Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analysis Oil Condition of Transformer PT-8801-A by Using the Method TDCG, Rogers Ratio, Key Gas, and Duval Triangle: A Case Study at PT. Perta Arun Gas Rastra Furqaranda; Andik Bintoro; Asri Asri; Waleed Khalid Ahmed Al-Ani; Ashish Shrestha
Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering Vol 2, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Institute for Research and Community Service, Universitas Malikussaleh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jreece.v2i2.8567

Abstract

The power transformer would have happened disturbanced that can cause a failure at a transformer. For this condition needed to maintenance power transformer, one of which is by analyzing transformer oil by using the TDCG method. This analysis is carried out to determine the diagnosis of faults in the transformer. This method are the condition of the analysis which is based on the amount of a gas dissolved on oil a transformer. This study used four methods for transformer failure analysis are TDCG method, Rogers-ratio, gas key, and duval triangle. The results obtained by the TDCG method of dissolved   gas are 1332 ppm, the roger’s ratio result a symptom of oil heat a transformer at 300oC, the key gas method results in overheating of oil, and the duval triangle method results in a low breakdown voltage analysis.
PENGGUNAAN RELE DIFERENSIAL SEBAGAI PROTEKSI GANGGUAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA DI GARDU INDUK LANGSA Ilma, Miftahul; syah, Ezwar; Salahuddin, Salahuddin; Bintoro, Andik; Asri, Asri
Jurnal Energi Elektrik Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Energi Elektrik 2024
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v13i1.18042

Abstract

Salah satu perangkat proteksi yang dipasang pada transformator daya adalah rele diferensial. Rele diferensial berfungsi sebagai pengaman pada transformator yang bertujuan untuk mencegah kegagalan proteksi dan meningkatkan kualitas operasional dari sistem transmisi. Pada penelitian ini menggunakan data di Gardu Induk Langsa, data tersebut dihitung secara matematis untuk menetukan rasio current transformer, error mismatch, dan parameter-parameter rele diferensial saat kondisi normal dan saat kondisi gangguan. Rasio CT yang terpasang pada trafo di sisi tegangan primer 150 kV adalah 300:1 A, sementara pada sisi tegangan sekunder 20 kV adalah 2000:1 A. Pemilihan rasio tersebut didasarkan pada perhitungan arus rating, yaitu 254,034 A untuk sisi tegangan primer 150 kV dan 1905,256 A untuk sisi tegangan sekunder 20 kV. Hasil dari simulasi rele diferensial yaitu rele diferensial dapat bekerja apabila arus diferensial lebih besar dari arus setting maka rele diferensial akan bekerja secara optimal dengan memerintahkan Circuit Breaker (CB) untuk trip. Arus setting yang didapat dari hasil perhitungan yaitu 0,1159 A dari 0,3 A yang diset pada rele dan  diharapkan dengan setting tersebut sistem proteksi transformator dapat bekerja dengan optimal.
PERANCANGAN ALAT PENIMBANG KACANG TANAH OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR BERAT (LOAD CELL SINGLE POINT) Nasution, Abdon Nawari; Asri, Asri; Rosdiana, Rosdiana; Nisa, Fidyatun
Jurnal Energi Elektrik Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Energi Elektrik 2022
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v11i2.10704

Abstract

Saat ini dunia industri mengimplementasikan teknologi robotika mesin industri karena memiliki beberapa keunggulan, salah satunya keunggulan akurasi, yang mana kelebihan tersebut sangat cocok untuk sebuah pengukuran. Untuk sistem teknologi pengukuran digital tentunya memerlukan perangkat elektronika seperti sensor berat Load Cell yang dapat digunakan mendeteksi berat suatu benda, contohnya kacang tanah. Perancangan alat penimbang kacang tanah ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengendali utama. Sensor berat jenis Load Cell Single Point sebagai pendeteksi berat kacang. Motor servo sebagai pembuka dan penutup pintu wadah kacang. Sensor cahaya LDR sebagai pendeteksi wadah kacang tanah kosong atau berisi. Buzzer sebagai indikator jika wadah kacang sedang kosong. Keypad sebagai tombol input berat kacang yang ingin ditimbang. LCD sebagai penampil nilai berat yang diinput pada keypad. Sensor PIR sebagai pendeteksi tangan manusia ketika meletakkan plastik/wadah ditempat jatuhnya kacang yang sudah ditimbang. Sensor DHT11 sebagai pendeteksi kelembapan kacang tanah pada wadah tampungan kacang. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan melakukan sepuluh kali percobaan dengan berat yang berbeda-beda, nilai persentase error paling tinggi terdapat pada percobaan pertama dengan nilai 7,41% pada berat 100 gram. Kemudian nilai persentase error paling rendah terdapat pada percobaan ketujuh dengan nilai 0,85% pada berat 700 gram, dan nilai rata-rata persentase error pada semua percobaan ialah 2,19%.
ANALISIS PERENCANAAN SISTEM PENCAHAYAAN PADA GEDUNG DEKANAT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH BERBASIS SOFTWARE DIALux Evo Ramadhani, Hardiyansyah; Asri, Asri; Salahuddin, Salahuddin; Muthalib, Muchlis Abdul; Badriana, Badriana
Jurnal Energi Elektrik Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Energi Elektrik 2024
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v13i1.16313

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruangan untuk menunjang kenyamanan pengguna. Sistem pencahayaan yang baik harus dapat memenuhi tiga kriteria utama, yaitu kualitas, kuantitas, dan aturan pencahayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis mengenai sistem pencahayaan yang ada pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh dengan mengacu pada standar dasar petunjuk teknis SNI dalam bidang pencahayaan. Metodologi pada penelitian ini yaitu berupa survei lapangan dengan menggunakan bantuan software DIALux Evo sebagai proses simulasi. Hasil dari perencanaan sistem pencahayaan khususnya pada gedung A yang terdiri dari 2 lantai, pada setiap ruangnya saat ini belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yang telah ditetapkan untuk tingkat pencahayaannya, yaitu pada lantai 1 yang memiliki 4 ruang berjumlah 800 lux dan pada lantai 2 yang memiliki 10 ruang berjumlah 2.450 lux. Untuk Standar Nasional Indonesia pada lantai 1 yang memiliki 4 ruang, total nilai lux yaitu berjumlah 800 lux. Sedangkan pada proses uji simulasi didapat total nilai lux secara keseluruhan yaitu berjumlah 649 lux, sehingga selisihnya yaitu berjumlah 151 lux (9,44%). Dan pada proses hasil perhitungan manual didapat total nilai lux secara keseluruhan yaitu berjumlah 605,94 lux, sehingga selisihnya yaitu berjumlah 194,06 lux (12,13%). Untuk Standar Nasional Indonesia pada lantai 2 yang memiliki 10 ruang, total nilai lux secara keseluruhan yaitu berjumlah 2.450 lux. Sedangkan pada proses uji simulasi didapat total nilai lux secara keseluruhan yaitu berjumlah 2.024,8 lux, sehingga selisihnya yaitu berjumlah 425,2 lux (8,68%). Dan pada proses hasil perhitungan manual didapat total nilai lux secara keseluruhan yaitu berjumlah 2.063,36 lux, sehingga selisihnya yaitu berjumlah 386,64 lux (7,89%).
PERANCANGAN SISTEM KENDALI PENGADUKAN DENGAN PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA PROSES DEKOMPOSISI PUPUK BERBASIS Internet of Things (IoT) Daulay, Muhammad Arif Savinsada; Asri, Asri; Ezwarsyah, Ezwarsyah; Putri, Raihan
Jurnal Energi Elektrik Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Energi Elektrik 2023
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v1i1.12143

Abstract

Penggunaan pupuk ataupun bahan lain yang sifatnya organik dianjurkan untuk mengurangi masalah yang sekarang timbul akibat dipakainya bahan-bahan kimia yang telah terbukti merusak tanah dan lingkungan. Salah satu jenis pupuk organik adalah pupuk kompos. Metode Berkeley merupakan teknik pembuatan pupuk kompos dimana petani akan membalik material pupuk saat proses pembuatan pupuk secara manual dengan menggunakan sekop yang tujuannya untuk menstabilkan suhu dan kelembapan. Namun prosesnya memakai waktu lebih lama karena petani harus kembali ke tempat pembuatan pupuk. Penelitian ini ingin membantu proses pembalikan material agar dapat dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkanmotor servo untuk membalikkan bahan material pupuk serta pemantauan suhu dan kelembapan dengan sensor DHT22 sehingga proses pembalikan pupuk dapat dilakukan secara otomatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motor servo telah beroperasi secara otomatis pada jam 6 pagi, 12 siang dan 6 sore dengan pemantauan suhu dan kelembapan menggunakan DHT22 yang bekerja secara IoT didapatkan hasil pengukuran suhu tertinggi dicapai pada tanggal 17/02/2023 dengan tingkat suhu 44⁰C pada jam 12 siang. Tingkat suhu terendah yaitu pada tanggal 14/02/2023 dengan tingkat suhu 26⁰C pada jam 6 pagi dan kelembapan tertinggi berada pada tanggal 14/02/2023 yaitu 89% pada jam 6 pagi. Tingkat kelembapan terendah pada tanggal 15/02/2023 yaitu 58% pada jam 12 siang. Maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa alat telah berhasil mengaduk material pupuk secara otomatis serta mengukur suhu dan kelembapan secara IoT (Internet of Things).
ANALISA PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN PANEL SURYA JENIS MONO CHRYSTALLINE KAPASITAS DAYA 50 Wp syah, Ezwar; Asri, Asri; Bintoro, Andik
Jurnal Energi Elektrik Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Energi Elektrik 2022
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v11i1.8260

Abstract

Secara geografis Indonesia berada pada daerah  beriklim tropis yang mempunyai sinar matahari yang berlebih. Pemanfaatan sinar matahari tersebut untuk membangkitkan energi listrik yaitu menggunakan Panel Surya. Panel Surya merupakan elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi sinar matahari yang berupa energi surya menjadi energi listrik dengan prinsip fotovoltaik. Intensitas radiasi cahaya matahari dan suhu udara lingkungan mempengaruhi tegangan dan arus yang dibangkitkan panel surya. Jika semakin rendah intensitas radiasi cahaya matahari maka akan rendah pula arus dan tegangan listrik yang dihasilkan panel. Tinggi rendahnya suhu lingkungan disekitar panel surya juga memiliki kontribusi dalam perubahan temperatur pada sel-sel surya. Dari hasil uji di Lhokseumawe menggunakan panel surya jenis Mono chrystalline silicon didapat jika kenaikan temperatur maka tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya menjadi berkurang. Pengukuran tahap I pada temperatur tertinggi    Celsius  daya output  adalah 31,9 Watt,   hasil pengukuran tahap II pada temperatur tertinggi  Celsius  daya   output adalah 32,2 Watt  dan  hasil pengukuran tahap III pada temperatur tertinggiCelsius  daya output adalah 32,1 Watt
REDESAIN SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA LAPANGAN SEPAK BOLA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH BERBASIS DIALUX Amiruddn, Ilham; Asri, Asri; Yani, Herman
Jurnal Energi Elektrik Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Energi Elektrik 2024
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v13i1.14580

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penggemar sepak bola terbanyak nomor 2 di dunia. umumnya pertandingan sepak bola di Indonesia dilaksanakan pada siang hari namun, pertandingan sepak bola dapat dilaksanakan pada malam hari. Pencahayaan (iluminasi) adalah kepadatan berkas cahaya yang menerangi suatu permukaan. Pencahayaan dapat didefinisikan sebagai jumlah dari cahaya yang jatuh pada sebuah bidang objek permukaan. Pencahayaan terdiri atas pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Lapangan sepak bola Universitas Malikussaleh merupakan lapangan utama atau lapangan inti dari kampus. Pengamatan yang telah dilakukan pada lapangan sepak bola Universitas Malikussaleh diketahui bahwa sistem pencahayaan pada lapangan sepak bola Universitas Malikussaleh sudah tidak beroperasi. Metodologi pada penelitian ini berupa eksperimen, yaitu dengan cara melakukan pemodelan kembali sistem pencahayaan buatan lapangan sepak bola Universitas Malikussaleh dengan software DIALux. Lampu yang digunakan yaitu, Philips ArenaVision MVF-403 MHN-LA1000W/230V/956 A1 dan lampu Panasonic NYS12837LF2031 LED Light Stadium. Simulasi redesain sistem pencahayaan buatan lapangan sepak bola Universitas Malikussaleh dilakukan dengan menggunakan software DIALux. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, konsumsi energi listrik lampu Philips ArenaVision MVF403 MHN-LA1000W/230V/956 A1 dalam sekali pertandingan sebesar 90,56 KWh dan total lumen yang dihasilkan sebesar 5.040.000 lumen. Untuk lampu Panasonic NYS12837LF2031 LED Light Stadium sebesar 57,82 KWh dalam sekali pertandingan. dan lumen lampu yang dihasilkan sebesar 5.760.000 lumen. berdasarkan hasil simulasi, kedua jenis lampu yang digunakan sudah sesuai dengan SNI 03-3647-1994, untuk lapangan pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux.
Peningkatan Hard Skill Melalui Pelatihan Pemasangan Panel Surya untuk Siswa SMKN 1 Bireun Asri, Asri; Sara, Ira Devi; Arianto, Sofyan; Ezwarsyah, Ezwarsyah; Hasibuan, Arnawan; Asran, Asran
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 4, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Panel surya semakin banyak digunakan untuk berbagai tujuan, bukan hanya untuk pencahayaan rumah. Panel surya atau sel surya sekarang juga digunakan sebagai tenaga penggerak air untuk pengairan. Penggunaan panel surya yang semakin masif merupakan sebuah peluang yang besar terutama bagi generasi  muda. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa kurangnya tenaga kerja dalam pemasangan instalasi panel surya sedangkan permintaan pasar untuk tenaga pemasang panel surya semakin tinggi. Sungguh menguntungkan jika masyarakat dapat dididik tentang cara memasang sistem listrik tenaga surya. Studi lapangan awal menunjukkan bahwa penggunaan panel surya sangat menguntungkan karena membantu rumah hunian mengurangi biaya listrik bulanan yang harus dibayarkan ke PT PLN (Persero). Pada saat ini, sebagian besar panel surya tidak dapat berfungsi karena beberapa komponen rusak, seperti panel surya, fitting, dan aki. Masyarakat tidak memahami sistem dan cara memperbaikinya, sehingga panel surya tidak berfungsi dan pada akhirnya didiamkan begitu saja. Orang-orang akhirnya memilih kembali menggunakan listrik dari jaringan PT. PLN (Persero). pengabdian ini bertujuan melatih para generasi muda yang dimulai dari siswa-siswa sekolah menengah kejuaruan (SMK). Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dilakukan praktek pemasangan komponen system panel surya seperti: install panel surya, memilih inverter dan memasangnya serta merangkai rangkaian pengontrol cas baterai. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa pemasangan dan pelatihan PLTS telah berjalan sukses. Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti seluruh tahapan pelatihan, mulai dari teori hingga praktik langsung. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai pemasangan dan pemeliharaan PLTS.
Audit Energi dan Analisis Penghematannya pada Gedung Jurusan Teknik Elektro Universitas Malikussaleh Syahri, Alfis; Asri, Asri; Badriana, Badriana; Daud, Muhammad; Taufiq, Taufiq
Jurnal Janitra Informatika dan Sistem Informasi Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober - Jurnal Janitra Informatika dan Sistem Informasi
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/r8swk423

Abstract

Listrik adalah kebutuhan utama di berbagai bidang aktivitas. Konservasi energi adalah kunci untuk mengatasi masalah ini, didukung oleh peraturan pemerintah seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan metode observasi untuk memungkinkan identifikasi dan pemahaman yang baik dan mendalam tentang pola penggunaan energi di gedung-gedung dengan perhitungan langsung beban listrik yang digunakan di setiap ruangan. Beban yang diaudit meliputi beban pencahayaan, beban ber-AC, dan beban peralatan listrik lainnya. Nilai IKE berdasarkan rekening pembayaran listrik selama 12 bulan terakhir adalah 44,3 kWh/m2/tahun termasuk kategori efisien menurut standar ASEAN USAID. Sedangkan IKE menurut penggunaan energi oleh ruang AC dan non-AC masing-masing sebesar 5,12 kWh/m2/bulan dan 0,2 kWh/m2/bulan termasuk dalam kategori sangat efisien untuk ruang ber-AC dan ruang non-AC menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2012. Adapun nilai IKE jika lampu yang ada disesuaikan dengan standar persyaratan pencahayaan SNI 6197:2020, akan menjadi 5,7 kWh/m2/bulan untuk ruang ber-AC dan 0,2 kWh/m2/bulan untuk ruang non-AC, sehingga masih sangat efisien.
Solar Panel Colling System Design Using Solid Hydrate Salt Dwiputra, Muhammad Farhan; Asri, Asri; Hasibuan, Arnawan; Jannah, Misbahul; Ezwarsyah, Ezwarsyah; Asran, Asran
Jurnal Janitra Informatika dan Sistem Informasi Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober - Jurnal Janitra Informatika dan Sistem Informasi
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/rjgkj923

Abstract

Solar energy is an alternative energy that is abundant, renewable, and does not produce greenhouse gas emissions, so it has the potential to be developed into energy to replace fossil energy as a source of electricity generation. The main technology in the utilization of solar energy is solar panels, solar panels consist of solar cells made of semiconductor materials, such as silicon. These solar cells convert photon energy from sunlight into electrical energy through the photovoltaic effect. Changes in the temperature of solar cells are affected by the ambient temperature, clouds, and wind speed where the solar panel is placed. Very high air temperatures can affect the performance of solar panels where the optimal temperature of solar panels is 25°C, any increase in ambient temperature can reduce the output power and also the output voltage on solar panels. This research focuses on analyzing a solar panel cooling system that combines the use of solid salt hydrate and heatsinks. Solid salt hydrate has the ability to absorb heat as it melts, making it an effective cooling material. Meanwhile, the heatsink plays a role in enhancing heat transfer from the solar panel to the surrounding environment. The combination of solid salt hydrate and heatsink is expected to provide a solar panel cooling solution that is not only effective and efficient, but also environmentally friendly. By using these two components, this research is expected to contribute to the development of more efficient and sustainable solar panel technology. In addition, the results of this research also aim to provide optimal solar panel cooling system design recommendations for various environmental conditions, so as to improve the performance and longevity of solar panels002E