Muhammad Ihsan
Universitas Gajah Putih

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Visualisasi Data Terbuka Ketahanan dan Kerentanan Pangan Desa Uning Berawang Ramung Menggunakan Peta Tematik Richasanty Septima S; Ira Zulfa; Muhammad Ihsan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 6 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v1i6.387

Abstract

Dengan jumlah penduduk sekitar 291 jiwa yang tersebar di dua dusun, desa Uning Berawang Ramung adalah salah satu desa yang tingkat ketahanan pangan dan kerentanan pangannya terletak dilevel 3, kurangnya kualitas pangan dan juga penuaan pada infrastruktur ditambah dengan kurangnya investasi dalam pembangunan infrastruktur dipandang sebagai penghalang utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi, sangat penting untuk memahami tentang siapa dan berapa banyak yang rentan terhadap kerawanan pangan dan gizi, dimana mereka tinggal dan apa yang membuat mereka rentan. Sejak tahun 2003, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan salah satu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Food Programme (WFP), untuk memperkuat pemahaman melalui pengembangan peta ketahanan pangan dan gizi. Peta ini berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk meningkatkan pencapaian sasaran dan memberi informasi kepada proses pembuatan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan gizi Pembuatan peta ketahanan dan kerentanan pangan didasarkan pada kerangka konseptual ketahanan pangan dan gizi yang dibangun berdasarkan tiga pilar ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan serta mengintegrasikan gizi dan kerentanan di dalam keseluruhan pilar tersebut. Kerentanan dalam peta ini merujuk pada kerentanan terhadap kerawanan pangan dan gizi. Tingkat kerawanan individu, rumah tangga atau kelompok masyarakat yang ditentukan oleh pemahaman terhadap faktor-faktor risiko dan kemampuan untuk mengatasi situasi tertekan.