Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMILIHAN RENTANG WAKTU YANG OPTIMUM PENGAMATAN PASANG SURUT SUNGAI Achmad Ruchlihadiana Tisnasendjaja
GEOPLANART Vol 1, No 1 (2017): Edisi Mei
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.673 KB) | DOI: 10.35138/gp.v1i1.141

Abstract

Pasang surut (pasut) adalah pergerakan naik turunnya permukaan air secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi oleh bumi, bulan dan matahari. Dalam analisis harmonik pasut, penentuan komponen pasut dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil (Least Square).Analisis harmonik pasut dilakukan untuk menghitung data amplitudo (  ) dan perbedaan fase (  ). Data yang digunakan adalah pengamatan pasut Sungai Martapura selama 60 hari pada dua lokasi pengamatan, dengan membagi data menjadi 15, 30, 45 dan 60 hari. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil optimum dengan referensi nilai variansi terkecil/minimum dari masing-masing kelompok data tersebut. Kelompok data yang memiliki nilai standar deviasi terkecil dianggap sebagai data dengan rentang waktu pengamatan yang optimal.  Peneitian ini dilakukan pada 2 (dua) yaitu, lokasi pertama yang berjarak kurang lebih 400 (empat ratus) meter dari arah barat muara Sungai Martapura mempunyai nilai standar deviasi terkecil yaitu 0.085 m dengan rentang waktu pengamatan optimal selama 15 hari. Dan lokasi kedua yang berjarak kurang lebih 6 (enam) kilometer ke arah timur dari lokasi pengamatan pertama mempunyai nilai standar deviasi terkecil yaitu 0.153 m dengan rentang waktu pengamatan optimal selama 60 hari
PEMETAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA BANDUNG DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN BERDASARKAN METODE GERARKIS Ruchlihadiana Tisnasendjaja, Achmad; Monica, Windha
GEOPLANART Vol. 6 No. 1 (2023): EDISI NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan ruang terbuka hijau semakin meningkat setiap tahunnya sedangkan ketersediaannya semakin terbatas. Hal ini berbanding terbalik dengan konsumen oksigen seperti manusia, kendaraan bermotor, dan hewan ternak yang terus bertambah setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis ketersediaan ruang terbuka hijau berdasarkan pemenuhan kebutuhan oksigen Kota Bandung tahun 2021 dengan citra landsat 8. menghitung kebutuhan oksigen harian berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah kendaraan bermotor dan jumlah hewan ternak dengan metode Gerarkis sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5/PRT/M/2008. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Bandung berdasarkan luas wilayah belum tercukupi sesuai dengan ketentuaan yaitu 30% dari luas wilayah. Berdasarkan hasil analisis luas ruang terbuka hijau yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan oksigen, hasilnya luas ruang terbuka hijau yang ada saat ini masih belum memenuhi yaitu sebesar 3.207 Ha dan luasan ruang terbuka hijau yang dibutuhkan adalah sebesar 14.316 Ha.
AKUISISI DATA CITRA MENGGUNAKAN UAV MULTISPEKTRAL GUNA PENENTUAN INDEKS KERAPATAN VEGETASI DENGAN METODE NDVI DAN NDRE Fatmawati, Yuyun; Ruchlihadiana Tisnasendjaja, Achmad
GEOPLANART Vol. 6 No. 2 (2024): EDISI MEI 2024
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu Perkembangan dalam teknologi UAV yaitu pengunaan sensor kamera multispektral. Manfaat pengunaan kamera multispektral berperan dalam identifikasi kerapatan vegetasi. Metode NDVI dalam mengidentifikasi kerapatan vegetasi sudah banyak digunakan pada berbagai penelitian dan sangat klasik, sehingga dengan adanya Metode NDRE digunakan sebagai pembanding metode NDVI. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan klasifikasi NDVI dan NDRE untuk analisis kerapatan vegetasi dengan UAV Multispektral. Data yang digunakan adalah data foto udara RGB dan Multispektral. Pengolahan data foto menggunakan Agisoft Metashape, hasil orthomosaic yang sudah berbentuk raster kemudian dilakukan klasifikasi dengan metode NDVI dan NDRE pada ArcGIS. Pada hasil metode NDVI, nilai indeks vegetasi terendah adalah -0.06 dan nilai indeks vegetasi tertinggi adalah 1. Sedangkan pada metode NDRE, nilai indeks vegetasi terendah adalah -0.49 dan nilai indeks vegetasi tertinggi adalah 1. Pada klasifikasi NDVI dan NDRE dengan 5 kelas klasifikasi menunjukkan persentase dan luas lahan. Hasil kerapatan indeks vegetasi tertinggi dan terendah pada metode NDVI adalah 0,40% dengan 0,509ha dan 64,79% dengan 85,312ha, sedangkan metode NDRE adalah 3,11% dengan 3,985ha dan 42,23% dengan 55,732ha. Dengan perolehan nilai indeks vegetasi dan persentasenya, serta hasil visual antara metode NDVI dan NDRE menunjukkan perbedaan yang signifikan.
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH: (Penelitian pada Saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2008 –2012) Achmad Ruchlihadiana Tisnasendjaja
Jurnal Equilibrium Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Panca Bhakti Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Equilibrium Manajemen (JEM)
Publisher : Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Perkembangan saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index meski tidak sebesar IHSG namun cukup baik. Namun perkembangannya jika dibandingkan dengan mayoritas penduduk Indonesia tidak signifikan perkembangan nya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh kinerja keuangan (Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas (Debt to Equity Ratio (DER), dan Profitabilitas (Return on Assets (ROA)), dan Faktor Makro Ekonomi (Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar) terhadap harga saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Data diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan yang diterbitkan Bank Indonesia, ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dan Indonesis Stock Exchange (IDX) dengan periode waktu tahun 2008-2012. Jumlah populasi penelitian ini adalah 30 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 21 perusahaan dengan melewati tahap sampel jenuh sehingga jumlah pengamatan 105 buah. Teknik analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kinerja Keuangan yaitu faktor Likuiditas (Current Ratio (CR)), faktor Solvabilitas (Debt to Equity Ratio (DER)) dan faktor Profitabilitas (Return On Asset (ROA)) tidak berpengaruh terhadap harga saham syariah.Faktor Makro Ekonomi hanya tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham syariah sedangkan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap harga saham syariah yang terdaftar di JII.
INVENTARISASI PENGUASAAN, PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN (STUDI KASUS: KECAMATAN SUKAJAYA, KABUPATEN BOGOR) Rizki, Robbi Adi; Tisnasendjaja, Achmad Ruchlihadiana; Wilujeng, Sri
GEOPLANART Vol. 6 No. 2 (2024): EDISI MEI 2024
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inventarisasi penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah dalam kawasan hutan menjadi langkah penting dalam mengelola dan melestarikan sumber daya alam yang ada. Inventarisasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai status kepemilikan tanah, pola penggunaan lahan, serta jenis dan tingkat pemanfaatan yang ada dalam kawasan hutan. Selain itu, partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan juga sangat penting, mereka memiliki pengetahuan tradisional tentang hutan dan sumber daya alamnya yang dapat digunakan untuk mendukung upaya konservasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan tanah di kawasan hutan sangat beragam, termasuk hak-hak tradisional masyarakat adat , permukiman, lahan garapan, sarana prasana dan sarana keagamaan. Pemanfaatan tanah mencakup kegiatan pertanian, dan perkebunan. Inventarisasi ini memberikan informasi penting bagi perencanaan pengelolaan kawasan hutan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berimbang untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat. Hasil inventarisasi lahan menunjukkan bahwa ada 1.295 lahan yang dapat diinventarisasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021. Peraturan ini berkaitan dengan penyelesaian penguasaan tanah dalam Kawasan Hutan Negara. Dari 1.295 lahan yang diinventarisasi, terdapat berbagai jenis penggunaan lahan. Ini mencakup 103 lahan garap, 27 sarana/prasarana, 1.148 permukiman, dan 17 lahan sosial keagamaan. Total luas lahan di dalam kawasan hutan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor adalah 171,02 Ha.