation of the Ministry of Public Works No. 222/KPTS/CK/1991, the Directorate General of Human Settlements stated that buildings with a value of over 1 billion must be carried out a Value Engineering analysis. Value engineering can be viewed in terms of materials or materials, implementation methods and implementation time. The application of the value engineering method in the Construction of the Integrated Hajj and Umrah Service Headquarters of the Ministry of Religion, Batang Hari Regency, is reviewed in terms of architectural work, namely by reviewing the use of materials in Floor, Ceiling, Roofing, Sills work. Value engineering analysis is carried out in five stages, namely: Information Stage, Creative Stage, Analysis Stage, Development Stage, and Percentage/Recommendation Stage. The information stage is carried out to look for work items that have the potential to have high costs, this can be done by means of a cost model, breakdown, and Pareto analysis. Based on the Pareto analysis, there are 5 work items that have the potential to be carried out by value engineering. In the creative stage, alternative ideas are generated where the quality, function and quality are the same, but at a lower price. The development stage is a comparison between the alternatives that will be obtained at the analysis stage. The recommendation stage is the result of the selected alternatives. At the recommendation stage, the results of the application of the value engineering method are that the material used for floor installation work is 60x60 ceramic, for ceiling work is plywood, for roof work is sand metal tile, for door frame work, windows and ventilation are aluminum frames. Alexindo 4 inch. The total cost before applying value engineering is Rp. 1,454,030,488,23 after applying value engineering there is a cost of Rp. 1,408,960,835.40. The cost efficiency that can be applied in this Development Project is 3%. The value engineering method can reduce the cost of planning the construction of the Integrated Hajj and Umrah Service Center Office Building, Ministry of Religion, Batang Hari Regency.
Studi Struktur Portal Baja Gedung Workshop Alat Berat Di Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Tahap II Dengan Metode DFBK dan DKI Bintang Muliardi Utamas; Suhendra Suhendra; Wari Dony
Jurnal Talenta Sipil Vol 5, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v5i2.141

Abstract

Analysis of calculations and planning in steel structures there are 2 methods that are usually used, the methods are the method load factor and resistance design (DFBK) and the method allowable strength design (DKI). The method DFBK is a method that takes into account the working load multiplied by several safety factors so as to produce a factored load which is then used to calculate or plan a building, while the method DKI is a method that does not depend on the combined load factor in the calculation and in its planning, but uses stresses. permission which basically this method emphasizes the duration factor of the load that occurs on the structure. In this case study, the author aims to compare the method DFBK and so what distinguishes the two methods in a gable frame steel portal building. Both methods use the H-Beam 200.200.7.11 steel profile for the column, the I-WF 200.100.5.5.5.8 steel profile for the beam, and the CNP steel profile 100.50.5.7.5 with internal force analysis on the steel portal carried out with the program SAP 2000 with loading in accordance with SNI 1727-2020 and the results of the program SAP 2000 taken the largest moment, shear and axial for the calculation of the steel structure portal. Based on the results of the calculation of the deflection of the method DFBK of 2.4 cm, the bolts used were 10 bolts and the base plate thickness was 15 mm. While the method DKI of deflection is 2.1 cm, the bolts used are 6 bolts and the base plate thickness is 14 mm. Based on the results of the study and the conclusion that the deflection of the method DKI is smaller than the method DFBK, the bolt requirements and base plate thickness of the method DFBK are closer in terms of construction, so the method DFBK is safer and stronger.
Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Muara Sabak Eka Pratama Puteri; Elvira Handayani; Ria Zulfiati; Annisaa Dwiretnani; Wari Dony
Jurnal Talenta Sipil Vol 6, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v6i1.193

Abstract

Risk Management Of Occupational Safety And Health (K3) In Construction Project Implementation In Muara Sabak aims to find out how the implementation of K3 and identify the K3 risks that exist in the project as well as to control the risks. In this construction project, the researcher only reviewed the AC-WC layer work. The results of this study obtained risk levels for AC-WC layer work are classified as very high risk as much as 10%, high risk as much as 40% and medium risk as much as 50%. The appraisal method that reseacher used is Matrix risks scouring by AS/NZS 4360 : 2004.
Pengaruh Penempatan Dinding Geser pada Pembangunan Gedung Laboratorium Bertingkat 5 Riska Widianingsih; Suhendra; Wari Dony
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2023): March 2023
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v5i1.224

Abstract

Kegagalan lateral yang terjadi pada bangunan antara lain diakibatkan adanya perpindahan lateral yang besar sehingga struktur menjadi tidak stabil. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengaplikasikan dinding geser pada bangunan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penempatan dinding geser pada gedung laboratorium bertingkat akibat gaya lateral. Penelitian ini berupa studi literatur dengan data sekunder yang didapatkan dari berbagai artikel ilmiah, buku maupun SNI terbaru. Aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ETABS 2018. Struktur yang diteliti adalah bangunan gedung laboratorium tanpa dinding geser dan empat model penempatan dinding geser pada bangunan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pada struktur gedung laboratorium terdapat ketidakberaturan horizontal tipe 1a, 1b, 2 dan ketidakberaturan vertikal tipe 2. Perpindahan dan simpangan antar lantai hanya pada model 1 yang tidak melampaui batas drift. Faktor skala untuk semua model telah memenuhi ketentuan dalam SNI 1726:2019 pasal 7.9.1.4.1 yaitu sebesar 100%. Modal Participation Mass Ratio pada setiap model telah memenuhi syarat minimum yang terdapat pada SNI 1726:2019 sebesar 90%. Waktu getar struktur arah Y untuk semua model melampaui batas T. max dan pada arah X hanya model 2 yang melampaui batas Tmax. Penggunaan serta penempatan dinding geser yang tepat pada suatu struktur gedung akan menambah kekakuan pada gedung tersebut dan meningkatkan kinerjanya
Analisa Pengaruh Kotoran Organik pada Pasir Kasar Sungai Batanghari terhadap Kuat Tekan Beton Andro Daniel G; Suhendra Suhendra; Wari Dony; Dwitya Okky Azanna
Jurnal Talenta Sipil Vol 6, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v6i2.265

Abstract

The organic content contained in the sand can affect the quality and improvement of the concrete which will slow down the concrete process. Sand originating from the Batanghari watershed is pretty much inspected in the laboratory of the Faculty of Engineering. The design of the concrete shows that the organic content of sand originating from the Batanghari river basin is quite high. There are 2 variations of the concrete test object, unwashed sand and washed sand, The source of sand from the Batanghaari river Sembubuk village, Kec. Jambi Outer City District. Muaro Jambi which refers to the British standard and ASTM C-33. The aim is to get the levels of organic impurities contained in the coarse sand of the Batanghari river and to determine the effect of medium sand on the compressive strength of concrete. The implementation method refers to SNI 7656:2012 regarding the test method for the procedure for selecting mixtures for normal concrete, heavy concrete, and mass concrete. The concrete test object is in the form of a cylinder with a size of 15 cm x 30 cm. the results of the organic dirt test for coarse sand on the Batanghari Jambi river, namely the unwashed sand is number 4 and for washed sand it is number 2 on the organic plate. The results showed that the average compressive strength of concrete at the age of 28 days on unwashed sand with a compressive strength of 26.28 MPa and at the age of 28 on sand washed with a compressive strength of 29.15 MPa.