Ronald Elisa, Ronald
Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP Untan, Pontianak

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN TENTANG MUSIK MANIAMAS DAYAK BIDAYUH KABUPATEN BENGKAYANG Elisa, Ronald; Mering, Aloysius; Sanulita, Henny
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 6 (2015): JUNI 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui sejarah musik Maniamas, komposisi musik Maniamas, dan kontekstual musik Maniamas Dayak Bidayuh Kabupaten Bengkayang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriftif dengan bentuk penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan etnomusikologi. Hasil analisis data Musik Maniamas diperkirakan muncul sekitar tahun 1964-an sesudah Indonesia merdeka. Musik Maniamas diambil dari sejarah ketika pada zaman dahulu masyarakat Dayak Bidayuh masih melakukan Ngayau(memenggal kepala musuh). Penyambutan para laki-laki yang pulang dari Mengayau disebut oleh masyarakat Dayak Bidayuh sebagai Maniamas, dan musik Maniamas sampai sekarang ini masih menjadi bagian penting dalam proses ritual upacara adat Nyobeng yaitu upacara memandikan kepala musuh. Komposisi tabuhan pada musik Maniamas meliputi lima instrumen yaitu instrumen Sibakng (bedug) berjumlah, Aguakng (gong besar, Tawakng (gong sedang), Sanang (gong kecil), dan Gutang (kenong)..   Kata Kunci: Musik Maniamas, Dayak Bidayuh. Abstract :This research aims to find out the history of Maniamas music, the composition of Maniamas music, and contextual of Maniamas music Dayak Bidayuh Bengkayang Regency. The method of research used is descriptive with qualitative form and ethnomusicology. The data analysis result, Maniamas music is thought to arise around 1964s after the independence of Indonesia. Maniamas music was taken from the history when a long time ago Dayak Bidayuh society still did Ngayau (decapitating the enemy). The reception of men who has arrived from Ngayau was called as Maniamas by Bidayuh Dayaknese, and Maniamas music still becomes the important part of the ritual ceremony Nyobeng which is the ceremony of bathing the head of an enemy. The composition of beats in Maniamas music consists of five instruments, they are Sibakng (Bedug), Aguakng (Large Gong), Tawakng (Medium Gong), Sanang (Small Gong), and Gutang (Kenong). Keywords: Maniamas Music, Dayak Bidayuh.
PENDEKATAN FILSAFAT PENDIDIKAN PROGRESIVISME DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ABAD 21 Azharuddin, Azharuddin; Radiana, Usman; Elisa, Ronald; Wicaksono, Luhur
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 15, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v15i2.3981

Abstract

ABSTRAKKonsep pendidikan progresivisme sangat menekankan pembelajaran yang bersifat suportif bagi siswa, dengan pemecahan masalah, pengalaman langsung, dan eksplorasi menjadi pilar utama proses pembelajaran. Tujuan dari esai ini adalah untuk menguji penerapan dan relevansi pendekatan progresivisme terhadap pendidikan di abad kedua puluh satu, dengan penekanan pada pengembangan kemampuan penting termasuk literasi teknis, kerja sama tim, kreativitas, dan berpikir kritis. Pendekatan penelitian ini memanfaatkan tinjauan literatur dan analisis isi beberapa model pendidikan progresif yang telah digunakan di negara-negara industri. Temuan penelitian menunjukkan bahwa metode progresivisme berhasil meningkatkan kemampuan abad 21 dengan melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Bagian ini juga membahas kesulitan dan hambatan dalam menerapkan strategi ini di negara-negara maju.Kata Kunci: Filsafat pendidikan, progresivisme, keterampilan abad 21ABSTRACTThe educational concept of progressivism places a strong emphasis on learning that is supportive of students, with problem solving, direct experience, and exploration serving as the main pillars of the learning process. The purpose of this essay is to examine the applicability and relevance of the progressivism approach to education in the twenty-first century, with an emphasis on the development of crucial abilities including technical literacy, teamwork, creativity, and critical thinking. This research approach makes use of a review of the literature and a content analysis of several progressive education models that have been used in industrialized nations. The findings of the study demonstrate that the progressivism method can successfully enhance 21st century abilities by involving students in decision-making and implementing project-based learning. This piece also looks at the difficulties and roadblocks in putting this strategy into practice in theKeywords: Philosophy of education, progressivism, 21st-century skills.