Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Adaptation of New Rice High Yielding Varieties on New Constructed Irrigated Rice Field Affected by Sea Water Intrusion in West Tanjung Jabung District, Jambi Saidi, Busyra Buyung; Hendri, Jon; Suharyon, Suharyon; Purnama, Hendri
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 25, No 3: September 2020
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2020.v25i3.119-126

Abstract

Assessment adaptation of several new superior rice varieties  on new rice fields affected by seawater intrusion was carried out in Tungkal Ilir Subdistrict, West Tanjung Jabung District, from April to October 2018. The study applied randomized block designs (RBD) with four replications. The treatments consisted of four new rice high yielding varities suitable for tidal/swamps areas namely Inpara 3, Inpara 8, Inpara 9, and Inpari 34 Salin Agritan, and one local rice variety (Londo) as control. Three stems seedlings per clump were planted at the age of 21-25 days, using a 4:1 Legowo planting system. Fertilizer application consisted of basic fertilizer (1.0 Mg ha-1 of lime, 2.5 Mg ha-1 of manure, and 75 kg ha-1 of urea) and supplementary fertilizer (SP-36 150 kg ha-1 and KCl 125 kg ha-1),. Urea supplementation is given based on observations with a leaf color chart (LCC). The results of the study showed that the four new rice HYVs were more adapted as compared to the local rice variety. The performance of the tested new rice HYVs showed quite a good growth appearance and productivity. The highest production was obtained in Inpari 34 Salin Agritan variety 2.85 Mg ha-1, while Inpara 3, Inpara 8, and Inpara 9 ranged between 2.0 and 2.1 Mg ha-1, while the local variety’s productivity was 1.9 Mg ha-1.
STATUS HARA LAHAN SAWAH DAN REKOMENDASI PEMUPUKAN PADI SAWAH PASANG SURUT DI KECAMATAN RANTAU RASAU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR JAMBI Saidi, Busyra Buyung
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.979 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v1i2.4274

Abstract

Kementerian Pertanian mentargetkan produksi padi Nasional 70,6 juta ton dan surplus beras 10 juta ton tahun 2015. Untuk itu maka diperlukan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan produksi padi khususnya. Peningkatan produktivitas sangat ditentukan oleh penggunaan varietas unggul dan penggunaan pupuk anorganik terutama N, P dan K. Upaya peningkatan produktivitas padi dengan menggunakan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi serta respon terhadap pemupukan mengakibatkan meningkatnya takaran pupuk N, P dan K. Pengkajian bertujuan untuk menentukan rekomendasi pemupukan padi sawah berdasarkan status hara tanah pada lahan pasang surut di Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Pengkajian berlangsung dari bulan Januari sampai Desember 2012. Dari hasil pengkajian disimpulkan bahwa dari 2.246,36 ha lahan sawah di kecamatan Rantau Rasau terdapat 1.323,56 ha (58,92%) berstatus hara P rendah, 446,50 ha (19,88%) berstatus P sedang, dan 476,30 ha (21,20%) P tinggi. Sedangkan status hara K tanah seluas 441,75 ha (19,67 %) rendah, 726,10 ha (32,32%) sedang, dan 1.078,51 ha (48,01 %) tinggi. Berdasarkan status hara P dan K lahan sawah maka kebutuhan pupuk untuk satu musim tanam yaitu SP 36 sebanyak 189,66 ton (tanpa penambahan 5 ton/ha jerami maupun tidak) dan 84,33 ton (pemupukan P dengan penambahan pupuk kandang 2 t/ha), maka terjadi penghematan pupuk SP-36 sebanyak 105 ton per musim. Kebutuhan pupuk KCl dengan rekomendasi pemupukan K akan menghemat pupuk sebanyak 5,99 ton/musim. Pemupukan K (dengan pupuk kandang 2 ton/ha) dapat mengurangi pemakaian pupuk KCl sebanyak 50,92 ton/musim. Sedangkan pemupukan K (dengan pengembalian jerami ke lahan sawah) dapat menghemat pupuk sebanyak 118,31 ton/musim. Implikasi kebijakan dari hasil pengkajian ini sebagai pedoman untuk pendistribusian atau penyaluran pupuk ditingkat kecamatan maupun kelompok tani.
Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi Skala 1: 50.000 Di Kabupaten Batanghari Jambi Saidi, Busyra Buyung; Suryani, Erna
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 3 No. 2 (2019): Volume 3, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.426 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v3i2.8192

Abstract

Penelitian pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan Zona Agroekologi (ZAE) skala 1:50.000 di Kabupaten Batanghari, bertujuan: mengidentifikasi potensi sumberdaya lahan untuk pengembangan pertanian; menyusun informasi tipe penggunaan lahan untuk sistem pertanian yang tepat; menyusun peta pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan ZAE skala 1:50.000. Penelitian dilakukan dengan pendekatan desk study, observasi dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Batanghari mempunyai tipe iklim tergolong A dengan nilai Q < 14,3%, mempunyai bulan basah (curah hujan > 100 mm/bulan) rata-rata selama 12 bulan. Hasil analisis landform menunjukkan bahwa Kabupaten Batanghari terdiri atas grup Aluvial, Volkan, dan Tektonik/Stuktural. Bentuk wilayah 44,01% merupakan relief bergelombang, dengan lereng 8-15%.. Hasil identifikasi peta tanah dan verifikasi lapangan menunjukkan bahwa kabupaten Batanghari terdiri atas 30 Satuan Peta Tanah, jenis tanah digolongkan ke dalam 4 ordo tanah, yaitu: Histosol, Inceptisols, Ultisols dan Oxisols. Pewilayahan komoditas pertanian ditetapkan dengan 4 sistem pertanian, yaitu sistem pertanian lahan basah untuk tanaman padi sawah, palawija dan sayuran (Zona IV/Wr dan IV/Wrh), pertanian lahan kering tanaman pangan dan hortikultura (Zona IV/Dfh-1, IV/Dfh-2, IV/Dfh-3, dan IV/Dfeh-4); pertanian lahan kering, tanaman tahunan berbasis tanaman pangan (Zona III/Defh-1 dan III/Defh-2), pertanian lahan kering tanaman tahunan/perkebunan (ZonaII/Deh).
Pengkajian Teknologi Pengelolaan Air Pada Budidaya Padi di Lahan Sawah Bukaan Baru Saidi, Busyra Buyung; Hendri , Jon; Primilestari, Suci
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 4 No. 1 (2020): Volume 4, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.958 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v4i1.10303

Abstract

Dalam rangka mempertahankan swasembada beras dan memantapkan ketahanan pangan nasional pemerintah telah telah membuka sekitar 3.2 juta ha areal sawah baru di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada periode 2011-2014 telah mencetak sawah seluas 385.100 ha. Di Provinsi Jambi (Kabupaten Merangin) pada tahun 2015-2016 telah dicetak sawah seluas 2.750 ha. Penggunaan air sawah bukaan baru terbilang boros sehingga dibutuhkan pengelolaan air yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan produksi padi sawah bukaan baru. Pengkajian Teknologi Pengelolaan Air Pada Budidaya Padi di Lahan Sawah Bukaan Baru dilaksanakan di Desa Rejo Sari kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan air secara terputus (intermitten) atau pengairan basah kering (PBK) terhadap perubahan sifat kimia tanah serta pertumbuhan dan produksi tanaman padi pada lahan sawah bukaan baru. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu : Pengelolaan air terdiri dari (1) Pengairan cara petani setempat (PCP) sejak tanam sampai 15 hari menjelang panen, (2) PBK mulai 4 - 51 HST dan pengairan penuh pada 51 HST sampai menjelang panen, dan (3) PBK mulai 4 - 96 HST dan pengeringan pada 96 – 105 HST. Rekomendasi pupuk berdasarkan hasil pengukuran dengan PUTR (Perangkat Uji Tanah Rawa). Analisis data dengan metode analisis sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil pengkajian diperoleh bahwa tanah lokasi pengkajian mempunyai tekstur liat, pH tanah masam, kandungan Fe tingi, kandungan hara dan kejenuhan basa rendah. Dengan Pengairan Basah Kering mulai 4-95 HST dan pengeringan pada 96–105 HST memberikan produksi tertinggi dari ketiga sistem pengairan yang diuji. Pengelolaan air dengan sistem PBK mulai 4 – 95 HST dan pengeringan pada umur tanaman padi 96 – 105 HST, dapat meningkatkan hasil sebesar 27,1% dibandingkan dengan cara petani (pengairan terus menerus).
Landform Classification which Alighted from Digital Elevation Models: Case in Citarum Watershed, Cilalawi Sub Watershed, West Java Salwati, .; Saidi, Busyra Buyung
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 13 No. 2: May 2008
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2008.v13i2.139-144

Abstract

Application of GIS technology (Geographic Information System), that is Digital Elevation Models (DEMs) for the analysis of  landform or slope have been conducted in the Citarum watershed, Purwakarta West Java Province from August until November 2003. Research aim to make landform classification of DEMs use classification of ISODATA and   to evaluate the quality of landform classification which alighted from DEMs. To reach the target have been made DEMs, is later then degraded to become map set of regional form. DEMS made from contour map scale 1 : 25.000 with inteval of 12.5 m use Arcview version 2.65 with resolution of 25 m, and slope classification made software of ER Mapper. Field observation conducted for validation result of classification. Result of research indicate that wave landform (slope 8-15%) and hilly (slope 15-30%) in sub watershed of Cilalawi is DEMs have lower level class of fact in the field. While set of regional form level of (slope < 3%), waving (slope 3-8%) and have mount (slope > 30%) in sub of DAS Cilalawi have bevel class which almost is equal to fact in the field. Result of the  research indicated that map of landform or alighted from slope is DEMs not entirely as according to situation in fact of the field. Interconnected the mentioned sliver with quality map of used contour. Thereby verification in field is absolutely needed.
Adaptation of New Rice High Yielding Varieties on New Constructed Irrigated Rice Field Affected by Sea Water Intrusion in West Tanjung Jabung District, Jambi Saidi, Busyra Buyung; Hendri, Jon; Suharyon, Suharyon; Purnama, Hendri
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 25 No. 3: September 2020
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2020.v25i3.119-126

Abstract

Assessment adaptation of several new superior rice varieties  on new rice fields affected by seawater intrusion was carried out in Tungkal Ilir Subdistrict, West Tanjung Jabung District, from April to October 2018. The study applied randomized block designs (RBD) with four replications. The treatments consisted of four new rice high yielding varities suitable for tidal/swamps areas namely Inpara 3, Inpara 8, Inpara 9, and Inpari 34 Salin Agritan, and one local rice variety (Londo) as control. Three stems seedlings per clump were planted at the age of 21-25 days, using a 4:1 Legowo planting system. Fertilizer application consisted of basic fertilizer (1.0 Mg ha-1 of lime, 2.5 Mg ha-1 of manure, and 75 kg ha-1 of urea) and supplementary fertilizer (SP-36 150 kg ha-1 and KCl 125 kg ha-1),. Urea supplementation is given based on observations with a leaf color chart (LCC). The results of the study showed that the four new rice HYVs were more adapted as compared to the local rice variety. The performance of the tested new rice HYVs showed quite a good growth appearance and productivity. The highest production was obtained in Inpari 34 Salin Agritan variety 2.85 Mg ha-1, while Inpara 3, Inpara 8, and Inpara 9 ranged between 2.0 and 2.1 Mg ha-1, while the local variety’s productivity was 1.9 Mg ha-1.