Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Bioaktivator Kotoran Sapi Pada Laju Dekomposisi Berbagai Jenis Sampah Daun Harmin Adijaya Putri; Fahruddin; Elis Tambaru
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 2 No. 02 (2022): VOLUME 2, NOMOR 02, DESEMBER 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v2i02.444

Abstract

Sampah daun  apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan, social, dan Kesehatan. Pengolahan sampah menjadi kompos dapat menjadi memberian nilai ekonomi tambahan bagi petani. Solusi terbaik saat ini dalam pengelolaan sampah adalah  dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah secara terpadu dengan teknik pengomposan dengan bantuan mikroba. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bioaktivator kotoran sapi pada laju dekomposisi berbagai jenis sampah daun dan beberapa perubahan parameter terkait selama proses dekomposisi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama yaitu PA (daun Ki hujan 1 kg + 20% kotoran sapi). Perlakuan kedua yaitu PB (daun Angsana 1 kg + 20% kotoran sapi), dan perlakuan PC (Daun Mahoni 1 kg + 20% kotoran sapi). Paramater yang diamati yaitu warna kompos, suhu, kadar air kompos, pH, laju dekomposisi, dan rasio C/N. Hasil penelitian menunjukkan pemberian bioaktivator berpengaruh nyata terhadap laju dekomposisi pada perlakuan PB (0,46 gram/10 hari), PA (0,51 gram/10 hari) dan PC (0,52 gram/10 hari). Perlakuan PB dan PC berwarna coklat kehitaman sedangkan PA berwarna kehitaman. Perlakuan PB memberikan pengaruh paling baik untuk parameter suhu (28,3oC), kadar air (36,06%) dan pH (6,73). Perlakuan PA memberikan pengaruh paling baik untuk parameter rasio C/N (25,93%).
Pengaruh Bioaktivator Kotoran Sapi Pada Laju Dekomposisi Berbagai Jenis Sampah Daun Harmin Adijaya Putri; Fahruddin; Elis Tambaru
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 2 No. 02 (2022): VOLUME 2, NOMOR 02, DESEMBER 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v2i02.444

Abstract

Sampah daun  apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan, social, dan Kesehatan. Pengolahan sampah menjadi kompos dapat menjadi memberian nilai ekonomi tambahan bagi petani. Solusi terbaik saat ini dalam pengelolaan sampah adalah  dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah secara terpadu dengan teknik pengomposan dengan bantuan mikroba. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bioaktivator kotoran sapi pada laju dekomposisi berbagai jenis sampah daun dan beberapa perubahan parameter terkait selama proses dekomposisi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama yaitu PA (daun Ki hujan 1 kg + 20% kotoran sapi). Perlakuan kedua yaitu PB (daun Angsana 1 kg + 20% kotoran sapi), dan perlakuan PC (Daun Mahoni 1 kg + 20% kotoran sapi). Paramater yang diamati yaitu warna kompos, suhu, kadar air kompos, pH, laju dekomposisi, dan rasio C/N. Hasil penelitian menunjukkan pemberian bioaktivator berpengaruh nyata terhadap laju dekomposisi pada perlakuan PB (0,46 gram/10 hari), PA (0,51 gram/10 hari) dan PC (0,52 gram/10 hari). Perlakuan PB dan PC berwarna coklat kehitaman sedangkan PA berwarna kehitaman. Perlakuan PB memberikan pengaruh paling baik untuk parameter suhu (28,3oC), kadar air (36,06%) dan pH (6,73). Perlakuan PA memberikan pengaruh paling baik untuk parameter rasio C/N (25,93%).
Socialization of aquaponics utilization technology and aricultural waste as growing media for food security in Limporilau Village, Wajo Regency Harmin Adijaya Putri; Sri Hardianti Rosadi; Fitry Purnamasari; Nurjaya Nurjaya
BUMI: International Journal of Environmental Reviews Vol. 1 No. 01 (2023): BUMI
Publisher : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pusat Kajian Lingungan Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/bumi.v1i01.1901

Abstract

The community service activity in Limporilau Village revealed that there is a problem regarding the low level of knowledge among the community about the utilization of aquaponics technology. Many people are still unaware that aquaponics can be implemented in limited spaces such as home gardens. The method used to address this issue includes socialization, lectures, discussions, and training on aquaponics system construction. The results obtained from these activities showed an improvement in the community's knowledge of aquaponics. This initiative aims to enhance food security and the self-reliance of the community. By utilizing aquaponics, which combines plant cultivation and fish farming, the community can benefit from a single system. Aquaponics also offers an alternative business opportunity for the community, as it yields high-value organic plants and fresh fish.
Perception And Compliance of Houseboat Fisherman Community in Lake Tempe in Utilizing Fishery Resources Harmin Adijaya Putri; Sri Hardianti Rosadi; Zul Kariman
BUMI: International Journal of Environmental Reviews Vol. 1 No. 02 (2023): BUMI
Publisher : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pusat Kajian Lingungan Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/bumi.v1i02.2073

Abstract

The Tempe Lake plays a crucial role in the livelihoods of the community, serving as a source of sustenance. The fisherman community of the floating house around Lake Tempe possesses distinct traditions and local wisdom in the utilization of fishery resources within the lake. This research aims to analyse the perceptions and compliance of the community regarding the utilization of fishery resources in Lake Tempe. The research is situated in the village of Pallimae, a community whose fishermen inhabit floating houses of Lake Tempe. Perceptions are assessed based on the understanding of the presence and utilization of fishery resources in Lake Tempe. Community compliance is evaluated in the management of freshwater fishery resources grounded in local wisdom values. Perceptions and compliance data were gathered through questionnaires and processed using regression analysis. The results of the perception and compliance tests indicate that the floating house fisherman community in Lake Tempe adheres to local wisdom values related to fisheries resource management, encompassing (1)Conceptual levels, including prohibitions against damaging the lake’s ecosystem; (2)Value-based behaviours, such as prohibitions against littering in the lake and refraining from using coarse language and arrogance; and (3)Cultural and customary practices, including the traditional Maccera tappareng ceremony.
Implementation of Rice Fish Farming as an Environmentally Friendly Alternative for Pest and Weed Control to Support Food Security in Talotenreng Village Ambo Upe; Muhammad Adhan; Novita Dwi Yanti; Harmin Adijaya Putri; Sri Hardianti Rosadi
BUMI: International Journal of Environmental Reviews Vol. 1 No. 02 (2023): BUMI
Publisher : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pusat Kajian Lingungan Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/bumi.v1i02.2080

Abstract

One of the main problems faced by farmers is the decline in farming productivity, resulting in farmer incomes also not decreasing. Apart from that, the problem of pests and weeds is also a polemic for farmers who always rely on artificial chemicals to control them. As long as the farming system run by partner farmers is still monoculture, the farming results obtained only come from one commodity. Farmers have not yet aimed at diversifying their farming, so the income they earn is very dependent on the success of their monoculture farming. The solution offered to partners to the decline in production followed by the degradation of agricultural land whose quality is increasingly decreasing is to refer to the concept of organic farming, where the use of fertilizer production facilities is directed at the use of agricultural waste as a substitute for inorganic fertilizer, apart from being a fertilizer, also as food for fish that is environmentally friendly. Apart from that, the solution offered is the application of an integrated agricultural system with the "Mina Padi" model. This system will cultivate rice together with fish in one rice field area so that the level of pest and weed attacks on rice plantations can be minimized. Rice plants in rice fields will provide natural food for fish, while fish function as control of pests and weeds in rice plantations. Apart from that, fish is a source of nutrients for rice plants. The aim of this PKM activity is to provide alternative farming diversification for partner farmers in increasing farmer income, increasing farmer knowledge, and reducing the level of pest and weed attacks by creating natural enemies in an integrated farming concept designed in the mina padi system.
Pemberdayaan Perempuan Melalui Teknologi Pembuatan Abon Ikan Gabus Dan Pembuatan Pakan Ternak Pada Remaja Putri dan IRT di Desa Barangmamase Kecamatan Sajoanging Darwis Darwis; Erni Kasim; Harmin Adijaya Putri; Sri Hardianti Rosadi
DEDIKASI Vol 25, No 2 (2023): JURNAL DEDIKASI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v25i2.58140

Abstract

Abstrak. Pemberdayaan perempuan dilingkup rumah tangga merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan prekonomian satu keluarga. Potensi yang dimiliki terutama bagi para remaja puteri dan IRT dapat menciptakan unit-unit produksi kecil berskala rumah tangga. Keterbatasan ilmu pengetahuan dan informasi utamanya bagi perempuan pedesaan menjadi sebab kurangnya kreativitas perempuan di pedesaan. Lokasi penelitian di Desa Barangmamase Kecamatan Sajoanging merupakan wilayah di Kabupaten Wajo yang memiliki sumber daya perikanan dan peternakan. Akan tetapi kurangnya motivasi juga pengetahuan serta keterampilan membuat para perempuan enggan mengolah potensi tersebut dan memilih menjadi buruh pabrik atau sekedar menjadi ibu rumah tangga. Atas dasar tersebut tim peneliti merancang konsep pengabdian pemberdayaan remaja puteri berbasis sumber daya sekitar. Tujuan dari pengabdian adalah untuk melatih keterampilan remaja puteri dalam mengolah sumber daya di lingkungannya yaitu pembuatan pakan ternak dari bahan lokal guna optimalisasi usaha ternak mereka dan pengolahan perikanan menjadi produk olahan Abon ikan gabus bergizi tinggi sebagai upaya meningkatkan penghasilan pendapatan ekonomi keluarga. Metode pengabdian dilakukan yaitu pemberdayaan remaja putri dan IRT dengan: (1) Memberikan pelatihan kepada mitra tentang proses pembuatan pakan buatan dalam meningkatkan bobot ternak sapi, (2) Memberikan Pelatihan kepada mitra tentang membuat Abon ikan gabus yang bergizi tinggi, (3) Melatih dan mendapingi mitra membuat pakan buatan pada ternak sapi, (4) Meningkatkan keterampilan mitra membuat abon ikan gabus yang memiliki gizi tinggi. Target luaran yang akan dicapai pada remaja puteri adalah : (1) memiliki pengetahuan tentang pembuatan pakan buatan dari tanaman hijauan sekitar tempat tinggal mereka, (2) memiliki pengetahuan tentang membuat Abon ikan gabus yang bergizi tinggi, (3) memiliki keterampilan dalam membuat pakan buatan ternak, (4) memiliki ketermpilan membuat Abon ikan gabus yang bergizi tinggi. Kata Kunci : Pengetahuan, Keterampilan, Teknologi, Pakan, Abon
A Comparative Socio-Economic Study of Bugis Fishermen In Wajo Regency And In Merauke Regency Putri, Harmin Adijaya; Sajriawati, Sajriawati
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 1 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i1.2043

Abstract

Bugis fishermen are known as accomplished sailors. Most Bugis people live from fishing and maritime trade, which generally depend wholly or largely on the use of aquatic resources for their economic life. This research aims to compare the socio-economic conditions of fishermen in Wajo Regency and Bugis fishermen who migrate to Merauke Regency. The research was conducted for 3 months, namely from December 2023 to February 2024 with a quantitative approach. The research locations are in Wajo Regency, South Sulawesi Province and in Merauke Regency, South Papua Province. The results of the research show that Bugis fishermen in Wajo Regency carry out activities to utilize and manage aquatic resources in the waters of Tempe Lake using nets and barges (fishing nets and barges), while Bugis fishermen in Merauke Regency carry out activities to utilize and manage aquatic resources on the Lampu Satu coastal, using the Semang boat with drift gillnet fishing gear. The fishing facilities used by Bugis fishermen in Wajo Regency are the Fish Auction Place, while Bugis fishermen in Merauke Regency use the Archipelago Fishing Port facilities. The shape of Bugis fishermen's houses in both Wajo Regency and Merauke Regency both have the characteristics of traditional Bugis houses, namely they are made of wood and have poles. The local wisdom of Bugis fishermen in Wajo Regency, such as the Maccera Tappareng activity, also holds boat races and Mappadendang events, while the local wisdom of Bugis fishermen in Merauke Regency is the Barzanji activity. LoA, Kor
DISEMINASI PEMANFAATAN ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES) MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI IMPLEMENTASI PERTANIAN DAN PERAIRAN BERKELANJUTAN Putri, Harmin Adijaya; Kisma, Kisma; Mardiah, Mardiah; Astaman, Putra
Hippocampus: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): December 2023
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPPM) POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/hippocampus.v2i2.628

Abstract

The purpose of this service program is to provide information and empower the community through dissemination in the form of environmentally friendly agricultural technology extension activities in the hope of increasing food crop production in a sustainable manner. Lampulung Village is one of the villages that has the potential for extensive agricultural land, but the community still dominantly uses chemical fertilizers which have a negative impact on the environment. Therefore, we took the initiative to carry out this counseling activity because Lampulung Village has a very abundant water hyacinth (Eichornia crassipes) population. The potential of water hyacinth as an environmentally friendly liquid fertilizer has a nutrient content that is more easily absorbed by plants, and the manufacturing process can be made in a relatively short time at a relatively low cost. The method used in this service is counseling. Where this activity is carried out through 3 stages, namely the preparation stage, the extension implementation stage, and the evaluation stage. The results of this community service are that the community increasingly understands the importance of preserving the aquatic environment, one of which is through the use of water hyacinth as a liquid organic fertilizer to replace chemical fertilizers, so as to realize sustainable agriculture.
Diseminasi Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Menjadi Pupuk Organik Cair Sebagai Implementasi Pertanian Dan Perairan Berkelanjutan Putri, Harmin Adijaya; Kisma, Kisma; Mardiah, Mardiah
Empiris Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 2 Nomor 1 April 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59713/ejppm.v2i1.700

Abstract

Tujuan dari program pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi dan memberdayakan masyarakat melalui diseminasi berupa kegiatan penyuluhan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dengan harapan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan secara berkelanjutan. Desa Lampulung adalah salah satu desa yang memiliki potensi lahan pertanian yang luas, namun masyarakat masih dominan menggunakan pupuk kimia yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan ini dikarenakan Desa Lampulung terdapat populasi Eceng Gondok (Eichornia crassipes) yang sangat melimpah. Potensi Eceng Gondok sebagai pupuk cair yang ramah lingkungan memiliki kandungan unsur hara yang lebih mudah diserap tanaman, serta proses pembuatannya dapat dibuat dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang relatif murah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan. Dimana kegiatan ini dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penyuluhan, dan tahap evaluasi. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu masyarakat semakin paham akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan perairan, salah satunya melalui pemanfaatan Eceng Gondok sebagai pupuk organic cair menggantikan pupuk kimia, sehingga mampu mewujudkan pertanian berkelanjutan.
Model Pembiayaan Agribisnis Berbasis UMKM di Kabupaten Sinjai (Studi Kasus: KUB Anggrek Desa Aska) Nurfadillah, Nurfadillah; Astaman, Putra; Wahyuni, Yuyun; Nurhaliza, Nurhaliza; Fatimah, Sri Putri; Nasbar, Nasbar; Putri, Harmin Adijaya
Jurnal Riset Multidisiplin Vol 1, No 3 (2023): Vol 1 No 3 Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pemberdayaan Potensi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61316/jrma.v1i3.20

Abstract

Financing in agribusiness, especially in businesses related to making MSME-based banana frond handicrafts, is needed in managing their business. The choice of the right financing model will depend on the needs and conditions of MSMEs. This study aims to analyze and describe the financing model at the Anggrek KUB of Aska Village, South Sinjai District, Sinjai Regency. The sampling method used is purposive sampling method. The results showed that Anggrek KUB of Aska Village currently only uses a financing model from personal capital, the P3AP2KB Office of Sinjai Regency, the UMKM Cooperative and Manpower Office of Sinjai Regency, and the Industry Trade and Energy Mineral Resources Office of Sinjai Regency. Alternative models for financing the Aska Village Orchid KUB include crowdfunding, venture capital, Microfinance Institutions (MFIs), and grants and aid programs.