Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tradisi narik gantangan, akar penyebab perubahan tradisi gantangan, dampak sosial yang ditimbulkannya, serta bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap tradisi narik gantangan yang dilaksanakan di Desa Kosambi Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan penelitian lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa tradisi narik gantangan di Desa Kosambi hanya dilaksanakan pada acara hajatan saja, seperti nikahan, khitanan, dll. Adapun faktor yang menyebabkan perubahan tradisi gantangan menjadi tradisi hutang piutang, adalah adanya harapan pengembalian harta gantangan, adanya arisan gantangan, dan adanya pencatatan hutang gantangan. Sedangkan dampak sosial yang ditimbukannya, adalah adanya unsur tolong-menolong dan peningkatan ekonomi masyarakat. Selanjutnya, Ekonomi Islam meninjau bahwa tradisi narik gantangan di Desa Kosambi ini tidak melanggar hukum, tradisi ini merupakan adat kebiasaan yang baik dan bisa dipertahankan, tradisi narik gantangan mengandung unsur tolong menolong sehingga banyak masyarakat yang terbantu, serta aktivitas pencatatan hutang dalam tradisi gantangan sesuai dengan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 282. This research aims to determine the implementation of the narik gantangan tradition, the root causes of changes in the gantangan tradition, the social impacts it causes, as well as the Islamic Economics review of the narik gantangan tradition carried out in Kosambi Village, Cipunagara District, Subang Regency. This type of research is qualitative research and field research. The method used is a qualitative research method. Based on the results of this research, the narik gantangan tradition in Kosambi Village is only carried out at celebration events, such as weddings, circumcisions, etc. The factors that cause the change from the gantangan tradition to become a tradition of debts and receivables are the hope of returning gantangan assets, the existence of gantangan social gatherings, and the recording of gantangan debts. Meanwhile, the social impact it causes is an element of mutual assistance and improving the community's economy. Furthermore, Islamic Economics reviewed that the narik gantangan tradition in Kosambi Village does not violate the law, this tradition is a good custom and can be maintained, the tradition of narik gantangan contains an element of mutual help so that many people are helped, as well as debt recording activities in the gantangan tradition in accordance with the Al-Qur'an surah Al-Baqarah: 282